Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
VI. REKRUTMEN
Rekrutmen dapat didefenisikan sebagai jumlah ikan dari suatu kohort tertentu atau kelas
umur (year class) yang masuk ke dalam fase eksploitasi dari suatu perikanan dimana individuindividu yang berukuran lebih kecil dari stok tersebut pada periode waktu tertentu akan
bertumbuh menjadi besar. Dengan kata lain bahwa jumlah ikan dari suatu kohort atau kelas umur
yang akan siap untuk diekploitasi dalam suatu periode waktu (contohnya dalam tahun).
Rekrutmen penting untuk orang perikanan karena mempunyai efek langsung pada kelimpahan
ikan berikutnya, dan besarnya hasil yang dapat ditangkap atau dipanen dari suatu stok tertentu.
Sejumlah faktor-faktor biotik dan abiotik mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap rekrutmen dari suatu stok. Faktor-faktor biotik termasuk banjir, musim kemarau, angin
ribut, temperatur, salinitas, tingkat oksigen, lapisan kedalaman yang berbaur (mixed layer depth),
kandungan unsur hara dalam air dan pertimbangan faktor lingkungan lainnya. Faktor-faktor
biotik termasuk kelimpahan mangsa atau kelimpahan suplai makanan, kelimpahan pemangsa,
kelimpahan pesaing (competitor), parasit dan penyakit, kanibalisme, fekunditas, ketersediaan
lokasi (habitat) pemijahan, ukuran stok/pemijah, dan banyak faktor lainnya. Hubungan yang
paling umum yang dipelajari dari rekrutmen adalah bagaimana hubungan antara ukuran dari
stok dan konsekuensi rekrutmennya. Pada kenyataannya bahwa efek terbesar dari perikanan
tereksploitasi adalah ukuran dari stok. Dari sini, adalah sangat berpengaruh terhadap intervensi
manajemen.
Berdasarkan pada situasi rekrutmen, maka Ricker (1975) menyatakan bahwa ada 3 tipe
rekrutmen, yaitu:
1). Rekrutmen ujung pisau (knife edge recruitment). Semua ikan dari kelas umur tertentu akan
mudah tertangkap pada suatu waktu tertentu, dan
sama dengan sisa hidupnya (atau
sekurang-kurangnya
berturut-turut).
tertangkap suatu
kelas umur bertambah secara gradual dalam waktu dua tahun atau lebih, tetapi setiap tahun
selama musim penangkapan setiap individu ikan tertangkap maupun lolos dari tangkapan. Jadi
suatu kelas umur dapat dibagi menjadi dua platon yang berbeda, yaitu yang terrekrut dan tidak-
terrekrut. Ikan pada platon terrekrut dalam hidupnya akan berukuran lebih besar dari tidakterrekrut, akan tetapi sering terjadi tumpang-tindih ukuran. Rekrutmen platon akan menjadi jelas
ketika penangkapan terhadap ikan yang melakukan suatu ruaya pemijahan ( a breeding
migration) dan ikan yang matang tidak bercampur dengan yang tidak matang.
3). Rekrutmen kontinu (continuous recruitment). Penambahan gradual yang bertahap dari
kemudahan tertangkap anggota kelas umur ikan tertentu selama dua tahun atau lebih yang mana
berhubungan dengan penambahan ukuran individu ikan, atau perubahan tingkah laku ataupun
distribuinya, atau juga kombinasi keduanya. Setiap individu ikan akan mudah tertangkap jika
bertumbuh dan menjadi semakin tua hingga mencapai batas maksimum tertangkap.
Hubungan yang umum antara stok ikan dewasa dengan rekrutmen yaitu antara jumlah
pemijah (spawner) dan yang terrekrut. Hubungan ini diperhadapkan dengan faktor: a). jika tidak
ada pemijah maka tidak ada yang rekrut, b). setiap stok mempunyai kesempatan untuk
bertumbuh, kecuali stok yang telah punah, c). stok di alam jumlahnya terbatas yang mana
disebabkan oleh faktor alam yang sewaktu-waktu bisa mempercepat laju mortalitas, sebaliknya
juga dengan pertumbuhannya.
Runtuhnya beberapa perikanan dunia disebabkan karena kegagalan rekrutmen. Cushing
(1973) menyarankan agar masalah penangkapan yang berlebihan, yang dijelaskan pada pola
pertumbuhan, harus digantikan dengan masalah yang lebih serius, yaitu rekrutmen dimana
mempengaruhi pengurangan stok akibat penurunan rekrutmen.
6.1 Hubungan Stok-Rekrutmen
Masalah stok dan rekrutmen dapat dirumuskan sebagai pencairan hubungan antara
ukuran stok induk dan rekrutmen berikutnya dalam jumlah atau kekuatan kelas tahunan (year
class strength). Ini merupakan inti dari dinamika populasi ikan, karena hubungan tersebut
mewakili masalah regulasi alamiah dari ukuran populasi, baik itu sedang tereksploitasi ataupun
belum.
Jelasnya bahwa tidak ada ikan muda (rekrut) yang diproduksi, jika tidak ada ikan dewasa
(akibat aktivitas perikanan) yang matang, memijah, memproduksi telur, menetas dan bertumbuh
menjadi rekrut (Gambar 6.1a). Ikan-ikan betina dari berbagai spesies ikan yang siap memijah,
memproduksi beribu-ribu telur, kadang-kadang jutaan. Fekunditas membuat ahli-ahli biologi
perikanan percaya bahwa bahkan suatu biomasa induk yang sangat terbatas akan cukup untuk
melengkapi (restocking) ikan yang rekrut setelah musim pemijahan. Telah diasumsikan bahwa
ciri-ciri lingkungan abiotik (kondisi oseanografi) akan mendeterminasi seberapa banyak telur
yang dipijah akan menetas menjadi rekrut. Ukuran dari stok memijah yang mendekati atau sama
dengan nol adalah tidak relevan untuk melihat jumlah yang rekrut. Situasi dimana jumlah yang
rekrut dari suatu stok tertentu diuji dengan faktor yang bukan biomasa disebut lack of stock
recruitment relationship. Penganjur pertama dari pandangan ini adalah oleh Beverton dan Holt
(1957).
Banyak karya tahun 1960an dan 1970an melihat hubungan stok rekrutmen (seperti
Parrish,1978 dan Saville, 1980 dalam Pauly 1984a), dengan ditunjukan runtuhnya perikanan di
tiga dekade ini akibat recruitment overfishing (kelewat tangkap karena rekrutmen).
Bagaimanapun, hubungan stok rekrutmen tidak bisa didapatkan secara langsung dengan
memplot indeks rekrutmen dan biomasa induk. Perlu menghitung secara simultan hubungan stok
rekrutmen dan faktor biotik yang mempengaruhinya. Csirke (1980) dalam Pauly (1984a) melihat
pengaruh kondisi oseanografi terhadap ikan teri Peru (Peruvian anchovy), dan ada juga
menghubungkan berbagai faktor yang mempengaruhi rekrutmen dengan menggunakan regresi
berganda.
Ada 4 tipe hubungan stok rekrutmen yang umumnya digunakan, yaitu:
1). Rekrutmen bertambah ke arah suatu asimtotik (lawan dari model ini menggambarkan lack of
stock recruitment relationship), dapat dilihat pada Gambar 6.1b.
2). Rekrutmen bertambah dengan suatu proporsi kepangkatan (power) dari biomasa induk atau dari
jumlah telur yang dilepaskan (Gambar 6.1c).
3). Rekrutmen bertambah menuju ke atau berlawanan dari arah maksimum pada suatu tengah ukuran
stok induk (P), menurun dengan bertambahnya nilai P (Gambar 6.1d).
4). Bukan ketiga tipe di atas, tetapi hubungan stok rekrutmen yang menyesuaikan dengan bentuk tipe
1, 2 dan 3 setelah simultan dari faktor-faktor lingkungan (biotik atau abiotik) dihilangkan, seperti
yang dikemukakan oleh Csirke (1980) dalam Pauly (1984a).
6.1.1 Hubungan Stok Rekrutmen oleh Beverton dan Holt
Pada model ini hubungan diantara jumlah yang rekrut (R) dan ukuran stok memijah
(spawning stock size, P) dinyatakan sebagai berikut:
R = 1/( + )
dimana R adalah jumlah rekrut, P adalah ukuran stok induk (dalam berat, dalam jumlah ataupun
sebagai produksi telur), adalah suatu indeks stok-mortalitas bebas (stock-independent
mortality) dan adalah suatu indeks stok-mortalitas terikat (stock-dependent mortality).
Persamaan di atas dapat ditulis kembali dalam bentuk:
lnR - lnP = lna - bP
yang membentuk suatu regresi linear, yaitu: y = a + bx dimana y = lnR - lnP, dan x = P.
Konstanta a = ln dan b = ln. Sekali dan diestimasi, nilai maksimum rekrutmen (Rm) akan
didapat dari :
Rm = / e
dimana e = 2.7183, merupakan basis logaritma natural. Stok induk pada rekrutmen maksimum
(Pm) diestimasi dari persamaan:
Pm = 1/
Ketika P dan R diekspresikan dalam unit yang sama, maka suatu tingkat penempatan kelimpahan
(level of replacement abundance) didapatkan, dimana P = R. Tingkat perpindahan ini dapat
diestimasi melalui:
Pr = (ln)/ = Rr
Untuk berbagai maksud, adalah masuk akal untuk mengasumsikan bahwa (rataan ukuran)
dari stok induk awal (virgin parental stock, Pv) akan sama dengan Pr, jika estimasi Pv tersedia.
Unit asli rekrutmen harus dikonversikan ke unit P melalui multiplikasi Pv/Pr (lihat Tabel 6.2 dan
Gambar 6.3). Pada tabel ini (Pauly 1980d dalam Pauly 1984a), nilai yang ditampilkan akan
dipandang sebagai nilai tentatif berhubungan dengan aproksimasi yang dibuat untuk estimasi
sejumlah rekrut. Hasil perhitungan didapatkan r2 = 0.694, = 0.886, =0.001, Pm = 937.349 dan
Rm = 305.516.
Tabel 6.2. Data bagi tipe hubungan stok rekrutmen Ricker terhadap ikan false trevally (Lactarius lactarius)
dari Teluk Thailand.
Tahun
P(dalam ribuan ton)
R(dalam jutaan)
R(dalam unit P)
Stok awal
2660
(2660)
1963
2087
239
4606.8
1966
1277
292
5228.4
1967
422
138
2660.0
1968
444
202
3893.6
1969
191
90.8
1750.2
1970
1971
1972
29.8
37.8
4
15.5
55.5
8.9
298.77
1069.8
171.55
http://rumbaru.blogspot.co.id/2014/10/rekrutmen-ikan.html