Вы находитесь на странице: 1из 6

HASIL DAN PERHITUNGAN

a) Kurva Baku Paracetamol


Larutan stok 25 mg/100 ml = 250 ppm = 250 mg/1000 ml
1. 10 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 10 ppm
V1 = 1 ml
2. 20 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 20 ppm
V1 = 2 ml
3. 30 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 30 ppm
V1 = 3 ml
4. 40 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 40 ppm
V1 = 4 ml
5. 50 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 50 ppm
V1 = 5 ml
6. 60 ppm V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 250 ppm = 25 . 60 ppm
V1 = 6 ml
Konsentrasi (ppm)
10
20
30
40
50
60

Absorbansi
0,824
1,290
1,989
2,290
2,853
3,327

y = a + bx
a = 0,345
b = 0,05
r = 0,997
y = 0,345 + 0,05 X

b) Pengaruh Pelarut Terhadap Kelarutan Suatu Zat


Kelompok
1
2

Absorbansi
3,784
3,786

3
4
5
6
7
8

y = 0,345 + 0,05X
Sesudah Pengenceran
1. y = 0,345 + 0,05X
3,784 = 0,345 + 0,05X
X = 68,78 ppm
2. y = 0,345 + 0,05X
3,786 = 0,345 + 0,05X
X = 68,82 ppm
3. y = 0,345 + 0,05X
3,826 = 0,345 + 0,05X
X = 69,62 ppm
4. y = 0,345 + 0,05X
3,804 = 0,345 + 0,05X
X = 69,18 ppm
5. y = 0,345 + 0,05X
3,791 = 0,345 + 0,05X
X = 68,92 ppm
6. y = 0,345 + 0,05X
3,798 = 0,345 + 0,05X
X = 69,06 ppm
7. y = 0,345 + 0,05X
3,822 = 0,345 + 0,05X
X = 69,54 ppm
8. y = 0,345 + 0,05X
3,791 = 0,345 + 0,05X
X = 68,92 ppm
Grafik Sesudah Pengenceran

3,826
3,804
3,791
3,798
3,822
3,791

Konsentrasi Sesudah Pengenceran

Axis Title

69.8
69.6
69.4
69.2
69
68.8
68.6
68.4
68.2

Sebelum Pengenceran
1. V1. N1 = V2. N2
25. 68,78 = 1. N2
N2 = 1719,5 ppm
2. V1. N1 = V2. N2
25. 68,82 = 1. N2
N2 = 1720,5 ppm
3. V1. N1 = V2. N2
25. 69,62 = 1. N2
N2 = 1740,5 ppm
4. V1. N1 = V2. N2
25. 69,18 = 1. N2
N2 = 1729,5 ppm
5. V1. N1 = V2. N2
25. 68,92 = 1. N2
N2 = 1723 ppm
6. V1. N1 = V2. N2
25. 69,06 = 1. N2
N2 = 1726,5 ppm
7. V1. N1 = V2. N2
25. 69,54 = 1. N2
N2 = 1738,5ppm
8. V1. N1 = V2. N2
25. 68,92 = 1. N2
N2 = 1723ppm
Grafik Sebelum Pengenceran

Konsentrasi

Konsentrasi Sebelum Pengenceran


1742
1737
1732
1727
Axis Title

Konsentrasi

1722
1717

Pembasan\
Pada praktikum kali ini, praktikan akan melakukan percobaan Uji Kelarutan. Tujuan
dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat memahami dan mengetahui prinsip kelarutan,
menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif, dan agar praktikan memahami cara
meningkatkan kelarutan suatu zat. Kelarutan dalam besaran kuantitatif didefinisikan sebagai
konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, sedangkan secara
kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk
dispersi molekuler homogen. Menurut U.S. Pharmacopeia dan National Formulary definisi
kelarutan obat adalah jumlah ml pelarut dimana akan larut 1 gram zat terlarut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pH,temperature, jenis kelarutan,
bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielektrik pelarut, surfaktan, serta efek garam. Semakin
tinggi temperatur maka akan mempercepat kelarutan zat, semakin kecil ukuran partikel zat
maka akan mempercepat kelarutan za, dan dengan adanya garam akan mengurangi kelarutan
zat.
pada praktikum kali ini, yang pertama kali dilakukan adalah membuat kurva baku
paraceamol yang dilakukan oleh kelompok 2. Pertama-tama, paracetamol ditimbang
sebanyak 50 mg, kemudian masukan dalam labu takar 100ml, kemudia menambahkan sedikit
paracetamol sampai larut dan diencerkan aquadest hingga volumena 100ml. Kemudian
membuat serangkaian paracetamol dengan konsentrasi 10,20,30,40,50, dan 60 dalam labu
takar 10ml dengan lamda 244nm. Kemudian membuat kurva baku untuk menghitung jumlah
paracetamol yang terlarut. Kemudian menghitunng volume tiap konsentrasi dengan larutan
stok Larutan stok 25 mg/100 ml = 250 ppm = 250 mg/1000 ml. Dengan rumus

V1M1=V2M2. Dari hasil percobaan yang dilakukan, didapatkan absorbennya dari tiap
konsentrasi.
Konsentrasi (ppm)
10
20
30
40
50

Absorbansi
0,824
1,290
1,989
2,290
2,853

60
3,327
Dari hasil diatas, didapatkan persamaan regresi linier y = 0,345 + 0,05 X
Pada percobaan yang kedua adalah mengetahui pengaruh pelarut terhadap kelarutan
suatu zat. Pada percobaan kali ini, pelarut campuran yang digunkan adalah air, etanol dan
propelin glikol. Masing-masing kelompok membuat dengan volume yang berbeda-beda dari
tiap pelarut, dengan masing-masing dibuat total 50 ml. Kemudian melarutkan 1gram kedalam
masing-masing campuran pelarut, kemudian kocok dengan orbital shaker selama 2 jam. Pada
saat pengocokan, dari beberapa kelompok sebelum 2 jam, paracetamol sudah larut. Jika hal
ini terjadi, maka paracetamol ditambahkan lagi sebanyak 1gram kemudian di kocok lagi
dengan orbital shake sampai larutan jenuh (paracetamol tidak larut/tebentuk endapan).
Setelah itu larutan di saring, diambil filtratnya sebanyak 1ml masukan dalam labu takar 50ml
tambahkan aquades sampai batas. Kemudian membaca absorbancenya dengan lamda 244 nm.
Dari hasil percobaan yang dilakukan, didapatkan absorbanse nya tiap kelompok yaitu
Kelompok
Absorbansi
1
3,784
2
3,786
3
3,826
4
3,804
5
3,791
6
3,798
7
3,822
8
3,791
Dari hasil absorben yang didapatkan. Menghitung konsentrasi sesudah pengenceran
dengan persamaan linier 1. y = 0,345 + 0,05X. Setelah dihitung didapatkan kelompok 1
dengan konsentrasi 68,78 ppm, kelompok 2 dengan konsentrasi 68,82 ppm, kelompok 3
dengan konsentrasi 69,62 ppm, kelompok 4 dengan konsentrasi 69,18 ppm , kelompok 5
dengan konsentrasi 68,92 ppm, kelompok 6 dengan konsentrasi 69,06 ppm, kelompok 7
dengan konsentrasi 69,54 ppm, kelompok 1terakhirdengan konsentrasi 68,92 ppm.
Konsentrasi yang paling tinggi ada di konsentrasi kelompok 3.
Setelah menghitung konsentrasi sesudah pengenceran, kemudian menghitung
konsentrasi sebelum pengenceran dengan rumus V1N1= V2N2. didapatkan konsentrasi
sebelum pengenceran pada kelompok 1 adalah 1719,5 ppm. Kelompok2 adalah N 2 = 1720,5
ppm. kelompok 3 adalah N2 = 1740,5 ppm. kelompok 4 adalah N2 = 1729,5 ppm. kelompok 5

adalah N2 = 1723 ppm. kelompok 6 adalah N 2 = 1726,5 ppm. kelompok 7 adalah N 2 =


1738,5ppm. kelompok 1terakhir adalah N2 = 1723ppm.

Вам также может понравиться