Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan
Keperawatan pada CA GASTER. Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pencernaan 2. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
banyak kekurangan. Namun demikian, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca dan penulis.
Penulisan makalah ini tidak akan selesai bila tanpa dorongan, bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud
mengucapkan rasa terimakasih kepada :
1. Zainul Arifin selaku direktur STIKES Icme Jombang
2. Ucik Indrawati S.kep,.ners selaku dosen mata kuliah Keperawatan Anak
3. Teman-teman Mahasiswa serta semua pihak yang ikut serta dalam penyusunan makalah ini.
Meski masih jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan makalah ini bermanfaat,
khususnya bagi penulis dan Mahasiswa Akper STIKES Icme Jombang dan umumnya kepada
para pembaca yang budiman.
Pencernaan 1
Page 1
DAFTAR ISI
Latar Belakang..........................................................4
1.2
Tujuan........................................................................5
1.3
Manfaat......................................................................5
Pencernaan 1
Page 2
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan...........................................................................17
4.2
Saran.....................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................18
Pencernaan 1
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Di era serba cepat seperti saat ini tidak sulit bagi setiap orang untuk memenuhi
keinginannya dalam waktu yang relative singkat. Begitu juga dalam hal memilih
makanan, hampir sebagian masyarakat lebih memilih mengkonsumsi makanan cepat saji
yang mereka sendiri tidak tahu bahan apa saja yang digunakan untuk mengolah makanan
tersebut dibandingkan mengolah bahan makanan sendiri dirumah. Dengan alasan lebih
mudah dan efisien. Namun dibalik rasa nikmat yang dirasakan, mereka tidak tahu bahaya
apa yang akan terjadi jika mereka mengkonsumsi makanan tersebut dalam jangka
panjang.
Berbagai penyakit bisa saja mereka derita akibat mengkonsumsi makanan
cepat saji yang menjadi pilihan mereka. Salah satu penyakit yang mungkin timbul
akibat mengkonsumsi berbagai makanan cepat saji dalam jangka panjang adalah
kanker. Sebagian manusia terkadang mengabaikan suatu gejala penyakit yang timbul
dalam dirinya, sehingga penyakit tersebut baru diketahui ketika telah mencapai
stadium lanjut. Salah satu contoh kanker akibat kebiasaan buruk ini adalah kanker
lambung dimana kanker lambung ini merupakan suatu bentuk neoplasma maligna
gastrointestinal.
1.2
RUMUSANMASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas timbul permasalahan sebagai berikut:
1.Bagaimana
konsep
dasar
penyakit
Ca
Lambung?
TUJUAN:
1.Untuk
mengetahui
konsep
dasar
penyakit
Ca
lambung.
Pencernaan 1
Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
Page 5
jinak yang berbentuk bundar, yang tumbuh ke dalam rongga lambung, diduga merupakan
pertanda kanker dan oleh karena itu polip selalu diangkat.
Kanker mungkin terjadi bersamaan dengan jenis polip tertentu, yaitu polip yang lebih
besar dari 1,8 cm atau polip yang jumlahnya lebih dari 1. Faktor makanan tertentu
diperkirakan berperan dalam pertumbuhan kanker lambung. Faktor-faktor ini meliputi :
a. asupan garam yang tinggi
b. asupan karbohidrat yang tinggi.
c. asupan bahan pengawet (nitrat) yang tinggi.
d. asupan sayuran hijau dan buah yang kurang.
e. ada kaitannya dengan : diet, genetic, komposisi tanah, lambung kronis.
f. Gastritis kronis.
g. Faktor infeksi
h. Herediter.
i. Sering Makan daging hewan dengan cara dipanggang atau dibakar atau diasapkan.
j. Sering makan makanan yang terlalu pedas.
k. Kurang makanan yang mengandung serat.
l. Makan makanan yang memproduksi bahan karsinogenik
2.3 KLASIFIKASI
Early gastric cancer (tumor ganas lambung dini). Berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi,
gastroskopi dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas :
1.
Tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada mukosa dan sub mukosa yang berbentuk
polipoid. Bentuknya ireguler permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.
2. Tipe II (superficial type)
Dapat dibagi atas 3 sub tipe.
a. Tipe II.a. (Elevated type)
Tampaknya sedikit elevasi mukosa lambung. Hampir seperti tipe I, terdapat sedikit elevasi
dan lebih meluas dan melebar.
b.Tipe II.b. (Flat type)
Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat perubahan pada warna
mukosa.
Pencernaan 1
Page 6
Page 7
b. Penderitaan dari rasa sakit konstan dalam perut merupakan gejala dari kanker
lambung. Hal ini bisa apa saja dari rasa sakit ringan sampai nyeri kram parah. Jenis
rasa sakit biasanya ada di daerah atas perut.
c. Konstan dengan mual muntah, terutama setelah Anda makan adalah tanda kanker
lambung. mual mungkin gigih dan hadir untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini
pernah berhubungan dengan demam atau sakit kepala. Jenis mual sering menunjukkan
masalah kesehatan serius.
d. Kehilangan nafsu makan tanpa alasan adalah tanda lain yang cukup sering terlihat pada
orang yang menderita dari kanker terdiagnosis dalam lambung. Beberapa orang
mungkin mengalami kembung di daerah perut bahkan jika mereka tidak makan apaapa. Kebiasaan usus dapat berubah drastis.
e. Pada stadium awal kanker lambung, gejalanya tidak jelas dan sering tidak dihiraukan.
Jika gejalanya berkembang, bisa membantu menentukan dimana lokasi kanker
lambung tersebut. Sebagai contoh, perasaan penuh atau tidak nyaman setelah makan
bisa menunjukkan adanya kanker pada bagian bawah lambung.
f. Penurunan berat badan atau kelelahan biasanya disebabkan oleh kesulitan makan atau
ketidakmampuan menyerap beberapa vitamin dan mineral. Anemia bisa diakibatkan
oleh perdarahan bertahap yang tidak menyebabkan gejala lainnya. Kadang penderita
juga bisa mengalami muntah darah yang banyak (hematemesis) atau mengeluarkan
tinja kehitaman (melena).
g. Bila kanker lambung bertambah besar, mungkin akan teraba adanya massa pada
dinding perut. Pada stadium awal, tumor lambung yang kecil bisa menyebar
(metastasis) ke tempat yang jauh.
h. Penyebaran tumor bisa menyebabkan pembesaran hati, sakit kuning (jaundice),
pengumpulan cairan di perut (asites) dan nodul kulit yang bersifat ganas. Penyebaran
kanker juga bisa menyebabkan pengeroposan tulang, sehingga terjadi patah tulang.
2.5 Pemeriksaan Penunjang
1.
Pencernaan 1
Page 8
2.6 Penatalaksanaan
a. Pencegahan
a) Kanker lambung dapat dicegah dengan cara-cara di bawah ini, untuk mengurangi risiko
kanker perut dengan membuat perubahan kecil kehidupan sehari-hari Anda. Sebagai
contoh, cobalah untuk:
Makan lebih banyak buah dan sayuran. Cobalah untuk memasukkan lebih banyak buah
dan sayuran ke dalam makanan setiap hari. Memilih berbagai jenis buah-buahan dan
sayuran berwarna.
b) Mengurangi jumlah makanan diasap dan asin yang anda makan. Lindungi perut dengan
membatasi makanan ini. Coba dengan bumbu dan cara lain untuk penyedap makanan
yang tidak menambahkan natrium.
c) Berhenti merokok. Jika merokok, berhenti. Jika tidak merokok, jangan mulai. Merokok
meningkatkan risiko kanker perut, dan juga banyak jenis kanker lainnya. Berhenti
merokok bisa sangat sulit, sehingga mintalah bantuan dokter.
b. Pengobatan
1) Farmakologi
a) Obat multiple (fluorosil, mitomisin C dan doksorubisin)
Di antara obat yang di gunakan adalah 5 FU, trimetrexote, fluorosil, mitomisin C,
doksorubisin, hidrourea, epirubisin dan karmisetin dengan hasil 18 30 %.
b) Kemoterapi dan terapi radiasi
Bila karsinoma telah menyebar ke luar dari lambung, tujuan pengobatannya adalah
untuk mengurangi gejala dan memperpanjang harapan hidup. Kemoterapi dan terapi
penyinaran bisa meringankan gejala.
Hasil kemoterapi dan terapi penyinaran pada limfoma lebih baik daripada karsinoma.
Mungkin penderita akan bertahan hidup lebih lama bahkan bisa sembuh total.
c) Reseksi bedah.
Jika penyakit belum menunjukkan tanda penyebaran, pilihan terbaik adalah pembedahan.
Walaupun telah terdapat daerah sebar, pembedahab sudah dapat dilakukan sebagai
tindakan paliatif. Reaksi kuratif akan berhsil bila tidak ada tanda metastasis di tempat
lain, tidak ada sisa Ca pada irisan lambung, reseksi cairan sekitar yang terkena, dari
pengambilan kelenjar limfa secukupnya.
d) Hiperalimentasi (nutrisi intravena).
Pencernaan 1
Page 9
Nutrisi intravena yag disuntikan melalui intravena yang berfunsi untuk menggantikan
nutrisi karena kanker lambung ini. Karena kanker lmbung ini proses penyerapan nutrisi
yang terjadi di lambung terganggu dan mengakibatkan kekurangan nutrisi dari kebutuhan
yang diperlukan. Maka diberikan hiperalimentasi ini.
2) Non Farmakologi
a)
Penderita dirawat dengan tujuan untuk isolasi, observasi, dan pengobatan. Klien harus
tetap berbaring sampai beberapa hari setelah tanda dan gejala terjadi, dan 7 hari setelah
dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan usus atau perforasi
usus.
b)
Pada klien dengan kesadaran menurun, diperlukan perubahan2 posisi berbaring untuk
menghindari komplikasi pneumonia hipostatik dan dekubitus.
c) Diet
Pada mulanya klien diberikan makanan diet cair atau bubur saring kemudian bubur
kasar untuk menghindari komplikasi perdarahan usus dan perforasi usus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian makanan padat secara dini yaitu
nasi, lauk pauk yang rendah sellulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat
diberikan dengan aman kepada klien.
Pencernaan 1
Page 10
BAB II
Tinjauan ASKEP
A. Pengkajian
1. Biodata
Jenis kelamin,tumor, suku bangsa :
Tumor jinak banyak ditemukan pada dewasa diatas 55 tahun.
b. Keluhan utama
Mual, muntah dan anoreksia.
c. Riwayat penyakit dahulu
Mempunyai golongan darah A dan faktor infeksi H. pylori (Doengoes 2001, 153)
d. Riwayat penyakit keluarga
Dalam garis keluarga bergolongan darah A.
e. ADL
1) Pola Nutrisi
Anoreksia, disfagia, nausea, keluhan saluran cerna, penurunan BB karena intake kalori
menurun dan rendahnya penyerapan zat gizi.
2) Pola Eliminasi
Konstipasi, penurunan frekuensi Bak karena intake yang berkurang
3) Pola akivitas
Ketidakmampuan untuk latihan dan aktivitas rutin, kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
4) Pola personal hygiene
Ketidakmampuan untuk memenuhi secara mandiri
B. Diagnose Keperawatan
2.7 Nyeri kronis
2.8 Perubahan nutirsi b/d ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Pencernaan 1
Page 11
C. Intervensi
DIAGNOSA
KEPERAWAT
AN
1. Nyeri kronis
2.ketidakseimban
gan nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Pencernaan 1
NOC
Control nyeri
Indicator :
1. Mengenali factor
penyebab
2. Mengenali lamanya sakit
3. Menggunakan metode
pencegahan
4. Menggunakan metode
non analgesic untuk
mengurangi nyeri
5. Menggunakan analgesic
sesuai kebutuhan
6. Mencari bantuan tenaga
kesehatan
7. Melaporkan gejala pada
tenaga kesehatan
8. Menggunakan sumbersumber yang tersedia
9. Mengenali gejala-gejala
nyeri
10. Mencatat pengalaman
tentang nyeri
sebelumnya
11. Melaporkan nyeri yang
sudah terkontrol
Status Nutrisi
Indicator :
1. Stamina
2. Tenaga
3. Kekuatan
menggenggam
4. Penyembuhan
jaringan
5. Daya tahan
tubuh
6. Pertumbuhan
(untuk anak)
NIC
Manajemen Nyeri
1. Kaji data nyeri secara
komprehensif
2. Observasi tanda non verbal
adanya ketidaknyamanan
3. Gunakan strategi untuk
komunikasi untuk mengkaji
riwayat dan respon terhadap
nyeri
4. Perhatikan tipe dan sumber
nyeri untuk menentukan
strategi manajemen nyeri
5. Ajarkan teknik nonfarmakologi
untuk mengurangi nyeri
6. Tingkatkan istirahat/tiduruntuk
memfasilitasi manajemen nyeri
Pemberian analgesic
1. Cek obat dosis,dosis, frekuensi
pemberian analgesic
2. Cek riwayat alergi obat
3. Pilih analgesic/kombinasi yang
tepat apabila lebih satu
analgesic yang diresepkan
4. Monitor tanda-tanda
vitalsebelum dan sesudah
pemberian analgesic
Nutrition Management
1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi
3. Anjurkan pasien
untukmeningkatkan intake
Fe
4. Anjurkan pasien utuk
meningkatkanprotein dan
vitamin
5. Berikan substansi gula
6. Yakinkan diet yang
dimakan tinngi serat
7. Berikan makanan yang
Page 12
Pencernaan 1
terpilih
8. Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian
9. Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
10. Berikan kalori dengan
kebutuhan nutrisi
11. kaji kemampuan pasien
untuk mendapat nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
1. BB pasien dalam batas
normal
2. Monitor penurunan
berat badan
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitasyang
biasa dilakukan
4. Monitor interaksi
anak/orang tuaselama
makan
5. Monitor lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan pengobatan
dan tindakantidak
selama jam makan
7. Monitor kulit keringdan
perubahan pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor kekeringan,
rambut kusam, dan
mudah patah
10. Monitor mual dan
muntah
11. Monitor kadar albumin,
total protein, Hb, dan
kadar Ht
12. Monitor makanan
kesukaan
13. Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
14. Monitor pusat
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
15. Monitor nutrisi dan
intake nutrisi
Page 13
D. Implentasi
Lakukan seperti yang di intervensikan
E. Evaluasi
Hasil keseluruhan dari konsep asuhan keperawatan
Pencernaan 1
Page 14
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Jadi
kanker
lambung
adalah
bentuk
neoplasma
maligna
dalam
Saran
Untuk mencegah hal itu terjadi kita bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.
Hindari makanan yang kadar lemak, protein, dan kalori-nya tinggi, juga hindari daging
mentah. Jangan lupa mengkonsumsi kalsium dan asam folat dengan takaran secukupnya.
Disarankan mengkonsumsi suplemen vitamin E dan D. Lakukan aktivitas fisik ringan,
misalnya jalan cepat minimal 30 menit, dan jangan pernah merokok. Kandungan kimia pada
rokok dapat menyebabkan semua penyakit muncul pada tubuh. Lakukan pemeriksaan rutin
untuk memeriksa kondisi lambung anda.
Pencernaan 1
Page 15
Pencernaan 1
Page 16