Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
: Muhajirah
A. Kritik matan
Setelah melakukan kritik sanad selanjutnya peneliti akan
melakukan kritik matan, sebelum peneliti menjelaskan beberapa poin
tentang kritik matan peneliti akan menjelaskan pengertian matan.
Matan dari segi bahasa berarti: Punggung jalan (muka jalan) ;
atau tanah yang keras dan tinggi. Sedangkan dari segi istilah, matan
(matnul Hadis) berarti materi berita yang berupa sabda, perbuatan
atau takrir Nabi saw. yang terletak setelah sanad yang terakhir.1
Matan berarti pembicaraan atau materi berita yang dibawa oleh
sanad terakhir. Sehingga dapat dikatakan bahwa matan adalah materi
pembicaraan yang berasal dari Nabi Muhammad saw. atau yang
disandarkan padanya, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun
taqrirnya.2
Setidaknya ada tiga alasan mengapa penelitian matan hadis sangat
diperlukan, yakni: 1) keadaan matan hadis tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh keadaan sanad; 2) dalam periwayatan matan hadis dikenal
adanya periwayatan secara makna (riwayah bi al-mana); 3) dari segi
kandungan hadis, penelitian matan acapkali juga memerlukan
penggunaan pendekatan rasio, sejarah, dan prinsip-prinsip pokok
ajaran islam.3
1 M, Syuhudi ismal, pengantar ilmu Hadis, (cet. 2 Bandung : Angkasa,
1994 ), h. 21.
2 Ambo Asse, Pengantar Memahami Hadis Nabi (Cet. I; Makassar: Alauddin
Press, 2010), h. 25
3Arifuddin Ahmad, op. cit., h. 101
..
Arifuddin Ahmad menambahkan bahwa penelitian matan hadis
dibutuhkan dalam tiga hal untuk membuktikan kes}ahi>han matan
hadis. Adapun ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kualitas Sanad
Setelah melakukan penelitian terhadap sanad hadis yang
menjadi objek kajian dalam makalah ini, ditemukan bahwa sanad hadis
tersebut dianggap s}ah}i>h}
) :
7
(.
)
8
( .
Pada kitab shahi<h Muslim terdapat 1 periwayat
6 Merupakan sebuah istilah atu pujian yang menunjukkan bahwa seorang
perawi memiliki intelegensia yang kuat. Lihat, Abu> Abd al-Rah}ma>n
Ah}mad ibn Syuaib al-Nasa>i<, Kita>b al-D}uafa> wa al-Matru>ki>n (Cet.
II; Beirut: Muassasah al-Kutub al-S|aqa>fah, 1407 H./1987 M.), h. 16-17. Lihat
juga: Abd al-Mauju>d Muhammad Abd al-Lat}i>f, Ilm al-Jarh} wa al-Tadi>l,
diterj. Zarkasyi Humaidi, Ilmu Jarh wa Tadil (Cet. I; Bandung: Kima Media
Pusakatama, 2003 M), h. 60-67.
7 al-Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Mughirah Jufi
al-Bukhari, : al-Ja>miu al-Shahih, juz. 1 (Cet. 1; Libanon ;Da>r Thauqu alNajati, 1422 H), h. 12
9
.
Pada kitab sunan Ibnu Ma<jah terdapat 1 periwayat
)
( .
Pada kitab musnad Ahmad terdapat 1 periwayat
..
Pada kitab Sunan An-Nasai< terdapat 1 periwayat
.
Pada kitab Sunan Abu< Dawud terdapat 1 periwayat
.
Setelah peneliti melakukan perbandingan antara matan yang
satu dengan matan yang lain dari 7 riwayat di atas, maka di temukan
8 al-Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Mughirah Jufi
al-Bukhari, : al-Ja>miu al-Shahih, juz. 1 (Cet. 1; Libanon ;Da>r Thauqu alNajati, 1422 H), h. 15
9 al-Ima>m Abi Khusain Salim Ibn al-hajar Ibnu Muslim al-qusayyi annaisaburi, al-Jamiu al-Shahih, Juz 1, (Beirut, Libanon; Da>r al-kitabah alilmiyah), h. 39
.
,.
2. Pada hadis no.1, 2, 3,4, 6, dan 7 terdapat kalimat
.
3. Pada hadis no. 5 terdapat kalimat
Sementara pada riwayat yang lain tidak terdapat kalimat
tersebut.
10
11 Mujammil Qomar, Kritik teks sanad,(Cet.1,Yogyakarta: teras, 2009) h.104.
15
61. Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang
pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu
sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau
dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudarasaudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan,
dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu
yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah
saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki
kuncinya[1051] atau dirumah kawan-kawanmu. tidak ada halangan
bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila
kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah
kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi
salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah,
yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayatayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.16
Berdasarkan terjemahan ayat di atas sangatlah jelas
bahwasanya Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi
orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi
dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka). Jika kita kaitkan
dengan penjelasan makna hadis di atas bahwasanya sesama haruslah
15 Departemen Agama RI, al-Qur;an dan terjemah,juz 18,(Cet.1,Syamil
Quran Jawa Barat,2012), h.358
16Departemen Agama RI, al-Quran dan terjemah,juz 18,(Cet.1, Syamil
quran jawa Barat,2012), h.358
menumbuhkan rasa peduli, cinta dan kasih sayang karena kita semua
adalah bersaudara.
b. Tidak bertentangan dengan hadis sunnah
Peneliti tidak menemukan hadis yang bertentangan dengan
sunnah.
c. Tidak bertentangan dengan logika
Di samping itu jika hadis ini dikaitkan dengan logika, maka
akan mempererat hubungan persaudaraan seiman
sehingga timbullah kasih sayang dan cinta antara manusia.
Oleh karena itu manusia akan menyadari bahwasanya di
dunia ini tidak ada istilah hidup sendiri- sendiri melainkan
hidup berkelompok dan saling rangkul- merangkul antar
sesama.
d. Tidak bertentangan dengan sejarah
Peneliti tidak menemukan hadis yang bertentangan
dengan sejarah.
e. Bahasa kenabian