Вы находитесь на странице: 1из 7

46

BAB IV
PEMBAHASAN

Sebagaimana yang telah diuraikan pada bab-bab terdahulu


dimana penulis telah menjabarkan teori tentang tuberculosis paruparu

yang

termuat

dalam

tinjauan

kasus

diperoleh

melalui

pendekatan langsung pada klien NY. S dengan kasus tuberculosis


paru-paru diruang perawatan BUGENVILE

RSUP NTB, maka pada bab

ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan kasus yang
telah didapatkan melalui beberapa tahapan mulai dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

A.

Pengkajian
Pengkajian

merupakan

dasar

utama

dalam

proses

keperawatan. Dalam penulisan ini, penulis melakukan pengkajian


pada

klien

Tn.

dengan

gangguan

sistem

pernapasan

tuberculosis paru-paru diruang Flamboyan RSUP NTB.


Tanda dan gejala tuberculosis paru-paru menurut teori
Doenges adalah kelemahan, dimana pada malam hari, kesulitan
tidur pada malam hari, menggigil/berkeringat, adanya faktor
stress

lama,

kehilangan
berat

perasaan

nafsu makan,

badan, turgor

tidak

berdaya/tidak

ada

harapan,

mencerna dan

penurunan

keringat, kulit

bersisik,

tidak dapat

kulit buruk,

nyeri dada akrena batuk yang berulang, batuk produktif/tidak


produktif,
lemah,

pernapasan

terdengar

cepat,

bunyi

perkusi

ronchi,

46

redup,

perasaan

vocal

premitus

isolasi/penolakan

47
karena

penyakit

perubahan

pola

menular,

hidup

biasa

takikardi,
dalam

takipnea/dispnea,

tanggung

jawab/perubahan

kapasitas fisik untuk melaksanakan peran.


Sedangkan tanda dan gejala tuberculosis paru-paru yang
ditemukan pada kasus adalah klien mengatakan badannya terasa
lemah.

Klien mengatakan

susah tidur,

mudah terbangun,

jika

44
46
klien beraktivitas nampak sesak,
klien nampak sering menguap,
konjungtiva

anemis,

klien

sangat

kooperatif

dalam

proses

keperawatan dan berharap cepat sembuh dari penyakitnya. Klien


tenang dalam menghadapi penyakitnya dan menerima penyakitnya
sebagai
tidak

cobaan,

klien

dihabiskan,

mengatakan

klien

nampak

malas

makan,

kurus,

turgor

porsi
kulit

makan
buruk,

penurunan berat badan, kulit bersisik, klien mengatakan terasa


nyeri

pada

leher

saat

menelan,

klien

mengatakan

batuk

berlendir, sputum nampak berbusa dan berwarna putih, frekuensi


napas

30x/menit,

vocal

premitus

lemah

pada

paru

kanan

dan

terdengar bunyi ronchi, klien mampu berinteraksi dengan baik,


terjadi perubahan pola biasa dalam tanggung jawab/perubahan
kapasitas fisik untuk melaksanakan peran, berkeringat, nyeri
dada pada saat batuk.

B.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa
(Doenges,

1999)

yang
pada

ditemukan
tuberculosis

berikut :

47

dalam

tinjauan

paru-paru

adalah

teoritis
sebagai

48
1.

Infeksi

resiko

tinggi

(penyebaran/aktivitas ulang).
2.

Bersihan jalan napas, tidak efektif.

3.

Nutrisi,

perubahan,

Kurang

pengetahuan

kurang

dari

kebutuhan tubuh.
4.

(kebutuhan

belajar mengenai kondisi, aturan, tindakan dan pencegahan)


5.

Gangguan pertukaran gas.


Sedangkan pada kasus tuberculosis paru-paru diagnosa

keperawatan pada klien Tn. S meliputi :


1. Ketidakefektifan jalan nafas
2. Kerusakan pertukaran gas
3. Gangguan istirahat tidur

C.

Perencanaan
Penulis

membuat

perencanaan

keperawatan

berdasarkan

prioritas masalah yang didapat pada perencanaan ini terdapat


kesenjangan yang bervariasi dengan perencanaan yang tercantum
dalam tinjauan teori.
Perencanaan

dari

masing-masing

diagnosa

dapat

diuraikan sebagai berikut :


Bersihan
peningkatan
fungsi

jalan

mukus.

pernapasan,

napas

tidak

Perencanaan
catat

efektif
menurut

kemampuan

berhubungan
teori
untuk

adalah

dengan
kaji

mengeluarkan

mukosa/batuk efektif, catat jumlah sputum, adanya hemaptoe,


berikan pasien posisi semi fowler, bantu pasien untuk batuk

48

49
efektif, bersihkan sekret dari mulut dan trakhea (penghisapan
sesuai

dengan

keperluan),

lembabkan

udara

atau

oksigen

inspirasi. Sedangkan perencanaan pada kasus meliputi kaji pola


napas

klien,

beri

posisi

semi

fowler,

anjurkan

minum

air

hangat 1500 ml/24 jam, mengajarkan dan menganjurkan batuk


efektif,

kolaborasi

penatalaksanaan

untuk

pemberian

obat

ekspektoran.
Kesenjangan yang didapatkan adalah bersihkan sekret dari
mulut dan trakhea (penghisapan sesuai dengan keperluan) yang
ada dalam teori tidak direncanakan karena klien dalam keadaan
sadar

dan

klien

bisa

mengeluarkan

sekret

dengan

cara

dibatukkan, dan intervensi selanjutnya yaitu lembabkan udara


atau

oksigen

direncanakan

inspirasi,yang
karena

ada

kebutuhan

dalam

oksigen

teori

tapi

klien

masih

tidak
bisa

terpenuhi tanpa pemberian O2.


Gangguan pemenuhan istirahat dan tidur berhubungan dengan
stimulasi pusat jaga akibat batuk. Dalam perencanaan diagnosa
ini, karena tidak terdapat dalam konsep teori yang ada maka
penulis

menyusun

perencanaan

berpatokan

pada

literatur-

literatur yang membahas tentang pemenuhan istirahat tidur dan


menyesuaikan

dengan

kebutuhan

klien.

menyenangkan

(semi

fowler),

anjurkan

Beri

posisi

keluarga

yang
untuk

menciptakan lingkungan yang tenang, memberi penjelasan kepada


klien untuk membatasi pembesuk terutama pada jam istirahat.

D.

Implementasi

49

50
Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan apa yang
direncanakan sebelumnya. Dalam melakukan tindakan keperawatan
tersebut penulis bekerjasam dengan klien, keluarga, dan tenaga
keperawatan yang ada di ruang perawatan Flamboyan. pada tahap
ini

klien

diberi

penjelasan

tentang

hal-hal

yang

akan

dilakukan.
Dalam pelaksanaan tindakan terhadap Tn. S terhadap
tindakan yang dilakukan yaitu :
1. Tindakan observasi : Melakukan pengkajian terhadap klien
dengan cara wawancara dan dengan melakukan pemeriksaan fisik
(inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) serta melakukan
pengamatan

dan

penilaian

terhadap

tindakan

yang

telah

dilakukan.
2. Tindakan mandiri pasien : klien dapat merubah posisi yang
nyaman

menurutnya,

klien

melakukan

batuk

efektif

(untuk

mengencerkan dahak)
3. Tindakan mandiri perawat : Mengajarkan klien untuk batuk
efektif
4. Tindakan

kolaboratif

membantu

dalam

pemberian

obat

ekspektoran.

Dalam pelaksanaan tindakan tersebut di atas terdapat


faktor pendukung dan faktor penghambat yaitu:
1. Faktor pendukung
a)

Motivasi diri sendiri oleh perawat untuk memberikan


perawatan pada klien.

50

51
b)

Adanya

kekompakan

dan

kerjasama

yang

baik

antara

mahasiswa dalam menyelesaikan kasus tersebut.


c)

Klien

kooperatif

dalam

pelaksanaan

tindakan

yang

diberikan.
d)

Keluhan

mendukung

dan

membantu

dalam

pelaksanaan

tindakan.
e)

Fasilitas rumah sakit yang cukup memadai.

f)

Adanya

partisipasi

dari

CI

lahan

dan

CI

institusi

dalam membimbing mahasiswa dan pengambilan kasus.


g)

Adanya kerjasama yang baik antara pegawai rumah sakit


dan

memberikan

kesempatan

dalam

melaksanakan

tindakan

keperawatan.
2. Faktor penghambat
a)

Kondisi klien yang masih belum stabil

b)

Keterbatasan waktu dalam melaksanakan perawatan.

E.

Evaluasi
Evaluasi
keperawatan.

merupakan

Evaluasi

ini

langkah
meliputi

akhir
evaluasi

dalam
yang

proses

menunjang

adanya kemajuan dan keberhasilan dari masalah yang di hadapi


oleh klien.
Setelah melakukan Asuhan Keperawatan
mulai

dari

tanggal

31

oktober

sampai

selama 1 minggu
5

november

2011

menunjukkan bahwa semua diagnosa keperawatan yang di tegakkan


teratasi. Hal ini dapat di jelaskan sebagai berikut :

51

52
Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan
berhubungan

produksi
dengan

mucus

gangguan

dan

kerusakan

kapasitas

pertukaran

oksigen.

gas

Diagnosa

tersebut dapat teratasi oleh penulis selama 1 minggu perawatan


karena

adanya

beberapa

faktor

tampak tidak batuk, sputum

yang

mendukung,

yakni

klien

(-), tidak terdengar bunyi whezing

dan tanda-tanda vital (TTV) klien

TD :110/70 mmHg, RR: 24

X/menit, S: 36,5 C, N: 80 X/menit.


Gangguan

pemenuhan

istirahat

dan

tidur

berhubungan

dengan sering batuk pada malam hari. Diagnosa tersebut telah


taratasi pada hari pertama dimana

klien sudah bisa tidur

dengan nyenyak, tanda-tanda vital klien (TD = 110/70 mmHg, N =


80 x/menit).

52

Вам также может понравиться