Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A DENGAN DIAGNOSA
MEDIS GRASTO ENTISTNAL ( GEA ) PADA RUANG VIP
RSUD. H. DAMANHURI BARABAI
I. BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN / PASIEN :
Nama
: An. A
: Laki - laki
Agama
: Islam
Suku/bangsa
: Banjar
Pendidikan
:-
Kiriman dari
:-
Tanggal masuk RS
: 10 08 2006
Nomor register
: 3304 / 06
Diagnosa medik
: GEA
Nama
: Tn. M
Umur
: 28 tahun
Jenis kelamin
: Laki laki
: Banjar
Alamat lengkap
ibu klien mengatakan bahwa klien kadang merasakan mules. Apabila mules yang dirasakan timbul klien terlihat kesakitan
sambil memegangi daerah abdomen
2. Quality / Quantity
Ibu klien mengatakan bahwa klien kadang merasakan mules. Apabila mules yang dirasakan timbul klien terlihat kesakitan
sambil memegangi daerah abdomen
3. Regional
Ibu klien mengatakan bahwa klien kadang merasakan mules pada daerah abdomen.
4. Severity Scale
Klien tampak meringis sambil memegangi daerah abdomen, apabila rasa mules timbul. dengan skala keparahan nyeri 1 (nyeri
ringan).
Skala keparahan nyeri :
0 = tidak terdapat nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sangat berat
5. Timing
Ibu klien mengatakan mules yang dirasakan klien kadang kadang.
III.
RIWAYAT KESEHATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUM SAKIT INI
IV.
Di rumah
Klien makan 3x sehari yaitu berupa nasi, ikan dan sayur kadang klien juga makan berupa cemilan, klien minum dalam
jumlah yang cukup banyak.
Di RS
Selama berada di rumah sakit klien tidak menghabiskan porsi makanya dan minum kurang dari yang biasanya di rumah.
B. ELIMINASI (BAB & BAK)
1. BAB
Dirumah
Di Rumah sakit
Klien BAB 5 x sehari, konsistensi cair, warna kuning dan berbau khas.B
2. BAK
Dirumah
Klien BAK 4 - 5 x / hari, warna kuning jernih dan tidak ada keluhan.
Di Rumah sakit
klien BAK 1 - 2 x / hari, tidak ada keluhan dan kadang bau khas.
C. ISTIRAHAT DAN TIDUR
Di rumah
Klien tidur siang biasanya jam 14.00 16.00, tidur malam pada jam 20.00 07.00 dan klien istirahat biasanya sambil
bermain.
Di Rumah sakit
Klien tidut siang dan mlaam seperti biasanya tapi kadang terbangun bila timbul nyeri, klien terlihat lebih banyak di atas
tempat tidur sambil bermain.
D. AKTIVITAS
Di rumah
Klien biasanya bermain dengan mainan, kleuarga dan teman teman di sekitar rumahnya.
Di Rumah sakit
Klien di rumah sakit bermain dengan mainanya di tempat tidur dan dengan orang yang menjaganya selama di Rumah
sakit.
E. KEBERSIHAN DIRI
Di rumah
Klien biasanya mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, dan potong kuku jika panjang, biasanya klien di bantu oleh
ibunya.
Di Rumah sakit
REKREASI
Di rumah
Dirumah sakit
Klien menghabiskan waktunya di atas tempat tidur sambil nonton televisi, bermain dengan mainanya dan keluarga yang
menjaganya selama di Rumah sakit.
V.
PSIKOSOSIAL
A.
PSIKOLOGIS
SOSIAL
Hubungan klien dengan keluarga tampak baik, tapi klien kurang bisa berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkunganya.
C.
SPIRITUAL
Klien tidak terlihat melakuakan ibadah apapun karena klien masih anak anak.
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum :
Keadaan anak terlihat lemah, klien bertubuh gemuk
TD = -
BB = 20 Kg
RR = 20 x / menit
P = 80 x / menit
T = 36,4 C
B. Head To Toe
1. Kepala :
Striktur normal, keadaan kulit kepala bersih tidak ada ketombe.
2. Rambut :
Rambut klien terlihat bersih, berwarna hitam dan berbentuk keriting.
3. Mata (penglihatan)
Struktur mata simetris, klien tidak memakai alat Bantu penglihatan atau kecamata, mata tampak bersih dan tidak ada
kotoran.
4. Hidung (penciuman)
Struktur simetris, tidak ada secret atau benda asing, ketajaman penciuman baik klien dapat membedakan bau wangi dan bau
yang tidak enak.
5. Telinga (pendengaran)
Bentuk simetris, tidak ada serum dan cairan di lubang telinga, tidak ada peradangan dan pendarahan, fungsi pendengaran
baik, klien tidak menggunakan alat Bantu pendengaran.
6. Mulut (pengecapan)
Mukosa bibir tampak kering, gigi bersih tidak ada caries dan tidak menggunakan gigi palsu.
7. Leher
Tidak terdapat kekakuan menoleh ke kiri dan ke kanan, tidak ada pembesaran pada kelenjar tyroid, keadaan leher klien
terlihat bersih.
8. Thorak
Klien tidak menggunakan O2, bentuk dada simetris, palpasi tidak ada benjolan, kebersihan permukaan kulit dada baik.
9. Abdomen
Terdapat nyeri tekan, tidak terdapat luka dan pendarahan, bentuk simetris, kebersihan kulit abdomen baik dan tidak ada
kotoran yang melekat.
10. Reproduksi.
Klien berjenis kelamin laki - laki, dan pada alat reproduksi tidak terasa nyeri pada saat BAK.
VII.
VIII
IX.
PENGOBATAN
Efotak
500 mg / 8 jam
Gavistal
3,5 mg / 8 jam
Sanmol
3x
Colisin puyer
3x1
Infis RL
30 tts/mnt
ANALISA DATA
No
Data subjektif dan objektif
1. DS : Ibu klien mengatakan anaknya
BAB cair lebih dari 5 x sehari di
sertai muntah
DO :
Etiologi
Output yang
Masalah
Kekurangan cairan
berlebih
dan elektrolit
2.
: 36, 4 C
BB : 20 Kg
Proses peradangan
merasakan
Mules
pada usus
mules
pada perutnya.
DO :
Klien
tampak
memegang
3.
Mules
Perubahan pola
istirahat dan tidur
DS
DO :
4.
Anoreksia
Perubahan nutrisi
kurang dari
Ds
tidak
kebutuhan tubuh
pernah
menghabiskan makanannya.
DO : Porsi makanan yang disajikan
hanya yang di makan
X.
DAFTAR MASALAH
No.
Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan
Output yang berlebih di tandai dengan :
DS : Ibu klien mengatakan anaknya BAB cair lebih
dari 5 x sehari di sertai muntah
DO :
Tanggal muncul
05 September 2006
2.
: 36, 4 C
BB : 20 Kg
05 September 2006
3.
05 September 2006
4.
XI.
INTERVENSI KEPERAWATAN
05 September 2006
No.
1.
Hair/tanggal/
Jam
Selasa
05- 09-2006
Jam 20.30
Diagnosa
Tujuan
Intervensi keperawatan
Rasional
Keperawtan
1 x 24 jam dengan
3. kaji TTV
kriteria:
klien tentang :
muntah
Mukosa bibir
dehidrasi
5. meningkatkan pengetahuan
lambab
II
1. Tentukan riwayat mual misalnya
2.
Selasa
1. Data
dasar
mengevaluasi
untuk
keefektifan
05-09-2006
dalam 1 x 24 jam
Jam 20.30
dengan kriteria :
dirasakan
III
Klien tidak
merasakan lagi
mules pada
2. Untuk
bagaimana
mengetahui
mual
dirasakan
3. Mengurangi rasa mual
Selasa
05-09-2006
3. Meningkatkan tidur
Jam 20.30
terpenuhi dalam 1 x 24
Ekspresi wajah
tampak segar dan
yang
perutnya
intervensi
4.
Selasa
05-09-2006
IV
Jam 20.30
rileks
Kebutuhan nutrisi
2.
terpenuhi 1 x 24 jam
dengan kriteria :
Klien dapat
menghabiskan porsi
Berikan makanan
yang sedikit tapi sering
3.
4.
Timbang BB klien
secara bertahap
3. Memberikan
pada klien
4. Mengetahui
nutrisi
tiap hari
makan yang
disediakan
Hari/tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
kemudahan
Evaluasi
kebutuhan
1.
Selasa
05 09 2006
Jam 20.30
5.
Mukosa bibir
Turgor kulit
= 20 x/mnt
= 36c
2.
Selasa
05 09 2006
Jam 20.30
II
mules
dirasakan nya
P : Intervensi dilanjutkan
3.
Selasa
05 09 2006
Jam 20.30
III
P : Intervensi dilanjutkan
Selasa
05 09 2006
tidak rebut
1. Menyajikan makanan yang mudah
Jam 20.30
IV
Hari/tgl/jam
Diagnosa Keperawatan
Catatan Perkembangan
1.
Rabu
06 09 2006
Jam 09.00
= 20 x/mnt
= 36c
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan, klien
pulang
2.
Rabu
06 - 09 2006
Jam 09.00
II
3.
Rabu
biasa
06 09 2006
Jam 09.00
III
4.
Rabu
06 09 2006
Jam 09.00
IV
BAB I
ANATOMI FISIOLOGI
System persyarafan terdiri dari otak, medulla spinalisdan syaraf perifer, sturktur struktur ini bertanggung jawab untuk control dan
koordinasi aktivitas sel tubuh melalui impils impuls elektrik. Perjalanan impuls impuls tersebut berlangsung melalui serat serat dan
jaras jaras, secara langsung dan terus menerus. Responya seketika sebagai hasil dari perubahan potensial elektrik yang menstramisikan
sinyal sinyal.
OTAK :
Otak dibagi menjadi tiga bagian besar : Serebrum, Batang otak dan serebelum. Semua berada dalam satu bagian struktur tulang
yang disebut tengkorak, yang juga melindungi otak dari cedera. Empat tulang yang berhubungan membentuk tulang tengkorak : tulang
prontal, parietal, temporal dan oksipital.
MENINGEN :
Di bawah ini tengkorak ; otak dan medulla spinalis ditutup tiga membrane atau meninngen. Komposisi meningen berupa jaringan serabut
penghubung yang melindungi, mendukung dan memelihara otak. Meningen terdiri dari durameter, arakhnoid dan piameter.
DURAMETER :
Lapisan luar ; menutup otak dan medulla spinalis. Sifat durameter liat, tebal, tidak elastis,l berupa serabut dan warna abu abu.
ARAKHNOID :
Merupakan membrane bagian tengah ; membrane yang bersifat tipis dan lembut ini menyerupai sarang laba laba. Oleh karena itu disenut
arakhnoid. Membrane ini berwarna putih karena tidak di alirir darah.
PIAMETER :
Membrane yang paling dalam, berupa dinding yang tipis, transparan yang menutupi otak dan meluas ke setiap lapisan daerah otak.
SEREBRUM :
Serebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus hemisfer yaitu :
-
Frontal lobus terbesar ; terletak pada fossa anterior. Area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepirbadian dan
menahan diri.
Temporal berfungsi mengintegrasikan sensasi ke cap, baud an pendengaran. Ingatan jangka pendek sangat berhubungan dengan
daerah ini.
Oksipital terletak pada lobus posterior hemispri serebri. Bagian ini bertanggung jawab menginterprestasikan penglihatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
CEREBRO VASCULAR ACCIDENT ( CVA )
STROKE
1. DEFINISI
Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari
otak. Insufisiensi suplai darah disebabkan oleh trombus, biasanya sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap embolisme berasal dari
tempat lain dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat ruptur arteri (aneurisma) (Lynda Juall Carpenito, 1995).
Menurut WHO. (1989) Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara
mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.
2. ETIOLOGI
Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan stroke antara lain :
1. THROMBOSIS CEREBRAL.
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapa
menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya.Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur.
Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi
serebral.Tanda dan gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam sete;ah thrombosis.
Beberapa keadaandibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :
a. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
Manifestasi klinis atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisme berikut :
- Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.
- Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.
-.Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan kepingan thrombus (embolus)
- Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan.
b. Hypercoagulasi pada polysitemia
Darah bertambah kental , peningkatan viskositas /hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebral.
5. Bukti-bukti yang menyatakan telah terjadi kerusakan pembuluh darah arteri sebelumnya : penyakit jantung angina, TIA., suplai
darah menurun pada ektremitas.
Dari hasil data penelitian di Oxford,Inggris bahwa penduduk yang mengalami stroke disebabkan kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Tekanan darah tinggi tetapi tidak diketahui 50-60%
2. Iskemik Heart Attack 30%
3. TIA 24%
4. Penyakit arteri lain 23%
5. Heart Beat tidak teratur 14%
6. DM 9%
Kemudian ada yang menunjukan bahwa yang selama ini dianggap berperan dalam meningkatkan prevalensi stroke ternyata tidak
ditemukan pada penelitian tersebut diantaranya, adalah:
1. Merokok, memang merokok dapat merusak arteri tetapi tidak ada bukti kaitan antara keduanya itu.
2. Latihan, orang mengatakan bahwa latihan dapat mengurangi resiko terjadinya stroke. Namun dalam penelitian tersebut tidak ada
bukti yang menyatakan hal tersebut berkaitan secara langsung. Walaupun memang latihan yang terlalu berat dapat menimbulkan
MCI.
3. Seks dan seksual intercouse, pria dan wanita mempunyai resiko yang sama terkena serangan stroke tetapi untuk MCI jelas pria lebih
banyak daripada wanita.
4. Obesitas. Dinyatakan kegemukan menimbulkan resiko yang lebih besar, namun tidak ada bukti secara medis yang menyatakan hal
ini.
5. Riwayat keluarga.
3. KLASIFIKASI :
1.Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu :
a. Stroke Haemorhagi,
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada
daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat.
Kesadaran pasien umumnya menurun.
b. Stroke Non Haemorhagic
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau
di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema
sekunder . Kesadaran umummnya baik.
2. Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya:
a. TIA (Trans Iskemik Attack) gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala
yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b. Stroke involusi: stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah
buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.
c. Stroke komplit: dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai dengan istilahnya stroke komplit
dapat diawali oleh serangan TIA berulang.
4. PATOFISIOLOGI :
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi
dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat.
Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme
vaskuler) atau oleh karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik sering/cenderung sebagai
faktor penting terhadap otak, thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana
aliran darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Thrombus dapat pecah dari dinding pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam
aliran darah. Thrombus mengakibatkan ;
1. Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan.
2. Edema dan kongesti disekitar area.
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam
atau kadang-kadang sesudah beberapa hari. Dengan berkurangnya edema pasien mulai menunjukan perbaikan, CVA. Karena
thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan
edema dan nekrosis diikuti thrombosis. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses
atau ensefalitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah.
Hal ini akan meyebabkan perdarahan cerebral, jika aneurisma pecah atau ruptur. Perdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur
arteriosklerotik dan hipertensi pembuluh darah.. Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan
dari keseluruhan penyakit cerebro vaskuler. Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral. Perubahan
disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk jangka waktu 4-6 menit. Perubahan irreversibel bila anoksia lebih dari 10
menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena gangguan yang bervariasi salah satunya cardiac arrest.
Pathofisiologi Stroke
Oklusi
Iskemia
Hipoksia
Metebolisme anaerob
Asam laktat
meningkat
Na dan K influk
Edema cerebral
TIK meningkat
Retensi air
Gejala(anamnes
Infark
Perdarahan
Sub akut
Sangat akut
Waktu
Bangun pagi
Lagi aktifitas
Peringatan
+ 50% TIA
Nyeri Kepala
Kejang
++
Kadang sedikit
Infark
+++
Perdarahan
+/-
++
Kaku kuduk
++
Kernig
pupil edema
Perdarahan Retina
Laboratorium
Darah pada LP
Kemungkinan
a)
Permulaan
Kesadaran menurun
Gejala Objektif
Koma
Pemeriksaan
X foto Skedel
Angiografi
pergeseran glandula
Oklusi, stenosis
CT Scan.
pineal
Aneurisma
Densitas berkurang
Perbedaan Perdarahan Intra Serebral (PIS) dan Perdarahan Sub Arachnoid (PSA)
Gejala
PIS
PSA
Timbulnya
Dalam 1 jam
1-2 menit
Nyeri Kepala
Hebat
Sangat hebat
Kesadaran
Menurun
Menurun sementara
Kejang
Umum
Sering fokal
Tanda rangsangan
+/-
+++
Hemiparese
++
+/-
+++
Meningeal.
Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:
1. Stroke hemisfer Kanan
a. Hemiparese sebelah kiri tubuh.
b. Penilaian buruk
c. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh
ke sisi yang berlawanan tersebut.
2. Stroke yang Hemifer kiri
a. Mengalami hemiparese kanan
b. Perilaku lambat dan sangat hati-hati
c. Kelainan bidang pandang sebelah kanan.
d. Disfagia global
e. Afasia
f. Mudah frustasi
Pemeriksaan Diagnostik
1. Rontgen kepala dan medula spinalis
2. Elektro encephalografi
3. Punksi lumbal
4. Angiografi
5. Computerized Tomografi Scanning ( CT. Scan)
6. Magnetic Resonance Imaging
Penatalaksanaan Stroke
Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Wendra (1999). Petunjuk Praktis Rehabilitasi Penderita Stroke, Bagian
Neurologi FKUI /RSCM,UCB Pharma Indonesia, Jakarta.
Brunner / Suddarth., (1984). Medical Surgical Nursing. JB Lippincot Company,
Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8, EGC,
Jakarta.
Carpenito Linda Juall. (1995). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan,
EGC, Jakarta.
Depkes RI. (1996). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Diknakes, Jakarta.
Doenges, M.E.,Moorhouse M.F.,Geissler A.C. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan, Edisi 3, EGC, Jakarta.
Donnad. (1991). Medical Surgical Nursing. WB Saunders.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Volume
3, EGC, Jakarta.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE ISKEMIK
PADA RUANG YAKUD RSUD. H. DAMANHURI BARABAI
I.
BIODATA
A. IDENTITAS KLIEN / PASIEN :
1. Nama
: Ny. B
: 56 tahun
3. Jenis kelamin
: Perempuan
4. Agama
: Islam
5. Suku/bangsa
: Banjar
6. Status Marital
: Kawin
7. Pendidikan / pekerjaan
: SD / Tani
: Banjar
9. Alamat lengkap
: Puskesmas HSS
: 06 september 2006
jam
12.30 WITA
12. Nomor register
: 3417 / 06
II.
1. Nama
: Ny. S
: Anak
: 31 tahun
4. Pendidikan / pekerjaan
: Swasta
5. Suku / bangsa
: Banjar
6. Alamat lengkap
B. Keluhan utama :
Klien merasakan sakit pinggang sampai lutut dan kaki tidak bisa
digerakkan.
1. Provocative / Palliative
Keadaan tubuh klien yang lemah di perbesar oleh pusing dan rasa sakit
dari pinggang sampai lutut.
2. Quality / Quantity
Klien mengatakan kakinya terasa sakit apabila di sentuh dan di
gerakkan.
3. Regional
Klien merasakan sakit
kanan.
4. Severity Scale
Klien nampak meringis apabila kakinya tersentuh dengan skala nyeri 3
( berat ).
Skala keparahan nyeri :
0 = tidak terdapat nyeri
1 = nyeri ringan
2 = nyeri sedang
3 = nyeri berat
4 = nyeri sangat berat
5. Timing
Stroke iskemik yang di derita klien muncul secara tiba tiba waktu
siang hari.
III.
RIWAYAT KESEHATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN SEBELUM SAKIT INI
Sebelumnya klien tidak pernah mengalami penyakit seperti inin. Klien
pernah mengalami sakit perut dan gatal gatal akibat alergi makanan,
biasanya klien hanya berobat pada mantri dekat rumah.
: Perempuan
Perempuan
: Laki laki
laki
: Meninggal perempuan
: Klien perempuan
: Klien perempuan
: Tinggal serumah
IV.
Klien mengatajan bahwa klien makan 3 x sehari berupa nasi, ikan dan
sayur sayuran, klien biasanya minum 4 5 gelas sehari. Klien alergi
terhadap makan dari hasil ternak seperti ayam Ras.
Di Rumah Sakit
Pada
makan karena klien tidak nafsu makan (anoreksia) dan minum gelas.
B. ELIMINASI (BAB & BAK)
1. BAB
Dirumah
Di Rumah sakit
Dirumah
Di Rumah sakit
Di rumah
Klien istirahat sehabis pulang dari kebun jam 10.00 dan tidur
siang dari jam 14.00 15.00, tidur malam jam 20.00 04.00.
Di Rumah sakit
Bedrest.
D. AKTIVITAS
Di rumah
Di Rumah sakit
Di rumah
Klien mandi 3 kali sehari pakai sabun mandi, gosok gigi 2 kali
sehari, cuci rambut 2 x seminggu dan potong kuku 1 x seminggu.
Di RS
REKREASI
Di rumah
Di RS
V.
PSIKOSOSIAL
A. PSIKOLOGIS
Pandangan klien terhadap penyakitnya yaitu cukup mengerti namun
kadang kadang klien merasa khawatir apabila penyakitnya kambuh
kembali.
B. SOSIAL
Hubungan klien terhadap keluarganya cukup baik dan hubungan dengan
tenaga medis juga terlihat baik karena klien dapat bekerja sama dan
menerima pengobatan yang di berikan.
C. SPIRITUAL
Klien beragama islam, namun selama di Rumah sakit pasien tidak terlihat
melakukan ibadah apapun sebab kondisi tubuh klien masih lemah, klien
dan keluarganya hanya bisa berdoa agar klien cepat sembuh.
VI.
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : tampak lemah
1. Kesadaran
2. Penampilan
: Compos mentis
GCS : E4 V5 M6
bergairah.
3. ciri ciri tubuh
TD = 110 / 90 mmHg
T
= 37,4 C
RR = 20 x / menit
P
= 80 x / menit
B. Head To Toe
1. Kepala :
Bentuk kepala simetris, klien dapat menggerakkan kepalanya ke kiri
dan ke kanan dan kulit kepala terlihat agak sedikit kotor.
2. Rambut :
Rambut klien bergelombang, warna kulit rambut agak memutih
( beruban ) dan nampak kusam.
3. Mata (penglihatan)
Bentuk simetris, penglihatan cukup baik, tidak menggunakan alat
bantu ( kacamata ) untuk melihat, skelera ikterik dan konjungtiva
terlihat anemis.
4. Hidung (penciuman)
Hidung berbentuk simetris, fungsi penciuman baik dapat mencium
bau minyak kayu putih dan tidak terdapat secret.
5. Telinga (pendengaran)
Berbentuk simetris, fungsi pendengaran baik, tidak memakai alat
Bantu untuk mendengar dan tidak ada cairan / serumen.
6. Mulut (pengecapan)
Gigi klien terlihat tidak lengkap,
tanggal, mukosa bibir agak kering dan lidah terlihat kotor serta fungsi
pengecapan normal.
7. Leher
Palpasi vena jugularis teraba kuat, tidak ada pembesaran di kelenjar
tyroid, kaku kuduk, leher cukup bersih.
8. Thorak
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
9. Abdomen :
Abdomen simetris, tidak ada teraba pembesaran hati dan limfa.
10. Reproduksi.
Klien
Hasil
Satuan
Nilai
Metode
GDP
109
Mg / dl
normal
75 15
Cholesterol
181
Mg / dl
< 220
CHOD PAP
Tryglyserida
86
Mg / dl
1 150
GDO PAP
HDL
14
Mg / dl
L : 35 55
CHOD PAP
GOD PAP
total
kolesterol
LDL
P : 45 65
95
Mg / dl
0 150
CHOD PAP
1,67
Mg / dl
L : 0,6 1,1
JAFFE
cholesterol
Kreatinin
P : 0,5 0,9
Asam urat
Ureum
6,3
45,5
Mg / dl
Mg / dl
VIII. PENGOBATAN
Dari tanggal 04 07 September 2006
KA EN 3 B
: 12 tetes / menit
: 1 amp / 12 jam
Cefotaxim : 1 gr / 8 jam
Aptor
: 2 x 1 tablet
Ulsikur
: 1 amp / 12 jam.
L : 3,4 7,0
Unicase
tes
P : 2,4 5,7
warna
10 - 50
BERTHGLOT
IX.
NO
1.
ANALISA DATA
Data Subjektif dan Objektif
DS : klien mengatakan tubuh
Etiologi
Proses penyakitnya
Masalah
Gangguan regulasi
suhu tubuh
DO :
-
Klien tampak
memegang kepala.
2.
: 110/90 mmHg
: 37,4c
RR
: 20 x/mnt
: 80 x/mnt
Anoreksia
Ketidakseimbangan
pemenuhan nutrisi
Makanan yang di
sediakan tidak di
habiskan.
3.
DS : Klien mengatakan
eksteremitas sebelah kanan
bawah mengalami
kelemahan.
DO :
-
Menurunnya
Gangguan
kemampuan
mobilitas fisik
motorik
4.
Kelemahan fisik
Gangguan personal
hygiene
mandi.
DO :
-
X.
No
1.
DAFTAR MASALAH
Diagnosa Keperawatan
Gangguan regulasi suhu tubuh yang
Tanggal Muncul
11 September 2006
2.
: 110/90 mmHg
: 37,4c
RR
: 20 x/mnt
: 80 x/mnt
11 September 2006
3.
11 September 2006
4.
11 September 2006
XI.
No
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari / Tanggal
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
keperawatan
1.
Senin
11 09
2006
klien
dengan
-
senyaman mungkin.
4. memberikan
terapi
anjuran dokter.
5. menciptakan
suasana
tenang.
2.
Senin
11 09
2006
II
dapat
mengahabiskan
2. tingkatkan
melalui
intake
menjaga
keb
ruangan.
tindakan
kepe
III
3.
Senin
11 09
2006
setiap 2 jam.
2. mempertahankan / meningkatkan
kekuatan
dan
fungsi
yang
4. gunakan
penyangga
melakukan aktivitas.
posisi tegak.
2006
dokter.
IV
Klien dapat melakukan personal
di Rumah Sakit.
klien
terlihat
Hari /
Diagnosa
Keperawatan
1.
Tanggal
Senin
11 09
2006
Implementasi
1. memberikan
Evaluasi
S : klien mengatakan
kompres dingin.
2. mengkaji pola
istirahat klien.
dan berkeringat.
O:
3. menganjurkan
klien istirahat
memegang
dengan
kepala.
senyaman
II
2.
Senin
11 09
2006
Klien tampak
mungkin.
Tanda tanda
vital :
4. memberikan terapi
TD
: 110/90
sesuai anjuran
mmHg
dokter.
5. menciptakan
: 37,4c
RR
: 20
suasana yang
x/mnt
tenang.
: 80
x/mnt
A : Masalah belum
teratasi.
P
1. mengkaji pola
makan klien
2. meningkatkan intake
Intervensi
diteruskan.
S : Klien mengatakan
bahwa klien hanya
makanan melalui
makan
menjaga kebersihan
sendok
ruangan.
makanan yang di
3. menganjurkan klien
3.
Senin
11 09
III
menjaga kebersihan
setiap
sediakan.
O:
mulut 2 x sehari.
4. menyajikan maknan
2006
Klien tampak
lemah.
Makanan yang
dalam keadaan
di
hangat.
tidak
5. memberikan
sediakan
di
habiskan.
A : Masalah belum
sering.
teratasi.
Intervensi
diteruskan.
sendiri.
4.
Senin
IV
7. memberikan pen
kes tentang cara dan
tindakan
11 09
keperawatan
2006
berhubungan dengan
nutrisi.
S : klien mengatakan
1.
mengkaji tanda
tanda vital.
dan berkeringat.
2. merubah posisi
(telentang, miring
O:
-
Klien tampak
memegang
kepala.
3. melakukan latihan
Tanda tanda
vital :
dan pasif.
TD
: 110/90
4. gunakan penyangga
mmHg
RR
posisi tegak.
x/mnt
: 20
lengan.
6. kolaborasi obat
: 37,4c
: 80
x/mnt
A : Masalah belum
teratasi.
P
Intervensi
diteruskan.
S : klien mengatakan
1. mengkaji pola
selama di rumah
kebersihan klien
selama di Rumah
mandi.
Sakit.
O:
2. memberikan Pen
Klien
Kes tentang
kelihatan
pentingnya personal
kusam.
hygiene.
Pada
lipatan
paha
klien
terlihat kurang
bersih.
A : Masalah belum
teratasi.
P
diteruskan.
Intervensi
Hari/
Diagnosa
Keperawatan
1.
tanggal
Selasa
12-09-06
Catatan perkembagan
S : Klien mengatakan panas berkurang dan
masih berkeringat.
O:
-
: 110/90 mmHg
: 37,2c
RR
: 20 x/mnt
: 75 x/mnt
2.
Selasa
12-09-06
membaik.
O:
II
3.
Selasa
12-09-06
III
aktivitas
di
Bantu
oleh
keluarganya.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan ( 1,2,3,4,5,6 )
4.
Selasa
12-09-06
IV
1.
Rabu
13-09-06
masih berkeringat.
O:
-
: 110/90 mmHg
: 37c
RR
: 20 x/mnt
: 72 x/mnt
A : Masalah teratasi.
II
2.
Rabu
13-09-06
O:
-
A : Masalah teratasi.
3.
Rabu
13-09-06
III
berkurang
O:
-
Klien
nampak
selangkah
demi
mencoba
selangkah
berjalan
secara
4.
Rabu
13-09-06
IV
LAPORAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Ny. B DENGAN DIAGNOSA MEDIS
STROKE ISKHEMIK
DI RUANG PERAWATAN YAKUD
RSUD. H. DAMANHURI BARABAI
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: HARNIATY
NIM
:05017
DI SUSUN OLEH :
NAMA
: HARNIATY
NIM
:05017
SEMESTER
:III
MENGETAHUI
PEMBIMBING
AKADEMIK
PEMBIMBING
RUANG JAMRUD