Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
KELOMPOK
Awanda Putri
Amalia
(P2.31.33.1.15.005)
(P2.31.33.1.15.012)
Hasna Nafiah
(P2.31.33.1.15.018)
(P2.31.33.1.15.023)
(P2.31.33.1.15.037)
2016
E.
coli
yang
diperbolehkan
berdasarkan
Kep-02/
MENKLH/I/1988, baku mutu air laut untuk pariwisata dan rekreasi (mandi,
renang dan selam) adalah < 1000 cfu/100 ml. Sedangkan kualitas air secara
biologis ditentukan oleh kehadiran bakteri E. coli di dalamnya. Kandungan
bakteri E. coli dalam air berdasarkan ketentuan WHO (1977), air untuk
rekreasi jumlah maksimum yang diperkenankan setiap 100 ml adalah 1.00
koloni, air untuk kolam renang 20 koloni, dan untuk air minum 1 koloni.
Standar jumlah total bakteri E. coli yang sesuai dengan Permenkes No.
416/PERMENKES/PER/IX/1990 yaitu dalam setiap 100 ml air terdapat 10
koloni total bakteri E. coli. Penentuan kehadiran bakteri dalam air
berdasarkan kebutuhannya, dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya
jenis yang berbahaya sebagai penyebab penyakit, penghasil toksin, dan
penyebab pencemaran air (Suriawiria, 2005).
Bakteri Vibrio
Vibrio sp. merupakan salah satu bakteri patogen yang tergolong dalam
divisi bakteri, klas Schizomicetes, ordo Eubacteriales, Famili Vibrionaceae.
Bakteri ini bersifat gram negatif, fakulttif anaerobik, fermentatif, bentuk sel
batang dengan ukuran panjang antara 2-3 um, berwarna kuning, datar,
katalase dan oksidase, methyl red dan H2S glukosa, laktosa, galaktosa dan
manitol positif. Sedangkan sellobiosa, fruktosa, bersifat negatif. Bakteri
Vibrio sp. adalah bakteri yang paling umum terdapat pada perairan dangkal
diseluruh dunia. Vibrio sp. dapat bergerak dan memiliki satu flagel kutub
dan dapat tumbuh baik pada suhu 370 C. Kebanyakan spesies bakteri ini
tahan terhadap salinitas tinggi, dan pertumbuhannya sering dirangsang oleh
NaCl. Beberapa Vibrio sp. bersifat halofilik, memerlukan NaCl untuk
pertumbuhannya (Jawetz dkk, 2001).
Vibrio sp. merupakan patogen oportunistik yang dalam keadaan normal
ada dalam lingkungan pemeliharaan, kemudian berkembang dari sifat yang
saprofitik menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya memungkinkan.
Bakteri Vibrio sp. yang patogen dapat hidup di bagian tubuh organisme lain
baik di luar tubuh dengan jalan menempel, maupun pada organ tubuh bagian
dalam seperti hati, usus dan sebagainya. Salah satu jenis bakteri yang sangat
penyakit,
seperti
Salmonella
penyebab
penyakit
Orang
Vibrio parahaemolyticus
Kerang-kerangan merupakan sumber infeksi saluran pencernaan jika
dimasak mentah atau sedikit dimasak.
b. Bacillus cereus
Organisme ini adalah batang besar gram positif yang membentuk
spora dan merupakan salah satu anggota suku Bacillaceae saprofit
yang paling sering terdapat dimana-mana. Apabila makanan yang di
terjadi
setelah
menelan
eksotoksin
yang
terbentuk
Enterobacter
aerogenes
menyebabkan
pelendiran
pada
susu.
Lactobacillus plantarum menyebabkan pelendiran pada produk buahbuahan, sayuran, cider, sauerkraut, dan bir (Budiyanto, 2002).
Ada dua intoksikasi pangan utama yang disebabkan bakteri, yaitu (1)
botulisme, disebabkan oleh toksin yang dihasilkan oleh Clostridium
botulinum dan (2) intoksikasi stapilokoki, disebabkan oleh toksin yang
dihasilkan oleh Staphylococcus aureus.
Indeks pangan dapat digolongkan ke dalam dua kelompok: (1) infeksi
dimana makanan tidak menunjang pertumbuhan patogen tersebut, misalnya,
patogen penyebab tuberkolosis (Mycobacterium bovis dan M. tubercolosis),
Salmonela
spp,
Listeria,
vibrio
parahaemolyticus,
dan
Daftar Pustaka
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/46931/4/Chapter%20II.pdf
https://www.academia.edu/10213507/MIKROORGANISME_DALAM_AIR_5_
https://apikdewefppundip2011.wordpress.com/2012/06/29/makalah-mikrobiologimikroorganisme-dalam-makanan/
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-albiner3.pdf