Вы находитесь на странице: 1из 5

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB IV
GROUND VIBRATION

4.1. Pengertian Ground Vibration


Ground vibration adalah gelombang yang bergerak di dalam tanah
disebabkan oleh adanya sumber energi. Sumber energi tersebut dapat berasal dari
alam, seperti gempa bumi atau adanya aktivitas peledakan. Beberapa penelitian
telah dilakukan dalam usaha menentukan hubungan antara faktor-faktor tersebut
sesuai dengan tingkat getaran.
Dua faktor prinsip yang mempengaruhi tingkat getaran hasil peledakan
yaitu :
1. Jumlah muatan bahan peledak maksimal atau delay Apabila muatan ditambah
maka tingkat getaran akan bertambah, tetapi hubungan ini bukan merupakan
hubungan yang sederhana, misalnya muatan dua kali lipat jumlahnya tidak
menghasilkan getaran yang dua kali lipat.
2. Jarak dari lokasi peledakan Pengaruh jarak terhadap tingkat getaran yaitu
apabila jarak pengukuran lokasi peledakan semakin jauh maka getaran yang
dihasilkan juga semakin kecil.
4.2 Scale Distance
Scale Distance adalah parameter untuk dimensi jarak. Scale distance
dinyatakan sebagai perbandingan antara jarak dan isian bahan peledak yang
mempengaruhi hasil getaran. Jika isian lubang (ratio perbandingan panjang dan
diameter lebih dari 6), gelombang akan dirambatkan di depan lubang bor. Scale
distance, d/W. W total berat bahan peledak yang meledak per delay sedangkan d
merupakan jarak dari alat perekam terhadap lokasi peledakan. Rumus di atas
dapat dituliskan sebagai berikut:
..(persamaan 4.1)

Resti Fauzi
H1C114097

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dimana:
PPV = peak particle velocity (mm/s),
d = jarak dari recorder ke lokasi peledakan (m),
W = total berat bahan peledak per minimum delay (kg),
K,m = konstanta,
SD

= Square Root Scale distance untuk isian lubang ledak (m/kg0,5)

SD

d
W

.(persamaan 4.2)

Dimana:
SD = Scaled Distance
d

= jarak dari peledakan ke bangunan (m)

W = Isian bahan peledak maksimum per delay (kg)


Kontrol Getaran Kecepatan partikel adalah kecepatan partikel bumi
bergetar sekitar posisi semula (rest position). Kecepatan partikel adalah fungsi
dari energi (input energy). Energi yang besar menghasilkan kecepatan partikel
yang tinggi pula. Peledakan delay mengurangi tingkat getaran sebab setiap delay
menghasilkan masing-masing gelombang seismik yang kecil terpisah.
1. Analisa Scaled Distance Yang Disesuaikan
Peraturan scaled distance menunjukkan kondisi-kondisi dimana pekerjaan
peledakan tidak boleh dilakukan. Pengaturan kembali hukum scaled distance
diperlukan seandainya harga scaled distance tidak lagi sesuai dengan kebutuhankebutuhan operasi. Pengaturan ini didasarkan pada alasan bahwa tingkat getaran
akibat getaran selalu berada dalam batas aman.
2. Scaled Distance Chart (Grafik Scaled Distance)
dapat dibuat pada grafik log-log untuk bermacam macam harga dari
Scaled Distance. Dengan diketahuinya harga Scaled Distance, dapat ditentukan
jumlah muatan bahan peledak untuk bermacam-macam jarak lokasi peledakan
dimana yang aman. Penggambaran pada kertas grafik log-log dengan sumbu tegak
jumlah muatan bahan peledak dan jarak pada sumbu mendatar. Grafik scaled
distance dapat dipakai untuk menentukan charge untuk sembarang jarak dengan
scaled distance (SD) yang telah ditentukan.
Tabel 4.1.
Faktor Kecepatan Partikel dan Scaled Distance yang diizinkan
Resti Fauzi
H1C114097

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Jarak dari
tempat ledak
(m)

Kecepatan Maksimal
yang dibolehkan
(mm/detik)

0 s/d 90
91 s/d 1.500
> 1.500

32
25
20

Faktor Bobot Muat


Tanpa
Menggunakan
Gelombang
Seismik
50
55
65

Sumber: US Bureu of Mines

4.3 Standar Ground Vibration


Dalam perkembangannya, Indonesia kini telah memiliki Standar Nasional
Indonesia (SNI) untuk baku tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang
terbuka terhadap bangunan yaitu SNI 7571:2010 yang dibuat oleh Badan
Standardisasi Nasional (BSN). Dengan SNI 7571:2010 perusahaan tambang
terbuka di Indonesia telah memilki acuan untuk mengontrol efek dari kegiatan
peledakan yang dilakukan.
Tabel 4.2.
Baku Tingkat Getara pada Tambang Terbuka Terhadap Bangunan
No.
1
2
3
4
5

Peak Vector
Sum
(mm/detik)

Jenis Bangunan
Bangunan kuno yang dilindungi undang-undang benda
cagar budaya (Undang - undang No. 6 tahun 1992)
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan adukan
semen saja, termasuk bangunan dengan pondasi dari
kayu dan lantainya dari adukan semen
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata dan adukan
semen diikat dengan slope beton
Bangunan dengan pndasi, pasangan bata dan adukan
semen, slope beton, kolom dan rangka diikat dengan ring
balk
Bangunan dengan pondasi, pasangan bata, dan adukan
semen, slope beton, kolom dan diikiat dengan rangka
baja

2
3
5
70 - 20
20 - 40

Sumber: Badan Standardisasi Indonesia

4.4. Faktor Yang Mempengaruhi Ground Vibration


Beberapa

penelitian

telah

dilakukan

dalam

usaha

menentukan

hubunganantara faktor-faktor tersebut dengan tingkat getaran. Ground vibration

Resti Fauzi
H1C114097

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
peledakan dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor yang dapat dikontrol
dan yang tidak dapat dikontrol.
4.4.1 Faktor yang dapat dikendalikan
Yang dimaksud faktor yang tak dapat dikontrol adalah faktor geologi dan
geomekanik batuan. Dan berikutini adalah faktor yang dapat dikontrol yang
mempengaruhi ground vibration :
a. Jumlah muatan bahan peledak perwaktu tunda
Besarnya

vibrasi

yang

dihasilkan

peledakan

dipengaruhi

oleh

jumlahmuatan total bahan peledak per waktu tunda. Besar kecilnya Intensitas
Ground Vibration akan tergantung kepada jumlah berat bahan peledak
maksimum yang meledak bersamaan pada interval waktu. (lamanya interval
waktu adalah 8 millisecond). Jadi lubang lubang tembak yang mempunyai
selisih waktu meledak kurang dari sama dengan 8 ms,dianggap meledak
bersamaan. Jumlah muatan total handak yang dianggap meledak bersamaan ini
merupakan muatan bahan peledak per waktu tunda. Semakin besar muatan
bahan peledak per waktu tunda, besaran vibrasi yang dihasilkan akan semakin
meningkat tetapihubungan ini bukan merupakan hubungan yang sederhana,
misalnyamuatan dua kali lipat jumlahnya tidak menghasilkan getaran yang
duakali lipat.
b. Jarak dari lokasi peledakan
Jarak dari titik atau lokasi peledakan, juga memberikan pengaruh yang
besar terhadap besaran vibrasi yang dihasilkan, seperti juga muatanmaksimal
bahan peledak per waktu tunda. Semakin dekat suatu titik pengukuran vibrasi
ke titik atau lokasi peledakan, maka vibrasi yangterukur akan semakin besar.3.
c. Waktu tunda (delay period) Interval
Waktu tunda antar lubang ledak sangat mempengaruhi tingkatvibrasi yang
dihasilkan. Jika interval waktu tunda tersebut makin besar,maka kemungkinan
jumlah bahan peledak yang dianggap meledak bersamaan (selisih waktu
meledak kurang dari sama dengan 8 ms) akanmakin kecil, sehingga tingkat
vibrasi yang dihasilkan akan makin kecil. Tetapi perlu diperhatikan pula bahwa
agar tingkat vibrasi yangdihasilkan kecil, maka jumlah lubang ledak yang
memiliki interval delay kurang dari sama dengan 8 ms harus diusahakan sedikit
Resti Fauzi
H1C114097

PRAKTIKUM TEKNIK PELEDAKAN


LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
mungkinagar jumlah bahan peleak yang meledak per waktu tundanya sedikit
pula.
4.4.2. Faktor yang tidak dapat dikendalikan
Dan variabel - variabel yang tidak dapat dikontrol adalah faktor-faktor
yang tidak dapat dikendalikan oleh kemampuan manusia, hal ini disebabkan
karena prosesnya terjadi secara alamiah. Contoh variabel yang tidak dapat
dikontrol, antara lain :
a. Karakteristik massa batuan
Dalam kegiatan pemboran dan peledakan, karakteristik massa abtuan yang
perlu diperhatikan dalam kaitanya dengan fragmentasi batuan yaitu kekerasan
batuan, kekuatan batuan, elastisitas batuan, abrasivitas batuan dan kecepataan
perambatan gelombang pada batuan, serta kuat tekan dan kuat Tarik batuan yang
akan diledakan.
b. Struktur geologi
Struktur geologi seperti kekar, sesar, patahan, lipatan dan lain sebagainya
akan mempengaruhi tingkat ground vibration. Daerah ledakan dengan banyak
terdapat struktur geologi akan sedikit menimbulkan getaran dibandingkan dengan
daerah ledakan yang tidak ada struktur geologinya.
(Jimeno, 1995)

Resti Fauzi
H1C114097

Вам также может понравиться