Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dibuat sebagai tugas mata kuliah Ekstraksi Metalurgi pada Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Oleh
Ramadhona Rista
(03021181320006)
Kelas: B
olivin, piroksen, magnesium silikat dan besi, mineral-mineral tersebut tidak stabil
dan mudah mengalami proses pelapukan.
Proses pelapukan dimulai pada batuan ultramafik (peridotit, dunit,
serpentinit), dimana batuan ini banyak mengandung mineral olivin, piroksen,
magnesium silikat dan besi silikat, yang pada umumnya mengandung 0,30 %
nikel. Batuan tersebut sangat mudah dipengaruhi oleh pelapukan lateritik (Boldt ,
1967).
Proses laterisasi adalah proses pencucian pada mineral yang mudah larut
dan silika dari profil laterit pada lingkungan yang bersifat asam, hangat dan
lembab serta membentuk konsentrasi endapan hasil pengkayaan proses laterisasi
pada unsur Fe, Cr, Al, Ni dan Co (Rose et al., 1979 dalam Nushantara 2002).
Menurut Hasanudin,dkk, 1992, air permukaan yang mengandung CO2 dari
atmosfir dan terkayakan kembali oleh material material organis di permukaan
meresap ke bawah permukaan tanah sampai pada zona pelindian, dimana fluktuasi
air tanah berlangsung. Akibat fluktuasi ini air tanah yang kaya CO2 akan kontak
dengan zona saprolit yang masih mengandung batuan asal dan melarutkan mineral
mineral yang tidak stabil seperti olivin / serpentin dan piroksen. Mg, Si dan Ni
akan larut dan terbawa sesuai dengan aliran air tanah dan akan memberikan
mineral mineral baru pada proses pengendapan kembali .Endapan besi yang
bersenyawa dengan oksida akan terakumulasi dekat dengan permukaan tanah,
sedangkan magnesium, nikel dan silika akan tetap tertinggal di dalam larutan dan
bergerak turun selama suplai air yang masuk ke dalam tanah terus berlangsung.
Rangkaian proses ini merupakan proses pelapukan dan pelindihan/leaching.
Pada proses pelapukan lebih lanjut magnesium (Mg), Silika (Si), dan Nikel
(Ni) akan tertinggal di dalam larutan selama air masih bersifat asam . Tetapi jika
dinetralisasi karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah, maka zat zat
tersebut akan cenderung mengendap sebagai mineral hidrosilikat (Ni-magnesium
hidrosilicate) yang disebut mineral garnierit [(Ni,Mg)6Si4O10(OH)8] atau
mineral pembawa Ni (Boldt, 1967).
Adanya suplai air dan saluran untuk turunnya air, dalam hal berupa kekar,
maka Ni yang terbawa oleh air turun ke bawah, lambat laun akan terkumpul di
zona air sudah tidak dapat turun lagi dan tidak dapat menembus batuan
dasar(bedrock). Ikatan dari Ni yang berasosiasi dengan Mg, SiO dan H akan
membentuk mineral garnierit dengan rumus kimia (Ni, Mg) Si4O5(OH)4. Apabila
proses ini berlangsung terus menerus, maka yang akan terjadi adalah proses
pengkayaan supergen/supergen enrichment. Zona pengkayaan supergen ini
terbentuk di zona Saprolit. Dalam satu penampang vertikal profil laterit dapat juga
terbentuk zona pengkayaan yang lebih dari satu, hal tersebut dapat terjadi karena
muka air tanah yang selalu berubah-ubah, terutama tergantung dari perubahan
musim.
Di bawah zona pengkayaan supergen terdapat zona mineralisasi primer
yang tidak terpengaruh oleh proses oksidasi maupun pelindihan, yang sering
disebut sebagai zona batuan dasar (bed rock). Biasanya berupa batuan ultramafik
seperti Peridotit atau Dunit.
Produk Olahan Nikel
Teknologi pengolahan bijih nikel dapat dibagi menjadi beberapa macam
teknologi yang mempunyai produk akhir yang berbeda-beda. Produk olahandari
bijih nikel yang umumnya dihasilkan diindonesia adalah sebagai berikut.
1. Ferronikel (menggunakan teknologi pirometalurgi)
2. Nikel Matte (menggunakan teknologi pirometalurgi)
3. Nikel (menggunakan teknologi hidrometalurgi)
4. Nikel Pig Iron (NPI)
Proses Produksi Ferro Nikel
Pengolahan bijih nikel pada salah satu perusahaan tambang nikel di
Sulawesi Tenggara menggunakan metode Ellkeem dengan jenis proses produksi
continous dimana prosesnya terdiri dari beberapa tahap yakni :
1. Tahap Praolahan (Ore Prepaation)
2. Tahap Peleburan (Smelting)
3. Tahap Pemurnian (Refining)
4. Tahap Pencetakan dan Pengepakan (Casting)
A. Tahap Praolahan
Tahap
Praolahan
yang
dilakukan
bertujuan
untuk
dikarenakan
biayanya
murah
dan
mudah
didapatkan.
d. Ore Mixing
Dari belt conveyor material akan masuk ke shuttle conveyor
dan selanjutnya akan masuk ke dalam 7 buah bin yang masingmasing berkapasitas 120 ton. 2 bin akan digunakan sebagai tempat
penampungan ore dan selanjutnya akan diumpankan ke rotary kiln
setelah mengalami proses pencampuran dengan sub material lainnya
yaitu batu bara, anthrasit dan limestone. Penggunaan batu bara dan
anthrasit sebagai bahan pereduksi sedangkan batu kapur berfungsi
untuk melindungi dinding ladle yang terdiri dari batu tahan api
(brick) agar tidak cepat aus. 1 bin yang lain digunakan untuk
pencampuran dalam pembuatan pellet. 3 bin lainnya dengan
kapasitas 70 ton untuk menampung limestone, anthrasit, coal dan 1
bin sebagai cadangan. Semua material dari setiap Bin akan dialirkan
masing-masing melalui sebuah belt conveyor yang dilengkapi
timbangan (poidmeter). Dengan menggunakan poidmeter (constant
feed weigher), material yang sudah ditampung dalam bin yaitu :
conditioned ore, anthrasit, limestone dan coal, ditimbang secara
otomatis dan dengan setting yang telah ditentukan. Campuran bijih
kering, batu kapur, anthrasit dan batu bara akan diumpankan ke
dalam rotary kiln dengan menggunakan belt conveyor.
e. Tahap Kalsinasi
Material yang sudah tercampur seperti ore dryer, antrasit,
limestone dan coal yang telah ditimbang di poidmeter, diangkut oleh
belt conveyor ke rotary kiln untuk mengalami proses kalsinasi.
Rotary kiln dilengkapi dengan barner yang terpasang pada ujungnya,
udara panas yang dihembuskan berlawanan arah dengan laju
material yang masuk. Proses kalsinasi ini bertujuan untuk
mengurangi kadar LOI (Lost of Ignation) 0,01. Kadar LOI yang
tinggi akan mengganggu kestabilan dalam tanur yang dapat
mengakibatkan goncangan yang kuat di dalam tanur. Rotary Kiln
departemen
pemurnian
untuk
mendapatkan
ferronikel
dengan
3. Proses De-Silikonisasi
Proses
De-Silikonisasi
dilakukan
untuk
menghilangkan
kandungan silica dalam crude FeNi < 0,05. Jika kadar silica dalam
crude FeNi tinggi maka proses desilikonisasi berlansung dua kali.
4. Proses De-Carbonisasi
Proses
De-Carbonisasi
dilakukan
untuk
menghilangkan
batubara
didalam
muffle
furnace.
Selanjutnya
terhadap
hasil
tailing)
sebelum
dilebur
untuk
menghasilkan
NCPI/NPI. Apabila
memungkinkan untuk menghasilkan NCPI/NPI dilakukan peleburan masing masing terhadap konsentrat dan tailing.
Proses hidrometalurgi
1. Langkah pertama: Persiapan Bijih dan Pelindihan Atmosfirik
Bijih limonit dan saprolit ditambang secara bersama-sama, dan kemudian
dicampur dengan air laut untuk menghasilkan bubur bijih. Bubur bijih tersebut
kemudian dilindih dengan asam sulfat untuk melarutkan logam nikel dan
kobalt secara selektif dari besi, pengotor utama yang tertinggal dalam padatan.
Langkah pelindihan ini berada pada menggunakan tekanan atmosferik dan
temperatur sektiar 100oC. Tekanan tinggi tidak digunakan untuk menghindari
tantangan teknologi yang terkait.
2. Langkah ke-2: Netralisasi dan pemisahan padatan/cairan
Sebagian besar pengotor kemudian diendapkan sebagai padatan dengan
menambahkan cairan kapur pada lindihan. Ini disebut netralisasi utama.
Pengotor padat yang telah diendapkan kemudian dipisahkan dari cairan yang
berisi nikel dan kobalt, sebelum dicuci dengan air, dinetralkan dengan cairan
kapur dan disaring. Padatan yang dihasilkan, disebut residu besi, merupakan
residu proses utama.
3. Langkah ke-3: Ekstraksi bahan pelarut (SX) dan perolehan logam
SX adalah sebuah proses dimana bahan ekstraksi organik dapat
memisahkan semua kobalt dan mangan, dalam aliran cairan yang 20 kali lebih
kecil. Mereka dapat dipisahkan dari aliran cairan utama yang mengandung
Salah satu pemakaian nikel dalam bentuk logam murni adalah pelapisan
untuk menambah kekerasan, daya tahan terhadap korosi, ketahanan terhadap
kepudaran dan kekaratan terhadap permukaan. Selain itu digunakan sebagai bahan
pelapis mata uang dan industri kimia. Pemakaian dalam bentuk aliase terutama
aliase dengan besi terdapat dalam industri alat angkut, permesinan baja,
konstruksi baja, alat pembangkit tenaga listrik, alat pertanian, alat pertambangan,
bagian dari mesin berkecepatan tinggi dan bagian yang bersuhu tinggi. Dan
terutama dengan makin bertambahnya pemakaian stainless steel, disamping juga
untuk kebutuhan nikel sebagai paduan elemen pada mesin-mesin lainnya.
Manfaat nikel dalam kehidupan sehari hari cukup banyak bagi manusia,
setidaknya ada berbagai industri yang menggunakan nikel sebagai bahan
dasarnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan penggunaan dari nikel :
1. Sebagai bahan campuran dalam pembuatan stainless steel
Besi biasa atau steel memiliki kecenderungan yang mudah mengalami
karat atau stain ketika mengalami proses osidasi, seperti trkena air ataupun
udara. Dengan menggunakan campura nikel dan juga krom, maka terciptalah
jenis besi yang tahan akan karat, yaitu stainless steel. Stainless steel merupakan
jenis besi anti karat yang sudah sangat populer dan banyak digunakan dalm
industriindustri penyedia barang. Berikut ini beberapa benda dan hasil
produksi dari stainless steel yang akrab dalam kehidupan kita seharihari :
Peralatan makan, seperti sendok, garpu dan sumpit, Pembuatan knalpot motor
dan mobil, Rantai jam tangan, Besi besi pada konstruksi bangunan, Peralatan
sanitasi, seperti kran air dan shower.
2. Campuran pada besi baja
Beberapa jenis besi baja juga melibatkan nikel dalam pembuatan
campurannya. Biasanya besi baja yang memiliki campuran nikel memiliki
kekuatan yang lebih baik dibandingkan besi baja yang dicampu alumunium.
Selain tiu besi baja yang dicampur nikel juga memiliki ketahan terhadap karat
yang lebih baik dibandingkan besi baja murni, walaupun tidak sebaik stainless
steel. Berikut ini beberapa aplikasi dari besi baja dalam kehidupan seharihari :
Sebagai pembuatan konstruksi jembatan, jalan layang, dan gedung, Sebagai rel
kereta
3. Pembuatan koin
Biasanya mata uang suatu Negara memiliki 2 jenis,yaitu dalam bentuk
kertas dan bentuk koin. Mata uang yang memiliki bentuk koin dibuat dengan
menggunakan bahan dasar yang dicampur dengan unsur nikel. Hal ini dapat
membuat uang koin atau yang biasa dikenal dengan istilah uang logam
memiliki daya tahan terhadap karat, dan juga memiliki tekstur yang mengkilap.
4. Aplikasi nikel dalam dunia otomotif dan variasi
Apabila anda seorang pegiat dan orang yang hobi dengan dunia otomotif,
pasti sudah cukup akrab dengan nikel sebagai salah satu pemanis kendaraan.
Biasa nikel dan krom dapat menjadi bahan lapisan tambahan pada part part
otomotif agar menjadi lebih kinclong dan menarik. Lapisan ini biasanya selain
dapat mencegah munculnya karat, dapat juga menjaga kualitar part agar tidak
cepat rusak. Berikut ini adalah beberapa part otomotif yang sering
diaplikasikan campuran nikel dan krom : Velg, Rangka, Bumper, Knalpot,
Bagianbagian kecil, seperti pijakan kaki, handle rem dan spion
5. Bahan baku pembuatan monel.
Apa anda pernah mendengar tentang monel? Monel merupakan salah
satu jenis logam yang merupakan campuran dari nikel dan tembaga. Hal ini
dapat menghasilkan logam yang keras dan kuat, tahan terhadap karat, namun
dengan harga yang relative lebih terjangkau dibandingkan jenis besi yang full
stainless. Biasanya, monel ini dipergunakan sebagai : Balingbaling pada kapal
laut, Sebagai aksesoris, seperti liontin, rantai, kalung, gelang, dan cincin,
6. Kawat
Sifat nikel yang mudah dibentuk membuat unsur ini dapat dibentuk
menjadi kawat. Kawat yang dihasilkan oleh nikel ini memiliki ketahanan yang
baik, dan juga memiliki sifat yang anti karat. Biasanya kawat yang dibuat dari
bahan dasar nikel ini dipergunakan pada turbin mesin jet.
7. Melapisi senjata
Dengan sifatnya yang kuat dan anti karat, nikel juga sering dimanfaatkan
sebagai pelapis dari berbagai jenies senjata yang diprodoksi di pabriknya.
Dengan menambahkan lapisan nikel pada senjata, maka kalitas senjata akan
bertambah baik, karena menjadi lebih kuat dan tahan karat serta tidak mudah
mengalami korosi.
8. Menjadi katalis
Nikel juga dimanfaatkan sebagai katalis, yang dapat membuat minyak
sayur mengalami hidrogenasi sehingga berubah bentuk menjadi bentuk padat
9. Plating
Beberapa metode plating atau metoe penyolderan menggunakan bantuan
nikel untuk mlaksanakannya. Nikel memiliki sifat yang mudah melebur, dan
dapat melapisi dengan baik, sehingga beberapa komponen elektronik juga
mengandalkan nikel dalam melakukan plating atau pelapisannya.
10. Baterai isi ulang
Pemanfaatan lain dari nikel adalah sebagai bahan dasar dari baterai yang
dapat diisi ulang, alias rechargeable battery. Biasanya baterai yang memilikki
bahan dasar nikel ini adalah baterai aki ataupun baterai kecil yang biasa kita
gunakan seharihari.