Вы находитесь на странице: 1из 27

FARMAKOLOGI

HIPERLIPIDEMIA

Oleh :
Tiara Sri Sudarsih (1301100)
Dosen : Mira Febrina,M.Sc,.Apt

S1-IIIB

Program Study S1 Farmasi


Sekolah Tinggi Farmasi Riau
2015

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Saat ini penyakit hiperlipidemia termasuk penyebab kematian pada penduduk
Indonesia. Yang dapat mengakibatkan terjadinya hiperlipidemia yaitu keadaan di
mana kadar lemak darah naik. Kondisi hiperlipidemia bila berkelanjutan memicu
terbentuknya aterosklerosis (hilangnya elastisitas disertai penyempitan dan
pengerasan pembuluh darah arteri). Pada sebagian besar penderita hiperlipidemia
dapat dikontrol dengan diet dan olahraga. Namun, bisa juga dengan bantuan obat
penurun kadar lipid darah atau antihiperlipidemia. Obat antihiperlipidemia
sedikitnya dikelompokkan dalam tujuh golongan senyawa. Ada klofibrat, asam
nikotinat, probukol, gemfibrosil, penghambat absorpsi lemak, golongan
statin/mevinolin, dan hormon dekstrotirosin. Namun, penggunaan obat- obatan
sintetik relatif mahal dan tak sedikit menimbulkan efek samping yang merugikan.
Hiperlipidemia atau kadang-kadang disebut dislipidemia terjadi akibat jumlah
lipid utama (lemak) dalam darah (kolesterol atau trigliserida) berlebih, karena
gangguan metabolisme atau kelainan transportasi lipid yang dapat juga merupakan
kelainan genetik (keturunan) dari penyakit lain (seperti diabetes, gangguan tiroid,
penyakit hati, atau ginjal).Hiperlipidemia disebabkan adanya lemak nabati /
kolesterol yang terlalu tinggi. Jika kalori dalam makanan yang dikonsumsi
melebihi dari batas yang diperlukan oleh tubuh, kalori yang berlebihan akan
tersimpan di dalam otak dalam bentuk trigliserida dan menjadi lemak, lalu hal
tersebut menyebabkan kandungan lemak dalam darah
meningkat. Dalam makalah ini akan dibahas tentang obat-obat yang
digunakan untuk pengobatan antihiperlipidemia serta mekanismekerja dari obat
tersebut khususnya obat simvastatin.

I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui kelebihan kolesterol dalam tubuh.
2. Untuk mengetahui obat untuk penyakit antihiperlipidemia serta mekanisme
kerja obat tersebut di dalam tubuh.

BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Definisi
Hiperlipidemia (Hyperlipoproteinemia) adalah tingginya kadar
lemak (kolesterol,trigliserida maupun keduanya) didalam darah.
Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam
tubuh,terutama di hati dan bisa disimpan di dalam sel-sel lemak
untuk digunakan dikemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi
tubuh dari dingin dan membantumelindungi tubuh terhadap
cedera. Lemak merupakan komponen penting dariselaput sel,
selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf serta empedu.
Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.
Lemak mengikatdirinya pada protein tertentu sehingga bisa
mengikuti aliran darah. Gabunganantara lemak dan protein ini
disebut lipoprotein.
Lipoprotein yang utama adalah :
1.

Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein dengan komponen 80% trigliserida dan
kurang dari 5% kolesterol ester. Kilomikron membawa trigliserida dari makanan
ke jaringan lemak dan otot rangka, dan juga membawa kolesterol makanan ke
hati.

2.

Lipoprotein densitas sangat rendah (Very Low Density Lipoprotein/VLDL)


VLDL adalah lipoprotein yang terdiri dari 60% trigliserida dan 10-15%
kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan
perifer.

3.

Lipoprotein densitas sedang (Intermediate Density Lipoprotein/IDL)

IDL adalah lipoprotein yang terdiri dari 30% trigliserida dan 20% kolesterol,
serta lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL merupakan zat perantara
yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL.
4.

Lipoprotein densitas rendah (Low Density Lipoprotein/LDL)


LDL adalah lipoprotein yang terdiri dari 50% kolesterol dan 10%
trigliserida. LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar pada
manusia.
5. Lipoprotein densitas tinggi (High Density Lipoprotein/HDL)
HDL adalah lipoprotein yang mengandung 13% kolesterol, 5% trigliserida,
dan 50% protein.

Sintesis dan metabolisme lipoprotein :


1. Jalur eksogen
Makanan berlemak yang kita makan terdiri atas trigliserid dan
kolestrol. Trigliserida & kolesterol dalam usus halus akan diserap
ke dalam enterosit mukosa usus halus. Trigliserida akan diserap
sebagai asam lemak bebas sedangkan kolestrol, sebagai
kolestrol. Di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah
lagi menjadi trigliserida,sedangkan kolestrol mengalami
esterifikasi menjadi kolestrol ester. Keduanya bersama fosfolipid

dan apolipoprotein akan membentuk partikel besar lipoprotein,


yang disebut kilomikron.Kilomikron ini akan membawanya ke
dalam aliran darah. Trigliserid dalam kilomikron tadi mengalami
penguraian oleh enzimlipoprotein lipase yang berasal dari
endotel,sehingga terbentuk asam lemak bebas(free fatty acid)
dan kilomikron remnant. Asam lemak bebas dapat disimpan
sebagai trigliserida kembali di jaringan lemak (adiposa), tetapi
bila terdapat dalam jumlah yang banyak sebagian akan diambil
oleh hati menjadi bahan untuk pembentukan trigiserid hati.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lemak,
trigliseridadipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis.Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang
memerlukan dan disebut sebagai asamlemak bebasKilomikron
remnan akan dimetabolisme dalam hati sehingga
menghasilkankolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang
mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan
dikeluarkan ke dalam usus, berfungsi seperti detergen &
membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian
lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa
dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan
mendistribusikan kolesterol ke jaringan tubuh lainnya melalui
jalur endogen.
Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah
diambil), dibuang dari aliran darah oleh hati.Kolesterol juga dapat
diproduksi oleh hati dengan bantuan enzim yang disebut HMG
Koenzim-AReduktase, kemudian dikirimkan ke dalam aliran
darah.

2. Jalur endogen

Makanan yang masuk ke dalam tubuh dengan kandungan karbohidrat yang


banyak akan diolah oleh hati menjadi asam lemak yang akhirnya akan terbentuk
trigliserida. Trigliserida tersebut akan ditransportasikan di dalam tubuh dalam
bentuk lipoprotein yang bernama VLDL (very low density lipoprotein). VLDL ini
akan dimetabolisme kembali oleh tubuh menjadi IDL (intermeida density
lipoprotein) yang akan diproses kembali oleh tubuh menjadi LDL (low density
lipoprotein) yang kaya akan kolesterol. LDL tersebut akan mendistribusikan
kolesterol yang dimilikinya ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem peredaran
darah untuk digunakan tubuh dan sebagian lagi akan dilepaskan di dalam
darah. Kolesterol yang dilepaskan tersebut kemudian akan berikatan dengan HDL
(High Density Lipoprotein) yang akan membawa kelebihan kolesterol tersebut
dalam darah menuju hati untuk diproses kembali.
Trigliserid adalah salah satu bentuk lemak yang diserap oleh usus setelah
mengalami hidrolisis. Trigliserid kemudian masuk ke dalam plasma dalam 2
bentuk yaitu sebagai klomikron berasal dari penyerapan usus setelah makan
lemak, dan sebagai VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang dibentuk oleh
hati dengan bantuan insulin. Trigliserid ini di dalam jaringan diluar hati
(pembuluh darah, otot, jaringan lemak), dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase.
Sisa hidrolisis kemudian oleh hati dimetabolisasikan menjadi LDL. Kolesterol
yang terdapat pada LDL ini kemudian ditangkap oleh suatu reseptor khusus di
jaringan perifer itu, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat.
Kelebihan kolesterol dalam jaringan perifer akan diangkut oleh HDL (High
Density Lipoprotein) ke hati untuk kemudian dikeluarkan melalui saluran empedu
sebagai lemak empedu sehingga sering disebut sebagai kolesterol baik. Trigliserid
adalah merupakan lemak-lemak darah yang cenderung naik seiring dengan
konsumsi alkohol, peningkatan berat badan, diet yang kaya dengan gula dan
lemak serta gaya hidup yang senang untuk duduk saja. Tidak diragukan lagi
bahwa penambahan Trigliserid meningkatkan resiko perkembangan penyakit
jantung dan stroke. Terbukti bahwa orang-orang yang mempunyai Trigliserid

tinggi juga cenderung untuk mendapatkan tambahan-tambahan dalam tekanan


darah dan resiko tambahan untuk mengembangkan penyakit diabetes.

3. Jalur Reverse Cholesterol Transport


HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolestrol yang
mengandung apolipoprotein (apo) A, C, E dan disebut HDL
nascent. HDL nascentberasal dari usus halus dan hati,
mempunyai bentuk gepeng dan mengandung apolipoprotein A1.
HDL nascent akan mendekati makrofag untuk mengambil
kolestrol yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil
kolestrol dari makrofag, HDL nascent berubah menjadi HDL
dewasa yang berbetuk bulat. Agar dapat diambil oleh HDL
nascent, kolestrol di bagian dalam makrofag harus dibawa ke
permukaan membran sel makrofag oleh suatu transporter yang
disebut adenosine triphosphate binding cassette transporter 1
atau ABC 1. Setelah mengambil kolestrol bebas dari sel
makrofag, kolestrol bebas akan diesterifikasi menjadi kolestrol
ester oleh enzim lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT).
Selanjutnya sebagian kolestrol ester yang dibawa oleh HDL akan

mengambil dua jalur. Jalur pertama ialah ke hati dan ditangkap


oleh scavenger receptor class B type I dikenal dengan SR-B1.
Jalur kedua adalah kolestrol ester dalam HDL akan dipertukarkan
dengan trigliserid dari VLDL dan IDL dengan bantuan
cholestrol ester transfer protein (CETP). Dengan demikian fungsi
HDL sebagai penyerap kolestrol dari makrofag mempunyai dua
jalur yaitu langsung ke hati dan jalur tidak langsung melalui VLDL
dan IDL untuk membawa kolestrol kembali ke hati

II.2

Klasifikasi Hiperlipidemia

Berdasarkan penyebabnya hiperlipidemia ini terbagi dua primer


dan sekunder.
Hiperlipidemia primer,terbagi dua yaitu monogenik
disebabkan oleh efek genetik tunggal & poligenik
disebabkan oleh efek genetik & faktor lain)
Hiperlipidemia sekunder, merupakan gangguan yang
disebabkan oleh faktor tertentu seperti penyakit dan obatobatan dll

Tabel Klasifikasi Hiperproteinuremia menurut


Fredrickson-Levy-Less

Tipe

Evaluasi Lipoprotein

Kilomikron

Iia

LDL

Iib

LDL + VLDL

III

IDL (LD1)

IV

VLDL

VLDL + kilomikron

Hiperlipidemia dibedakan berdasarkan jenis lipoprotein


yang meningkat terbagi 5 tipe yaitu :
1. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan
penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat
lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang
kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda
dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri
perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat
pertumbuhan lemak berwarna kuning pink (xantoma eruptif).
Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat
tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan
terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang
bisa berakibat fatal Penderita diharuskan menghindari semua
jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun lemak
tak jenuh ganda).
Tipe I,dikarakteristik dengan tingginya kilomikron dan
trigliserida di dalam darah. Tipe ini merupakan penyakit genetik
karena kekurangan enzim lipoprotein lipase atau apo C-II yang

merupakan kofaktor untuk aktivitas enzim LPL, sehingga


menyebabkan ketidakmampuan pembersihan kilomikron dan
VLDL trigliserida dari darah secara efektif.

2. Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu
penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis
dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar
kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk
pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. Orang yang
memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki
kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali
meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanakkanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor
resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar
kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita
diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak,

terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga


secara teratur
Tipe ini ditandai dengan peningkatan LDL yang dapat
merupakan kondisi awal (primer) ataupun kelanjutan (sekunder)
dari kondisi hiperlipidemia lainnya. Hiperlipoprotein primer
disebabkan oleh beberapa kondisi genetik, sedangkan
hiperlipoprotein sekunder dapat disebabkan oleh endokrinopati
(hipotiroid, hipopituitari, diabetes melitus) dan biasanya dapat
pulih dengan terapi hormon.
Tipe II terdiri atas 2 tipe yaitu hiperlipidemia tipe IIa dan IIb :

Tipe IIa : ditandai dengan tingginya kadar LDL di dalam


darah tapi kadar VLDLnya normal. Tipe ini dapat
disebabkan beberapa kondisi genetik yaitu hiperkolesterol
familial,defectiv e apolipoprotein B familial,
hiperkolesterolemia poligenik.

Tipe IIb, ditandai dengan tingginya kadar LDL dan VLDL,


kolesteroldan trigliserida dalam darah. Tipe ini disebut
kombinasi hiperlipidemia familial. Penyakit ini disebabkan
karena meningkatnya produksi hepatik Apo B (merupakan
protein utama pada LDL dan VLDL).

3. Hiperlipoproteinemia tipe III


Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang
menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida.
Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali
menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai.
Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total

dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita


seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan
kadar asam urat dalam darah.Biasanya diperlukan obat penurun
kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan
sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya
aterosklerosis.
Karakteristiknya yaitu meningkatnya kadar IDL dan VLDL
remnant. Tipe ini terkait dengan abnormalitas pada Apo E
(merupakan petanda pengenalan oleh reseptor -reseptor sel hati
untuk menghilangkan kilomikron remnant) dan
ketidaksempurnaan konversi VLDL dalam plasma dan terjadi
peningkatan kadar IDL. Kondisi ini dapat pula terjadi pada
hipotiroidisme.

4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa
anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida.
Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis.
Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan
diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat
badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa
diberikan obat penurun kadar lemak darah.
Karakteristiknya yaitu peningkatan kadar trigliserida plasma
yang terkandung di dalam VLDL dan kemungkinan akan
berkembang menjadi aterosklerosis. Kondisi berhubungan
dengan abnormalitas toleransi glukosa ( resisten insulin) dan

obesitas. Kadar kolesterol total normal atau meningkat


sedangkan kadar HDL rendah.
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana
tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan
trigliserida sebagaimana mestinya. Selain diturunkan, penyakit
ini juga bisa terjadi akibat :
Penyalahgunaan alkohol
Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
Gagal ginjal
Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa
dewasa awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak
(xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut.
Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat.
Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan.
Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi
setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal.
Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari
lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan
obat penurun kadar lemak.
Karakteristiknya terjadi peningkatan kadar VLDL dan
kilomikron sehingga dapat disebut sebagai hipertrigliseridemia.
Kadar lipoproteinlipase umumnya normal. Tipe ini merupakan
gangguan yang jarang terjadi. Penyebabnya terkadang

dipengaruhi faktor keluarga, terkait dengan ketidaksempurnaan


pembersihan trigliserida eksogen maupun endogen yang tidak
sempurna dapat dan ancaman resiko pancreatitis seumur hidup.

Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia :


1. Diabetus melitus
Penderita umumnya akan menyebabkan terjadinya
hipertrigliseridemia.Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan
menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa akan dimetabolisme
menjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama
dalam biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan
produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya
pengurangan proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
2. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah
peningkatan kadar kolesterol-LDL yang diakibatkan oleh
penekanan metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL
akan meningkat antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila
penderita ini menjadi gemuk karena kurangnya pemakaian
energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan
merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida
dan menyebabakan peningkatan kadar trigliserida juga.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya
hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan oleh adanya

hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk


memproduksi lipoprotein berlebih.
4. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik
dapat menyebabakan hiperkolesterolemia dan peningkatan
kadar fosfolipid plasma yang berhubungan dengan abnormalitas
lipoprotein, kerusakan hati yang parah dapat menyebabakan
penurunan kadar kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut juga
dapat menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan kerusakan formasi
LCAT.
5. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian
energi oleh jaringan perifer akan meyebabkan kelebihan kalori
yang dapat merangsang hati untuk menungkatkan produksi
VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.

C. Terapi farmakologi
Obat-obat yang dapat menurunkan lipoprotein plasma :

1. Asam fibrat
Mekanisme kerja : Menyebabkan penurunan trigliserol plasma
dengan memacu aktifitas lipase lipoprotein, sehingga
menghidrolisis triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL, sehingga
dapat mempercepat pengeluaran partikel-partikel ini dari
plasma. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa fibrat dapat
menyebabkan penurunan kolesterol plasma dengan
menghambat sintesis kolesterol dalam hati dan meningkatkan
ekskresi biliar kolesterol ke dalam feses. Fibrat juga
merendahkan kadar fibrinogen plasma.

Penggunaan Terapi : Fibrat digunakan dalam pengobatan


hipertrigliseridemia, menyebabkan penurunan yang signifikan
pada kadar triasilgliserol plasma. Klofibrat dan gamfibrozil
berguna dalam mengobati hiperlipidemia tipe III
(disbetalipoproteinemia), dengan penumpukan partikel
lipoprotein densitas sedang (IDL). Pasien dengan
hipertrigliseridemia (tipe IV) (VLDL meningkat) atau penyakit tipe
V (peningkatan VLDL dan kilomiron) yang tidak responsif dengan
diet atau obat lain dapat mengambil manfaat obat-obat ini.
Obat-obatnya :
a. Bezafibrat
Indikasi :

Hiperlipidemia tipe IIa,IIb,III,IV dan V pada


pasien yang tidak cukup memberikan respon
terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang
sesuai.

Kontraindikasi :

gangguan hati atau ginjal


berat,hipoalbuminemia,penyakit kandung
empedu,sindrom nefrotik,kehamilan dan
menyusui

Efek samping :

saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri lambung)


ruam kulit, impotensi,juga sakit kepala,
pusing,vertigo,letih,rambut rontok

Dosis

Contoh sediaan :

200mg 3x sehari dengan atau setelah makan


Benzafibrat ( tablet salut selaput 200mg)
Bezacur (tablet salut 200mg,400mg)
Bezalip (tablet salut 200mg,400mg)
Lipobez (tablet salut 200mg)

b. Fenofibrat
Indikasi :

Hiperlipidemia tipe IIa,IIb,III,IV dan V pada


pasien yang tidak cukup memberikan respon

terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang


sesuai
Kontraindikasi:

gangguan ginjal dan hati yang berat,adanya


penyakit kandung empedu,kehamilan dan
menyusui

Efek smaping :

lihat benzafirat

Dosis:

dosis awal 300mg sehari dalam dosis


terbagi,kisaran lazim 200-400mg sehari,anakaanak 5mg/kgbb sehari

Contoh sediaan :

fibramed(kapsul 100mg,300mg)
Hipolip (kapsul 100mg,300mg)
Lipanthyl (kapsul)
Lipanthyl 200M (kapsul 200mg)
Zumafib (kapsul 100mg,300mg)

c. Gemfibrozil
Indikasi

lihat fenofibrat

Kontraindikasi : alkoholism,gangguan hati,batu


empedu,kehamilan dan menyusui
Efek samping :
Dosis

lihat benzafirat
1,2g sehari,biasanya dalam dosis 2 dosis
terbagi. Kisaran 0,9-1,5g sehari

Contoh sediaan : fetinor (kapsul 300mg,600mg)


Fibralip (600mg)
Lipidan (300mg,600mg)
d. Klofibrat
Indikasi

lihat benzafirat

Kontraindikasi :

lihat pada benzafirat

Efek samping :

lihat pada benzafibrat

Dosis :

diatas 65kg 2g sehari (50-65kg 1,5g sehari)


dalam 2 atau 3 dosis terbagi

Contoh sediaan : arterol (kapsul 250mg,500mg)


Lacanti (kapsul 500mg)
e. Siprofibrat
Indikasi

Hiperlipidemia tipe IIa,IIb,III,dan IV pada pasien


yang tidak cukup memberikan respon terhadap
diet

Kontraindikasi :

lihat pada benzafibrat

Efek samping :

lihat pada benzafibrat

Dosis :

100mg sehari

Contoh sediaan : modalin (tablet 100mg)

2. Resin pengikat asam empedu : kolestiramin


dan kolestipol
Mekanisme kerja: kolestiramin dan kolestipol adalah resin
pertukaran anion yang terikat pada asam dan garam empedu
bermuatan negatif dalam usus halus. Kompleks resin atau asam
empedu ini dikeluarkan melalui feses, sehingga mencegah asam
empedu kembali ke hati melalui sirkulasi enterohepatik.
Berkurangnya konsentrasi asam empedu menyebabkan hepatosit
meningkatkan konversi kolesterol ke asam empedu,
menyebabkan suplai senyawa ini baik kembali, sebagai
komponen penting empedu. Akibatnya, konsentrasi kolesterol
intraseluler, mengaktifkan hati untuk meningkatkan ambilan
partikel LDL yang mengandung kolesterol, sehingga LDL plasma
turun. Ambilan yang miningkat ini dilakukan melalui upregulasi
reseptor LDL pada permukaan sel.
Penggunaan dalam terapi : resin yang mengikat asam empedu
(sering dikombinasi dengan diet atau niasin) adalah obat-obat
pilihan dalam mengobati hiperlipidemia tipe II a dan II b.

kolestiramin juga dapat meringankan pruritus akibat akumulasi


asam empedu pada pasien dengan obstruksi biliar.
Obat-obatnya :
a. Kolestipol hcl
Indikasi

hiperlipidemia tipe IIa,pada pasien yang tidak


cukup memberikan respon terhadap diet

Efek samping :

saluran pencernaan,mual,muntah diare,rasa


tidak enak pada salauran pencernaan

Dosis:

5g 1-2x sehari dalam cairan

Contoh sediaan : colestid (granula 5g)


b. Kolestiramin
Indikasi

hiperlipidemia tipe IIa,pada pasien yang tidak


cukup memberikan respon terhadap diet

Kontraindikasi : obstruksi empedu total


Efek samping :

lihat pada kolestipol

3. Inhibitor HMG CoA reduktase : Lovastatin,


praavastatin, simvastatin, dan fluvastatin
Kelompok antihiperlipidemia yang baru ini menghambat tahap
pertama aktifitas enzim dalam sintesis sterol. Analog dengan
struktural alamia, asam3-hidroksi-3metil Glutarat (HMG), semua
obat dalam grup ini berpacu dalam menghambat hidrosi metil
glutaril koenzim A (HMG-CoA reduktase). Kecuali fluvastati,
inhibitor HMG reduktase lainnya merupakan modifikasi kimia dari
senyawa alamia yang terdapat dalam jamur.
Mekanisme Kerja Inhibisi :
Menghambat HMG-CoA reduktase, tahapan terbatas dalam
sintesis kolesterol. Dengan menghambat sintesis kolesterol
denovo-, obat akan menghabiskan simpanan
kolesterol.Penghapusan kolesterol intraseluler menyebabkan sel

meningkat jumlah reseptor LDL permukaan sel spesifik yang


dapat mengikat dan menginternalisasikan LDL yang beredar.
Sehingga, hasil akhir adalah penurunan kolesterolplsama karena
sintesis berkurang dan peningkatan katabolisme LDL. Inhibitor
HMG-CoA reduktase, seperti kolestiramin , dapat meningkatkan
kadar HDL plasma pada beberapa pasien.
Penggunaan Dalam Terapi : Obat-obat ini efektif dalam
menurunkan kadar kolesterol plasma pada semua jenis
hiperlipidemia. Namun pasien yang homozigot untuk penyakit
hiperkolesterolemia kekurangan reseptor LDL dan oleh karenanya
mendapatkan keuntungan sedikit dari obat-obat ini. Perlu
diperhatikan bahwa meskipun proteksi diberikan karena
pengurangan kadar kolesterol, kira-kira pasien yang diobati
dengan obat ini masih menderita masalah koroner. Karena itu
diperlukan strategi tambahan seperti diet, latihan, atau obat
tambahan perlu diberikan.
Obat-obatnya :
a. Atorvastatin
Indikasi

sebagai tambahan terapi dalam diet kolesterol


total,LDL,kombinasi hiperlipidemia

Efek samping :

sakit kepala,efek pada saluran


pencernaan,nyeri
abdomen,konstipasi,diare,mual,muntah,ruam
pada kulit

Dosis :

hiperkolesterolmia primer dan hiperlipidemia


campuran,biasanya 10mg sekali sehari,bila
dapat ditingkatkan dengan interval 4 minggu
hingga maksimal 80mg sekali sehari.

Contoh sediaan : lipitor (tablet salut 10mg,20mg)


b. Fluvastatin

Indikasi

sebagai tambahan diet


hiperkolesterolemia,atau kombinasi
dislipidemia tipe IIa,dan tipe IIb

Kontraindikasi :

hamil dan menyusui,penyakit


liveraktif,hipersensitif terhadap komponen obat

Efek samping :

lihat pada atorvastatin

Dosis :

hiperkolesterolemia atau kombinasi


dislipidemia,dosis awal sehari20-40mg pada
malam hari,diatur pada interval setidaknya 4
minggu samapai 80mg sehari

Contoh sediaan : lescol (tablet 20mg)


Lescol XL (tablet 80mg)
c. pravastatin
Indikasi :

pasien hiperkolesterol tanpa bukti klinis


penyakit jantung koroner,sebgai tambahan
untuk diet mengurangi esiko infark
miokardial,revaskularisai miokardial

Kontraindikasi :

lihat pada atorvastatin

Efek samping :

lihat pada atorvastatin

Contoh sediaan :

cholespar (tablet 10mg,20mg)


Invastin (tablet salut 10mg,20mg)
Novales (tablet 10mg,20mg)

d. rosuvastatin kalsium
indikasi

hiperkolesterol primer (tipe IIa) atau


dislipidemia campuran (tipe IIb) sebagai
tambahan jika upaya diet dan olahraga tidak
cukup

kontraindikasi:

hipersensitif terhadap obat dan

komponennya,penyakit liver

efek samping :

sakit kepala,efek pada saluran


pencernaan,nyeri
abdomen,konstipasi,diare,mual,muntah,ruam
pada kulit

dosis :

sebelum menggunakan obat,pasien harus


melakukan diet rendah kolesterol terus selama
pengobatan. Dosis awal 10mg sekali sehari jika
perlu ditingkatkan 20mg setelah 4 minggu

contoh sediaan : crestor (tablet salut film 10mg,20mg,40mg)


e. simvastatin
indikasi :

hiperkolesterolemia primer (tipe IIa)

V pada

pasien yang tidak cukup memberikan respon


terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang
sesuai. Untuk mengurangi insiden kejadian
koronr klinis dan memperlambat progresi
aterosklerosis koroner pada pasien dengan
penyakit jantung koroner
kontraindikasi :

pasien penyakit hatiyang aktif dan kehamilan

serta menyusui
efek samping :

sakit kepala,efek pada saluran


pencernaan,nyeri
abdomen,konstipasi,diare,mual,muntah,ruam
pada kulit

dosis:

hiperkolesterolemia 10mg sehari malam


hari,disesuiakan dengan interval tidak kurang 4
minggu,kisaran dosis lazim 10-40mg sekali
sehari malam hari. Penyakit jantung koroner
awalnya 20mg sekali sehari malam hari

contoh obat :

simvastatin (generik tablet salut 10mg)


cholestat (tab salut 20mg)

cholexin 5(tab salut 5mg)


lesvatin (tab salut 10mg)
zovast (tab salut 10mg)

4. Niasin (asam nikotinat)


Mekanisme kerja: pada dosis dalam gram, niasin (NYE a sin)
merupakan vitamin larut air, menghambat lipolisis dengan kuat
dalam jaringan lemak-penghasil utama asam lemak bebas yang
beredar. Hati umumnya menggunakan asam lemak dalam
sirkulasi sebagai precursor utama untuk sintesis triasilgliserol.
Karena itu, niasin menyebabkan penurunan sintesis triasilgliserol
yang diperlukan untuk produksi VLDL (lipoprotein densitas
sangat rendah). Lipoprotein densitas rendah (LDL, lipoprotein
kaya kolesterol) berasal dari VLDL dalam plasma. Karena itu,
reduksi VLDL juga mengakibatkan penurunan konsentrasi LDL
plasma. Dengan demikian, baik triasilgliserol (dalam VLDL) dan
kolesterol (dalam VLDL dan LDL) dalam plasma menjadi rendah.
Selanjutnya, pengobatan dengan niasin akan meningkatkan
kadar kolesterol-HDL (HDL merupakan karier kolesterol yang
baik). Selanjutnya, dengan meningkatkan sekresi aktivator
plasminogen jaringan dan merendahkan fibrinogen plasma,
niasin dapat mengubah beberapa disfungsi sel endotel penyebab
thrombosis yang ada kaitannya dengan hiperkolesterolemia dan
aterosklerosis.
Penggunaan dalam terapi :
niasin merendahkan kadar plasma kolesterol dan
triasilgliserol. Karena itu, obat ini berguna pada pengobatan
hiperlipoproteinemia tipe II b dan IV, dengan VLDL dan LDL naik.
Niasin juga diguanakan untuk pengobatan hiperkolesterolemia
lain yang berat, sering dengan kombinasi antihiperlipidemia lain.

Selain itu, obat ini merupakan obat antihiperlipidemia paling


poten untuk meningkatkan kadar HDL plasma.
Efek samping :

efek samping niasin yang paling menonjol

adalah kemerahan pada kulit (disertai perasaan


panas yang tidak nyaman) dan pruritus. Pemberian
aspirin sebelum minum niasin mengurangi rasa
panas yang diantar oleh prostaglandin
Tabel 5. Terapi Farmakologi (Balai Informasi Tekhnologi
Lipi, 2009)
Jenis obat

contoh

cara kerja

Penyerap asam

Kolestiramin

Mengikat asam empedu

empedu

Kolestipol

di usus, dan
meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah

Penghambat

Niasin

sintesa protein

Mengurangi kecepatan
VLDL (VLDL merupakan
prekursos dari LDL)

Penghambat

Flufastatin

Menghambat

HMGKoenzim-A

Lovastatin

pembentukan

reduktaseAdre

Vlavastatin

kolesterol, dan

nalin

Sinvastatin

meningkatkan
pembuangan LDL dari
aliran darah

Derivat asam

Klofibrat

Meningkatkan

fibrat

Fenofibrat

pemecahan lemak

Gemfibrosil

BAB III
PENUTUP
III.1

Kesimpulan

Antihiperlipidemia adalah obat yang


berfungsi untuk menurunkankadar kolesterol dalam darah yang
salah satu obatnya adalah simvastatin. Simvastatin
bekerja menghamba tmenghambat 3-hidroksi-3-metil-glutaril-koenzim A (HMGCoA) reduktase yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam pembentukan
kolesterol sehinggakolesterol dalam darah kembali normal.

III.2 Saran
1.

Lakukan pemeriksaan kolesterol secara dini untuk mencegahtimbulnya berb


agai macam penyakit.

2.

Penderita harus melakukan diet pengurangan kolesterol bakusebelum dan


selama memulai pengobatan dengan simvastatin danharus melanjutkan diet
selama pengobatan dengan simvastatin.

3.

Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaanfungsi hati.

DAFTAR PUSTAKA
Katzung, Bertram. 2001. Basic and Clinical Pharmacology 8th ed . McGraw- Hill
Company Inc
AKFAR-ISFI/Farmakologi/Antihiperlipidemia
Estuningtyas, A. Dan Arif, A. (2007).ObatLokal. Dalam buku: Farmakologi dan
Terapi. Edisi lima, Editor: Sulistia Gan Gunawan. Jakarta : Departemen
Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
ISFI (2008). Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 43. Jakarta : Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia.
Nah, Y. K. (2007). Interaksi Obat yang Penting di Klinik. Meditek, Vol. 15 No. 39,
Januari-April 2007. Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta Barat

Вам также может понравиться