Вы находитесь на странице: 1из 2

Nomor: 10/HM.00/5151/02.

14
SIARAN PERS

Semen Indonesia Resmikan Pabrik Tonasa V


Dilengkapi Pembangkit Listrik Terbesar di Industri Semen
Pangkep, 19 Februari 2014 - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMI) meresmikan pabrik
semen baru Tonasa Vdan Power Plant 2 x 35 MW PT Semen Tonasa, di Kabupaten
Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Peresmian pabrik dilakukan oleh
Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono,Rabu (19/2/2014).
Tonasa V adalah pabrik semen terbaru berkapasitas 3 juta ton per tahun yang dimiliki Semen
Tonasa. Dilengkapi dengan pembangkit listrik 2 x 35 MW, investasi di Tonasa V mencapai Rp
3,5 triliun. Tambahan dari Tonasa V tersebut membuat kapasitas produksi Semen Tonasa
menjadi kisaran 7 juta ton per tahun. Pabrik Tonasa V dikerjakan secara swakelola melalui
sinergi berbagai unit usaha yang ada di lingkungan Semen Indonesia.
Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto, mengatakan, peresmian Pabrik Tonasa V
akan semakin memperkuat posisi SMI di industri semen nasional di mana saat ini menguasai
market share sekitar 44 persen. Ekspansi yang dilakukan Semen Tonasa membuat ekosistem
bisnis perseroan semakin terbentuk kuat untuk menggaransi terciptanya pertumbuhan yang
berkelanjutan. Penambahan kapasitas memang menjadi isu sentral untuk menjawab kebutuhan
pasar di masa kini dan masa depan yang terus meningkat, terang Dwi Soetjipto.
Tahun 2014 ini, total kapasitas produksi Semen Indonesia mencapai 31,8 juta ton, diharapkan
seakselerasi kapasitas dengan ekspansi pabrik baru antara lain di Indarung VI Sumatera Barat,
Rembang (Jawa Tengah), dan strategi peningkatan kapasitas dari pabrik yang telah beroperasi.
Semen Indonesiamerupakan Holding Company dari PT Semen Padang, PT Semen Gresik, PT
Semen Tonasa dan Thang Long Cement Vietnam.Perseroan memiliki fasilitas pendukung yang
memadai dalam jalur distribusi. Perseroan memiliki Cement Mill sebanyak 22 unit, Packing
Plant 23 unit, serta 11 pelabuhan khusus yaitu di Belawan, Teluk Bayur, Tuban, Gresik,
Biringkasi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, Sorong dan dua pelabuhan di Vietnam. Perseroan
juga memiliki 365 jaringan distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dwi Soetjipto menjelaskan, Semen Tonasa memegang peranan penting dalam upaya menjaga
penguasaan pasar di wilayah Indonesia Timur. Wilayah pemasaran utama Semen Tonasa yang
meliputi Sulawesi, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua menyumbang sekitar
23 persen dari total penjualan semen secara nasional. Pada tahun lalu, di wilayah-wilayah
tersebut, penjualan semen dari semua merek mencapai 13,1 juta ton. Secara nasional,
penjualan semen mencapai 58 juta ton.
SMI melalui Semen Tonasa berhasil menguasai market share semen di Sulawesi sebesar 64
persen. Berkat koordinasi dan sinergi penjualan secara terpadu di lingkungan anak usaha
antara Semen Tonasa dan Semen Gresik, SMI juga mampu menguasai pasar semen di
wilayah lainnya di Indonesia Timur. Di Nusa Tenggara, SMI menguasai pasar sebesar 41
persen, di Kalimantan sekitar 52 persen, dan di Papua serta Maluku sebesar 56 persen.

Terlihat jelas bahwa sinergi di lingkungan SMI berjalan dengan baik, sehingga semua entitas
yang ada bisa membentuk ekosistem bisnis yang kuat, yang menjadikan kami sebagai yang
terdepan dan terbesar di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Indonesia Timur dengan
Semen Tonasa sebagai andalan, jelas Dwi Soetjipto.
Pada 2013, Semen Tonasa berhasil membukukan penjualan sebesar 5,53 juta ton, meningkat
pesat 20,7 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 4,58 juta ton. Pertumbuhan penjualan
Semen Tonasa jauh di atas pertumbuhan rata-rata industri semen yang sebesar 6,2 persen.
Semen Tonasa juga berhasil membukukan pertumbuhan penjualan ekspor yang fantastis
sebesar 243,3 persen dari 73.108 ton pada 2012 menjadi 250.971 ton pada 2013.
Semen Indonesia berupaya menambah kapasitas untuk menjawab kebutuhan semen di
kawasan Indonesia Timur yang dipastikan akan meningkat secara berkelanjutan. Pada satu
bulan pertama 2014 saja, penjualan semen di Sulawesi sudah mengalami pertumbuhan 21,5
persen dari 286.775 ton pada Januari 2013 menjadi 348.548 ton pada Januari 2014 jelas Dwi
Soetjipto

Pembangkit Listrik Terbesar


PT Semen Tonasa juga dilengkapi oleh pembangkit listrik berupa Boiler Turbin Generator
(BTG) berkapasitas 2 x 35 MW yang bakal memasok kebutuhan listrik pabrik. Pembangkit listrik
ini adalah yang terbesar yang pernah dibangun terintegrasi di industri semen.
Pembangkit listrik itu membuat Semen Tonasa bisa menurunkan biaya operasional hingga 40
persen jika dibandingkan dengan penggunaan listrik PLN. Dengan menggunakan pembangkit
BTG tersebut, biaya listrik menjadi maksimal Rp700 per kwh, jauh di bawah harga listrik PLN
sebesar Rp1.380 per kwh.
Keberadaan BTG baru itu semakin melengkapi infrastruktur penunjang di lingkungan pabrik
Semen Tonasa. Sebelumnya, Semen Tonasa sudah memiliki BTG 1 yang berkapasitas MW.
Dengan demikian, Semen Tonasa mempunyai pembangkit listrik berkapasitas 120 MW,
sehingga bisa memenuhi kebutuhan listrik pabrik sebesar 105 MW.
Dwi Soetjipto mengatakan, dengan adanya pembangkit listrik modern milik sendiri tersebut,
Semen Tonasa bisa lebih efisien di tengah tren kenaikan listrik untuk sektor industri. Ini bukti
bahwa Semen Tonasa sebagai bagian dari SMI terus melakukan inovasi demi mewujudkan
keberlanjutan bisnis dan menjamin terciptanya profitabilitas maksimal di lingkungan perseroan,
terang Dwi Soetjipto.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Untuk informasi lebih lanjut silakan
Issued by : PTSemen Indonesia
menghubungi:
(Persero)Tbk.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan
Date
:19 Februari 2014
Kantor : +62 31 3981732 ext #3022
Mobile : +62 81 1135 945
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Вам также может понравиться