Вы находитесь на странице: 1из 2

I.

Pendahuluan
Bakterial vaginosis adalah sindrom klinik akibat pergantian Lactobacillus

Spp penghasil hidrogen peroksida (H2O2) yang merupakan flora normal vagina
dengan bakteri anaerob dalam konsentrasi tinggi (contoh: Bacteroides Spp,
Mobilincus Spp), Gardnerella vaginalis, dan Mycoplasma hominis. Jadi, bakterial
vaginosis bukan suatu infeksi yang disebabkan oleh suatu organisme, tetapi timbul
akibat perubahan kimiawi dan pertumbuhan berlebih dari bakteri yang
berkolonisasi di vagina.2 Awalnya infeksi pada vagina hanya disebut dengan
istilah vaginitis, di dalamnya termasuk vaginitis akibat Trichomonas vaginalis dan
akibat bakteri anaerob lain berupa Streptococcus dan Bacteroides sehingga disebut
vaginitis nonspesifik.
Penyakit bakterial vaginosis lebih sering ditemukan pada wanita yang
memeriksakan kesehatannya daripada vaginitis jenis lainnya. Frekuensi
bergantung pada tingkatan sosial ekonomi penduduk pernah disebutkan bahwa 50
% wanita aktif seksual terkena infeksi G. vaginalis, tetapi hanya sedikit yang
menyebabkan gejala sekitar 50 % ditemukan pada pemakai AKDR dan 86 %
bersama-sama dengan infeksi Trichomonas.7
Pada wanita hamil, penelitian telah didokumentasikan mempunyai
prevalensi yang hampir sama dengan populasi yang tidak hamil, berkisar antara
6%-32%.31 Kira-kira 10-30% dari wanita hamil akan mendapatkan Vaginosis
bacterialis selama masa kehamilan mereka.7
Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dari 15 % anak wanita prapubertas
yang masih perawan, sehingga organisme ini tidak mutlak ditularkan lewat kontak
seksual. Meskipun kasus bakterial vaginosis dilaporkan lebih tinggi pada klinik
PMS, tetapi peranan penularan secara seksual tidak jelas.1,3,7
Sebuah studi metaanalisis meneliti hubungan vaginosis bakterialis dengan
resiko persalinan preterm, dan didapatkan peningkatan resiko persalinan preterm
ibu hamil sebanyak 60%. Bakterial vaginosis yang rekuren dapat meningkat pada
wanita yang mulai aktivitas seksualnya sejak umur muda, lebih sering juga terjadi
pada wanita berkulit hitam yang menggunakan kontrasepsi dan merokok.
Bakterial vaginosis yang rekuren prevalensinya juga tinggi pada pasangan-

pasangan lesbi, yang mungkin berkembang karena wanita tersebut berganti-ganti


pasangan seksualnya ataupun yang sering melakukan penyemprotan pada vagina.7
Hampir 90 % laki-laki yang mitra seksual wanitanya terinfeksi
Gardnerella vaginosis, mengandung G.vaginalis dengan biotipe yang sama dalam
uretra, tetapi tidak menyebabkan uretritis.4,5

II.

Definisi
Vaginosis bakterial adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina

yang disebabkan bertambahnya pertumbuhan flora vagina bakteri anaerob


menggantikan Lactobacillus yang mempunyai konsentrasi tinggi sebagai flora
normal
III.

vagina.

Вам также может понравиться