Вы находитесь на странице: 1из 6

GEOLOGI INDONESIA BAGIAN TIMUR

Paparan Sahul(timur)
Paparan Sahul merupakan lempeng bumi yang bergerak dari kawasan Australesia (Benua
Australia) dan berada di sisi timur Garis Weber. Paparan Sahul merupakan bagian dari lempeng
landas kontinen benua Sahul (Benua Australia-Papua) yang terletak di lepas pantai utara
Australia dan lautan selatan pulau Papua. Paparan sahul membentang dari Australia Utara,
meliputi laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan pualu
Papua. Kepulauan Aru menon jol diatas paparan Sahul. Paparan Sahul juga mencakup Paparan
Rowley yang terletak disisi Samudera Hindia di Barat Laut Australia membentang hingga
tanjung di Barat LAut Australia.

Struktur Geologi di Wilayah Indonesia Bagian TImur lebih rumit dibandingkan wilayah
Indonesia di bagian barat
Tatanan tektonik Indonesia di bagian barat menunjukkan pola tektonik yang relative lebih
sederhana dibandingkan Indonesia bagian timur. Kesederhanaan tatanan tektonik tersebut
dipengaruhi oleh keberadaan Paparan Sunda yang relative stabil. Pergerakan dinamis mencolok
hanya terjadi pada perputaran Kalimantan serta peregangan selat makassar. Hal ini terlihat pada
pola sebaran jalur subduksi Indonesia Barat. Sementara keberadaan benua mikro yang dinamis
karena dipisahkan oleh banyak system sasar sangat mempengaruhi bentuk kerumitan tektonik
Indonesia bagian timur. Berdasarkan konsep ini pula, Indonesia terbentuk tujuh jalur orogenesa,
yaitu: jalur orogenesa Sunda, Barisan, Taulud, Sulawesi, Banda, Malanisia, dan Dayak. Kondisi
struktur geologi wilayah Indonesia timur sangat rumit juga karena disebabkan Indonesia timur
merupakan tempat terbentuknya system busur kepulauan yang unuk dengan asosiasi palung
samudera, zona akresi, busur gunung api, dan cekungan busur belakang. Selain itu yang
membuat rumit juga adalah busur-busur kepulauan nya yang dibatasi oleh lautan dengan
kedalaman mencapai ribuan meter dengan palung-palung dalam yang terdapat diantara busur
lengkung yang tajam dan beda relief yang sangat tajam.

Secara tektonis, wilayah Indonesia Timur merupakan lokasi pertemuan tiga lempeng
tektonik, yaitu Lempeng Pasifik yang bergerak dari arah timur ke barat, Lempeng Australia yang
bergerak dari arah tenggara ke barat laut dan Lempeng Eurasia yang bergerak dari arah barat laut
ke tenggara. Pertumbukan ketiga lempeng ini menghasilkan pola tektonik rumit yang menyebar
dari Pulau Sulawesi, Maluku sampai Irian Jaya. Pergerakan Lempeng Pasifik dari timur ke arah
barat mengakibatkan terbentuknya Patahan Sorong yang berupa patahan geser memanjang
sepanjang pantai utara Irian Jaya, utara Serui dan Biak, bercabang di wilayah Kepala Burung,
Irian Jaya kemudian bercabang lagi di sekitar Kepulauan Banggai dan Sula di Maluku. Semua
hal ini berpengaruh pada kondisi struktur geologinya.

Pulau di wilayah Indonesia bagian timur relative berukuran lebih kecil dibandingkan di
wilayah Indonesia bagian barat
Menurut teori tektonik lempeng, wilayah Indonesia bagian Timur diketahui sebagai zona
interaksi antara lempeng Eurasia Hindia, Australia, dan Pasifik. Lempeng-lempeng ini
memperagakan zona-zona penunjaman aktif dengan arah gerak agak membujur dibagian utara,
seperti misalnya palung-palung di Filipina, Halmahera dan Minahasa serta Timor di selatan yang
agak melintang. Wilayah Indonesia timur juga tersusun oleh lempeng-lempeng mikro yang
sifatnya lemah terhadap akumulasi energy dan mudah melepaskan energy dalam wujud gempa.
Pada bagian utara wilayah Indonesia timur, lempeng pasifik menabrak sisi barat dan selatan
Indonesia. Tekanan dahsyat karena pergerakan tiga lempeng besar bumi: Lempeng Eurasia,
Lempeng Hindia-Australia, dan lempeng Pasifik ini menyebabkan interior lempeng bumi dari
kepulauan Indonesia ini terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil kerak bumi yang bergerak
antara satu terhadap lainnya yang dibatasi oleh patahan-patahan aktif. Sedangkan wilayah
Indonesia bagian barat, daerahnya relative stabil dibandingkan wilayah Indonesia bagian timur,
maka dari itu pulau-pulaunya berukuran lebih besar daripada yang berada di wilayah bagian
Indonesia timur.

Secara fisiografis wilayah Indonesia dibatasi di sebelah selatan oleh suatu palung laut
dalam yang memanjang dan dapat diikuti mulai dari Burma-Andaman-Sumatra-Jawa hingga ke
Kepulauan Banda di bagian Timur Indonesia, yang merupakan jalur penekukan dan penyusupan
lempeng Hindia-Australia ke bawah lempeng Asia Tenggara. Antara Indonesia bagian timur dan
barat, terdapat perbedaan fisiografis yang mencolok. Di Indonesia bagian barat terdapat busurbusur kepulauan, yang dibatasi oleh lautan dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 200 meter
dan membentuk suatu paparan yang luas yang
Di Indonesia bagian timur, busur-busur kepulauannya dibatasi oleh lautan dengan
kedalaman mencapai ribuan meter, dengan palung-palung dalam yang terdapat di antara busur
lengkung yang tajam dan beda relief yang sangat tajam. Kedua fisiografi yang berbeda tersebut
dibatasi oleh suatu garis imajiner yang membentang di atara Pulau Bali dan Pulau Lombok di
selatan dan menerus ke utara melalui Selat Makasar. Garis tersebut dikenal sebagai garis Wallace
yang awalnya merupakan garis pembatas yang memisahkan keragaman flora dan fauna antara
Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur.
Fisiografi pada dasarnya merupakan pencerminan dari kondisi geologi dan struktur suatu
wilayah. Adanya perbedaan tersebut menunjukan adanya perbedaan perkembangan tektonik yang
menonjol antara Indonesia bagian barat dan bagian timur
Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan salah satu wilayah yang mempunyai tatanan
geologi dan pola tektonik yang komplek dimuka Bumi ini. Secara tektonik lempeng, Indonesia
merupakan lokasi benturan antara tiga lempeng utama litosfir yaitu Indo-Australia di bagian
selatan, Pasifik di sebelah timur laut dan Eurasia di baPulau Sumatra memanjang dari Barat
Laut ke tenggara dengan panjang 1.650 Km dari UleLhee sampai Tanjung Cina (Djodjo dkk,
1985, 41) lebar pulaudibagian Utara berkisar 100 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km.

Pada 135 juta tahun yang lalu (Kapur Awal Gambar 3), India mulai terpisah dari
Australia dan Papua yang masih bergabung dengan Antartika. Pemekaran di Ceno Tethys
memiliki orientasi rata-rata NW-SE. Blok Argo dan Busur Woyla bergerak ke Asia Tenggara.
Sekitar 25 juta tahun kemudian (Kapur Awal Gambar 2) India terpisah dari Australia. Blok
Argo mendekati Sundaland dan pemekaran pada Ceno-Tethys yang berarah NW-SE berhenti.
Pusat pemekaran antara India-Australia berkembang ke arah utara. Terjadi subduksi di bagian
selatan Sumatra dan tenggara Kalimantan. Pada 90 juta tahun yang lalu (Kapur Tengah Gambar
2), Blok Argo mendekati Kalimantan sebelah barat laut Kalimantan dan Busur Woyla mendekati
tepian Sumatra. Koalisi-koalisi tersebut menyebabkan subduksi yang berlangsung sebelumnya
berhenti.India terus bergerak ke utara melalui subduksi pada Busur Incertus. Australia dan Papua
mulai bergerak perlahan menjauhi Antartika. Pada Kapur Akhir, India bergerak cepat ke utara
dikarenakan pemekaran yang cepat di bagian selatan dan terbentuk sesar-sesar tranform. Tidak
ada pergerakan yang signifikan antara Australia dengan Sundaland serta tidak terjadi subduksi di
bawah pulau Sumatra dan Jawa. Sekitar 55 juta tahun yang lalu (Eosen Awal Gambar 2),
pergerakan Australia-Sundalandmenyebabkan terbentuknya subduksi sepanjang barat tepi
Sundaland, di bawah Pulau Sumba dan Sulawesi Barat, dan mungkin menerus ke utara. Batas
antara lempeng Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip
sedangkan pada selatan Sumatra berupa zonastrike-slip tangensional. Busur Incertus dan batas
utara dari Greater India bergabung dan terus bergerak ke utara.
Pada 45 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah Gambar 3 dan Gambar 4), Australia dan Papua
mulai bergerak dengan cepat menjauhi Antartika. Terbentuk cekungan di sekitar daerah Celebes
dan Filipina serta jalur subduksi yang mengarah ke selatan pada proto area Laut Cina Selatan.
Pada 35 juta tahun yang lalu (Gambar 4), daerah Sundaland mulai berotasi berlawanan dengan
arah jarum jam, bagian timur Kalimantan dan Jawa secara relatif bergerak ke utara. Rotasi
tersebut berlangsung disebabkan karena adanya interaksi lempeng India ke Asia.
Pada 15 juta tahun yang lalu (Miosen Tengah Gambar 3), bagian kerak samudra pada Blok
Banda yang berumur lebih tua dari 120 juta tahun yang lalu mencapai jalur subduksi pada s
bagian selatan dari Sula Spur. Australia dan Papua mendekat ke posisi sekarang ini dan lenganlengan dari Sulawesi mulai bergabung.

Pada 5 juta tahun yang lalu (Gambar 4) jalur-jalur subduksi dan gunung berapi berkembang
hampir mendekati keadaan saat ini. Australia dan Papua terus bergerak ke utara.
Geologis Indonesia bagian Timur
1. Dilalui oleh jalur pegunungan Sirkum Pasifik.
2. Wilayah Paparan Sahul meliputi, Kepulauan Maluku dan Irian Jaya (Papua).
3. Pernah bersatu dengan Benua Australia.
4. Tidak memiliki gunung berapi.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak gunung api, terutama gunung dengan
tipe strato, yang sebagiannya meerupakan gunung-gunung yang masih aktif. Banyaknya gunung
ini menyebabkan wilayah Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga Indonesia kaya akan
keragaman flora dan fauna.Hal ini disebabkan letak geologis Indonesia.
Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada pada bumi. atau
bisa juga dikatakan Letak geologis adalah letak suatu negara dilihat dari keadaan batu-batuan
yang terdapat dalam tubuh bumi. Lapisan batuan yang ada di Indonesia sangat erat kaitannya
dengan sistem pegunungan yang ada di Indonesia. Daerah Indonesia bagian barat di lalui oleh
deretan Pegunungan Muda Mediterania, merupakan bagian dari rangkaian dari Pegunungan
Himalaya dengan sifat batuan basa. Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur
merupakan deretan Pegunungan Sirkum Pasifik dengan sifat batuannya asam.
Letak geologis Indonesia sebagai berikut:

1.

Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu
rangkaian Pegunungan Meditrania dan Sirkum Pasifik.

2.

Indonesia terletak pada pertemuan lempeng lithosfer, yaitu lempeng Indo - Australia, lempeng
Eurasia, dan lempeng Pasifik.

3.

Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul, dan
daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Indonesia, disamping memiliki tanah dengan tingkat kesuburan yang tinggi karena banyaknya
gunung api juga rawan dengan terjadinya gempa bumi, baik gempa vulkanik (karena aktivitas
gunung berapi) maupun gempa tektonik (karena benturan antar lempeng tektonik/lithosfer.
Dangkalan adalah daratan yang terdapat di dalam laut yang menghubungkan suatu
wilayah dengan daratan yang sangat luas (benua).
Dangkalan Sunda adalah daratan di dalam laut yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian
barat dengan benua Asia. Sedangkan Dangkalan Sahul adalah daratan di dalam laut yang
menghubungkan Indonesia bagian timur dengan benua Australia. Dangkalan ini mempengaruhi
persebaran Flora dan Fauna di Indonesia, serta kesamaannya dengan Flora dan Fauna di Asia dan
Australia. Adapun Flora dan Fauna Indonesia di daerah peralihan antara Asiatis dan Australia
tidak memiliki kesamaan dengan yang ada di Asia dan Australia. karena itu Fauna di daerah ini
merupakan khas Indonesia.

Вам также может понравиться