Вы находитесь на странице: 1из 8

IDENTIVIKASI HAZARD DI INDUSTRI TEKSTIL PT.

GARUDA MAS SEMESTA


MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Oleh:
Kurnia Sari
Leontine Awalun Nisa
Muhammad Naufal Baqir
Syaeful Rachman

P17333115410
P17333115430
P17333115415
P17333115416

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESEHATAN LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimphkan rahmat, hidayat, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang identifikasi hazard di industri tekstil PT. Garuda
Mas Semesta.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dn kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tetang identifikasi hazard di
industry tekstil PT. Garuda Mas Semesta ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Cimahi, 2 November 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan 2
C. Rumusan Masalah

BAB II: TEORI DASAR

A. Profil Industri PT. Garuda Mas Semesta

B. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja


C. Definisi Hazard 2
Type chapter title (level 1)
Type chapter title (level 2)

4
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH

BAB II
TEORI DASAR
A. PROFIL INDUSTRI PT. GARUDA MAS SEMESTA
1. Profil Perusahaan
PT. Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) yang beralamat di jalan
Industri II no 2 Cimahi Selatan adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang industry pembuatan kain denim. Dalam menjalankan usahanya PT.
Garuda Mas Semesta menjual produk denimnya terutama ke sejumlah
sentra perdagangan kain di kota-kota besar di Indonesia dan keluar negeri.
2. Sejarah Perusahaan
PT . Garuda Mas Semesta didirikan pada tanggal 20 November
1987 oleh pengusaha dari Indonesia berdasarkan akta notaris C2-4704HT01.01TH 89 melalui notaris Liana Nugraha, SH. Perusahaan
didaftarkan ke Departemen Perindustrian melalui BKPM, sehingga
memiliki nomor ijin usaha industri nomor 183 / I / PMDN / 1987. Status
perusahaan merupakan PMDN ( Penanaman Modal dalam Negeri ) yang
bergerak dalam bidang industri textile.
Penanggung jawab adalah Koesman Hermawan sebagai Direktur
Utama. Jenis produksi berdasarkan ijin usaha adalah kain denim terbuat
dari bahan 100% kapas dan kapabilitas produksi adalah 10.000.000 m /
tahun. Unit poduksi yang pertama kali adalah unit pertenunan dimulai
pada tahun 1981, mempunyai fasilitas mesin merk I CHING yang sampai
saat ini masih dipergunakan. Pada tahap kedua tahun 1991, perusahaan
membangun unit pencelupan, mempunyai mesin dyeing merk
KAWAMOTO . mesin dyeing ini sebagian besar buaan Taiwan. Pada
tahun 1999 perusahaan menambah satu lagi mesin dyeing merk
PLANLONG yang dibeli dari PT. Grandtex.
B. DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B.
Flippo (1995), adalah pendekatan yang menentukan standar yang
menyeluruh dan bersifat (spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas
praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan pelaksanaan
melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain.
Secara filosofis, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diartikan
sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani
maupun rohani tenaga kerja, pada khususnya, dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Sedangkan secara keilmuan K3 diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan

dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya


kecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Forum, 2008, edisi no.11)
Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan
kecelakaan seperti cacat dan kematian akibat kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja dalam hubungannya dengan perlindungan tenaga kerja
adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. (Sumamur,
1992)
Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya akan
membawa iklim yang aman dan tenang dalam bekerja sehingga sangat
membantu hubungan kerja dan manajemen. (Sumamur, 1992)
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Keputusan
Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 adalah keselamatan
dan kesehatan kerja adalah upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lainnya di tempat kerja /perusahaan selalu dalam keadaan
selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.
Konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja adalah
perilaku yang tidak aman karena kurangnya kesadaran pekerja dan kondisi
lingkungan yang tidak aman. (http://ohsas-18001-occupational-healthand-safety. com).
C. DEFINISI HAZARD
Hazard adalah suatu keadaan yang bersifat kualitatif yang
mempunyai pengaruh terhadap frekweasi kemungkinan terjadinya
kerugian ataupun besarnya jumlah dari kerugian yang mungkin terjadi.
Hazard harus dibedakan dari perils. Perils adalah eventr yang
menimbulkan kerugian itu sendiri.. Misalnya kebakaran, tabrakan.
Sedangkan hazard adalah faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi
maupun severity dari perils.
1. Physical Hazard Adalah suatu keadaan yang berkaitan dengan aspek
pisik dari suatu benda, baik benda yang dipertanggungkan maupun
benda yang berdekatan. Aspek yang menambah kemungkinan
terjadinya atau besarnya kerugian dibandingkan dengan risiko ratarata disebut Poor Fhisical Hazards sedangkan aspek yang mengurangi
terjadinya kerugian dan besarnya kerugian disebut Good Physical
Hazards.
Contoh : Konstruksi dari suatu bangunan. Bangunan dengan
konstruksi kayu akan lebih besar kemungkinannya terbakar dari
konstruksi tembok. Ciri-ciri dari Physical hazards ialah mudah
diidentifikasi, dan mudah diperbaiki/dirubah.
Contoh physical hazards
Asuransi rangka kapal : Usia kapal, konstruksi kapal, wilayah
pelayaran.
Asuransi pengangkutan barang : Jenis barang, Packing, muatan.

Asuransi kebakaran : Konstruksi bangunan, okupasi lingkungan dan


sebagainya.
Asuransi kendaraan bermotor : Jenis kendaraan, penggunaan
kendaraan dan sebagainya.
Asuransi kebongkaran : Jenis barang yang ada dalam bangunan, alatalat pengamanan dan sebagainya.
Asuransi kecelakaan diri : Pekerjaan, usia, kondisi pisik, kesehatan
dan sebagainya.
Asuransi jiwa : Usia, keadaan kesehatan, sejarah kesehatan keluarga,
pekerjaan dan sebagainya.
2. Moral Hazards Adalah keadaan yang berkaitan dengan sifat,
pembawaan dan karakter manusia yang dapat menambah besarnya
kerugian dibanding dengan risiko rata-rata. Manusia itu terutama
adalah tertanggung sendiri tapi juga pegawainya atau orangorang
sekitarnya.
Contoh : Tertanggung menyampaikan informasi yang tidak benar,
kurang hati-hati, arrogant, awkward. Pegawainya : Sabotase,
Vandalisme, kurang hati-hati, sengaja membakar Orangorang sekitar :
Vandalisme Ciri-ciri moral hazards adalah sulit diidentifikaskan,
namun kadang-kadang tercermin dari keadaan-keadaan tertentu
seperti, tidak rapi, tidak bersih, keadaan dimana peraturan keamanan /
keselamatan kerja tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya (tidak
disiplin). Ciri lain dari moral hazards ialah sulit diperbaiki/dirubah,
kar-ena menyangkut sifat, pembawaan ataupun karakter manusia.
Apabila moral hazards yang buruk menjurus pada bentuk penipuan
atau kecurangan, permohonan pertanggungan sebaiknya ditolak.
Apabila masih dalam bentuk kecerobohan, kurang hati-hati, masih
dapat diatasi misalnya dengan membatasi luas jaminan mengenakan
excess/risiko sendiri, memberlakukan warranty tertentu dan
sebagainya.
D. Definisi Risiko
Risiko (bahasa Inggris : "Risk") merupakan pusat dari asuransi dan
oleh karena itu sebelum mempelajari asuransi secara detail perlu lebih
dulu dipahami arti dari risiko. Disamping dari pusat asuransi, risiko adalah
juga berada pada pusat kehidupan itu sendiri sehingga pengertian risiko itu
dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan dan sebagai akibatnya banyak
dikemukakan orang mengenai pengertian atau definisi risiko. Namun,
dalam pelajaran ini kita mengartikan risiko sebagai ketidak pastian dari
pada kerugian (uncertainty of loss). Definisi yang sederhana ini
mengandung dua unsur yaitu : Ketidakpastian (uncertainty) dan kerugian
(loss). Istilah risiko (risk) dapat juga dalam arti benda atau objek
pertanggungan subject matter insured) dan bencana / bahaya (perils).
Kapal, muatan barang, mobil, bangunan dan lain-lain adalah beberapa

contoh dari benda-benda pertanggungan. Angin ribut, gempa bumi banjir,


kecurian adalah beberapa contoh dari perils atau bencana/bahaya yang
dapat menimbulkan kerugian bila terjadi.

Вам также может понравиться