Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Laut merupakan kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di
permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua dengan
benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau lainnya. Jadi laut merupakan
wilayah yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya
mengandung garam-garam yang berasa asin. Biasanya air mengair yang ada di
darat akan bermuara ke laut. Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih
luas daripada daratan, oleh karena itu Indonesia dikenal sebagai negara
maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora
maupun fauna.
Sumber air terbanyak di bumi ini adalah air laut. Namun, untuk
penggunaan sehari-hari tidak bisa digunakan secaara langsung karena harus
melalui pengolahan terlebih dahulu, mengingat salinitas air laut sangat tinggi.
Hydro sea water membran dapat mengubah air laut dengan salinitas tinggi
menjadi tawar untuk penggunaan sehari-hari.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas adapun rumusan
masalah yang penulis dapatkan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan perairan
laut?
2. Apa sajakah klasifikasi dari laut?
3. Apa sajakah batas-batas perairan laut di
Indonesia?
4. Apa sajakah jenis-jenis gerakan pada laut?
5. Apakah manfaat perairan laut bagi
kehidupan?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas adapun tujuan
yang ingin penulis sampaikan yaitu sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
yang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Perairan Laut
Laut adalah air yang berada di permukaan bumi yang menghubungkan
antarpulau dan antarbenua. Volume air laut meliputi 97,2% dari seluruh
volume air di permukaan bumi, dan dilihat dari luasnya meliputi 71% dari
luas permukaan bumi. Berikut merupakan tabel perbandingan luas daratan dan
lautan.
Air laut memiliki salinitas atau kadar garam. Salinitas (kadar garam) ialah
banyaknya garam dalam gram yang terdapat pada satu liter air laut. Laut
airnya terasa asin karena hasil pelapukan dari daratan yang mengandung
garam yang dibawa oleh sungai ke laut. Semakin tinggi garam-garam yang
terlarut dalam air laut semakin asin air laut tersebut.
Kadar garam biasanya dinyatakan dengan permil ()) atau perseribu yang
menunjukkan berapa gram kandungan mineral dalam setiap 1.000 gram air
laut. Misalnya, salinitas Laut Jawa 32, hal ini berarti bahwa dalam setiap
1.000 gram air Laut Jawa terlarut kadar garam sebanyak 32 gram. Salinitas
rata-rata lautan ialah sekitar 35%, sedangkan kandungan garam di laut
tersusun atas beberapa persenyawaan, antara lain natrium klorida (77,75%),
magnesium klorida (10,89), magnesium sulfat (4,73%), kalsium sulfat
(3,60%), kalium sulfat (2,46%), kalsium karbonat (0,35%), magnesium
bromida (0,21%), dan unsur runutan (0,01%). Kadar garam air laut di berbagai
tempat tidaklah sama. Kadar garam yang normal rata-rata adalah 3,5%. Laut
yang mempunyai kadar garam di atas 3,5% adalah laut berkadar garam tinggi,
misalnya Laut Mati (27,5%), Terusan Zues (6%), dan Laut Merah (4%). Laut
yang kadar garamnya rendah adalah laut yang memiliki kadar garam di bawah
3,5%, misalnya Teluk Bornis (2%), laut Hitam (1,6%), dan Laut Timur
(1,2%).
Tinggi rendahnya salinitas air laut tergantung pada berbagai faktor, berikut
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat salinitas air laut.
1. Curah hujan
Curah hujan yang terlalu banyak berarti menambah air tawar ke
dalam laut. Dengan adanya air tawar yang terlalu banyak, berarti salinitas
air laut menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan laut-laut yang berada di
daerah khatulistiwa atau tropis (yang mempunyai curah hujan tinggi) ratarata kadar garamnya rendah 33, misalnya, di Indonesia.
2. Penguapan
Penguapan yang tinggi mengakibatkan akumulasi mineral di laut.
Penguapan yang tinggi terdapat pada daerah antara garis balik utara (23
LU) dan garis balik selatan (23 LS). Penguapan berpengaruh terhadap
salinitas air laut. Semakin tinggi penguapan semakin tinggi pula kadar
garamnya karena penguapan yang tinggi mengakibatkan akumulasi garam
di laut semakin besar.
3. Banyak sedikitnya air laut yang bermuara ke laut
Pada musim hujan, laut mendapat tambahan air tawar dari sungai
yang cukup banyak karena semua aliran sungai bermuara di laut. Menurut
penelitian para ahli oseanografi, laut-laut di Indonesia bagian barat
berkadar garam lebih rendah daripada Indonesia bagian timur. Hal ini
dikarenakan Indonesia bagian barat mempunyai aliran sungai yang besar
dan bermuara di laut Indonesia bagian barat.
4. Penambahan air tawar karena pencairan es
Pada musim panas (summer) di daerah kutub (baik 66LS/LU)
mengalami penambahan air tawar akibat dari mencairnya es pada kedua
kutub tersebut. Kondisi ini menyebabkan salinitas air laut di daerah kutub
menjadi rendah.
Selain tingkat salinitas atau kadar garam, laut juga memiliki warna. Warna
air laut tergantung pada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut.
Berdasarkan tingkat kecerahannya warna air laut dibedakan menjadi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut.
a. Warna biru, karena sinar matahari yang bergelombang pendek (warna biru)
dipantulkan lebih banyak daripada sinar lain.
b. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan di dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan adanya plankton-plankton yang berwarna
hijau dalam jumlah besar.
c. Warna kuning, karena dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai
kuning di Cina (Sungai Huang Ho).
d. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinarsinar fosfor, misalnya laut Ambon.
e. Warna putih karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya laut di
Kutub Utara dan Selatan.
f. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah
yang terapung di permukaan laut, misalnya laut Merah.
g. Warna hitam karena di dasarnya terdapat lumpur hitam, misalnya laut
Hitam.
2.2
juta km2. Perairan laut ini merupakan lalu lintas yang ramai
dilalui
kapal-kapal
asing.
Wilayah
perairan
Indonesia
2.4
a. Arus Laut
Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerakan ke atas) maupun secara
horizontal (gerakan ke samping).
7
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus
bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut, sedangkan
arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Menurut
suhunya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus panas dan arus dingin.
Arus panas adalah arus yang bila suhunya lebih panas dari daerah yang
dilalui, sedangkan arus dingin adalah arus yang suhunya lebih dingin dari
daerah yang dilaluinya.
Terjadinya arus laut disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
yang menyebabkan terjadinya arus laut adalah sebagai berikut.
1. Angin
Angin merupakan salah satu penyebab terjadinya arus. Angin yang
menyebabkan terjadinya arus yaitu angin yang tetap berada pada suatu
daerah atau selama satu musim bertiup tetap dan kencang. Misalnya
angin pasat, angin barat, dan angin muson.
a. Angin pasat
Angin ini menyebabkan terjadinya arus khatulistiwa (karena
terdapat di daerah khatulistiwa) dan bergerak ke barat.
b. Angin Barat
Angin barat merupakan angin yang menyebabkan terjadinya
arus teluk, arus kurosyiwo, dan arus barat. Arus teluk (the gulfstream) terletak di lautan atlantik belahan bumi utara. Arus kurosio
terletak di lautan pasifik pada belahan bumi utara. Sedangkan arus
angin barat yang terletak di lautan belahan bumi selatan.
c. Angin muson
Angin ini menyebabkan terjadinya arus muson. Arus muson
terdapat di laut pedalaman Indonesia dan di Lautan Hindia utara
khatulistiwa. Arus muson ini arahnya berganti setiap setengah
tahun.
2. Perbedaan kadar garam (salinitas)
Air laut yang salinitasnya tinggi, berat jenisnya besar, sedangkan
air laut yang salinitasnya rendah, berat jenisnya kecil. Oleh karena itu,
perbedaan salinitas menyebabkan terjadinya arus bawah dan arus atas.
a. Arus bawah dari laut yang salinitasnya tinggi mengalir ke laut lain yang
salinitasnya rendah.Arus atas dari laut yang salinitasnya rendah mengalir
ke laut yang salinitasnya tinggi.
3. Perbedaan Suhu
Air laut yang mempunyai suhu rendah, volume molekul
airnya menjadi kecil dan berat jenisnya akan menjadi besar. Air
laut lalu turun dan menyebabkan terjadinya arus bawah.
Temperatur (suhu) yang tinggi menyebabkan volume molekul air
menjadi besar dan berat jenisnya kecil. Akibatnya, air menjadi
ringan sehingga air naik dan menyebabkan terjadinya arus di
permukaan (arus atas). Akibat dari itu semua, maka terjadilah arus
bawah yang dingin berasal dari kutub menuju khatulistiwa dan dari
khatulistiwa arus atas yang panas menuju kutub. Arus laut yang
disebabkan karena perbedaan suhu daerah satu dengan daerah yang
lain disebut sirkulasi termohaline.
b. Gelombang Laut
Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling
umum dan mudah kita amati. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut
puncak gelombang sedangkan titik terendah pada gerakan menurun
disebut lembah gelombang. Tititk tertinggi pada gerakan naik disebut
puncak gelombang sedangkan titik terendah pada gerakan menurun
disebut lembah gelombang.
c. Psang Surut
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang
terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal
ini didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi: Kekuatan tarikmenarik antara dua buah benda adalah berbanding lurus dengan massa
kedua benda itu, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin
kecil daya tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari
pada ke jarak bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak
dipengaruhi oleh bulan.
Pasang surut air laut dapat dibedakan menjadi dua yaitu sebagai
berikut:
1. Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang
surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1
(berdasarkan kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan
purnama). Pada kedua tanggal tersebut posisi Bumi - Bulan - Matahari
berada satu garis (konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik bulan dan
matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan bumi.
Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik
besar. Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan
mengalami pasang surut besar.
2. Pasang Perbani, merupakan peristiwa terjadinya pasang naik dan
pasang surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan
10
tersebut
posisi. Matahari-
2.5
A. Di Bidang Perikanan
Di dalam laut terdapat berbagai jenis ikan yang jumlah sangat
banyak. Secara geografis perairan yang kaya berbagai jenis ikan antara
lain tepian Laut Cina Selatan, tepian Samudra Pasifik, dan tepian samudra
Hindia. Di Indonesia, laut yang kaya akan ikan antara lain Laut Natuna,
Laut Sulawesi sampai Papua, laut di sebelah barat Pulau Sumatra sampai
sebelah selatan Nusa Tenggara Timur.
B. Di Bidang Pertanian Laut
Di bidang pertanian laut khususnya untuk budidaya rumput laut.
Manfaat dari rumput laut di antaranya, sebagai bahan pembuat agar-agar
dan bahan dasar kosmetika.
C. Sumber Mineral
Beberapa material laut antara lain sebagai berikut.
1.
Fosfat berasal dari tulang-belulang
ikan dan kotoran burung pemakan ikan. Fosfat dapat dimanfaatkan
sebagai bahan pupuk.
2.
3.
Garam,
bauksit.
kegiatan
penambangan
11
F. Pengatur Iklim
Perbedaan sifat fisik laut dan daratan dapat menimbulkan gerakan udara
(angin). Bersama-sama angin uap air laut terbawa dan dapat menyejukkan atau
memanaskan tempat yang dilalui serta dapat menyebabkan turunnya hujan.
digunakan
untuk
mengamankan
dan
mempertahankan
keutuhan
seluruhwilayah tanah air dari berbagai ancaman yang datang dari negara lain.
2.6
Laut
Dalam memanfaatkan perairan laut terdapat berbagai permasalahan dan
kendala yang menyebabkan tidak optimalnya proses pemanfaatan sumber
daya laut tersebut. Beberapa kendala dalam memanfaatkan perairan laut yaitu
sebagai berikut.
a. Masih terbatasnya sarana pelayaran
Sebagaimana telah kita ketahui negara Indonesia merupakan
negara kepulauan yang terdiri dari hampir 17.000 pulau besar dan kecil
serta sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan. Dengan
demikian
diperlukan
sarana
pelayaran
yang
mencukupi
untuk
12
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
3.2
Saran
13
14