Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB 1

PENDAHULIAN
1.1 Latar Belakang
Persamaan Schrdinger yang dikemukakan oleh fisikawan Erwin Schr dinger (1925),
telah terbukti dapat digunakan untuk mencari energi yang ditimbulkan dari suatu sistem fisika
yang ditinjau. Seperti misalnya untuk menyelesaikan kasus- kasus dalam fisika seperti partikel
bebas dalam kotak, osilator harmonik, atom hidrogen dan lain- lain. Tapi perlu diperhatikan
disini bahwa perumusan untuk mencari energi dari kasus- kasus seperti diatas pada umumnya
masih dalam ruang lingkup non- relativistik.
Ketika efek relativitas diperhitungkan maka persamaan Schrodinger tersebut akan
berubah menjadi persamaan Klein Gordon, yang dikemukakan oleh fisikawan Oskar Klein dan
Walter Gordon pada tahun 1927. Persamaan ini sangat cocok diterapkan untuk partikel- partikel
elementer karena partikel elementer dapat bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan
cahaya (v~c). Dalam tugas akhir ini penerapan persamaan KG akan diterapkan pada atom pion.
Atom pion adalah penyusun atom yang hampir sama dengan muon dimana menurut Hideki
Yukawa (1935) partikel inilah yang bertanggung jawab terhadap adanya gaya nuklir. Partikel ini
dapat bermuatan positif, negatif dan normal.
Dengan menerapkan persamaan KG pada atom pion maka akan ditemukan persamaan
energi untuk partikel tersebut. Dalam penerapannya untuk atom pion, prinsipnya akan sama
dengan penerapan persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen, dimana potensial yang bekerja
untuk atom ini sama juga untuk potensial pada atom hidrogen yaitu potensial yang disebabkan
oleh adanya medan listrik yang disebabkan oleh muatan listrik. Hal yang menarik yang akan
ditemui dalam penerapan persamaan KG ini adalah akan ditemukanya interpretasi energi yang
bernilai positif dan negatif. Energi negatif dimunculkan ketika persamaan tersebut di berlakukan
untuk partikel tunggal. Partikel tunggal maksudnya disini adalah partikel yang memiliki interaksi
dengan partikel lain, sehingga untuk partikel tunggal terdapat beda potensial yang konstan yang
diakibatkan oleh interaksi tadi. Sedangkan energi positif akan dimunculkan untuk partikel bebas,
yaitu partikel yang berdiri sendiri (tidak ada interaksi dengan partikel lain).
Atom pion sebagaimana yang telah diketahui hanya ber- spin nol (0) akan sangat cocok
diaplikasikan untuk persamaan KG. Karena sesuai dengan syarat dalam penerapan persamaan

KG bahwa pertikel yang terlibat harus memiliki spin nol (0). Hal inilah yang menyebabkan
penerapan persamaan KG pada atom hidrogen tidak serta merta bisa diterapkan.
Dengan bantuan persamaan KG maka akan diharapkan penyelesaian pada atom pion
akan menghasilkan persamaan energi yang bernilai negatif sebagaimana yang dijelaskan
sebelumnya bahwa interpretasi energi negatif menggambarkan partikel yang ditinjau adalah
partikel tunggal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan persamaan schordinger ?
2. Bagaimana arti fisis fungsi penyelesaian fungsi gelombang ?
3. Bagaimana bentuk persamaan schordinger tidak bergantung dalam waktu 1
dimensi ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu diharapkan agar mampu menguasai materi
mengenaidefinisi persamaan schordinger ,arti fisis fungsi penyelesaian fungsi gelombang, dan
persamaan schordinger idak dalam 1 dimensi serta aplikasinya dalam kehidupan sehari- hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 depenisi persamaan schordinger

Persamaan Schrodinger diajukan pada tahun 1925 oleh fisikawan Erwin


Schrodinger (1887-1961). Persamaan ini pada awalnya merupakan jawaban
dari dualitas partikel-gelombang yang lahir dari gagasan de Broglie yang
menggunakan persamaan kuantisasi cahaya Planck dan prinsip fotolistrik
Einstein untuk melakukan kuantisasi pada orbit elektron. Selain Schrodinger
dua orang fisikawan lainnya yang mengajukan teorinya masing-masing
adalah Werner Heisenberg dengan Mekanika Matriks dan Paul Dirac dengan
Aljabar Kuantum. Ketiga teori ini merupakan tiga teori kuantum lengkap yang
berbeda dan dikerjakan terpisah namun ketiganya setara. Teori Schrodinger
kemudian lebih sering digunakan karena rumusan matematisnya yang relatif
lebih sederhana. Meskipun banyak mendapat kritikan persamaan
Schrodinger telah diterima secara luas sebagai persamaan yang menjadi
postulat dasar mekanika kuantum.
Persamaan Schrodinger merupakan persamaan pokok dalam mekanika kuantum, seperti
halnya hukum gerak kedua yang merupakan persamaan pokok dalam mekanika Newton, dan
seperti persamaan fisika umumnya persamaan Schrodinger berbentuk persamaan diferensial.
Bentuk umum persamaan Schrodinger adalah sebagai berikut,

dengan ? adalah fungsi Schrodinger yang mendefinisikan partikel yang bergerak dalam tiga
dimensi dengan energi tertentu dan berada di bawah pengaruh medan potensial V tertentu.
Bentuk khusus persamaan Schrodinger yaitu persamaan Schrodinger bebas waktu adalah

Bentuk ini lebih sering digunakan karena energi dan medan potensial sistem fisika umumnya
hanya bergantung pada posisi.
Walaupun rumusan matematis persamaan Schrodinger lebih sederhana dibandingkan
Mekanika Matriks dan Aljabar Kuantum, pemecahan persamaan ini tetap membutuhkan
pengetahuan matematika lanjut. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan energi
kinetik dan potensial sistem dan mensubstitusikannya ke dalam persamaan di atas. Langkah
kedua adalah merubah persamaan di atas kedalam sistem koordinat yang sesuai dengan sistem
yang ditinjau. Untuk sistem atom hidrogen sistem koordinat yang sesuai adalah sistem koordinat
bola. Langkah kedua adalah melakukan pemisahan variabel. Persamaan Schrodinger
mengandung tiga koordinat ruang yang saling ortogonal dan harus dipisahkan menjadi 3
persamaan berbeda yang hanya mengandung satu koordinat ruang. Langkah ketiga adalah
memecahkan ketiga persamaan tersebut secara simultan. Hasil yang diperoleh merupakan
bilangan-bilangan kuantum yang memerikan struktur sistem berdasarkan tingka-tingkat energi
yang menyusun sistem tersebut. Struktur sistem ini selanjutnya dipergunakan untuk meramalkan
perilaku sistem dan interaksinya dengan sistem lain.
Penerapan persamaan Schrodinger pada sistem fisika memungkinkan kita mempelajari
sistem tersebut dengan ketelitian yang tinggi. Penerapan ini telah memungkinkan perkembangan
teknologi saat ini yang telah mencapai tingkatan nano. Penerapan ini juga sering melahirkan
ramalan-ramalan baru yang selanjutnya diuji dengan eksperimen. Penemuan positron yang
merupakan anti materi dari electron adalah salah satu ramalan yang kemudian terbukti.
Perkembangan teknologi dengan kecenderungan alat yang semakin kecil ukurannya pada
gilirannya akan menempatkan persamaan Schrodinger sebagai persamaan sentral seperti halnya
yang terjadi pada persamaan Newton selama ini.
2.3 persamaan schodinger tidak tergantung waktu
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu secara
eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah terhadap kedudukan partikel.
Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan meniadakan
ketergantungan terhadap waktu t. Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis
= Ae-(i/)(Et px) = Ae-( iE/)te+(ip/)x= e-(iE/)t

ini berarti, merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e-(iE/h)tdan fungsi yang
bergantung kedudukan . Kenyataanya, perubahan terhadap waktu dari semua fungsi partikel
yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai bentuk yang sama seperti pada partikel bebas.
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam satu dimensi
( 02222=+VEmxh
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam tiga dimensi
( )022222222=+++VEmzyxh
Pada umumnya kita dapat memperoleh satu fungsi gelomban yang idak saja memenuhi
persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh, berhingga dan berharga
tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika tidak, sistem itu tidak mungkin berada
dalam keadaan jenuh.
Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika gelombang sebagai unsur wajar dari teori dan
kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan sebagai jejak universal yang merupakan ciri dari
semua sistem yang mantap.
Harga En supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut harga eigen
dan fungsi gelombang yang bersesuaian ndisebut fungsi eigen.
Tingkat energi diskrit atom hidrogen :
En = - 22202412nhn = 1,2,3.....
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa memikirkan
elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu 2per satuan volume tetapi tanpa ada
kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu menurut pengertian klasik. Pernyataan
peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen
yang dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen selalu
mengandung satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan
73 persen di daerah lainnya; peluang itu menunjukkan peluang untuk mendapatkan elektron , dan
walaupun peluang ini menyebar dalam ruang, elektronnya sendiri tidak.
Persamaan gelombang partikel bebas
))((pxetiAe=h xEtipieAe)()(hh+tiEe)(h, dengan = Ae
Ambil
persamaan
Schrodinger
yang
bergantung
waktu,
+=vxmti222hhtiEtiEteVxmemeEiE)(22)()(2)(222hhhhh
+==222222h=0)(2222=+VEmx
tidak bergantung waktu Analog terhadap persamaan schrodinger adalah tali terbentang yang
panjangnya L yang keduanya terikat.
YtVx==,2222212+=nLn
, n=0,1,2,..
Dengan ingkat energi diskrit atom Hidrogen ),1(222224nomeEnh=
n=1,2,3.... Momenum sudut ditentukan h21))1((+=
l
Li
, l = 0,1,2,.....
dengan harga ekspektasi

>

<
~
~
2
,
dx
G
G
5.4
Harga Ekspestas
43

Вам также может понравиться