Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBUKAAN
Gugus Depan Pramuka Penegak SMA Negeri 1 Cisolok dibuat berdasarkan surat
keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 214 Tahun 2007 Tentang Petunjuk
Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak Dan Pramuka Pandega. Tujuannya antara lain
sebagai sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kaderisasi kepemimpinan masa depan
Gerakan Pramuka serta memberi kesempatan kepada Pramuka Penegak dan Pramuka Penegak
untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam pengelolaan organisasi,
pengembangan bakat kepemimpinan dalam rangka upaya pengembangan pribadi dan
pengabdiannya kepada Gerakan Pramuka, masyarakat, bangsa dan negara. Ambalan Otto
Iskandar Dinata-Diah Pitaloka lahir dari sebuah komitmen dan kebulatan tekad para pendirinya
yang berfungsi sebagai wadah beraktifitas di bidang kepramukaan. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan Kepramukaan baik kualitas maupun kuantitas.
Bahwa sesungguhnya Adat Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka merupakan
suatu tatanan kehidupan organisasi di lingkungan Ambalan sebagai pandangan dan pola gerak
anggota dengan menjalankan roda organisasi. Layaknya sebuah organisasi maka Ambalan Otto
Iskandar Dinata-Diah Pitaloka dituntut untuk melakukan modifikasi terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan pola umum Gerak Pramuka dan kondisi nyata yang dihadapi saat ini. Harapan
yang dibangun Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka adalah terciptanya insan yang
mampu bersaing di tengah era kompetisi global, serta senantiasa secara sukarela
mengembangkan Gerakan Pramuka di lingkungannya. Dalam Penentuan tatanan organisasi yang
mantap maka diperlukan suatu format ideal bagi perkembangan Ambalan Otto Iskandar DinataDiah Pitaloka, yang penjabarannya adalah sebagai berikut :
BAB I
PENGERTIAN, MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI
Pasal 1
Pengertian
1.
Adat Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka adalah seperangkat aturan yang
merupakan ciri khusus Ambalan sebagai suatu usaha untuk mengatur eksistensinya dalam
lingkungan Gugus Depan Pramuka Pangkalan SMAN 1 Cisolok.
2.
Adat Ambalan adalah seperangkat aturan yang bersifat khusus guna mengatur tata
kehidupan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1.
Pasal 2
Maksud
Maksud Adat Ambalan adalah sebagai kerangka acuan pola dan tingkah laku warga Ambalan
dalam menjalani aktifitas di Ambalan serta sebagai acuan sikap di Ambalan.
Pasal 3
Tujuan
Adat Ambalan bertujuan untuk tercapainya kesinambungan kinerja dalam rangka pembinaan dan
pengembangan Ambalan.
Pasal 4
Fungsi
Adat Ambalan berfungsi:
1. Identitas dari Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka SMA Negeri 1 Cisolok.
2. Alat untuk mempererat warga Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka SMA Negeri 1
Cisolok dengan dilandasi semangat kekeluargaan yang mengarah kepada pembinaan dan
pengembangan Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka Pangkalan SMA Negeri 1
Cisolok.
3. Alat yang mengatur tata kehidupan warga Ambalan yang bersifat mengikat.
4. Alat untuk mewujudkan aspirasi anggota Ambalan dalam usaha menggalang persatuan dan
yang mengarah pada disiplin dan kepribadian.
BAB II
KELENGKAPAN ADAT
Pasal 5
Nama
1. Nama Ambalan Putra adalah AMBALAN OTTO ISKANDAR DINATA.
2. Nama Ambalan Putri adalah AMBALAN DIAH PITALOKA.
Pasal 6
Lambang Ambalan
1. Lambang Ambalan adalah tanda yang menunjukan keberadaan-keberadaan Penegak yang
berpangkalan di SMAN 1 Cisolok.
2. Lambang Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka adalah Lambang Kujang dan bunga
melati.
3. Bentuk, isi, Warna, dan arti lambing Ambalan terlampir dalam Adat Ambalan.
Pasal 7
Panji Ambalan
1. Panji Ambalan berbentuk bendera kain satin berumbai kuning dengan simbol Lambang
Ambalan dengan warna merah.
2. Perbandingan Panji Ambalan adalah 120 X 80 cm.
3. Panji Ambalan digunakan pada saat upacara resmi Ambalan.
4. Perbandingan panjang dan lebar panji Ambalan adalah 3 : 2
Pasal 8
Pusaka Ambalan
1. Pusaka Ambalan adalah simbol kekuatan Ambalan.
2. Pusaka Ambalan digunakan oleh pemangku adat saat upacara Penerimaan dan Pelepasan
tamu Ambalan.
3. Pusaka Ambalan berupa Kujang dan Bunga Melati.
Pasal 9
Sandi Ambalan
1. Sandi Ambalan adalah Pandangan hidup yang menyangkut prilaku warga Ambalan.
2. Nama sandi Ambalan adalah SANDI AMBALAN OTTO ISKANDAR DINATA-DIAH
PITALOKA.
3. Fungsinya adalah sebagai motivator, introspeksi diri dan penyatuan dengan hati nurani.
4. Sikap dalam membaca sandi Ambalan diatur dalam aturan tambahan.
5. Sandi Ambalan digunakan pada setiap upacara yang dilakukan oleh Ambalan.
6. Teks Sandi Ambalan terlampir dalam Adat Ambalan.
Pasal 10
Amsal Ambalan
1. Amsal adalah moto yang merupakan tuntunan sikap untuk setiap Anggota Ambalan.
2. Amsal diucapkan bersama-sama pada akhir pembacaan Sandi Ambalan Otto Iskandar DinataDiah Pitaloka.
3. Kalimat Amsal Ambalan adalah IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA
LAKSANA.
Pasal 11
Tanda Jabatan
1. Tanda Jabatan Dewan disesuaikan dengan keputusan Kwarnas.
2. Selempang digunakan oleh Ketua Ambalan dan Pemangku Adat.
a. Selempang yang digunakan ketua Ambalan berwarna kuning dengan rumbai-rumbai
kuning dengan tulisan ketua Ambalan.
b. Selempang yang digunakan Pemangku Adat berwarna Biru berumbai kuning dengan
tulisan Pemangku Adat.
Pasal 12
Pakaian
1.
Seragam Pramuka.
b. Pakaian Lapangan.
2.
3.
Slayer kuning digunakan oleh anggota dan slayer biru di gunakan oleh purna Ambalan.
Pasal 13
Atribut
1.
2.
Apabila menggunakan seragam Pramuka maka atribut yang menunjukan ciri Ambalan
terdiri dari: Nomor Gudep dan Lambang Ambalan.
3.
Apabila menggunakan pakaian Lapangan maka atribut yang menunjukan ciri Ambalan
adalah kaos Ambalan dan atau Slayer.
4.
5.
Nomor Gudep berbentuk segi empat berukuran 2 X 3.5 cm berwarna dasar putih dengan
tulisan merah dikenakan pada lengan baju sebelah kanan diantara pita lokasi (kab.
sukabumi) dan badge Daerah Jawa Barat.
6.
Warga Ambalan terdiri dari Tamu Ambalan, Calon Anggota, dan Anggota Ambalan yang aktif.
Pasal 15
Tamu Ambalan
1.
Anggota Pramuka yang berasal dari siswa/siswi SMAN 1 Cisolok yang mengikuti kegiatan
yang diselenggarakan oleh Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka dan atau tamu
berkunjung secara resmi ke Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka.
2.
Peserta didik yang berusia Penegak atau siswa SMAN 1 Cisolok yang ingin dan siap
menjadi anggota Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka.
Pasal 16
Calon Anggota
Calon Anggota adalah tamu Ambalan yang mengikuti proses keanggotaan di Ambalan Otto
Iskandar Dinata-Diah Pitaloka dan belum dilantik menjadi Penegak.
Pasal 17
Anggota Ambalan
1. Anggota Ambalan adalah Calon Anggota yang telah memenuhi persyaratan golongan
Penegak dan atau masih menjadi Siswa.
2. Persyaratan Anggota Ambalan terdiri dari :
a. Tidak merangkap anggota Gudep lain.
b. Mengikuti Orientasi Tamu Ambalan
c. Telah mengikuti dan dinyatakan lulus Masa Orientasi Siswa (MOS).
d. Memenuhi SKU golongan Penegak.
e. Mengikuti Prosesi Anggota.
f. Sudah dilantik menjadi Penegak.
g. Untuk Anggota Ambalan yang telah melewati usia Penegak maka disebut purna Ambalan.
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 18
Dewan Ambalan
1. Dewan Ambalan adalah Anggota Ambalan yang memenuhi persyaratan Dewan Ambalan dan
dilantik menjadi Dewan Ambalan.
2. Persyaratan Dewan Ambalan :
a. Anggota Ambalan yang aktif.
b. Ketua Dewan Ambalan tidak menjabat sebagai ketua pada organisasi lain di lingkungan
SMAN 1 Cisolok dibuktikan dengan surat pernyataan.
Pemangku Adat adalah orang yang bertanggung jawab pada pelaksana Adat Ambalan yang
berkoordinasi dengan Ketua Ambalan yang menyangkut operasional Ambalan.
2.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
a.
b.
c.
Perlengkapan Upacara :
a.
b.
Bendera WOSM
c.
d.
Panji Ambalan
e.
Sandi Ambalan
f.
Pusaka Ambalan
Pasal 22
Upacara Prosesi Penegak
1.
2.
3.
a.
b.
c.
Sidang Penegak.
d.
Pengujian SKU.
e.
Pencarian TKU.
Perlengkapan Upacara :
a.
b.
Bendera WOSM
c.
d.
Panji Ambalan
e.
Sandi Ambalan
Pasal 23
Upacara Pelantikan Penegak dan Anggota
1.
2.
3.
a.
b.
Kata Pendahuluan.
c.
Ulang Janji.
d.
Kata Pelantikan.
e.
f.
g.
Perlengkapan Upacara :
a.
b.
Bendera WOSM
c.
d.
Panji Ambalan
e.
Sandi Ambalan
Pasal 24
Upacara Pelantikan Dewan Ambalan
1.
2.
3.
a.
b.
Ulang Janji
c.
Kata Pelantikan
d.
e.
Perlengkapan Pelantikan:
a.
b.
Bendera WOSM
c.
d.
Panji Ambalan
e.
Sandi Ambalan
f.
Dua buah selempang Ketua Ambalan dan dua buah selempang Pemangku Adat
4.
5.
BAB VI
PENGHARGAAN
Pasal 25
Upacara Pelepasan dan penerimaan pendelegasian
1.
Dilakukan pada saat warga Ambalan akan didelegasikan ketingkat Kabupaten, Provinsi,
Regional, Nasional dan Internasional.
2.
3.
a.
b.
c.
Perlengkapan Upacara
a.
b.
Bendera WOSM
c.
d.
Panji Ambalan
e.
Sandi Ambalan
Pasal 27
Tanda Penghargaan
1.
2.
Tanda Penghargaan berupa Bintang Tahunan, Bintang Karya Ilmiah Penegak dan Bintang
Wira Karya Penegak.
3.
Penyerahan tanda penghargaan dilakukan dalam sebuah upacara resmi melalui SK Mabi
atau Pembina.
4.
1.
Diberikan kepada Anggota Ambalan yang memiliki karya ilmiah, dipresentasikan di depan
seluruh Anggota dan mencapai titik hasil yang dapat diperhatikan.
2.
Bentuk, warna dan penjelasan tanda penghargaan Bintang Karya Ilmiah Penegak terlampir.
3.
1.
Berfungsi sebagai motivator bagi Anggota Penegak untuk mengembangkan keahlian atau
keterampilan berwirausaha yang intinya dapat dipergunakan sebagai salah satu alternative
penghasilan.
2.
Diberikan kepada anggota Ambalan yang memiliki karya usaha atau wiraswasta baik
perorangan maupun kelompok yang diharapkan dapat menjamin penghasilan dalam
pemenuhan kebutuhan kelak.
3.
Bentuk, warna dan penjelasan tanda penghargaan Bintang Wira Karya Penegak terlampir.
4.
BAB VII
PELANGGARAN DAN TINDAKAN DISIPLIN
Pasal 31
Pelanggaran
Pelanggaran yang dimaksud adalah hal-hal yang dilakukan warga Ambalan yang melanggar
ketentuan Ambalan
Pasal 32
Tindakan Disiplin
1.
Teguran pertama dan apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak diindahkan,
maka akan diberikan teguran yang kedua.
b.
Apabila dalam jangka waktu dua minggu tidak diindahkan, maka akan diajukan
Sidang komisi adat.
c.
Yang dimaksud dengan teguran pada poin (a) adalah pernyataan tertulis oleh
Pemangku Adat.
2.
3.
Status Keanggotannya ditinjau ulang. Jika yang melanggar adalah Dewan Ambalan maka
langsung ke ayat 2.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN
Pasal 33
Macam-macam Permusyawaratan
2.
3.
Sidang Adat.
4.
Sidang Penegak.
5.
Pasal 34
Musyawarah Ambalan
1.
2.
3.
1.
Rapat Dewan Ambalan memegang keputusan pelaksanaan program kerja dan kebijakan
organisasi.
2.
3.
1.
2.
3.
Terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.
4.
5.
Jika Ketua Dewan Ambalan dan Pemangku Adat melakukan Pelanggaran maka sidang
dilakukan oleh Dewan Kehormatan Gudep.
Pasal 37
Sidang Penegak
1.
2.
3.
1.
2.
Dihadiri oleh seluruh Anggota Sangga kerja atau Kepanitiaan dan Dewan Ambalan.
Pasal 39
Rapat Koordinasi
1.
Rapat koordinasi dilakukan guna menyampaikan hasil yang perlu disampaikan oleh
pengurus lain.
2.
BAB IX
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 40
Adat Pergaulan Ambalan
Tata Pergaulan Ambalan senantiasa menjunjung tinggi moral dan etika pergaulan masyarakat
sesuai dengan Trisatya dan Dasa Darma Gerakan Pramuka.
Pasal 41
Sikap
Sikap pada saat pembacaan Sandi Ambalan:
1.
Untuk Putera berdiri sikap sempurna jemari tangan kanan diletakkan pada dada sebelah kiri
dengan memegang ujung hasduk.
2.
Untuk Puteri, berdiri sikap sempurna jemari tangan kanan diletakkan pada dada sebelah
kiri.
Pasal 42
Renungan
1.
2.
1.
2.
BAB X
ATURAN PERALIHAN
1.
2.
Adat Ambalan dilaksanakan oleh seluruh Warga Ambalan Otto Iskandar Dinata-Diah Pitaloka
Pasal 46
Pengesahan Adat Ambalan
Adat Ambalan ini disampaikan oleh Komisi C dan telah dimusyawarahkan oleh seluruh peserta
MUSBAL dan ditetapkan dalam Musyawarah Ambalan ke I.