Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang berbeda tentang pengertian akuntansi internasional (Riahi-Belkaoui, 2000, p.480). Ini
dapat dibedakan menjadi:
1. Universal atau akuntansi dunia.
2. Comparative atau akuntansi internasional.
3. Akuntansi perusahaan-pusat asing.
Universal atau akuntansi dunia mempertimbangkan permasalahaan (seperti biaya,
keuntungan, yang merupakan hambatan) yang berhubungan dengan pelaksanaan dari sebuah
penyeragaman perlengkapan dari peraturan-peraturan akuntansi yang akandigunakan
diseluruh dunia. Weirich, Avery and Anderson (1971) menyatakan:
Akuntansi dunia. Dalam lingkup dari konsep ini, akuntansi internasional
dipertimbangkan untuk menjadi sebuah system yang umum dan bisa digunakan di seluruh
dunia. Sebuah kumpulan keseluruhan dari dasar-dasar akuntansi yang biasa diterima
(generally accepted accounting principle, GAAP), seperti pengembangan pemikiran di
Amerika Serikat, akan ditingkatkan. Praktek-praktek dan dasar-dasar akan dikembangkan
sehingga bisa diterima oleh semua negara. Konssep ini akan menjadi tujuan yang paling
utama dari sebuah system inteernasional.
Comparative atau Akuntansi Internasional. Sebuah konsep utama yang kedua dari
istilah akuntansi internasional yang mempengaruhi pembelajaran deskriptif dan informatif.
Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi macam-macam dari semua
prinsip, metode dan akuntansi standar dari seluruh negara. Konsep ini meliputi dasar-dasar
akuntansi yang biasa diterimadan dikembangkan diseluruh negara, dengan cara meminta
akuntan
menjadi
prinsip-prinsip
yang
komplek
ketika
mempelajari
akuntansi
internasional. . . tanpa keseluruhan, sebuah kumpulan dari semua prinsip-prinsip, metodemetode, dan standar-standar dari seluruh negara akan dipertimbangkan sebagai system
akuntansi internasional. Perbedaan hasil ini dikarenakan oleh perbedaan geografis, social,
ekonomi, politik dan pengaruh-pengaruh lainya yang legal.
Akuntansi untuk subsidi asing. Konsep utama yang ketiga yang mungkin bisa
diterapkan pada akuntansi internasional mengarah pada praktek-praktek akuntansi dari
sebuah induk perusahaan dan sebuah subsidi asing.dibutuhkan referensi konsep-konsep
dasar untuk negara-negara tertentu agar laporan keuangan internal lebih efektif. Akuntan
mengetahui pokok-pokok terjemahan dan penyesuaian dari pernyataan subsidi keuangan.
Teori Akuntansi Bab VI Akuntansi International dan Efek dari Perbedaan Budaya
dan Usaha Pengharmonisasian
1
Berbeda dengan permasalahan akuntansi yang semakin tinggi dan perbedaan prinsipprinsip akuntansi tergantung dimana negara menggunakannya sebagai referensi untuk
tujuan terjemahan dan penyesuaian.
6.2.
(1971), cabang tersebut memeriksa perbedaan dalam ruang lingkup internasional di dalam
praktek-praktek akuntansi. Penulis seperti Perera (1989) menyatakan bahwa praktek- praktek
akuntansi di dalam negara-negara tertentu yang berkembang untuk menyamakan kondisi
sebuah masyarakat tertentu, pada waktu tertentu. Sementara itu, masih ada sebuah perbedaan
besar dalam sistem akuntansi yang diterapkan di negara-negara berbeda, ini telah diterima
secara umum bahwa ada dua model utama dari akuntansi keuangan yang telah dikembangkan
di dalam bidang ekonomi di negara-negara berkembang: Anglo-American Model dan
Continental European Model (Mueller, 1967; Nobes, 1984).
Di dalam masyarakat, akuntansi memberikan sebuah fungsi pelayanan. Fungsi ini
dletakkan pada kondisi yang sangat berbahaya kecuali ketika berlangsungnya proses
akuntansi, sangatlah berguna. Ini harus ditanggapi untuk perubahan yangdibutuhkan
dari masyrakat dan harus menggabarkan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dimana
dioperasikan. Ini sangatlah berarti tergantung kemampuannya untuk memperkecil
keadaan.
Alasan-alasan Perbedaan Akuntansi Internasional
1. Kepemilikan bisnis atau sistem keuangan
2. Warisan kolonial
3. Penyerbuan
4. Perpajakan
5. Inflasi
6. Tingkat pendidikan
7. Umur dan jumlah dari akuntan
8. Perkembangan tingkat ekonomi
9. Sistem yang legal
10. Budaya
11. Sejarah
12. Geografi
13. Bahasa
14. Pengaruh dari teori
6.2.1. Budaya
Keterkaitan antara akuntansi dan budaya seperti yang diungkapkan oleh Violet
(1983,p.8), yaitu:
Akuntansi adalah sebuah institusi sosial yang dibentuk oleh budaya-budaya untuk
melaporkan dan menjelaskan fenomena sosial tertentu yang terjadi dalam transaksi
ekonomi. Sebagai sebuah institusi sosial, akuntansi telah menyatukan kebudayaan adat dan
elemen-elemen tertentu di dalam paksaan dari aturan-aturan budaya. Akuntansi tidak bisa
dipisahkan dan di analisa sebagai sebuah komponen yang bebas dari sebuah budaya. Seperti
umat manusia dan institusi sosial lainnya, sebuah produk dari budaya dan memberikan
perubahan pada kebudayaan yang menerapkannya. Karena akuntansi ditetapkan secara
budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan instisusi mempengaruhinya.
6.2.2. Empat Dimensi Nilai Sosial menurut Hofstede (Hofstede, 1984)
1. Individualisme melawan Kolektifisme
apakah mencoba untuk mengantisipasi yang akan datang atau hanya membiarkan
segalanya terjadi. Seperti jangkauan kekuatan, pengalihan yang tidak pasti memiliki
konsekuensi pada manusia yang membangun institusi atau organisasi.
4. Sifat Maskulin melawan Sifat Feminim
Sifat maskulin berarti sebuah pilihan di dalam masyarakat untuk pencapaian sukses,
kepahlawanan, ketegasan dan sukses secara materi. Pokok permasalahan yang
ditujukan dalam lingkup ini adalah cara dimana sebuah masyarakat menyediakan
aturan-aturan kemasyarakatan (sebagai lawan untuk hal-hal yang bersifat biologis)
yang berhubungan dengan jenis kelamin.
6.2.3. Empat Nilai Akuntansi Menurut Grays (1988)
1. Profesionalisme melawan Pengawasan Perundangan
Sebuah pilihan untuk eksistensi dari keputusan individu secara professional dan
pemelihararan dari regulasi mandiri professional, sebagai kebalikan untuk pemenuhan
dengan pemberian permintaan legal dan pengawasan perundangan.
2. Keseragaman melawan Kebebasan
Sebuah pilihan untuk penyelenggaraan praktek-praktek akuntansi seragam antara
perusahaan dan kegunaan yang tetap dari praktek-praktek serupa sepanjang waktu,
berkebalikan dengan kebebasan dalam kesesuaiannya dengan kondisi dari perusahaan
perseorangan.
3. Konserfatisme melawan optimisme
Sebuah pilihan untuk sebuah pendekatan yang sangat hati-hati untuk mengatasi
ketidakpastian dari peristiwa-peristiwa yang akan dating, berkebalikan dengan
optimisme, laissez-faire, pendekatan yang mengambil resiko.
4. Kerahasiaan melawan Keterbukaan
Sebuah pilihan untuk bekerja secara empat mata dan pembatasan dari penyampaian
informasi tntang bisnis hanya dengan siapa yang ikut berperan di dalam manajeme
dan keuangan, berlawanan dengan keterbukaan, terbuka dan menggunakan
pendekatan yang bisa diketahui oleh publik.
Perera (1989) merumuskan kedua ukuran kebudayaan milik Hofstede dan nilai-nilai
batasan akuntansi daerah milik Grays dan menggunakannya untuk menjelaskan perbedaan
nyata dalam praktek akuntansi yang diambil dari negara-negara di benua eropa dan negara
Anglo-America. Berdasarkan Parera (p. 51):
Negara-negara benua eropa, Prancis dan Jerman Barat sangat menghidari
ketidakpastian skala, mengingat negara-negara Anglo-Amerika sama-sama menggunakan
skala yang rendah. Ini adalah sebuah pilihan untuk eksistensi dari keputusan professional
perseorangan, pemeliharaan dari regulasi sendiri secara professional, dan kebebasan dalam
yang mengalir untuk pengguna luar yang pada umumnya memiiliki pengalaman dari
pernyataan keuangan dari perusahaan besar. Oleh perbedaan, berdasrkan kredit negara-negara
akan lebih mempertimbangkan perlindungan dari kreditor oleh karena itu dengan
penghitungan yang hati-hati dari keuntungan yang bisa didistribusikan.
6.3.
Berdaasrkan pada IASC (1998, p. 43), IASC adalah sebuah sector prifasi yang bebas
didirikan pada tahun 1973 berdasarkan keputusan yang telah dibuat badan akuntansi
internasional dari Australia, kanada, prancis, jerman, irlandia dan amerika serikat.
Sejak tahun 1983, anggota IASC adalah semua badan akuntansi internasional dan juga
anggota dari Internasional Federation of Accountants (IFAC). Pada tanggal 1
November 1998, IASC and IFAC 143anggota di 103 negara. IASC bermarkas di
London. Sejak didirikannya badan ini lebih dari 30 Standar Akuntansi Internasional
(IASs) mengcover isu wide-cross-section dan telah dilaksanakan pada kerangka kerja
konseptual yang berjudul Framework for the preparation dan presentasi of financial
statements.
2. Lembaga atau Organisasi Lainnya
IASC memberikan pengaruh yang sangat dominan dalam praktek akuntansi di ruang
lingkup internasional. Organisation for Economic Cooperation and Development
(OECD) telah berupaya menyelaraskan akuntansi. The European Union (EU) pun
telah melakukan perubahan untuk praktek akuntansi di level internasional, misalnya
mendefinisikan ulang konsep akuntansi, peraturan, dan metodologi akuntansi yang
berdampak pada pasar. The International Organization of Securities Commissions
(IOSCO) telah mempublikasikan harmonisasi kebijakan internasional dan
perdagangan di bursa efek. Organisasi internasional yang juga menyediakan masukan
terhadap akuntansi pada level internasional, misalnya OECD (Organisation for
Economic Cooperation and Development), EEC (European Economic Community),
IOSCO (International Organization of Securities Commissions).
6.4.
tidak menjadi standar yang absolut. Australia merupakan penyusun pertama standar akuntansi
untuk mengharmonisasikan Standar Akuntansi dengan IASC. Ini menyebabkan arus investasi
asing ke Australia semakin meningkat. Standar ini direlease dalam bentuk exposure draft
pada tahun 1997 dan sebanyak lebih dari 20 standar akuntansi yang telah direvisi direlease.
Beberapa tantangan dalam penyusunan standar akuntansi Australia antara lain perbedaan
lingkungan bisnis, sistem legal, budaya, dan lingkungan politik di beberapa negara. Standar
IASC sangat dipengaruhi oleh model akuntansi Anglo-American. Oleh karena itu standar
IASC fokus pada beberapa grup negara. Manfaat harmonisasi akuntansi, antara lain :
1. Lebih murah untuk mengembangkan negara-negara dalam membentuk sistem