Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Kelompok 5
Asrianti
(1606953700)
Irasdinar Y.I
(1606954022)
Meilania Regina
(1606954110)
Qanita Fauzia
(1606954275)
Rahmi Fajri
(1606954306)
Rinna Wahyuningrum
(1606954395)
1. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
375/MENKES/SK/III/2007
Berkaitan dengan Standar Profesi Gizi, terdiri dari bagian pendahuluan, standar
kompetensi, dan kode etik ahli gizi
Aspek
Keterangan
1. Ahli gizi berkewajiban menaati, melindungi, menjunjung tinggi
ketentuan yang dirancang profesi
2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memajukan dan memperkaya
pengetahuan dan keahlian yang diperlukan dalam menjalankan
profesinya sesuai perkembangan ilmu dan teknologi terkini serta peka
dalam perubahan lingkungan
3. Ahli gizi harus menunjukan sikap percaya diri, pengetahuan luas, dan
berani mengemukakan pendapat serta senatiasa menunjukan
kerendahan hati dan mau menerima pendapat orang lain yang benar
Kewajiban bagi
4. Ahli gizi dalam menjalankan profesinya berkewajiban untuk tidak
diri sendiri
boleh dipengaruh i oleh kepentingan pribadi termasuk menerima uang
dan imbalan yang layak sesuai dengan jasanya, meskipun dengan
pengetahuan klien/masyarakat (tempat diaman ahli gizi dipekerjakan)
5. Ahli gizi berkewajiban memelihara kesehatan dan keadaan gizinya
agar dapat bekerja dengan baik.
6. Ahli gizi berkewajiban melayani masyarakat umum tanpa
memandang keuntungan perseorangan atau kebesaran seseorang.
7. Ahli gizi berkewajiban selalu menjaga nama baik profesi dan
mengharumkan organisasi profesi.
1. Ahli gizi dalam bekerja melakukan promosi gizi, memelihara dan
meningkatkan status gizi masyarakat secara optimal, berkewajiban
senantiasa bekerjasama dan menghargai berbagai disiplin ilmu
sebagai mitra kerja di masyarakat.
Kewajiban bagi 2. Ahli gizi berkewajiban senantiasa memelihara hubungan
persahabatan yang harmonis dengan semua organisasi atau disiplin
teman sejawat
ilmu/profesional yang terkait dalam upaya meningkatkan status gizi,
kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat.
3. Ahli gizi berkewajiban selalu menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
keterampilan baru pada sesama profesi dan mitra kerja.
1. Ahli gizi berkewajiban senantiasa mengenal dan memahami
keterbatasannya sehingga dapat bekerja sama dengan pihak lain atau
membuat rujukan bila diperlukan.
2. Ahli gizi dalam bekerja sama dengan para professional lain di bidang
Kewajiban bagi
kesehatan maupun lainnya berkewajiban senantiasa memelihara
pengertian yang sebaik-baiknya.
profesi lain
3. Dalam bekerja sama dengan profesional lain di masyarakat, ahli gizi
berkewajiban hendaknya senantiasa berusaha memberikan dorongan,
dukungan, inisiatif dan bantunan lainnya dengan sungguh-sungguh
demi tercapainya status gizi dan kesehatan optimal di masyarakat.
Nilai dan
keyakinan
terkait
Iklan
Keterangan
Bab II: Perizinan
Pasal 5: Tenaga Gizi untuk dapat melakukan pekerjaan dan praktiknya
harus memiliki sertifikat kompetensi dan STRTGz.
Pasal 8:
1. Setiap Tenaga Gizi Registered Dietisien yang melakukan praktik
Pelayanan Gizi secara mandiri dan bekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan wajib memiliki SIPTGz.
2. Setiap Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis
Registered yang melakukan pekerjaan Pelayanan Gizi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIKTGz.
Bab III: Pelaksanaan Pelayanan Tenaga Gizi
Pasal 15: Tenaga Gizi yang akan memberikan Pelayanan Gizi secara
mandiri harus memiliki peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
konseling gizi dan Pelayanan Gizi di berbagai fasilitas.
Kewajiban bagi
teman sejawat
Kewajiban bagi
profesi lain
Nilai dan
keyakinan
terkait
Iklan
Keterangan
Bab V: Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit
Pada penyelenggaraan makanan rumah sakit dengan sistem swakelola,
instalasi gizi/unit gizi bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh
Kewajiban bagi
teman sejawat
Kewajiban bagi
profesi lain
(Koordinasi Pelayanan)
Komunikasi antar disiplin ilmu sangat diperlukan untuk memberikan
asuhan yang terbaik bagi pasien. Sebagai bagian dari tim pelayanan
kesehatan, dietisien harus berkolaborasi dengan dokter, perawat, farmasi
dan tenaga kesehatan lainnya yang terkait dalam memberikan pelayanan
asuhan gizi.
Bab XI: Pengawasan dan Pengendalian Mutu Pelayanan Gizi
Adanya tindakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi dari mutu
pelayanan gizi yang sudah dijalani.
Bab II: Konsep Pelayanan Gizi Rumah Sakit
Terapi gizi harus selalu disesuaikan dengan perubahan fungsi organ.
Pemberian diet pasien harus dievaluasi dan diperbaiki sesuai dengan
perubahan keadaan klinis dan hasil pemeriksaan laboratorium.
Nilai dan
keyakinan
terkait
Iklan
(Misi)
Menyelenggarakan pelayanan gizi yang berorientasi pada kebutuhan dan
kepuasan klien/pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif untuk meningkatkan kualitas hidup.
Meningkatkan profesionalisme sumber daya kesehatan.
Keterangan
BAB II Kegiatan Pengembangan Keprofesian
Pasal 2
Kewajiban bagi
teman sejawat
Kewajiban bagi
profesi lain
Nilai dan
keyakinan
terkait
Iklan