Вы находитесь на странице: 1из 18

ASBAB AN-NUZUL

Matkul : Ulumul Quran


Oleh : Jamuna Ulfah dan Evi Damayanti
Fakultas (Tarbiyah) Prodi (PGRA)
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
A. Pendahuluan
Allah menurunkan Al-Quran untuk menjadi pedoman hidup bagi para
umatnya kearah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan
asas kehidupan yang didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT dan
risalah-Nya. Apa yang Allah ciptakan, tentukan maupun turunkan semua pasti
mempunyai sebab dan alasannya masing-masing. Nah, begitu juga dengan AlQuran. Dimana setiap ayat-ayatnya diturunkan Allah ke muka bumi ini
dilandasi dengan alasan dan sebab-sebab tertentu.
Asbab An-Nuzul merupakan ilmu yang menjadi wadah untuk mengkaji
dan menganalisis sejarah Al-Quran sebagai upaya untuk memahami
penafsiran Al-Quran yang benar dengan berpacu pada peristiwa maupun
pertanyaan yang menjadi latar belakang turunnya ayat dengan berbagai
macam ragamnya. Sesungguhnya, penafsiran terhadap ayat (menyimpulkan
makna dan inti utama dari ayat dimana didalamnya terkandung rahasiarahasia) dapat dipecahkan/diketahui dengan syarat harus mengetahui nuzul
(sebab-sebab turunnya ayat) tersebut. Dengan mempelajari, memahami, serta
mendalami

ilmu

Asbab

An-Nuzul

maka

akan

mempertegas

dan

mempermudah dalam proses penafsiran ayat-ayat Al-Quran serta dapat


memperkecil maupun menghilangkan skala keraguannya.

B. Pembahasan
1. Pengertian Asbab An-Nuzul
a. Menurut Bahasa
Menurut bahasa (etimologi), Asbab An-Nuzul berarti turunnya
ayat-ayat Al-Quran dari kata asbab jamak dari sababa yang artinya
sebab-sebab, nuzul yang artinya turun. Yang dimaksud turun disini
adalah ayat Al-Quran. Asbab An-Nuzul adalah suatu peristiwa atau apa
saja (pertanyaan) baik secara langsung maupun tidak langsung yang
menyebabkan turunnya ayat-ayat Al-Quran oleh Allah SWT kepada
nabi Muhammad SAW, secara berangsur-angsur lebih kurang 23 tahun
dengan tujuan untuk memperbaki akidah, ibadah, akhlaq dan pergaulan
manusia, yang sudah menyimpang dari kebenaran
b. Menurut Ahli Tafsir
1) Menurut Abdul Adzim al-Zarqani dalam kitabnya Manahil Al-Irfan
fi Ulum Al-Quran
Beliau mendefinisikan

Asbab An-Nuzul sebagai suatu

peristiwa khusus yang terjadi pada masa Rasulullah SAW dimana


setelah kejadian itu turun ayat Al-Quran yang membicarakan atau
menjelaskan ketentuan hukum tentang terjadinya peristiwa
tersebut1.
2) Menurut Manna Al-Qahtan
Asbab An-Nuzul adalah sebagai peristiwa yang menyebabkan
ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan waktu kejadian peristiwa
tersebut, baik berupa pertanyaan maupun kasusu-kasus tertentu2.
3) Menurut Subhi Al-Shaleh
Asbab An-Nuzul adalah sesuatu yang menjadi sebab turunnya
satu atau beberapa ayat Al-Quran yang terkadang menyiratkan

1 Muhammad Abdul Adzim Al-Zarqani. Manahilul Irfan Fi Ulumil Quran. Darul Fikri. Bairut.
Hal. 106.
2 Manna Al-Qhatthan. Mabahits Fi Ulumil Quran. Mansyurat al-Ashri al-Hadits. Riyadl. 1973.
Hal. 77.

suatu peristiwa sebagai respon atasnya atau sebagai penjelas


terhadap hukum-hukum ketika peristiwa itu terjadi3.
4) Menurut Dr. M. Quraish Shihab, pakar tafsir di Indonesia
Asbabunnuzul bukanlah dalam artian hukum sebab akibat
sehingga seakan-akan tanpa adanya suatu peristiwa atau kasus yang
terjadi maka ayat itu tidak akan turun. Pemakaian kata asbab
bukanlah dalam arti yang sebenarnya. Tanpa adanya suatu
peristiwa, Al-Quran tetap diturunkan oleh Allah SWT sesuai
dengan iradat-Nya. Demikian pula kata An-Nuzul, bukan berarti
turunnya ayat Al-Quran dari tempat yang tinggi ke tempat yang
rendah, karena Al-Quran tidak berbentuk fisik atau materi.
Pengertian turun menurut para mufassir, mengandung pengertian
penyampaian atau penginformasian dari Allah SWT kepada utusanNya, Muhammad SAW, dari alam ghaib ke alam nyata melalui
malaikat Jibril.
5) Peristiwa-peristiwa pada masa Al-Quran itu diturunkan
Yaitu dalam waktu 23 tahun, baik peristiwa itu terjadi sebelum
atau sesudah ayat itu diturunkan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Asbab AnNuzul merupakan sebab-sebab turunnya Al-Quran dimana Al-Quran
menjadi media bagi Allah untuk menyampaikan informasi, ilmu, jawaban,
jalan keluar maupun penyelesaian serta ketegasan hukum dari segala
urusan dunia maupun akhirat, baik respon yang disebabkan karena suatu
peristiwa maupun pertanyaan yang diajukan pada masa Rasulullah SAW
kepada Muhammad SAW yang diturunkan secara berangsur-angsur kurang
lebih 23 tahun. Asbab An-Nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi
turunnya beberapa ayat Al-Quran, macam-macamnya, sight (redaksiredaksinya), tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah dalam mempelajarinya.

3 Shubhi Shaleh. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Quran. Alih bahasa. Cetakan III.

2. Sebab Turunnya Asbab An-Nuzul


Secara garis besarnya, sepanjang kenabian Muhammad SAW, paling
tidak ada 2 pembagian Asbab An-Nuzul (sebab turunnya) Al-Quran.
Pertama, dikatakan bahwa ada sebagian besar Al-Quran ini yang turunnya
ibtidai artinya turun tanpa sebab. Jenis yang kedua yaitu nuzul bi sabab
dimana Al-Quran itu turun berdasarkan sebab. Jenis yang kedua ini dibagi
lagi menjadi dua bentuk yaitu berupa peristiwa dan pertanyaan.
a. Berupa Peristiwa
1) Peristiwa berupa pertengkaran
Seperti kisah turunnya surat Ali Imran ayat 100 yang berbunyi
Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian mentaati sebagian
dari ahli kitab, niscaya akan mengembalikan kalian setelah iman
ke dalam kekufuran .
Bermula dari adanya perselisihan oleh kaum Aus dan Khazraj
hingga turun ayat 100 dari surat Ali Imran yang menyerukan untuk
menjauhi perselisihan.
2) Peristiwa berupa kekeliruan/kesalahan yang serius
Seperti kisah turunnya surat an-Nisa ayat 43 yang berbunyi
Wahai oang-orang yang beriman janganlah kalian shalat sedang
kalian dalam keadaan mabuk, sehingga kalian mengerti apa yang
kalian ucapkan. Saat itu ada seorang Imam shalat yang sedang
dalam keadaan mabuk, sehingga salah mengucapkan surat alKafirun (109) yang semestinya berbunyi: la abudu ma tabudun,
(saya tidak akan menyembah apa yang kalian sembah). Tetapi
ketika menjadi imam sahabat itu membaca: abudu ma tabudun,
(saya menyembah apa yang kalian sembah). Kekeliruannya adalah
tidak membaca kata la., surat An-Nisa turun dengan perintah untuk
menjauhi shalat dalam keadaan mabuk.
3) Peristiwa berupa cita-cita/keinginan/harapan
Ini dicontohkan dengan cita-cita Umar ibn Khattab yang
menginginkan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat. Ketika

berada di Maqam Ibrahim, Umar mengajukan usulan kepada


Rasululah SAW agar tempat tersebut dijadikan mushalla, Allah
kemudian menurunkan surat Al-Baqarah ayat 125 yang berbunyi
Dan jadikanlah dari maqam Ibrahim sebagai tempat shalat .
Menurut Al-Zarqoni dan Al-Jabari, dilihat dari segi peristiwa yang
terkait, maka turunnnya ayat Al-Quran dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
1) Ayat yang diturunkan mubtadaan
Tanpa ada peristiwa yang terjadi ketika ayat itu diturunkan
oleh Allah SWT. Turunnya ayat atau beberapa ayat ini semata-mata
merupakan petunjuk Allah SWT kepada manusia. Kehendak-Nya
untuk memberi petunjuk kepada manusia inilah yang menjadi
Asbab An-Nuzul dari ayat atau beberapa ayat tersebut. Walaupun
tidak atau belum diketahui konteks peristiwa turunnya ayat itu
dalam sejarah. Ayat-ayat dalam kategori ini lebih banyak
jumlahnya, terutama yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
keimanan, keislaman dan akhlak yang luhur.
2) Ayat yang diturunkan Allah SWT berkaitan dengan sebab khusus
atau peristiwa tertentu
Ayat seperti ini jumlahnya tidak banyak. Misalnya, Allah SWT
menurunkan surah al-Nisa ayat 4 untuk menjelaskan berbagai
kasus yang berhubungan dengan kaum wanita, surah al-Anfal ayat
8 untuk menjelaskan berbagai persoalan yang berkaitan dengan
perang, atau surah Al-Tholaq ayat 65 yang membicarakan masalah
yang berkaitan dengan talak. Biasanya setelah terjadi suatu
peristiwa, maka disusul kemudian dengan turunnya satu atau
beberapa ayat yang membicarakan masalah yang terkait dengan
peristiwa tersebut. Peristiwa yang terjadi sebelum atau pada saat
turunnya ayat ini oleh para mufassir disebut juga sebagai Asbab
An-Nuzul. Karena ayat-ayat tersebut hanya diturunkan kepada
Rasulullah SAW, maka asbabunnuzul tersebut hanyalah kasus yang

terjadi pada masa Rasulullah SAW. Setelah Rasulullah SAW wafat


dan Al-Quran telah diturunkan secara sempurna, maka masalah
Asbab An-Nuzul tidak ada lagi.
b. Berupa Pertanyaan
1) Pertanyaan tentang masa lalu
Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang
Dzulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita
tantangnya". (QS. Al-Kahfi: 83)
2) Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang
berlangsung pada waktu itu
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
"Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi
pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra : 85)
3) Pertanyaan tentang masa yang akan datang
(orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang hari kebangkitan, kapankah terjadinya?
3. Cara dan Tempat Turunnya Al-Quran
Ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-quran
melalui tiga cara:
a. Pertama, ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang
dikemukakan kepada nabi.
b. Kedua, ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh
peristiwa atau pertanyaan.
c. Ketiga, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua
kelmpok :
1) Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena
asbabun nuzulnya harus diketahui agar penetapan hukumnya tidak
menjadi keliru.
2) Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang
menyangkut kisah dalam al-quran).
Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran di dua tempat yaitu Makkah
dan Madinah. Dimana setiap surat yang diturunkan di dua tempat tersebut
memiliki ciri khas masing-masing. Berikut akan kita bahas satu persatu
ciri khas ayat yang di turunkan di Makkah maupun yang di Madinah.
a. Makkah
1) Ciri Khas

a) Setiap

surat

yang

terdapat

ayat

sajadah

di

dalamnya,adalah surat Makkiyah. Sebagian ulama


mengatakan,bahwa jumlah ayat sajadah ada 16
ayat.
b) Setiap surat yang di dalamnya terdapat kata
kalla adalah Makkiyah.
c) Setiap surat yang terdapat kisah-kisah Nabi dan
umat manusia yang terdahulu adalah Makkiyah,
kecuali surat al-Baqarah.
d) Setiap surat yang terdapat di dalamnya kisah Nabi
Adam dan iblis adalah makkiyah, kecuali surat alBaqarah.
e) Setiap surat yang di dahului dengan hurup Tahajji
(hurup abjad) adalah Makkiyah, kecuali surat alBaqarah dan Ali Imran.
f) Tentang
surat

al-Radu

masih

dipermasalahkan,tetapi menurut pendapat yang


lebih kuat, bahwa saurat al-Radu itu Makkiyah,
karena melihat gaya bahasa dan kandungannya.
Karena cirri diatas dengan beberapa pengecualian
merupakan

cirri-ciri

yang

qathi

bagi

surat

Makkiyah, yang tepat benar penerapannya.


g) Ayat-ayat dan surat-suratnya pendek-pendek (ijaz),
nada perkataannya keras dan agak bersanjak.
h) Mengandung seruan untuk beriman kepada Allah
dan hari Kiamat dan menggambarkan keadaan
Surga dan Neraka.

i) Mengajak manusia untuk berakhlak yang mulia


dan berjalan diatas jalan yang baik.
j) Membantah orang-orang yang Musyrik
menerangkan

kesalahan-kesalahan

kepercayaan

dan perbuatannya.
k) Terdapat banyak lafal sumpah.
2) Surat Makkiyah
1.

Al-'Alaq

30. Al-Qiyamah

59. Al-Mukmin

2.

Al-Qalam

31. Al-Humazah

60. As-Sajdah

3.

Al-Muzammil

32. Al-Mursalat

61. Asy-Syura

4.

Al-Muddatstsir 33. Qaf

62. Az-Zuhruf

5.

Al-Masad

34. Al-Balad

63. Ad-Dukhan

6.

At-Takwir

35. Ath-Thariq

64. Al-Jatsiah

7.

Al-A'la

36. Al-Qamar

65. Al-Ahqaf

8.

Al-Lail

37. Shad

66. Adz-Dzariyat

9.

Al-Fajr

38. Al-A'raf

67. Al-Ghasyiah

10. Adh-Dhuha

39. Al-Jin

68. Al-Kahfi

11. Asy-Syarh

40. Yasin

69. An-Nahl

12. Al-'Asr

41. Al-Furqan

70. Nuh

dan

13. Al-'Adiyat

42. Al-Malaikah

71. Ibrahim

14. Al-Kautsar

43. Maryam

72. Al-Anbiya'

15. At-Takatsur

44. Thaha

73. Al-Mukminun

16. Al-Ma'un

45. Al-Waqi'ah

74. Fusshilat

17. Al-Kafirun

46. Asy-Syu'ara

75. Ath-Thur

18. Al-Fil

47. An-Naml

76. Al-Mulk

19. Al-Falak

48. Al-Qasas

77. Al-Haqah

20. An-Nas

49. Bani Israil

78. Al-Ma'arij

21. Al-Ikhlas

50. Yunus

79. An-Naba'

22. An-Najm

51. Hud

80. An-Nazi'at

23. 'Abasa

52. Yusuf

81. Al-Infithar

24. Al-Qadr

53. Al-Hijr

82. Al-Insyiqaq

25. Asy-Syams

54. Al-An'am

83. Ar-Rum

26. Al-Buruj

55. Ash-Shafat

84. Al-Ankabut

27. At-Tin

56. Luqman

85. Al-Muthaffifin

28. Quraisy

57. Saba'

29. Al-Qari'ah

58. Az-Zumar

b. Madinah
1) Ciri Khas
a) Setiap surat
menyebut

yang

hal

mengandung

perang

dan

hukumnya,adalah Madaniyah.

izin

berjihad

menjelaskan

atau

hukum-

b) Setiap surat yang memuat penjelasan secara rinci


tentang

hukum

pidana,faraid,hak-hak

perdata,

peraturan-peraturan yang berhubungan dengan


perdata, kemasyarakatan dan kenegaraan adalah
Madaniyah.
c) Setiap surat yang menyinggung hal ikhwal orangorang munafik adalah Madaniyah, kecuali surat alAnkabut

yang

diturunkan

di

Mekkah,

hanya

sebelas ayat yang pertama dari surat al-Ankabut


ini adalah Madaniyah, dan ayat-ayat tersebut
menjelaskan perihal orang-orang munafik.
d) Setiap
surat
yang
membantah
kepercayaan/pendirian/tata cara keagamaan Ahlul
Kitap (Kristen dan Yahudi) yang dipandang salah,
dan mengajak mereka agar tidak berlebih-lebihan
dalam menjalankan agamanya,adalah Madaniyah.
Seperti

surat

al-Baqarah,Ali-Imran,al-Nisa,al-

Maidah dan al-Taubat.


e) Sebagaian
surat-suratnya

panjang-panjang,

sebagian ayat-ayatnya pun panjang-panjang dan


gaya

bahasanya

pun

cukup

jelas

di

dalam

menerangkan hukum-hukum agama.


f) Menerangkan secara rinci bukti-bukti dan dalil-dalil
yang menunjukkan hakikat-hakikat keagamaan.
2) Surat Madaniyah
86. Al-Baqarah

96.

Ar-Rahman 106. Al-Hujurat

87. Al-Anfal

97.

Al-Insan

107. At-Tahrim

88. Ali Imran

98.

Ath-Thalak

108. Al-Jum'ah

89. Al-Ahzab

99.

Al-Bayyinah 109. At-Taghabun

90. Al-Mumtahanah 100. Al-Hasyr

110. Ash-Shaf

91. An-Nisa'

101. An-Nasr

111.

AI-Fath

92. Az-Zalzalah

102. An-Nur

112.

Al-Maidah

93. Al-Hadid

103. Al-Haj

113.

Al-Bara'ah.

94. Al-Qital

104.

AlMunafiqun

95. Ar-Ra'd

105.

AlMujadalah

4. Macam-macam Asbab An-Nuzul


Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, Asbab An-Nuzul dapat
dibagi kepada taaddud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih
dari satu dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok
ayat yang turun satu) dan taaddud al-nazil wa al-sabab wahid (inti
persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun
lebih dari satu sedang sebab turunnya satu). Sebab turun ayat disebut
taaddud wahid atau tunggal apabila riwayatnya hanya satu, sebaliknya
apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut taaddud alnazil.
5. Fungsi/Manfaat/Faedah Mempelajari maupun Mengetahui Asbab AnNuzul
a. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat memberikan
dasar yang kokoh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Quran.
b. Untuk menjelaskan hikmah tentang pensyariatan terhadap hukum.
c. Untuk mengkhususkan hukum yang bersifat umum.
d. Guna mempertegas dan mempermudah dalam memahami ayatayatnya.
e. Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hukum
yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya
(yang mengkhususkannya)4.
f. Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi
kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak
bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah5.
g. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat Al-Quran serta
memperkuat

keberadaan

wahyu

dalam

mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.


4 Ibid hlm 129
5 Ibid hlm 131

10

ingatan

orang

yang

h. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan Allah secara


khusus mensyariatkan agama-Nya melalui Al-Quran. Pengetahuan yang

10

demikian akan memberi manfaat baik bagi orang mukmin atau non
mukmin. Orang mukmin akan bertambah keimanannya dan mempunyai
hasrat yang keras untuk menerapkan hukum Allah dan mengamalkan
kitabnya.
i. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitan.
j. Pengetahuan tentang asbab nuzul dapat mengkhususkan (Takhsis)
hukum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti
diperhatikan adalah kehususan sebab dan bukan keumuman lafal6.
k. Untuk mengetahui hikmah yang terkandung di balik syariat yang
diturunkan.
l. Untuk membantu memahami suatu ayat, sekaligus menghindari
munculnya salah persepsi.
m. Untuk mengetahui secara pasti peristiwa dan pelaku yang ditunjuk oleh
turunnya ayat tersebut sehingga tidak terjadi dugaan beragam tentang
kasus yang ditunjuk ayat.
n. Mengetahui nama orang, dimana ayat diturunkan berkaitan dengannya,
dan pemahaman ayat menjadi lebih jelas.
o. Menghindarkan anggapan menyempitkan dalam memandang hukum
yang nampak lahirnya menyempitkan.

C. Penutup
1. Kesimpulan
Asbab An-Nuzul merupakan sebab-sebab turunnya Al-Quran dimana
Al-Quran menjadi media bagi Allah untuk menyampaikan informasi,
ilmu, jawaban, jalan keluar maupun penyelesaian serta ketegasan hukum
dari segala urusan dunia maupun akhirat, baik respon yang disebabkan
karena suatu peristiwa maupun pertanyaan yang diajukan pada masa
Rasulullah SAW kepada Muhammad SAW yang diturunkan secara
berangsur-angsur kurang lebih 23 tahun.

6 Ibid hlm 128

11

Asbab An-Nuzul membahas kasus-kasus yang menjadi turunnya


beberapa ayat Al-Quran, macam-macamnya, sight (redaksi-redaksinya),
tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah dalam mempelajarinya. Dalam Islam
turunnya Al-Quran dikenal dengan Nuzulul Quran yang sebagian besar
diperingati pada tanggal 17 bulan Ramadhan.
Al-Quran diturunkan di dua tempat yaitu di kota Makkah yang mana
surat yang turun di sini disebut surat Makkiyah dan terdapat 85 surat yang
diturunkannya dan yang diturunkan di Kota Madinah disebut surat
Madaniyah dan terdapat 28 surat yang diturunkan di kota itu. Setiap surat
yang diturunkan di kedua kota tersebut memiliki ciri khas masing-masing.
Sebab diturunkannya Al-Quran yaitu ada yang mempunyai sebab dan
ada yang tidak mempunyai sebab. Yang mempunyai sebab dibagi lagi
menjadi dua yaitu berupa bentuk peristiwa maupun bentuk pertanyaan.
Ada tiga cara turunnya Al-Quran yaitu pertama, ayat-ayat turun
sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada nabi.
Kedua, ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa
atau pertanyaan. Dan yang ketiga, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun
itu terbagi menjadi dua kelompok yaitu kesatu

ayat-ayat yang sebab

turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabun nuzulnya harus


diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru, dan yang kedua
ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang
menyangkut kisah dalam al-quran).
Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi
kepada taaddud al-asbab wa al-nazil wahid (sebab turunnya lebih dari satu
dan inti persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang
turun satu) dan taaddud al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang
terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun lebih dari satu
sedang sebab turunnya satu).
Faedah mempelajari ilmu ini banyak sekali tapi yang paling inti dan
yang paling utama yaitu untuk menafsirkan (menyimpulkan, mencari dan
menggali makna, pesan, jawaban ataupun penyelesaian) yang tersirat dari

12

sebuah atau sekelompok ayat dengan sebenar-benarnya tanpa adanya


keraguan dan kebimbangan serta sesuai dengan maksud yang ingin Allah
sampaikan tanpa ada pergeseran makna dan kesalah pahaman dalam
mengungkap keajaiban isi maupun makna dalam Al-Quran.
Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi para umat khususnya Islam.
Oleh karena itu kita patut bahkan wajib membaca Al-Quran dimanapun
kita berada, lebih baik lagi jika kita bisa mempelajari isinya, mencari dan
mengetahui maknanya, serta dapat merealisasikan/mengemalkan nilai
kebaikan dari Al-Quran didalam kehidupan yang hanya sementara ini.
Baik dalam kehidupan diri kita sendiri, maupun orang-orang yang
berada di sekitar kita. Karena sesungguhnya muslim yang berguna itu
bukanlah muslim yang hidup guna menyelamatkan dirinya sendiri namun
juga muslim yang bisa bermanfaat dan dapat menolong saudaranya/
muslim lainnya didalam kebaikan maupun dalam hal urusan ibadah
ataupun urusan kehidupan lainnya kecuali janganlah diantara kamu saling
menolong dalam hal kejahatan (dalam bentuk apapun yang telah Allah
tetapkan larangan serta dosa-dosa apabila melakukannya) karena
sesungguhnya azab Allah itu amat sangat pedih.

13

DAFTAR PUSTAKA
Al-khattan, Manna khalil.2001.Studi ilmu-ilmu quran.Bogor:PT. Pustaka litera
antarnusa
Al-Qhatthan, Manna. Mabahits Fi Ulumil Quran. Mansyurat al-Ashri alHadits. Riyadl. 1973. Hal. 77.
Al-Zarqani, Muhammad Abdul Adzim. Manahilul Irfan Fi Ulumil Quran.
Darul Fikri. Bairut. Hal. 106.
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Pustaka Agung Harapan,
Surabaya ,2006.
http://id.wikipedia.org/wiki/Asbabun_Nuzul (tanggal 1 April 2015)
http://izlamic.xtgem.com/decompile/mengungkap_rahasia_alquran/bab5_005.htm
(tanggal 1 April 2015)
http://excellent165.blogspot.com/2012/11/makalah-matakuliahstudy-quran-asbabun.html (tanggal 1 April 2015)
Suyuth, Jalaluddin. Sebab Turunnya Ayat Al-Quran. Gema Insani.

14

Вам также может понравиться