Вы находитесь на странице: 1из 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini perekonomian berjalan dengan sangat cepatnya, banyak
pabrik dan perusahaan yang berdiri di negara kita ini. Setiap perusahaan
pastilah memiliki modal untuk memperlancar serta memperbesar kegiatan
usahanya. Namun tak selamanya kegiatan industri selalu berjalan lancar,
dalam perjalanannya pastilah mengalami suatu hambatan.
Salah satu hambatan yang paling sering dialami oleh perusahaan
yakni

kesulitan mendapatkan modal, kesulitanmelakukan penjualan,

kesulitan melakukan penagihan piutang, kondisi administrasi kredit yang


semrawut ataupun teknologi yang digunakan sudah ketinggalan zaman.
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan atau penjualan,
hambatan utama yang dapat menjadi ancaman bagi perusahaan adalah
banyaknya penjualan kredit yang tidak dapat tertagih alias macet.Semakin
tingginya tingkat persaingan antar perusahaan saat ini akan memaksa
perusahaan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada para
pelanggannya. Salah satu cara adalah dengan mempermudah syarat
pembayaran produk. Oleh karena itu pembayaran yang ditunda menjadi
suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan volume
penjualannya. Atas penjualan secara kredit tersebut maka perusahaan
memiliki tagihan (piutang) kepada pelanggan/customer. Piutang bagi
perusahaan akan memperlambat arus kas karena dana tunai/kas baru akan
masuk setelah piutang tersebut jatuh tempo. Padahal disisi lain perusahaan
membutuhkan uang tunai/kas untuk kegiatan operasionalnya. Jika
perusahaan kekurangan kas maka biasanya akan pinjam ke pihak lain
misalnya bank.
Apabila masalah piutang macet ini tidak dapat segera ditanggulangi
secara serius, bukan tidak mungkin kerugian yang lebih besar tidak dapat
dihindari lagi. Untuk melakukan penagihan piutang yang macet diperlukan
biaya maupun tenaga yang harus dikorbankan.Untuk menanggulangi
masalah piutang macet dan administrasi kredit yang semrawut dapat
Anjak Piutang | 1

diserahkan kepada perusahaan yang sanggup ntuk melakukannya. Adalah


perusahaan anjak piutang yang memang kegiatan utamanya adalah
bergerak dibidang penagihan piutang. Perusahaan anjak piutang dapat
mengambil alih pengelolaan piutang baik dengan cara dikelola atau
dengan cara dibeli serta dapat pula dilakukan pengelolaan administrasi
piutang suatu perusahaan. Jadi bagi perusahaan yang sedang mengalami
kesulitan seperti itu dapat menyerahkan seluruh persoalannya kepada
perusahaan anjak piutang dengan imbalan fee dan biaya-biaya lainnya
yang disepakati bersama. Dengan kata lain perusahaan mempunyai
alternatif lain untuk memperoleh dana tunai yaitu dengan menjual atau
mengalihkan faktur-faktur piutang yang dimilikinya ke Lembaga
Keuangan Anjak Piutang (Factoring).
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah anjak piutang.
2. Untuk mengetahui konsep anjak piutang.
3. Untuk mengetahui mekanisme anjak piutang.

Anjak Piutang| 2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Anjak Piutang
Kegiatan anjak piutang mulai dikenal ketika perusahaan-perusahaan
manufaktur di Inggris berusaha menjual produknya ke Amerika. Amerika
pada waktu itu, sekitar tahun 1880-an, merupakan benua baru yang banyak
didatangi oleh orang-orang dari Eropa terutama dari Inggris. Kedatangan
bangsa Eropa di Amerika mau tidak mau membawa konsekuensi bahwa
mereka harus melakukan kegiatan produksi dan konsumsi di daerah
barunya, namun pada awalnya mereka tidak banyak bisa melakukan
kegiatan produksi karena terbatasnya sumberdaya manusia, peralatan dan
modal.Keadaan ini memaksa mereka untuk mendatangkan sebagian besar
kebutuhan mereka dari daerah asal, yaitu Inggris.Ketika perusahaanperusahaan di Inggris akan memasarkan produknya ke orang-orang di
Amerika, timbul masalah karena ternyata mereka tidak saling mengenal.
Risiko tidak terbayarnya penjualan secara kredit semakin besar bukan
hanya karena mereka tidak saling mengenal tetapi juga karena jarak yang
sangat jauh.Kondisi ini mendorong perusahaan-perusahaan di Inggris
untuk menemukan suatu solusi mengenai sistem penjualan yang sesuai.
Perusahaan-perusahaan tertentu mulai tertarik untuk menjembatani pihak
penjual di Inggris dengan pihak pembeli di Amerika.Perusahaanperusahaan ini selanjutnya dikenal sebagai factor atau agen.
Kegiatan anjak piutang di Indonesia mulai berkembang baik sejak
adanya Keputusan Presiden No. 61 dan Keputusan Menteri Keuangan No.
1251/ KMK.13/1988 tanggal 20 Desember 1988. Peraturan ini terutama
diterapkan untuk memberikan alternatif pembiayaan usaha dari berbagai
jenis lembaga keuangan, termasuk perusahaan anjak piutang.Pembiayaan
usaha diberikan keleluasaan untuk mengembangkan usaha dengan modal
yang hanya tidak bersumber dari lembaga perbankan saja. Jasa anjak
piutang dapat diberikan oleh suatu lembaga keuangan sebagai salah satu
kegiatan usahanya, dapat diberikan oleh suatu bank, dan dapat diberikan

Anjak Piutang| 3

oleh suatu lembaga keuangan yang secara khusus memberikan jasa anjak
piutang.
B. Konsep Anjak Piutang
1. Pengertian Anjak Piutang
Anjak Piutang atau disebut juga Factoring apabila dilihat secara
leksikal terdiri dari dua kata yaitu anjak dan Piutang. Anjak artinya
berpindah atau bergerak sedangkan Piutang artinya

uang yang

dipinjamkan (yang dapat ditagih dari seseorang), tagihan uang perusahaan


kepada para pelanggan yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling
lama satu tahun sejak tanggal keluarnya tagihan. Sehingga secara leksikal
anjak piutang artinya adalah berpindahnya piutang. Sehingga perjanjian
anjak piutang adalah perjanjian yang mendasari perpindahan tagihan
sejumlah piutang kepada pihak lain.
Berdasarkan

Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan pasal 1 (e) bahwa


Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut
pengurusan atas piutang tersebut. Sedangkan berdasarkan Keputusan
Presiden Nomor 61 Tahun 1988 Tentang Lembaga Anjak piutang adalah
suatu transaksi keuangan sewaktu suatu perusahaan menjual piutangnya
(misalnya tagihan) dengan memberikan suatu diskon.
Menurut Kasmir,S.E.,M.M. dalam bukunya Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya menyatakan bahwa Perusahaan Anjak Piutang atau
Factoring adalah perusahaan yang kegiatannya adalah melakukan
penagihan atau pembelian, atau pengambilalihan atau pengelolaan utang
piutang suatu perusahaan dengan imbalan atau pembayaran tertentu milik
perusahaan.
2. Pihak yang Terkait Anjak Piutang
Dalam kegiatan anjak piutang terdapat tiga pelaku utama yang
terlibat yaitu: Perusahaan anjak piutang (factor),klien (supplier) dan

Anjak Piutang| 4

nasabah (customer) atau disebut debitur.Factor adalah perusahaan atau


pihak yang menawarkan jasa anjak piutang.Klien adalah pihak yang
menggunakan jasa perusahaan anjak piutang.Sedangkan nasabah adalah
pihak-pihak yang mengadakan transaksi dengan klien.Istilah klien(client)
dan nasabah (customer) dalam mekanisme anjak piutang memiliki
pengertian yang sangat berbeda.Lain halnya dengan bank yang memiliki
nasabah atau costumer,sedangkan perusahaan anjak piutang hanya
memiliki klien dalam hal ini supplier. Selanjutnya, klien yang memiliki
nasabah atau customer. Mekanisme anjak piutang ini sebenarnya diawali
dari adanya transaksi jual beli barang atau jasa yang pembayaran secara
kredit.Dari gambar dapat dilihat siklus penjualan tradisional yang
umumnya dilakukan oleh supplier dan pembeli atau debitor

Supplier
(Penjual)

1)Penyerahan barang

Debitur
(Pembeli)

(2)Pengiriman faktur
(3)Pembayaran setelah
Jatuh tempo(30-90 hari)
Gambar: Siklus Penjualan Tradisional

Selanjutnya,apabila suatu transaksi penjualan melibatkan jasa-jasa


perusahaan anjak piutang, maka secara diagram dapat dijelaskan mengenai
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan anjak piutang sebagaimana pada
gambar dibawah ini.
Perusahaan factoring Transaksi factoring

Klien

(pengalihan piutang)
Transaksi
Jual Beli

Pembayaran

Supplier (penjual)

Anjak Piutang| 5

Gambar:Pihak-pihak yang terlibat dalam factoring


Penggunaan jasa perusahaan anjak piutang sangat membantu perusahaan
dalam kondisi antara lain sebagai berikut:
a. Perusahaan yang sedang melakukan ekspansi pemasaran.
b. Perusahaan anjak piutang dapat memberikan informasi mengenai
keadaan pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan yang bersangkutan
(klien).
c. Perusahaan baru yang berkembang pesat, sementara bagian kreditnya
kurang mampu mengimbangi ekspansi perusahaan.Dengan jasa
factoring, pihak klien diharapkan dapat menyusun rencana ekspansi
secara lebih leluasa, dan fungsi pengelolaan kredit diambil alih
perusahaan anjak piutang.
d. Perusahaan klien akan dapat beroprasi lebih efisien dengan
menyerahkan pengelolaan kreditnya kepada perusahaan anjak piutang
karena tidak perlu lagi membentuk unit organisasi yang berfungsi
sebagai bagian kredit yang tentunnya akan menambah biaya operasi.
e. Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan siap pakai (stand by
facility) yang disediakan perusahaan anjak piutang.
3. Jasa Anjak Piutang
Jasa jasa anjak piutang dapat dibedakan dalam 2 (dua) jenis,yaitu
jasa pembiayaan (financing services) dan jasa non pembiayaan (non
financing services).
a. Jasa Pembiayaan
Perusahaan anjak piutang memberikan pinjaman yang berkisar
antara 60%-80% dari total piutang setelah dilakukan kontrak anjak
piutang dan penyerahan bukti-bukti penjualan barang. Kontrak atau
transaksi ini dapat dilakukan atas dasar with recourse atau without
recourse.Dalam hal with

recourse factoring resiko terjadinya

kemacetan atas dasar piutang(tagihan) ditanggung oleh supplier.

Anjak Piutang| 6

Sebaliknya, dalam without recourse factoring,perusahaan anjak


piutang yang akan mengambil risiko kemacetan piutang.Dalam
pengambilan keputusan mengenai dasar transaksi anjak piutang yang
mana yang akan dilakukan, perusahaan anjak piutang akan
memperhatikan dan mempertimbangkan besarnyan resiko terjadinya
kemacetan

yang

mungkin

dihadapi

oleh

pihak

nasabah

(customer).Apabila kemungkinannya akan terjadi resiko piutang


macet,perusahaan anjak piutang hanya akan bersedia melakukan
kontrak atas dasar with resource factoring.
b. Jasa Non Pembiayaan
Penyediaan jasa nonpembiayaan oleh perusahaan anjak piutang
pada

dasarnya

merupakan

jasa

untuk

melayani

kepentingan

pengelolaan kredit klien (supplier).Produk jasa-jasa non pembiayaan


yang ditawarkan oleh perusahaan anjak piutang antara lain sebagai
berikut:
-

Investigasi kredit atau analisis kredit.

Sales ledger administration atau sales acconting.

Pengawasan kredit dan penagihan.Perusahaan anjak piutang dapat


memberikan jasa pengawasan atau monitoring terhadap penjualan
yang dilakukan klien termasuk pula menetapkan prosedur
penagihan.

Perlindungan terhadap resiko kredit. Perusahaan anjak piutang


dapat mengusahakan cara-cara pengamanan terhadap resiko
piutang khusus dalam hal export financing. Untuk tujuan ini
perusahaan dapat pula memberikan jasa perlindungan terhadap
resiko terjadinya fluktuasi kurs valuta asing.

Jasa-jasa pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang


sebagaimana dijelaskan diatas pada prinsipnya merupakan fungsi
credit departement bagi perusahaan klien. Dengan demkian klien tidak
lagi perlu membentuk bagian kredit tersendiri dalam organisasi
perusahaannya sehingga dapat melakukan kegiatan usahanya secara
lebih efisien. Selanjutnya dalam melakukan fungsinya sebagai credit

Anjak Piutang| 7

department bagi klien.perusahaan anjak piutang menyampikan laporan


kepada kliennya yang menyangkut antara lain hal-hal sebagai berikut:
-

Credit standing para nasabah (customer)

Posisi piutang klien termasuk tanggal jatuh temponya yang bagi


klien berguna untuk perencanaan penjualan kredit pada periode
berikutnya.

Statement of account kepada nasabah.Dokumen ini sangat perlu


bagi pihak nasabah yang bersangkutan dalam melakukan
rekonsiliasi

atas

pembayaran-pembayaran

yang

telah

dilakukannya,disamping sebagai informasi mengenai posisi utang


dan tanggal jatuh temponya.
-

Kegiatan penagihan yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang


telah ditentukan. Dalam proses penagihan ini, perusahaan factoring
berusaha sebaik-baiknya untuk tidak merusak hubungan klien
dengan nasabah

4. Jenis Anjak piutang


-

Dilihat dari Segi Skala Kegiatan

a. Anjak Piutang Domestik


Anjak piutang domestik merupakan anjak piutang yang dilaksanakan di
dalam negeri atau bersifat domestik. Untuk jalannya proses anjak piutang
didalam negeri berikut mekanismenya.
CLIENT

CUSTOMER

Anjak Piutang| 8

PERUSAHAAN FACTOR

Berikut penjelasan dari bagan diatas, pertama client (dalam hal ini
dapat berupa perusahaan jasa ataupun perusahaan barang) melakukan
transaksi jual beli barang dengan customer. Setelah terjadi transaksi
selanjutnya penyerahan barang sekaligus surat hutang atau faktur.
Selanjutnya client menyerahkan surat faktur kepada perusahaan faktor
(Perusahaan Anjak Piutang ). Setelah client enyerahkan surat faktur
kepada perusahaan faktor maka perusahaan faktor akan membayar kepada
client sebesar 80%-90% dari nilai tagihan. Setelah tagihan jatuh tempo
maka ustomer akan melakukan pembayarn sebesar 100% dari seluruh
tagihan kepada perusahaan faktor. Setelah menerima pembayaran maka
fktor akan menyerahkan dokumen kepada customer sekaligus membayar
sisa pmbayaran yang blum terbayar kepada client.
b. Anjak Piutang Internasional
Sesuai dengan namanya anjak piutang internasional merupakan anjak
piutang yang dilaksanakan di luar negeri yakni antara eksportir dan
importir.
-

Dilihat dari Segi Penanggungan Resiko


Dilihat dari segi penanggungan resiko dapat dibedakan menjadi 2 jenis
anjak piutang, yakni:

a. Recourse Factoring
Artinya pada anjak piutang ini perusahaan factor tidak menanggung risiko
atas gagalnya pembayaran dari customer, maksudnya adalah apabila
customer gagal membayar, pailit atau bangkrut maka factor tidak
menanggung resiko tersebut melainkan client yang menanggungnya.
Contoh: PT.Maju Mapan adalah sebua perusahaan yang memproduksi
berbagai jenis mebel. Perusahaan ini bekerja sama dengan dengan sebuah
perusahaan anjak piutang dengan nama PT.Multi Finance pada tanggal 1
Januari 2005, PT.Maju Mapan mengadakan penjualan secara kredit kepada
pelanggannya yang bernama Bapak Saleh senilai Rp.1.000.000,- dengan

Anjak Piutang| 9

tanggal jatuh tempo tanggal 1 Maret 2005. PT.Maju Mapan menyerahkan


piutang tersebut kepada PT.Multi Finance dan menerima uang muka atau
pembiayaan sebesar 80% dari nilai faktur yaitu Rp.800.000,- namun
sayang pada saat jatuh tempo Pak Saleh gagal menghilang dan sama sekali
tidak membayar hutang. Karena perjanjian

bersifat recourse factoring

maka PT.Maju Mapan berkewajiban mengembalikan pembiayaan sebesar


Rp.800.000,-kepada

PT.Multi

Finance.

Dari

kejadian

ini

dapat

disimpulkan bahwa PT.Maju Mapan menderita kerugian sebesar


Rp.1.000.000,- serta PT.Multi Finance tidak menderita kerugian sama
sekali.
b. Non-Recourse Factoring
Anjak piutang dimana faktor menanggung resiko pembayaran oleh
customer baik karena gagal bayar, pailit atau bangkrut kecuali dalam hal
penngurangan karena rusak atau cacatnya dalam dasar penagihan yang
dikarenakan barang dan jasa dikembalikan maka factor tidak menanggung
resiko. Dalam transaksi ini factor memberlakukan piutang yang telah
dialihkan dari slient sebagai pembelian piutang. Pada awal factor
memberikan uang muka sejumlah proporsi tertntu kepada klien atas
piutang/faktur yang diserahkan. Pada saat piutang jatuh tempo, apabila
nasabah sama sekali tidak melunai utangnya, maka klien tidak
berkewajiban mengembalikan sejumlah uang muka yang diterimanya.
Dengan demikian risiko piutang tidak terbayar tidak ditanggung
sepenuhnya oleh client. Client hanya menanggung resiko sebesar piutang
yang tidak dibayarkan, sedangkan factor menanggung resiko sebesar uang
muka yang dibayar kepada client.
-

Dilihat dari Sudut Pemberitahuan kepada Customer tentang


Pengalihan Piutang

a. Notification Factoring
Anjak piutang dengan sistem ini dilakukan dengan cara memberitahukan
kepada customer bahwa piutang dagang yang terjadi antara client dan
customer dari transaksi perdagangan barang dan jasa diberitahukan kepada

Anjak Piutang| 10

customer, sehingga kewajiba pembayaran customer kepada clien, tidak


dibayarkan lagi kepada client melainkan kepada factor.
b. Non notification Factoring
Anjak piutang jenis ini dilakukan dengan cara tidak memberitahukan
adanya pengalihan piutang kepada customer, sehingga pihak customer
tidak mengetahui bahwa tagihan-tagihan

atas faktur-fakturnya telah

dialihkan kepada pihak factor.


-

Dilihat dari Cara Jasa-jasa yang Diberikan

a. Full Service Factoring


Yaitu kegiatan anjak piutang yang melayani seluruh jasa factoring yang
lazim ditawarkan meliputi advance payment, bad debt protection, notice to
debtors, sales ledger administration, dan collection atau mencakup semua
jasa factoring baik financing dan nonfinancing.
b. Recourse Factoring
Yaitu kegiatan anjak piutang dengan full service kecuali bad debt k
ditanggung oleh factor. Dalam resourse factoring, risiko bad debts tetap
ada pada clients.
c. Bulk Factoring
Adalah kegiatan anjak piutangg dimana client hanya memerlukan jasa
financing (advance payment) dan pemberitahuan jatuh tempo kepada
cutomer (notice to debitors). Hal ini mengingat transaksi yang terjadi
dalam jumlah besar, sehingga client kurang memerlukan jasa factoring
lainnya.
d. Maturity Factoring
Yakni kegiatan anjak piutang yang tidak hanya menyediakan jasa
financing, melainkan juga jasa non-financing. Dalam maturity factoring,
client justru tidak memerlukan jasa financing, yang diperlukan hanyalah
jasa non-financing.
e. Agency Factoring
Alam transaksi ini factor berperan sebagai agen dari client, dimana yang
ebrsangkutan memerlukan hapir seluruh jasa factoring kecuali collection.
Collection tetap ditangani lansung oleh client.

Anjak Piutang| 11

f. Invoice Discounting
Transaksi ini betul-betul murni financing. Satu-satunya jasa yang
dibutuhkan client hanyalah jasa financing (pre-financing), sedangkan
peran factoring lainnya (non-financing) tetap ditangani sendiri oleh
nasabah.
g. Undisclosed Factoring
Transaksi ini hampir sama dengan invoice discounting, kadang-kadang
client memerlukan pula jasa proteksi bad debts di samping jasa financing.
-

Dilihat dari Keterlibatan Nasabah dalam Perjanjian

a. Disclosed Factoring
Penyerahan atau penjualan anjak piutang oleh klien kepada faktor dalam
disclosed factoring adalah dengan sepengetahuan (notifikasi atau
pemberitahuan) pihak nasabah. Mengingat nasabah dapat melunasi
utangnya melalui factor. Secara praktis, tipe disclosed factoring
memungkinkan pemberian jasa penagihan piutang kepada klien oleh
faktor.
b. Undisclosed Factoring
Penyerahan atau penjualan piutang oleh klien kepada factor dalam
undisclosed factoring adalah tanpa sepengetahuan (notifikasi atau
pemberitahuan) pihak nasabah mengingat pihak nasabah tidak mengetahui
danya pengalihan piutang kepada factor, maka hak penagihan piutang
tidak dapat dialihkan kepada factor, sehingga pada saat jatuh
temponasabah tetap harus melunasi utangnya kepada client. Secara praktis,
tipe undisclosed factoring ini tidak memungkinkan pemberian jasa
penagihan piutang kepada client oleh factor, kecuali terjadi pelanggaran
atau ciderai janji yang dilakukan oleh nasabah.
-

Dilihat dari Tipe Tagihan atau Piutang

a. Anjak Piutang untuk Tagihan Biasa


Anjak piutang untuk tagihan biasa pada dasarnya hanya melibatkan pihak
klien, nasabah, dan factor. Pihak lain, biasanya bank, tidak ikut serta
secara langsung dalam proses anjak piutang ini. Pengalihan tagihan hanya

Anjak Piutang| 12

sebatas pihak klien kepada pihak factor, dan pada saat jatuh tempo factor
dapat melakukan penagihan kepada nasabah atau debitor.
b. Anjak Piutang untuk Promes
Anjak piutang untuk promes melibatkan pihak lain, biasanya bank, dalam
proses penagihan piutang. Mekanismenya menjadi sedikit lebih panjang
karena bukti piutang dikonversikan menjadi promes untuk kemudian
didiskontokan ke pihak lain (bank).
5. Struktur Organisasi Anjak Piutang
Atas dasar struktur organisasinya, perusahaan anjak piutang dapat
dibedakan menjadi struktur organisasi perusahaan anjak piutang berskala
kecil dan struktur organisasi perusahaan anjak piutang berskala besar.
Perusahaan jasa anjak piutang berskala kecil biasanya hanya memberikan
jasa-jasa pembiayaan dan jarang sekali yang memberikan jasa non
pembiayaan seperti administrasi penjualan dan lain-lain.Perusahaan jasa
anjak piutang berskala besar biasanya mampu memberikan kedua jenis
jasa tersebut.
a. Perusahaan Anjak Piutang Kecil
Pada perusahaan anjak piutang kecil minimal harus menggambarkan jenis
jasa anjak piutang yang disediakan oleh perusahaan.Unit-unit yang
terdapat pada organisasi perusahaan factoring kecil, misalnya terdiri dari.
Bagian kredit yaitu bagian yang spesialisasinya sesuai dengan
diversifikasi

kegiatan

perusahaan

anjak

piutang

yang

dilakukan.Spesialisasi tersebut dapat dilakukan dengan melakukan


penggolongan berdasarkan kegiatan klien atau dengan dasar sektor-sektor
ekonomi usaha klien.Dengan demikian tenaga-tenaga analisis kredit
tersebut harus benar-benar memiliki pengalaman dan wawasan yang luas
mengenai segmen-segmen usaha klien.Pembagian tugas terutama dalam
hal proses pengambilan keputusan perlu ditetapkan sedemikian rupa
sehingga mencerminkan pelaksanaan aspek-aspek pengawasan yang
maksimal dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan anjak piutang.

Anjak Piutang| 13

Bagian penerimaan faktur atau invoice receiving department memiliki


fungsi pengadministrasian pengiriman faktur-faktur dan dokumendokumen secara tertib dan teratur sehingga memungkinkan dilaksanakan
perhitungan mengenai dilaksanakan perhitungan mengenai discount dan
rata-rata jatuh tempo tagihan secara tepat.
Bagian penyesuaian atau adjustment department berfungsi melakukan
penyesuaian pencatatan dalam hal terjadi perubahan-perubahan baik dalam
jumlah faktur maupun dalam persyaratan atas tagihan secara tepat.
Bagian penagihan atau collection department bertugas melakukan
penagihan terhadap piutang yang tidak dibayar pada saat jatuh
tempo.Bagian ini dalam menjalankan

tugasnnya tersebut melakukan

koordinasi dan kerja sama dengan bagian perkreditan(credit department)


yang sebelumnya memberikan persetujuan melakukan transaksi anjak
piutang.
Bagian pembukuan atau administrasi atau client accounting
department memiliki tanggung jawab dalam menentukan apakah
advanced payment yang diminta pihak klien seimbang dengan saldo
tagihan atau kredit klien yang bersangkutan.Dalam kaitan ini biasanya
dalam perjanjian anjak piutang ada ketentuan mengenai jumlah saldo
kredit yang tidak lebih kecil dari suatu prosentase tertentu atas volume
penjualan yang dilakukan. Penentuan minimum saldo kredit harus
dilakukan oleh bagian ini setiap ada permintaan advance payment yang
diminta oleh pihak klien, untuk melindungi perusahaan anjak piutang
terhadap klaim penyesuaian oleh customer.

Board of
manageme
nt

Credit
Adjustment Collection
Invoice
Departmen
Departeme Departmen
receiving
t
nt
t

client accont department

Undrewritin
legal Auditing
Anjakg Piutang| 14
departeme Departmen
departmen
nt
t
t

b. Perusahaan Anjak Piutang Besar


Disamping memberikan jasa pembiayaan, perusahaan anjak
piutang berskala besar juga menawarkan jasa pembiayaan, sehingga selain
bagian-bagian diatas perusahaan anjak piutang berskala besar juga
memiliki bagian-bagian lain seperti bagian umum, bagian komputer,
bagian treasury, bagian relasi, bagian pengelolaan kredit, dan lainlain.Tanggung jawab yang dimiliki oleh masing-masing bagian cenderung
lebih spesifik, sehingga secara umum jumlah bagian-bagiannya lebih
banyak.Bagian atau departemennya yang menjadi sangat banyak
biasannya dikelompokkan menjadi hanya 3 sampai 5 divisi saja.Sebagai
contoh,perusahaan anjak piutang besar ada yang mempunyai divisi
administrasi, divisi keuangan, divisi operasi dan divisi pemasaran.Masingmasing divisi terdiri dari beberapa bagian yang saling terkait.
Board of
Director
Administrati
on Division

Finance
Division

Operation
Division

Marketing
Division

Legal
Department

Account
Department

Credit
Department

Marketing
Department

Office
Department

Statistics
Department

Underwritin
g
Department

Relation
Department

Computer
Department

Treasury
Department

Invoice
Department

Research
Department

Diagram organisasi Anjak Piutang Berskala Besar

Divisi Administrasi
Divisi ini lebih lanjut terdiri atas tiga bagian yaitu:
Bagian umum, fungsi unit ini antara lain meliputi hal-hal berikut:
Anjak Piutang| 15

1. Resepsionis. kontak pertama dari klien,cutomer dan pihak-pihak lain


yang ingin berhubungan dengan perusahaan dilakukan oleh unit ini.
Efisiensi dan keramah tamahan dalam menangani permintaan sangat
penting

dalam

memberi

kepuasan

pelayanan

kepada

semua

pihakdengan perusahaaan.
2. Kurir atau Messenger. Keakuratan dalam pengiriman dan pengambilan
surat serta dokumen lainnya sangat penting dalam memperlancar
kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun biasanya tugas dan
tanggung jawab mereka sering diabaikan. Oleh karena itu bila terjadi
keterlambatan dalam pengiriman dokumen maka kn berimbas kepada
kerugian mitra usaha.
3. Arsip dan microfilming. Kegiatan factoring membutuhkan banyak data
akurat dan keamaan anjak piutang sering tergantung pada kemampuan
memperoleh informasi atau data secara tepat, misalnya menemukan
faktur klien dan menghentikan kegiatan usaha dagangannya. Oleh
karena itu, semua data klien meliputi aktur, credit notes, permohonan
kredit sebaiknya dimicro filmkan untuk menjamin terjaganya
keamanan dokumen tersebut. Sepanjang memungkinkan semua
dokumen harus dimikrofilmkan atau dimasukkan dalam sistem
komputer untuk mempercept dn lebih akurat dalam penyajian infomasi
atau data. Disamping itu akan mengurangi penggunaan ruangan atau
tempat.
Komputer/input. Peran kompeteriasi sangat mutlak dalam memproes data
dalam jumlah banyak. Bagian ini menyajikan data base utama dan
kebutuhankebutuhn pelaopran. Oleh karena itu data base yang peling
penting diperlukan yaitu menyangkut data piutang masing-asing customer
dan data sistem akuntasinya. Pertimbangan lain yang cukup penting bagi
perusahaan anjak piutang yakni keamanan sistem tersebut bagi perusahaan
dalam menjaga dan menghindari terjadi kesalahan dan penyelewengan
serta usaha-usah untuk meinikan resiko tersebut.
Divisi Keuangan
Divisi keuangan minimal terdiri atas 3 bagian, yaitu:

Anjak Piutang| 16

Bagian Treasury. Sifat usaha perusahaan anjak piutang, baik itu fasilitas
disclosed maupun undisclosed, membutuhkn unit treasury yang fungsinya
mengatur arus dana secara harian yang seringg sulit diperkirakan. Jadi
fungsi unit ini adalah mengelol kebutuhn dana perusahaan.
Bagian Akuntansi. Pada dassarnya laporan keuangan bulanan dan
tahunan sangat penting bagi setiap industri atau kegiatan usaha komersil
lainnya. Dari masalah-masalah rutin, laporan mengenai akuntansi klien
merupakan hal yang sangat penting. Laporan tersebut meliputi kalkulasi
faktur baik mengenai biaya-biaya anjak piutang maupun pembayaran
bunga, pencatatan semua transaksi klien,pembelian piutang, pembayaran
yang diterima dari customer, tingkat discount yaang diberikan, pembukun
dan pembayaran di muka kepada klien. Biasanya, semua data mengenai
transaksi telah dimasukkan dalm komputer meskipun tanggung jawab
kebenarannya tetap berada pada unit ini.
Bagian Biaya dan Statistik. Metode biaya yang digunakan oleh
perusahan anjak piutang umunya metode operating costing atau absortion
costing yang didasarkan pada prinsip bahwa semua klien oharus
membayar sejumlah biaya secara profesional. Semakin banyak jasa yang
dberikan kepada klien semakin besar pula pembebanan biaya yang harus
dikenakan sebagai komponen biaya. Sistem statistik yang diperlukan
untuk menetapkan biaya dan pengawan atas perusahaan harus dilakukan
dengan komputerisasi dengan meaporkan secara harian kepada
manajemennya. Di samping itu sstem statistik harus mampu menyediakan
lporan-laporan khusus kepada manajemen apabila terjadi hal-hl yang tidak
normalatas transaksi klien.
Divisi Operasional
Divisi ini dapatberoperasi dengan baik dengan dasar suatu tim kerja
maupun dengan membentuk minimal 4 bagian yang terpisah, masingmasing membidangi produk lain-lain. Fungsi utama masing-masing bagian
tersebut antara lain:
Bagian relasi. Bagian ini bertanggung jawab langsung kepad klien sesuai
dengan standar pelayanan. Di samping itu bagian ini bertugas melakukan

Anjak Piutang| 17

monitoring terhadap investasi prusahaan pada perusahaan klien. Fungsi


pokok unit ini adalah:
1. Untuk menjamin bahwa perusahaan anjak piutang memahami benar
kebutuhan klien, melakukan negoisasi engan pihak klien terutama pada
tahap awal kontrak anjak piutang sehingga sistm kebutuhan dan posisi
hukum masing-masing pihak dapat saling mengerti antara mereka.
2. Otorisasi pembaaran klien merupakan tanggung jawab utama unit ini
yaitu meliputi perlindungan terhadap melemahnya status piutang.
Meemahnya keamanan piutangg umunya terjadi akbiat berhentinya
operasi perusahaan klien dan pda saat perusahaan anjak piutang
kehilangan hak recourse.
3. Kunjungan kepada klien perlu dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali
setahun dan bagi undiclosed factoring dilakukan sesering mungkin
untuk alasan sebagai berikut:

Mempererat hubungan dan memperlancar komunikasi antara


persahaan anjak piutang dengan klien dan untuk meyakinkan
bahwa klien mendaptakan pelayanan yang baik sebagaimana yang
mereka harapkan.

Memastikan perubahan dalam hubungan klien dengan yang


memberi pembiayaan.

Untuk memperoleh informasi langsung mengenai tingkat aktivitas


usaha klien.

Untuk memeriksa catatan klien antara lain; laporan bank, bukubuku kas dan untuk mengetahui apakah semua penjualan klien
dianjak-piutangkan, apakah pernah dilakukan perubahan sistemsistem penjualan dan sebagainya.

Bagian Pengolahan Kredit. Bagian ini bertanggung jawab terhadap


penagihan semua piutang yang belum jatuh tempo seefisien mungkin.
Apabila penagihan yang dilakukan tidak berhasil memperoleh pembayaran
dari debitor, maka apabila kontak anjak piutang tersebut adalah non
recourse maka pelunasan piutang tersebut merupakan tanggung jawab
perusahaan anjak piutang. Dalam hal recourse actoring, maka perusahaan

Anjak Piutang| 18

anjak piutangdapat mengembalikan piutang tersebut kepada klien atau


mengambil tindakan hukum atas nama klien. Biaya yang timbul dari
tindakan terakhir dibebankan kepada klien. Proses penagihan perusahaan
anjak piutang kepada klien atas piutang yang jatuh tempo biasanya
dilakukan dengan mengirim surat peringatan atau memperingatkan melalui
telpon kepada klien yang bersangkutan dengan tahap-tahap berikut:
1. Peringatan pertama. Pada saat peringatan pertama ini isi surat masih
relati lemah, dengan memperingatkan dan memohon perhatian atas
utang yang telah jatuh tempo tersebut.
2. Peringatan kedua. Peringatannya sudah cukup keras meminta untuk
segera melunasi kewajiban nasabah atau customer.
3. Melalui telepon. Meminta pembayaran segera dan menanyakan alasan
tidak dilunasinya kewajiban tersebut yang telah jatuh tempo. Dalam
tahap ini dapat diberikan toleransi tambahan wktu kepada klien yang
membuat jadwal ulang pembayran bil klien tidak dapat melunasi
semua kewajibannya.
4. Peringatan terakhir, yaitu memberitahukan kepada klien bahwa
tindakan hukum yang akan dilkukan segera tanpa pemberitahuan lebih
lanjut kepda klien apabila tidak juga segera melakukan pembayaran.
Untuk peringatan di atas, rentang waktu dalam setiap peringatan biasanya
ditetapkan dalam perjanjian kontrak dengn klien. Rentang waktu yang
digunakan untuk penyelesaian pembayaran dari jumlah kredit (nilai
faktur). Akan tetapi pada umunya berkisar antara 7 sampai 40 hari. Jangka
waktu tersebut memberik kesempatan kepada klien untuk melakukan
pembayaran dengan segala cara. Apabila tidak ada reaksi maka
penyelesaian tersebut dapat diserahkan kepada bagian hukum perusahaan
atau pengacara luar untuk diselesaikan melalui pengadilan.
Bagian Pembukuan Penjualan (Sales Ledger). Keakuratan dan efisiensi
pengelolaan pembukuan penjualan (sales ledger) klien jelas akan
mempengaruhi ukan hanya persepsi klien atas kualitas pelayanan oleh

Anjak Piutang| 19

perusahaan anjak piutang tetapi juga akan memberi dampak keamanan


yang lebih baik.
Divisi Penjualan/Pemasaran
Divisi penjualan dan pemasaran terdiri atas 3 bagian yaitu:
Bagian Pemasaran. Pada prinsipnya bagian ini berfungsi untuk
melakukan promosi atas perusahaan anjak piutang dan produknya serta
mengidentifikasi terjadinya sutu peralihanatau pengembangan produk baru
atau produk yang telah ada. Sasaran pokok bagi bagian pemasaran
menciptakan citra atau image perusahaan terutama di kalangan industri
dan memastikan bahwa semua hubungan yang dilakukan oleh petugas
memberikan kesan bahwa mereka telh melakukan tugasnya secara
profesional. Pelaksanaan promosi dapat dilakukan melalui iklan, customer,
klien, akuntan publik dan konsultan serta mengirim surat langsung.
Bagian Penjualan. Penjualan produk anjak piutang kepada calon klien di
samping membina dan mengembangkan relasi dengan pihak yang
berpengaruh misalnya bankir, akuntan, konsultan hukum, broker asuransi
dan konultan manajemen. Petugas penjualan ini memiliki dua tugas.
Pertama, menjual produk kepada calon klien setelah meyakinkan bahwa
kebutuhan calon klien dapat dipenuhi dan keamanan piutang tersebut
memenuhi syarat tigkat resiko. Kedua, petugas penjualan harus dapat
meyakinkan menajemennya baik dalam hal pemenuhan kebutuhan klien
dan keamanan pihak perusahaan anjak piutang yang dinilai dari kualitas
piutang tersebut.
Bagian Pengembangan Produk. Tugas bagian pemasaran bagaimana
dijelaskan antara lain adalah melakukan penilaian atas produk-produk
yang telah ada untuk memenuhi kebutuhan pasar. Oleh karena itu bagian
ini melakukan evaluasi atas konsep-konsep baru kemudian menciptakan
produk-produk baru yang dapat ditawarkan kepada calon klien. Misalnya
penyediaan pelayanan penuh bagi klien yang memiliki multi produk.
6. Manfaat Anjak Piutang

Anjak Piutang| 20

a. Manfaat Anjak Piutang bagi Klien

Dengan adanya jasa dari perusahaan anjak piutang, klien mendapatkan


manfaat dari transaksi yang telah dilakukan. Klien mendapatkan kas
langsung dari penjualan dalam bulan berjalan dan tidak perlu
menunggu waktu sampai pembayaran dari konsumen.

Klien juga dibantu dari sisi administrasi piutang. Klien tidak perlu lagi
melakukan penagihan kepada konsumen karena perusahaan anjak
piutang yang akanmelakukan penagihan sekaligus memberikan
informasi posisi piutang kepada klien. Laporan ini juga akan sangat
berguna ketika konsumen mengajukan kembali permohonan pembelian
secara kredit.

Klien

dapat

menikmati

perlindungan

kredit

seiring

dengan

meningkatnya penjualan kredit, sebab perkembangan usaha selalu


diiringi dengan bertambahnya resiko kredit. Dengan adanya fasilitas
anjak piutang, resiko penjualan kredit akan berpindah ke factor sampai
batas yang telah disetujui bersama.

Klien tidak perlu melakukan penagihan kepada customer, karena factor


yang akan melakukan penagihan sekaligus memberikan laporan atas
posisi utang setiap bulannya.

b. Manfaat Anjak Piutang bagi Faktor


Manfaat utama yang diterima factor adalah penerimaan dalam bentuk
fee dari pihak klien. Fee tersebut terdiri dari:
1. Discount fee/change. Fee ini dibayarkan oleh klien karena factor
memberikan jasa pembiayaan (utang muka) atas piutang yang
diberikan oleh factor. Discount fee diperhitungkan sebesar
presentase tertentu atas dasar:
Risiko tertagihnya
Jangka waktu
Rata-rata tingkat bunga perbankan
2. Service/charge. Fee ini dibayarkan olehklien kepada factor karena
factor memberikan jasa nonpembiayaan yang nilainya ditentukan

Anjak Piutang| 21

sebesar presentasi tertentu dari piutang atas dasar beban kerja yang
akan dilakukan oleh factor.
c. Manfaat Anjak Piutang bagi Nasabah
Nasabah memperoleh manfaat berupa:

Kesempatan untuk melakukan pembelian secara kredit.kehadiran


jasa pembiayaan memungkinkan klien untuk melakukan penjualan
secara kredit.

Layanan penjualan yang lebih baik. Jasa administrasi penjualan


memungkinkan klien melakukan penjualan dengan lebih cepat dan
tepat.

C. Proses Anjak Piutang Untuk Tagihan dan Promes


1. Proses Anjak Piutang untuk Tagihan
Kegiatan anjak piutang untuk tagihan ini atau disebut juga account
receivable factoring didasarkan pada suatu transaksi jual beli secara kredit
jangka pendek dan menengah. Tagihan tersebut selanjutnya dijual kepada
perusahaan anjak piutang dengan kontrak pengambil alihan tagihan dari
penjual atau supplier kepada perusahaan anjak piutang. Pengalihan tagihan
tersebut atas persetujuan pembeli (customer) dimana pada saat tagihan
jatuh tempo, pembeli membayar utangnya langsung kepada perusahaan
anjak piutang.Proses anjak piutang untuk tagihan

dapat diikuti pada

gambar
Supplier (1)Penjualan barang
(Klien)
(2)Pengalihan tagihan
(3)Data

Customer
(Pembeli)

(6)Penagihan

(4)Kontrak

(7)Pelunasan
(5)Kontrak
Perusahaan Anjak Piutang

Anjak Piutang| 22

Keterangan:
-

Supplier (klien) menjual barang atau jasa kepada pembeli (customer).


Penyerahan barang dengan faktur yang ditandatangani pembeli.

Karena alasan cash flow,suplier atau klien kemudian menjual tagihan


kepada perusahaan anjak piutang atas persetujuan pembeli(customer).

Klien menyerahkan dan tagihan, termasuk faktur-faktur kepada


perusahaan anjak piutang.

Kontrak persetujuan dan pengambilalihan tagihan antara klien dengan


perusahaan anjak piutang.

Pembayaran kepada klien atas penjualan tagihan

Pada saat jatuh tempo perusahaan anjak piutang melakukan penagihan


kepada pembeli (customer)

Pelunasan utang oleh pembeli.

2. Proses Anjak Piutang untuk Promes


Transaksi anjak piutang dengan menggunakan promes atau
Promissory notes factoring berbeda dengan proses anjak piutang tagihan.
Proses anjak piutang untuk promes melibatkan pihak lain misalnya bank
dalam mekanisme pembayaran. Transaksi jual beli dilakukan dengan
penerbitan promes oleh pembeli sebagai bukti surat utang kepada penjual
yang selanjutnya dapat didiskontokan kepada perusahaan anjak piutang.
Proses anjak Piutang untuk pomes tersebut dapat diikuti pada gambar
(1)Penjualan barang
Supplier
(Klien) (2)Penyerahan tagihan
(5)

Customer
(Pembeli)

(6)Pembayaran

(3)Endorsement
(4) Pembayaran promes

Bank
(5)Penyerahan

Perusahaan Anjak Piutang (Factor)


Anjak Piutang| 23

(6)Pembayaran

Keterangan:
1. Penjualan barang atau jasa kepada pembeli secara kredit.
2. Sebagai bukti utang atas transaksi jual beli, pembeli mengeluarkan promes
diserahkan kepada supplier.
3. Supplier kemudian meng-endor promes tersebut kemudian dijual kepada
perusahaan anjak piutang secara diskonto.
4. Perusahaan anjak piutang membayar promes atas dasar diskonto.
5. Setelah jatuh tempo, perusahaan anjak piutang menyerahkan promes
tersebut kepada bank untuk ditagihkan pembayaran dari pembeli.
6. Pembayaran diteruskan oleh bank kepada perusahaan anjak piutang setelah
dilakukan penagihan.

Anjak Piutang| 24

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anjak piutang adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembeliandan
atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan baik dalam atau luar negeri. Anjak
piutang memiliki beberapa manfaat bagi para pelaku industri atau biasa
disebut klien, yakni klien memperoleh kas langsung dari penjualan dalam
bulan berjalan dan tidak perlu menunggu waktu sampai pembayaran dari
konsumen. Selain itu klien memperoleh laporan administrasi yang tertib
serta perlindungan kredit, hal ini dikarenakan pelaku industri tidak perlu
menagihkan piutangnya. Melainkan pihak anjak piutang yang akan
menagihkannya.

Anjak Piutang| 25

BIODATA PENYUSUN
Nama lengkap

: Hikmatul Ilma

NIM/OFF

: 130431611293/N

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Prodi

: S1 Pendidikan Ekonomi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Malang, 25 November 1994

Alamat asal

: Perum Loka Pratama Blok C17, Tambak Asri,


Tajinan, Malang.

Alamat di Malang

: Perum Loka Pratama Blok C17, Tambak Asri,


Tajinan, Malang.

Anjak Piutang| 26

BIODATA PENYUSUN
Nama lengkap

: Iin Cahyanti

NIM/OFF

: 130431605487/N

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Prodi

: S1 Pendidikan Ekonomi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Malang, 5 Desember 1994

Alamat asal

: Ds.Sukoharjo. Rt.02. Rw.08. Kec.Rejotangan


Tulungagung.

Alamat di Malang

: Jalan.Jombang Ib No.11, Kelurahan Gading Kasri,


Klojen, Malang.

Anjak Piutang| 27

BIODATA PENYUSUN
Nama lengkap

: Ratnasari Mila Sukma

NIM/OFF

: 130431611327/N

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Prodi

: S1 Pendidikan Ekonomi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Bondowoso, 21 Juli 1995

Alamat asal

: Jln. Saliwiryo Pranowo No.10 Rt.13 Rw.03


Kutakulon, Bondowoso

Alamat di Malang

: Jln. Jember No2, Gading Kasrih, Klojen, Malang

Anjak Piutang| 28

BIODATA PENYUSUN
Nama lengkap

: Riska Anggriani

NIM/OFF

: 130431611340/N

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Prodi

: S1 Pendidikan Ekonomi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Probolinggo, 23 Juni 1995

Alamat asal

: Jln.Sunan Kalijaga Gang.4. No.152, Probolinggo

Alamat di Malang

: Jln.Klampok Kasri No.228 Rt.09, Kelurahan


Gading Kasri, Klojen, Malang.

Anjak Piutang| 29

BIODATA PENYUSUN
Nama lengkap

: Siskha Indah Budi Lestari

NIM/OFF

: 130431611350/N

Fakultas

: Ekonomi

Jurusan

: Ekonomi Pembangunan

Prodi

: S1 Pendidikan Ekonomi

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir

: Pasuruan, 22 Maret 1995

Alamat asal

: Ds.Kepulungan Rt.05 Rw.02, Gempol, Pasuruan.

Alamat di Malang

: Kawasan Ruko DITAS Kav.A.7 Dinoyo, Malang

Anjak Piutang| 30

Вам также может понравиться