Вы находитесь на странице: 1из 34

FONOLOGI BAHASA MINANGKABAU

untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Linguistik Umum 1
Diampu oleh Dr. Suhandano, M.A

Oleh:
Woro Wiratsih

14/370862/PSA/7703

Andi Mudrika

14/370862/PSA/7707

Alifa Mardhoniawati

14/370935/PSA/7731

Amanah

14/370991/PSA/7737

Xie Chun Liu (Lala)

14/374124/PSA/7833

ILMU LINGUISTIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

A. PENDAHULUAN
Bahasa Minangkabau (bahasa Minang: baso Minang) adalah salah satu
bahasa dari rumpun bahasa Melayu yang dituturkan oleh Orang
Minangkabau sebagai bahasa ibu khususnya di provinsi Sumatera Barat
(kecuali kepulauan Mentawai), pantai barat Aceh dan Sumatera Utara,
bagian barat provinsi Riau, bagian utara Jambi dan Bengkulu, serta Negeri
Sembilan, Malaysia. Bahasa Minang dihipotesiskan sebagai bahasa
Melayik, seperti halnya Bahasa Banjar, Bahasa Betawi, dan Bahasa Iban.
Dalam makalah ini dibicarakan fonem-fonem yang terdapat dalam
bahasa Minangkabau melalui pengamatan terhadap 200 kosa kata
Swadesh. Analisis fonem terhadap bahasa Minangkabau ini

diawali

dengan melakukan inventarisasi semua bunyi yang ditemukan dalam


bahasa tersebut yaitu bunyi-bunyi vokal, konsonan, diftong. Inventarisasi
dilakukan dengan merekam tuturan informan lalu mentranskripsikannya
secara fonetis.Setelah inventarisasi bunyi dilakukan, bunyi-bunyi yang
ada dalam bahasa tersebut dipetakan berdasarkan fitur-fitur fonetisnya ke
dalam suatu bagan sehingga diperoleh bagan konsonan, bagan vokal dan
bagan diftong.
Bunyi-bunyi

yang

telah

diinventarisasi

belum

tentu

semuanya

merupakan fonem yang sama, bisa jadi dua bunyi atau lebih merupakan
alofon dari fonem yang sama. Untuk itu perlu dilakukan analisis fonem
dengan mencari kaidah alofonik dari beberapa bunyi yang diasumsikan
sebagai alofon dari satu fonem. Biasanya analisis fonem dapat dilakukan
melalui dua cara yaitu dengan mencari pasangan minimal atau mencari
distribusi bunyi. Namun, pasangan minimal tidak selalu ada dalam data,
apalagi jika datanya hanya berupa 200 kosa kata Swadesh. Sehingga,
pada analisis fonem dilakukan pengamatan terhadap distribusi bunyi.
Distribusi bunyi dibedakan menjadi dua yaitu distribusi paralel dan

komplementer. Aapabila kedua bunyi dapat muncul pada lingkungan yang


sama maka kedua bunyi tersebut berdistribusi paralel dan membuktikan
bahwa kedua bunyi merupakan dua fonem yang berbeda, sedangkan jika
kedua bunyi tersebut tidak muncul pada lingkungan yang sama, maka
kedua bunyi itu berdistribusi komplementer dan merupakan alofon dari
satu fonem yang sama sehingga perlu dijelaskan kapan munculnya alofon
dari fonem tersebut melalui kaidah alofonis. Biasanya, bunyi-bunyi yang
tidak memiliki banyak persamaan fitur/ciri-ciri fonetis diperlakukan
sebagai fonem yang berbeda. Sehingga, yang perlu diperhatikan dengan
cermat adalah bunyi-bunyi yang secara fonetis mirip, apakah dua bunyi
atau lebih merupakan fonem yang beda atau merupakan realisasi(alofon)
dari satu fonem yang sama.

Pada bagian akhir, akan dipaparkan

mengenai analisis fonotaktik mengenai struktur suku kata dan kata dalam
bahasa Minangkabau.
B. INVENTARISASI BUNYI

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Kosakata Dasar Swadesh


abu
air
akar
alir (me)
anak
angin
anjing
apa
api
apung (me)
asap
awan
ayah
bagaimana
baik
bakar
balik
banyak
baring

Fonetik
abu
aIa
aka
alIa (ma)
ana
aIn
anjIa
apo
api
apUa (ma)
as
awan
apa
baa
l
baka
balIa
baa
gol - gol

20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.

baru
basah
batu
beberapa
belah (me)
benar
bengkak
benih
berat
berenang
beri
berjalan
besar
bilamana
binatang
bintang
buah
bulan
bulu
bunga
bunuh
buru (ber)
buruk
burung
busuk
cacing
cium
cuci
daging
dan
danau
darah
datang
daun
debu
dekat
dengan
dengar
di dalam
di mana
di sini
di situ
di, pada
dingin
diri (ber)

baru
basah
batu
baraa
balah (ma)
bana
baka
banIah
bar
Barana
agIah
bajalan
gada
bilo
tarana
binta
buah
bulan
rambUi
bungo
bunUa h
buru (ba)
burUa
burUa
busUa
cacIa
ciUm
cuci
dagIa
samo
danau
darah
tibo
daUn
dabu
dak
jo
daa
didalam
dima:
disiko
disinan
di, kasia
diIn
taga (ba)

65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.

dorong
dua
duduk
ekor
empat
engkau
gali
garam
garuk
gemuk, lemak
gigi
gigit
gosok
gunung
hantam
hapus
hati
hidung
hidup
hijau
hisap
hitam
hitung
hujan
hutan
ia
ibu
ikan
ikat
ini
istri
itu
jahit
jalan (ber)
jantung
jatuh
jauh
kabut
kaki
kalau
kami, kita
kamu
kanan
karena
kata (ber)

tundo
duo
dudUa
ikUa
amp
kau
gali
garam
garUa
gapUa
gigi
gigi
gusUa
gunUa
antam
apUih
ati
idUa
idUi
ijau
is
itam
itUa
ujan
rimbo
io
mande
laUa
ik
iko
bini
Itu
jai
jalan (ba)
jantUa
jatUah
jaUah
kabUi
Kaki
kalau
awa
waa
su
karano
kec

110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.

kecil
kelahi (ber)
kepala
kering
kiri
kotor
kuku
kulit
kuning
kutu
lain
langit
Laut
Lebar
Leher
lelaki
lempar
licin
lidah
lihat
lima
ludah
lurus
lutut
main
makan
malam
mata
matahari
mati
merah
mereka
minum
mulut
muntah
nama
napas
nyanyi
orang
panas
panjang
pasir
pegang
pendek
peras

ket
caka (ba)
kapalo
KarIa
kida
kumUah
kuku
kuli
KunIa
kutu
laIn
lai
laUi
leba:
lihIa
jantan
Mambae
LicIn
Lidah
calIa
Limo
IiUa
LurUih
lutUi
Main
Makan
Malam
Mato
Matoari
Maniga
Sirah
Pajatu
MinUm
mulUi
Muntah
Namo
a
Lagu
Ura
a
Panja
PasIa
paci
Sikk
parh

155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.

perempuan
perut
pikir
pohon
potong
punggung
pusar
putih
rambut
rumput
satu
saya
sayap
sedikit
sempit
semua
siang
siapa
suami
sungai
tahu
tahun
tajam
takut
tali
tanah
tangan
tarik
tebal
telinga
telur
terbang
tertawa
tetek
tidak
tidur
tiga
tikam (me)
tipis
tiup
tongkat
tua
tulang
tumpul
ular

padusi
parUi
Pikia
Pohon
poto
PugUa
pus
putIah
rambUi
rumpUi
cie
ambo
say
saket
sampi
sado
sia
siapo
laki
BataaIa
tahu
taUn
tajam
takUi
tali
tanah
taan
malo
taba:
talio
talUa
Taba
gala
om
inda
lal
Tigo
tusUa (ma)
tipih
ambUih
tuk
tuo
Tula
tumpUa
ula:

200. usus

usUih

C. FONEM-FONEM KONSONAN
Distribusi Konsonan
Pada

berikutnya

diturunkan

bagan-bagan

yang

memperlihatkan

distribusi konsonan-konsonan sebagai berikut :


Labial
Berikut ini diturunkan bagan distribusi labial, yaitu : labial hambat tak
bersuara, labial hambat bersuara, labial nasal, dan labial sentral.
BAGAN 1
LABIAL HAMBAT TAK BERSUARA: /p/
Awal
/pajatu/
mereka
/panja/
panjang
/pasIa/
pasir
/paci?/
pegang
/parh/
peras
/padusi/
perempuan
/parUi?/
perut
/pikIa/
pikir
/pohon/
pohon
/poto/
potong

Tengah
/apo/
apa
/api/
api
/apua/
apung
/apa?/
ayah
/amp?/
empat
/gapUa?/
gemuk,
lemak
/apUih/
hapus
/kapalo/
kepala
/rumpUi?/
rumput
/sampi?/
sempit

Akhir
-

BAGAN 2
LABIAL HAMBAT BERSUARA : /b/

/ba?a/
/baka/
/balIa?/
/baa?/

Awal
bagaimana
bakar
balik
banyak

Tengah
/abu/
abu
/rambUi?/
bulu
/tibo/
datang
/dabu/
debu

Akhir
-

/baru/
baru
/basah/
basah
/bana/
benar
/bara?a/
beberapa
/baka?/
bengkak
/banIah/
benih

/rimbo/
/kabUi?/
/leba:/
/mambae/
lempar
/ambo/
/taba:/

hutan
kabut
lebar

saya
tebal

BAGAN 3
LABIAL NASAL : /m/
Awal
/mande/
ibu
/mambae/
lempar
/malam/
malam
/mato/
mata
/matoari/
matahari
/maiga/
mati
/minum/
minum
/mulUi?/
mulut
/muntah/
muntah
/malo/
tarik

Tengah
/rambUi?/
bulu
/dima:/
di mana
/amp?/
empat
/rimbo/
hutan
/kumUah/
kotor
/mambae/
lempar
/limo/
lima
/namo/
nama
/ambo/
saya
/sampi?/
sempit

Akhir
/ciUm/
cium
/didalam/
di dalam
/garam/
garam
/antam/
hantam
/itam/
hitam
/malam/
malam
/minum/
minum
/tajam/
tajam

BAGAN 4
LABIAL SENTRAL : /w/
Awal
/Wa?a/ kamu

Alveolar

Tengah
/awan/
awan
/awa?/
kami, kita

Akhir
-

Berikut ini diturunkan bagan distribusi alveolar, yaitu alveolar hambat


tak bersuara, alveolar hambat bersuara, alveolar getar, alveolar nasal,
alveolar frikatif, dan alveolar lateral.
BAGAN 5
ALVEOLAR HAMBAT TAK BERSUARA : /t/

/tibo/
/taga?/
/tundo/
/tahu/
/taUn/
/tajam/
/takUi?/
/tali/
/tanah/
/taan/

Awal
datang
diri (ber)
dorong
tahu
tahun
tajam
takut
tali
tanah
tangan

Tengah
/batu/
batu
/binta/
bintang
/antam/
hantam
/ati/
hati
/itam/
hitam
/itUa/
hitung
/itu/
itu
/jantUa/
jantung
/jatUah/
jatuh
/ ket?/
kecil

Akhir
-

BAGAN 6
ALVEOLAR HAMBAT BERSUARA : /d/
Awal
/dagia/
daging
/danau/
danau
/darah/
darah
/daun/
daun
/dabu/
debu
/dak/
dekat
/daa/
dengar
/didalam/

di

Tengah
/gada/

besar
/didalam/
di
dalam
/tundo/

dorong
/idUa/
hidung
/idUi?/

hidup
/mande/

ibu
/kida/
kiri
/lidah/

lidah

Akhir
-

dalam
/dima:/
mana
/disiko/
sini

di

/padusi/
Perempuan

di

BAGAN 7
ALVEOLAR GETAR: /r/
Awal
/rambUi?/
bulu
/rimbo/
hutan
/rambUi?/
rambut
/rumpUi?/
rumput

Tengah
/baru/
baru
/bara?a/
beberapa
/bare?/
berat
/tarana?/
binatang
/buru/
buru
/burUa?/
buruk
/burUa/
burung
/darah/
darah
/garam/
garam
/garUa?/
garuk

Akhir
-

BAGAN 8
ALVEOLAR NASAL: /n/

/namo/

Awal
nama

Tengah
/ana?/
anak
/aIn/
angin
/anjIa/
anjing
/banIah/
benih
/barana/
berenang
/tarana?/
binatang
/bana/
betul

Akhir
/awan/
awan
/bajalan/
berjalan
/bulan/
bulan
/daun/
daun
/disinan/
di situ
/ujan/
hujan
/jalan/
jalan
/lain/
lain
/jantan/
lelaki

/bintang/
/bunUah/
/danau/

bintang
bunuh
danau

/licIn/

licin

BAGAN 9
ALVEOLAR FRIKATIF : /s/

/samo/
/ su?/
/sirah/
/ sik?/
/ say?/
/saket?/
/ sampi?/
/sado/
/sia/
/siapo/

Awal
dan
kanan
merah
pendek
sayap
sedikit
sempit
sado
siang
siapa

Tengah
/ as?/
asap
/basah/
basah
/ busUa?/ busuk
/disiko/
di sini
/disinan/
di situ
/kasia/
pada
/gusUa?/
gosok
/ is?/
hisap
/padusi/
perempuan
/ pus?/
pusar
/tusUi?/
tikam

Akhir
-

BAGAN 10
ALVEOLAR LATERAL :/l/
Awal
/laUa?/
/laIn/
/laI?/
/laUi?/
/leba:/
/lihIa/
/licIn/
/lidah/
/limo/
/liUa/

ikan
lain
langit
laut
lebar
leher
licin
lidah
lima
ludah

Tengah
/alIa/
alir
/l?/
baik
/balIa?/
balik
/gol?-gol?/ baring
/balah(mam)/
belah(mem)
/bilo/
bilamana
/bulan/
bulan
/didalam/
di
dalam
/gali/
gali
/jalan(ba)/
jalan(ber)

Akhir
-

Palatal
Berikut ini diturunkan bagan distribusi palatal, yaitu : palatal hambat
tak bersuara, palatal hambat bersuara, palatal nasal, dan palatal sentral.
BAGAN 11
PALATAL HAMBAT TAK BERSUARA : /c/

/cacIa/
/ciUm/
/cuci/
/calIa?/
/ci?/

Awal
cacing
cium
cuci
lihat
satu

/cacIa/
/cuci/
/kEc?/

Tengah
cacing
cuci
kata

Akhir

BAGAN 12
PALATAL HAMBAT BERSUARA : /j/
Awal
/jo/
dengan
/jai?/
jahit
/jalan(ba)/ jalan
(ber)
/jantUa/
jantung
/jatUah/
jatuh
/jaUah/
jauh
/jantan/
lelaki

Tengah
/anjIa/
anjing
/ijau/
hijau
/ujan/
hujan
/pajatu/
mereka
/panja/
panjang
/tajam/
tajam

BAGAN 13

Akhir
-

PALATAL NASAL : //
Awal
-

/io/
/baa?/

Tengah
ia
banyak

Akhir
-

BAGAN 14
PALATAL SENTRAL : /y/
Awal
-

Tengah
/say?/
sayap

Akhir
-

Velar
Berikut ini diturunkan bagan velar, yaitu velar hambat tak bersuara,
velar hambat bersuara, dan velar nasal.
BAGAN 15
VELAR HAMBAT TAK BERSUARA : /k/
Awal
/kasIa/
/kau/
engkau
/kabUi?/
/kaki/
/kalau/
/karano/
karano
/kec?/
/ket?/
/kapalo/
kepala
/karia/
kering

pada

kabut
kaki
kalau

kata
kecil

Tengah
/aka/
akar
/baka/
bakar
/baka?/
bengkak
/dak?/
dekat
/disiko/
di sini
/ikUa/
ekor
/ik?/
ikat
/iko/
ini
/bacaka?/
berkelahi
/sik?/
pendek

Akhir
-

BAGAN 16
VELAR HAMBAT BERSUARA : /g/
Awal
/golk - golk/

baring
/gali/
gali
/garam/

garam
/garUa?/

garuk
/gapUa?/
gemuk,
lemak
/gigi/
gigi
/gigi?/
gigit
/gasUa?/
gosok
/gunUa/

gunung
/gala?/

tertawa

Tengah
/agIah/
beri
/dagIa/
daging
/taga?/
(ber)
/gigi/
/gigi?/
gigit
/maniga/
mati
/lagu/
nyanyi
/pugUa/
punggung

Akhir
-

diri
gigi

BAGAN 17
VELAR NASAL : //
Awal
-

Tengah
/aIn/
angin
/ baka?/
bengkak
/ daa/
dengar
/diIn/
dingin
/ laI?/
langit
/a?/
napas
/ a?/
panas
/sik?/
pendek
/pugUa/
punggung
/tuk?/
tongkat

Akhir
/anjIa/
anjing
/apUa/
apung
/barana/
berenang
/gada/
besar
/binta/
bintang
/burUa/
burung
/cacIa/
cacing
/dagIa/
daging
/gunUa/
gunung
/idUa/
hidung

Glotal
Berikut ini diturunkan bagan distribusi glottal, yaitu glottal hambat tak
bersuara dan glotal frikatif.

BAGAN 18
GLOTAL HAMBAT TAK BERSUARA : /?/
Awal
-

Tengah
/sik?/ pendek

Akhir
/ana?/
anak
/ as?/
asap
/apa?/
ayah
/l?/
baik
/balIa?/
balik
/banya?/
banyak
/gol? gol?/
baring
/baka?/
bengkak
/ bare?/
berat
/ tarana?/
binatang

BAGAN 19
GLOTAL FRIKATIF : /h/
Awal
-

Tengah
/lihIa/
Leher
/pohon/
pohon
/tahu/
tahu

Akhir
/basah/
basah
/balah(mam)/
belah(mem)
/banIah/
benih
/agIah/
beri
/darah/
darah

/apUih/
hapus
/jatUah/
/jaUah/
/kumUah/
/lidah/

jatuh
jauh
kotor
lidah

Berdasarkan deskripsi distribusi konsonan di atas, dapat ditarik


kesimpulan bahwa konsonan-konsonan labial, seperti labial hambat tak
bersuara /p/ dan labial nasal /m/ menempati posisi awal, tengah, dan akhir,
sedangkan konsonan labial hambat bersuara /b/ dan labial sentral /w/ hanya
menempati posisi awal dan tengah saja.
Konsonan alveolar, seperti alveolar hambat tak bersuara /t/, alveolar
hambat bersuara, alveolar getar /r/, alveolar frikatif /s/, alveolar lateral hanya
menempati

posisi

awal

dan

tengah

saja,

sedangkan

alveolar

nasal

menempati posisi awal, tengah, dan akhir.


Konsonan palatal, seperti palatal nasal // hanya menempati posisi
tengah, sedangkan palatal hambat tak bersuara /c/, palatal hambat bersuara
/j/, palatal sentral /y/ menempati posisi awal dan tengah.
Konsonan velar, seperti velar hambat tak bersuara /k/ dan velar
hambat bersuara menempati posisi awal dan tengah sedangkan velar
hambat // menempati posisi tengah dan akhir.
Konsonan-konsonan glotal, seperti glotal hambat tak bersuara // dan
glotal frikatif /h/ hanya menempati posisi-posisi tengah dan akhir.
Untuk

lebih

jelasnya

dibawah

ini

dibuatkan

menggambarkan distribusi konsonan-konsonan itu.

bagan

yang

BAGAN DISTRIBUSI KONSONAN


No.

Konsonan

Awal

Tengah

Akhir

1.

/p/

2.

/b/

3.

/m/

4.

/w/

5.

/t/

6.

/d/

7.

/r/

8.

/n/

9.

/s/

10.

/l/

11.

/c/

12.

/j/

13.

//

14.

/y/

15.

/k/

16.

/g/

17.

//

18.

//

19.

/h/

Gugus Konsonan
Gugus konsonan dalam penelitian bahasa Minangkabau adalah sebagai

berikut :
1. /mp/ /ampe?/
/rumpui?/
/sampi?/
/tumpua/
2. /mb/ /rambui?/
/rimbo/
/mambae/
/rambui?/
/ambo/

empat
rumput
sempit
tumpul
bulu
hutan
lempar
rambut
saya

3.

4.
5.
6.
7.

/ambuih/
/nt/ /binta/
/antam/
/jantua/
/jantan/
/pajatu/
/muntah/
/nd/ /mande/
/inda?/
/nj/ /anjia/
/panja/
/k/ /sike?/
/tuke?/
/ g/ /maniga/
/pugua/

tiup
bintang
hantam
jantung
lelaki
mereka
muntah
ibu
tidak
anjing
panjang
pendek
tongkat
mati
punggung

Berdasarkan data di atas ternyata bahwa /m/, /n/, dan // dapat


menempati posisi pertama pada gugus konsonan, sedangkan posisi kedua
ditempati oleh fonem-fonem /p/, /b/, /t/, /d/, /j/, /k/, dan /g/.
Secara formulatif gugusan itu dapat digambarkan sebagai berikut :
1. ( m )

(p)
(b)
2. ( n )
(t)
(d)
(j)
3. ( )
(k)
(g)

D. FONEM-FONEM VOKAL
Bunyi Vokal
Setelah melakukan inventarisasi bunyi dari 200 kata Swadesh dalam bahasa Minangkabau,
ditemukan beberapa bunyi vokal seperti: [i],[u],[U],[a],[e],[],[o], dan []. Namun, bunyi-bunyi
yang telah diinventarisasi belum tentu semuanya merupakan fonem yang berbeda, ada
kemungkinan bahwa dua bunyi atau lebih merupakan realisasi dari satu fonem yang sama yang
merupakan alofon dari satu fonem. Yang perlu diperhatikan secara cermat adalah bunyi-bunyi
yang secara fonetis mirip. Untuk itu, kita perlu mengamati mengamati apakah [u] dan [U], [i]

dan [I], [e] dan [], [o] dan [] merupakan fonem yang beda ataukah variasi alofonis dari satu
fonem yang sama.
Fitur fonetis:
[e]

[o]

[u]

[i]

+tengah

[]

+ tengah bawah

+ depan

+ depan

+ tak bulat

+ tak bulat

+ tengah

[]

+ tengah bawah

+ belakang

+ belakang

+ bulat

+ bulat

+ tinggi

[U]

+ tinggi bawah

+ belakang

+ belakang

+ bulat

+ bulat

+ tinngi

[I]

+ tinggi bawah

+ depan

+ depan

+ tak bulat

+ tak bulat

1. Bunyi [e] dan []


[e]
/mande/
/mambae/
/ome/

[]
/l?/
/gol?-gol?/
/bar?/
/dak?/
/amp?/
/ik?/
/kec?/

/ket?/
/a?/
/sik?/
/parh/
/pus?/
/ci?/
/saket?/
/malo/
/tuk?/

maka kaidah alofoniknya dapat dirumuskan sebagai berikut:


[] / _k+glottal#
/e/
[e] / pada posisi lain
Sehingga [e] dan [] merupakan alofon dari fonem /e/.
2. [o] dan []
[]
/as?/
/l?/
/is?/
/su?/
/lal?/
/say?/

[o]
/apo/
/gol?-gol?/
/bilo/
/samo/
/tibo/
/jo/
/disiko/
/tundo/
/duo/
/rimbo/
/ io/
/iko/
/karano/
/kapalo/
/limo/
/mato/
/matoari/

/namo/
/aok/
/pohon/
/poto/
/ambo/
/sado/
/siapo/
/talio/
/ome/
/tigo/
/tuo/

maka kaidah alofoniknya dapat dirumuskan sebagai berikut:


[] / _?#
/o/
[o] / pada posisi lain
Sehingga [o] dan [] merupakan alofon dari fonem [o].
3. Bunyi [u] dan [U]
[u]
/abu/
/baru/
/batu/
/buah/
/bulan/
/buru/
/cuci/
/danau/
/dabu/
/duo/
/kau/
/ijau/
/ujan/

[U]
taUn
minUm
daUn
ciUm

/itu/
/kalau/
/su?/
/kuku/
/kuli?/
/kutu/
/pajatu/
/lagu/
/padusi/
/putIah/
/tahu/
/usUih/

maka kaidah alofoniknya dapat dirumuskan sebagai berikut:


[U]

/_k#+nasal
-

[u]

/ pada posisi lain

/u/

Sehingga bunyi [u] dan [U] adalah alofon dari fonem /u/.
4. Bunyi [i] dan [I]
[i]
api
bilo
binta
ciUm
cuci
tibo
dima:
disiko
disinan
gali
gigi
gigi?
Ati

[I]
aIn
diIn
laIn
maIn
licIn

maka kaidah alofoniknya dapat dirumuskan sebagai berikut:


[I]

/_k#

+nasal
-

/i/
[i]

/ pada posisi lain

Dari kaidah alofonis fonem /u/ dan /i/ diatas maka dapat dibuat generalisasi sebagai berikut;

V+tinggi
_k#+nasal

> V+tinggi bawah /

Distribusi Vokal
/i/ DEPAN TINGGI
Awal
/ikUa/ ekor
/idUa/ hidung
/idUi?/ hidup
/ijau/ hijau
/is?/ hisap
/itam/ hitam
/itUa/ hitung
/ io/ ia
/ik?/ ikat
/iko/ ini
/inda?/ tidak
/ikUa/ ekor

Tengah
/bilo/ bilamana
/rambUi?/ bulu
/tibo/ datang
/disinan/ di situ
/gigi?/ gigit
/apUih/ hapus
/idUi?/ hidup
/rimbo/ hutan
/bini/ istri
/kida/ kiri
/kuli?/ kulit
/lai?/ langit
/laUi?/ laut
/limo/ lima

Akhir
/ati/ hati
/bini/ istri
/matoari/ matahari
/padusi/ perempuan
/laki/ suami

/e/ DEPAN TENGAH


Awal
/l?/ baik

Tengah
/gol?-gol?/ baring
/bar?/ berat
/dak?/ dekat
/amp?/ empat
/ik?/ ikat
/kec?(ba)/ kata(ber)

Akhir
/mande/ ibu
/mambae/ lempar
/ome/ tetek

/ket?/ kecil
/a?/ panas
/sik?/ pendek
/parh/ peras
/pus?/ pusar
/ci?/ satu
/saket?/ sedikit
/maelo/ tarik
/tuk?/ tongkat

/a/ SENTRAL BAWAH


Awal
/aIa/ air
/alIa/ alir
/aka/ akar
/ana?/ anak
/anjIa/ anjing
/apo/ apa
/apUa/ apung
/apa?/ ayah
/as?/ asap
/agIah/ beri
/antam/ hantam
/apUih/ hapus
/ati/ hati

Tengah
/baka/ bakar
/balIa?/ balik
/bana/ benar
/banIah/ benih
/bar?/ berat
/dak?/ dekat
/tarana?/ binatang
/busUa?/ busuk
/dabu/ debu

Akhir
/aIa/ air
/alIa/ alir
/aka/ akar
/baka/ bakar
/daa/ dengar
/ikUa/ ekor
/kida/ kiri
/liUa/ ludah
/pasIa/ pasir
/pikIa/ pikir
/talUa/ telur

/o/ BELAKANG TENGAH


Awal
/ome/ tetek

Tengah
/gol?-gol?/ baring
/matoari/ matahari
/a?/ napas
/pohon/ pohon
/poto/ potong

Akhir
/apo/ apa
/bilo/ bilaman
/samo/ sama
/tibo/ datang
/jo/ dengan
/disiko/ di sini

/tundo/ dorong
/duo/ dua
/rimbo/ hutan
/ io/ ia
/iko/ ini
/karano/ karena
/kapalo/ kepala
/limo/ lima
/mato/ mata
/namo/ nama
/ambo/ saya
/sado/ semua
/siapo/ siapa
/talio/ telinga
/tigo/ tiga
/tuo/ tua

/u/ BELAKANG TINGGI


Awal
/ujan/ hujan
/ura/ orang
/ula:/ ular
/usUih/ usus

Tengah
/buo/ bunga
/tundo/ dorong
/duo/ dua
/cuci/ cuci
/buru/ buru(ber)
/kutu/ kutu
/rumpUi?/ rumput

Akhir
/baru/ baru
/batu/ batu
/danau/ danau
/kau/ engkau
/ijau/ hijau
/kuku/ kuku
/kutu/ kutu
/lagu/ nyanyi
/dabu/ debu

Bagan Distribusi Vokal


Vokal
i
e
a
o
u

Awal
+
+
+
+
+

Tengah
+
+
+
+
+

Akhir
+
+
+
+
+

E. DIFTONG
No.
1.

difton
g
ae

2.
3.
4.

awal

Tengah

/maelo/

tarik

ai
aI

/ jai/
/ laIn/
/maIn/

jahit
lain
main

au

5.

aU

6.

ia

7.
8.
9.

iU
i
Ia

Akhir
/mambae/
lempar
/danau/
danau
/kau/
engkau
/ijau/
/kalau/

/daUn/
/taUn/
/sia/
/siapo/

daun
tahun
siang
siapa

/ciUm/
/ci/
/anjIa/
/balIa/
/banIah/
/agIah/
/cacIa/
/dagIa/
/karIa/
/kunIa/
/calIa/
/putIah/

cium
satu
anjing
balik
benih
beri
cacing
daging
kering
kuning
lihat
putih

hijau
kalau
-

/kasia/

pada

/alIa/
/lihIa/
/pasIa/
pasir
/pikIa/

alir
leher

pikir

10.
11.
12.

oa
ua
uo

13.
14.

u
Ua

15.

Ui

/bataIah/
/matoari/
/buah/

sungai
matahari
buah

/su/
kanan
apUa/
apung
/bunUah/
bunuh
/burUa/
buruk
/burUa/
burung
/busUa/
busuk
/dudUa/
duduk
/garUa/
garuk
/gapUa/
gemuk/lemak
/gusUa/
gosok
/gunUa/
gunung
/idUa/
hidung
/itUa/
hitung
/laUa/
ikan
/jantUa/
jantung
/jatUah/
jatuh
/jaUah/
jauh
/kumUah/
kotor
/pugUa/
punggung
/rambUi/
bulu
/apUih/
hapus
/idUi/
hidup
/kabUi/
kabut
/lurUih/
lurus
/lutUi/
lutut
/mulUi/
mulut
/parUi/
perut
/rambUi/
rambut
/rumpUi/
rumput
/takUi/
takut
/tusUi (ma)/
tikam(me)
/ambUih/
tiup

/duo/
dua
/tuo/
tua
/ikUa/
ekor
/talUa/
telur
/tumpUa/
tumpul

/usUih/

usus

Berdasarkan deskripsi distribusi diftong diatas ditarik kesimpulan


bahwa diftong pada penelitian tidak ditemukan pada awal kata akan tetapi
hanya ditemukan pada posisi tengah dan akhir. Pada penelitian ini
ditemukan diftong sebanyak 15 yaitu : /ae/, /ai/, /aI/, /au/, /aU/, /ia/, /iU/,
/i/, /Ia/, /oa/, /ua/, /uo/, /u/, /Ua/ dan /Ui/.
Diftong yang menempati posisi tengah dan akhir yaitu: /ae/, /ia/, /Ia/,
dan /Ua/. Sedangkan yang menempati posisi tengah saja yaitu: /ai/, /aI/, /aU/,
/iU/, /i/, /oa/, /ua/, /u/, /Ui/ dan yang hanya menempati posisi akhir yaitu /au
dan /uo/.
Untuk

lebih

jelasnya

di

bawah

ini

dibuatkan

bagan

menggambarkan distribusi diftong, sebagai berikut:


BAGAN
DISTRIBUSI DIFTONG
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Difton
g
ae
ai
aI
au
aU
ia
iU
i
Ia
oa
ua
uo
u
Ua
Ui

Awal

Tengah

Akhir

+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+

+
+
+
+
+
+
-

yang

F. ANALISIS FONOTAKTIK
Setiap kata dalam bahasa Minangkabau terdiri atas satu suku kata hingga tiga suku kata.
Suku kata dalam bahasa Minangkabau dapat terdiri atas (1) satu vokal, (2) satu vokal dan satu
konsonan, (3) satu konsonan, satu vokal, dan satu konsonan lain. Secara ringkas, pola suku kata
dalam bahasa Minangkabaau adalah sebagai berikut : (K) V (K). Berikut dijelaskan tentang
kaidah fonotaktiknya;
Kata :

( )

V
VK
KV
KVK

Berikut ini adalah contoh dari macam-macam pola suku kata diatas:
V
Suku Kata Pertama
a-bu
a-Ia
a-ka
a-lIa
-l
a-gIah
i-kUa
i-dUa
u-jan
i-nyo
i-k
a-
o-m
u-la:
u-suih

Suku Kata Kedua


ba-a
du-o
ka-u
tu-o
si-a-po
ma--lo

Suku Kata Ketiga


ba-ra-a

VK
Suku Kata Pertama
an-jIa
am-p
an-tam
am-bo
in-da
am-bUih

Suku Kata Kedua


bu-ah
ci-Um
da-Un
ja-i
wa-a
su-
la-In
ma-In
si-a
ta-Un

Suku Kata Ketiga

Suku Kata Kedua


a-bu
a-po
ba-na
bi-lo
tun-do
a-ti
i-o
man-de
bi-ni
ti-go
ki-da
li-mo
rim-bo
ka-ra-no
sa-ke-t

Suku Kata Ketiga


di-si-ko
ka-ra-no
ka-pa-lo
pa-ja-tu
pa-du-si
si-a-po
ma--lo
ta-li-o

Suku Kata Kedua


ma-ni-ga
ba-ra?-a

Suku Kata Ketiga


ta-ra-na
sa-ke-t

KV
Suku Kata Pertama
ba-ka
ba-lIa
go-l
da-gIa
ti-bo
Jo
ta-ga
pu-tIah
tu-o
ku-mUah
li-Ua
ta-ra-na
ka-pa-lo
pa-du-si
ta-li-o
KVK
Suku Kata Pertama
ba-a
ba-ka
ram-bUi
tun-do
rim-bo
jan-tUa
jan-tan
mun-tah

si-k
pu-gUa
rum-pUi
sam-pi
tu-k
tum-pUa
wa-a
Kata (dasar) dalam bahasa Minangkabau terbentuk dari berbagai macam suku kata seperti
yang tercantum diatas. Kata (dasar) salam bahasa Minangkabau yang terdiri atas satu suku kata
atau lebih seperti berikut.
Satu suku kata

: /jo/

dengan

Dua suku kata

: /abu/

abu

/aIa/

air

/dabu/
Tiga suku kata

debu

: / tarana/

binatang

/ sa-ke-t/ sedikit
/padusi/

perempuan

G. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bunyi vokal dalam
bahasa Minangkabau adalah sebagai berikut : [i], [e], [o], [u], dan [a]; dan bunyi konsonan
adalah sebagi berikut: [p], [b], [m], [w], [t], [d], [r], [n], [l], [s], [c], [y], [k], [g], [h], [j], [?],
[], dan [].
Konsosnan-konsonan yang telah ditemukan dapat dilihat pada peta
konsonan berikut ini.
BAGAN KONSONAN
Posisi Artikulasi

Labial

Alveola

Palatal

Velar

Glottal

r
Cara Artikulasi
Hambat
tb

Frikatif
Lateral
nasal
sentral
getar

b
tb
b
b

D
S

g
h

M
w

L
N

Vokal-vokal yang telah ditemukan dapat dilihat pada peta vokal berikut;
Peta Vokal

Tinggi
Tengah
Bawah

Depan
I
e

Sentral
a

Belakang
u
o

Вам также может понравиться