Вы находитесь на странице: 1из 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DIAGNOSA KURANG

PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA


ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BP. S DENGAN DIAGNOSA KURANG


PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA
DI KELURAHAN SIDAKAYA
CILACAP TENGAH
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Data Umum
Nama Kepala Keluarga (KK)
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Komposisi Anggota Keluarga

: Bp. S
: 62 tahun
: SD
: Buruh ( Tukang Sampah )
: Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
:

No.

Nama

Jenis
Kelamin

Hub
KK

1.

Ibu. K

2.

An. S

3.

dgn

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Istri

41 th

SD

Ibu RT

Anak

26 th

SMA

Ibu RT

Sdr. S

Menantu

27 th

SMP

Swasta

4.

An. S

Anak

23 th

SMA

Buruh

5.

Sdri. R

Menantu

20 th

SMP

Ibu RT

6.

An. R

Cucu

1 bln

Genogram :

Keterangan Genogram :

7.

Tipe keluarga :
Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
8. Suku bangsa :
Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara
anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9. Agama :
Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan
akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja
setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu
rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk
istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja
dapur Ibu K mengatakan Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan
kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga
mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Suami An. S juga

bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -..
Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati
hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu
K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan
main ke rumah tetangga.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Dalam keluarga Bp.S terdiri dari 2 ank yaitu An.S dan
An.S,dan keduanya sudah menikah dan tinggal serumah dengan Bp.S.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bp. S dan Ibu K belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa, karena anak pertama
sudah menikah tetapi masih tinggal bersama dengan keluarga Bp.S
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bapak S berasal dari Jawa, Bapak S dari Sidakaya sedangkan Ibu K dari Jeruklegi ,awalmenikah
mereka tinggal bersama orangtua Bapak S kemudian pindah ke rumah yang sekarang. Sebelum menikah dengan Ibu
K, Bapak S adalah seorang duda dengan 4 anak laki-lakinya. Mantan istri Bapak S tinggal disamping rumah Bapak
S. Kemudian Bapak S dan Ibu K menikah. Dan dari pernikahankeduanya, Bapak S mempunyai 2 orang anak.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak S berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dulu Bapak S jarang bekerja
(pengangguran) yang berlangsung lama. Bapak S mengatakan sebelum menikah dengan Ibu K, dia pernah menikah
dengan orang lain, mempunya 4 orang anak dan kemudian bercerai. Tetapi sekarang Bapak S bekerja sebagai tukang
sampah, namun karena pengahsilan dari tukang samaph itu kecil, Ibu K turut membantu bekerja sebagai pembantu
di rumah tetangganya.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Bapak S terletak didalam pemukiman padat penduduk dan milik sendiri. Luas rumah 5 x 13meter,
semi permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 ruang
makan bergabung dengan dapur. Luas masing-masing kamar 2 x 3 meter dan masing-masing memiliki jendela.
Cahaya masuk rumah karena jendela dan pintu dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas dan
bersih namun cahaya dan ventilasi di kamar kurang, karena jendela tidak dibuka. Kamar mandi dan WC 2 x 1,5
Meter. Sumber air minum berasal dari sumur yang berjarak 12meter dari septik tank. Air limbah rumah
tangga dibuang melalui diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dari listrik. Ibu K memasak menggunakan
kompor gas. Tidak ada langit-langit rumah, langsung terhubung ke atap (asbes). Lantai terlihat kering dan bersih dan
terbuat dari tegel keramik. Halaman depan rumah dimanfaatkan untuk kandang ternak (ayam) dengan jarak 1 meter,
dan terlihat tidak kotor karena setiap hari dibersihkan. Terdapat kurungan ayam yang berada di dapur.
Denah rumah :

U
Dapur

K. Mandi
B

R. Tidur

R. Makan
13 m

R. Tidur

R. Keluarga &

R. Tamu
R. Tidur

5m
2.

3.

4.

5.

Karakteristik tetangga dan komunitas :


Rumah Keluarga Bapak S berjarak 2 meter. Tidak dibatasi oleh teras dan pagar rumah. Jalan ke rumah
Keluarga Bapak S sempit. Bapak S sering berkunjung ke tetangga pada siang hari dan jika sedang stres. Tetangga
keluarga Bapak S banyak yang berprofesi sebagai buruh dan nelayan
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S pindah ke rumah mereka sendiri yang berada di jalan kantil beberapa bulan setelah
pernikahan, karena awalnya mereka tinggal bersama orangtua Bapak S. Keluarga Bapak S sesekali pergi ketempat
saudara, namun jarang pulang kampung karena sudah tidak mempunyai orangtua lagi
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan tanpa tujuan yang jelas. Ibu K aktif
mengikuti pengajian dan arisan dengan tetangga, sedangkan Bapak S aktif dalam kegiatan warga dan keamanan
kampungnya
Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, namun karena keluarga Bapak S sering
mengalami kesulitan ekonomi, mereka sering meminjam uang untuk kebutuhan keluarga. Jika ada permasalahan
didalam keluarga, keluarga Bapak S berusaha menyelesaikan sendiri dengan jalan musyawarah. Bapak S
mengatakan jarang timbul pertengkaran dengan istri maupun anak-anaknya.

D. Lima tugas kesehatan keluarga


1. Mengenal masalah kesehatan
Ibu K mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ibu K mengatakan pusingnya
disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ibu K mengetahui kalaau ia terkena tekanan darah tinggi.
Bapak S mengatakan sebenarnya dia sering lemas, namun tidak peduli untuk memeriksakan kesehatannya.
2. Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ibu K mengatakan jika ia sedang pusing dan lemas, harus segera ditangani
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu K mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat captopril. Ibu K mengatakan jika Bapak S sedang
tidak enak badan, ia akan minta kerokan. Tapi mereka belum mengetahui tentang obat tradisional untuk
menurunkan darah tinggi
4. Memodifikasi lingkungan kesehatan
Bapak S mengatakan ia akan tidur dan istirahat jika sedang pusing. An S tahu bahwa makanan yang harus
dihindari, contohnya seperti makanan yang asin. Bapak S mengkonsumsi rokok 2 bungus per hari
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Walaupun mempunyai Jamkesmas, keluarga tidak memanfaatkannya. Bapak S tidak pernah mau untuk berobat
ke rumah sakit, dokter, puskesmas karena ia sudah pasrah dan tidak peduli dengan kondisinya. Sedangkan Ibu K
mengatakan ia rajin untuk datang ke posyandu lansia dan meminta pengobatan.
E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Bp. S dan Ibu K sering membicarakan masalah keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarganya,
karena masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama. Komunikasi antar anggota keluarga selalu terjalin
dengan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan adalah Bp. S tetapi juga melibatkan keluarga.
3. Struktur peran keluarga
Peran formal:
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan pengatur rumah tangga. Ibu K berperan sebagai
pengatur kebutuhan keluarga, pendidik, dan pelindung anak, serta membantu mencari nafkah keluarga.
Peran informal:
Bapak S bekerja sebagai tukang sampah. Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga didekat rumahnya
untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai
agama Islam.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan
dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengantetangga sekitar.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. Stidak terlalu
merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap
hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga
kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila
mempunyai uang.
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera
sembuh.
2. Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.

4.

5.

Strategi koping yang digunakan


Keluarga Bp. S mengatakan apabila ada masalah tidak bercerita dengan orang lain hanya diselesaikan dengan
anggota keluarga
Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.

H. Pemeriksaan fisik
Terlampir.
I.

Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam keluarganya.

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA BP. S DENGAN DIAGNOSA KURANG


PENGETAHUAN DAN RESIKO TERJADINYA ISPA
DI KELURAHAN SIDAKAYA
CILACAP TENGAH
Pembimbing

: Tri Y Riyanti, S. Kep, Ns

Disusun oleh :
Kelompok 5
1. Jeni Mulyaningsih (108109023)
2. Maerisa Ratmasari (108109028)
3. Nofrita

(108109028)

4. Nurhasim

(108109032)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


STIKES AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2012/2013
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Data Umum
Nama Kepala Keluarga (KK)
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Komposisi Anggota Keluarga

: Bp. S
: 62 tahun
: SD
: Buruh ( Tukang Sampah )
: Jalan Kantil RT 04/ RW 09 Kel. Sidakaya
:

No.

Nama

Jenis
Kelamin

Hub
KK

1.

Ibu. K

2.

An. S

3.

dgn

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Istri

41 th

SD

Ibu RT

Anak

26 th

SMA

Ibu RT

Sdr. S

Menantu

27 th

SMP

Swasta

4.

An. S

Anak

23 th

SMA

Buruh

5.

Sdri. R

Menantu

20 th

SMP

Ibu RT

6.

An. R

Cucu

1 bln

Genogram :

Keterangan Genogram :

7.

Tipe keluarga :

Keluarga besar (extended family). Keluarga Bp. S terdiri dari Bp.S, Ibu.K, An.S, Sdr. S, An.S, Sdri.R, An.R.
Suku bangsa :
Jawa. Ibu K mengatakan keluarga biasa menggunakan bahasa jawa untuk berkomunikasi sehari-hari antara
anggoa keluarga yang sudah diturunkan dari orangtua Bapak S
9. Agama :
Islam. Ibu K mengatakan semua anggota keluarga melaksanakan sholat lima waktu. Ibu K juga mengatakan
akif dalam kegiatan pengajian di RT setiap 1 bulan sekali
10. Status sosial ekonomi keluarga :
Bp. S bekerja sebagai buruh ( tukang sampah ) dengan penghasilan Rp. 200.000, - per bulan. Bp. S bekerja
setiap hari mulai pukul 16.00 sampi 18.00 dan tidak ada hari libur, sedangkan Ibu K bekerja sebagai pembantu
rumah tangga dengan penghasilan Rp. 300.000, - , bekerja setiap hari berangkat pukul 06.00, siang pulang untuk
istrahat, kemudian sore berangkat lagi sampai maghrib dan tidak ada hari libur. Pengeluaran harian untuk belanja
dapur Ibu K mengatakan Rp. 50000, - dan Ibu K mengatakan tidak memiliki uang simpanan untuk keperluan
kesehatan ataupun kepentingan yang mendadak karena untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang. Ibu K juga
mengatakan sering meminjam uang kepada tetangga untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Suami An. S juga
bekerja swasta di PLTU dengan penghasilan Rp. 800000, -. An. S bekerja di CV dengan penghasilan Rp. 800000, -..
Kedua penghasilan dari anak dan menantunya ini digunakan untuk membantu kebutuhan keluarga.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga mengatakan tidak pernah ada jadwal rekreasi. Bapak S mengatakan keluarganya hanya menikmati
hiburan melalui TV, radio, dan hiburan dari cucu pertamanya yaitu An. R yang ada di rumahnya. Bapak S dan Ibu
K mengatakan jika dirinya stress dan sedang banyak pikiran maka keluarga Bapak S akan mencari hiburan dengan
main ke rumah tetangga.
8.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa. Dalam keluarga Bp.S terdiri dari 2 ank yaitu An.S dan
An.S,dan keduanya sudah menikah dan tinggal serumah dengan Bp.S.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Bp. S dan Ibu K belum memenuhi tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa, karena anak pertama
sudah menikah tetapi masih tinggal bersama dengan keluarga Bp.S
3. Riwayat keluarga inti
Keluarga Bapak S berasal dari Jawa, Bapak S dari Sidakaya sedangkan Ibu K dari Jeruklegi ,awalmenikah
mereka tinggal bersama orangtua Bapak S kemudian pindah ke rumah yang sekarang. Sebelum menikah dengan Ibu
K, Bapak S adalah seorang duda dengan 4 anak laki-lakinya. Mantan istri Bapak S tinggal disamping rumah Bapak
S. Kemudian Bapak S dan Ibu K menikah. Dan dari pernikahankeduanya, Bapak S mempunyai 2 orang anak.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Bapak S berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Dulu Bapak S jarang bekerja
(pengangguran) yang berlangsung lama. Bapak S mengatakan sebelum menikah dengan Ibu K, dia pernah menikah
dengan orang lain, mempunya 4 orang anak dan kemudian bercerai. Tetapi sekarang Bapak S bekerja sebagai tukang
sampah, namun karena pengahsilan dari tukang samaph itu kecil, Ibu K turut membantu bekerja sebagai pembantu
di rumah tetangganya.

C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Bapak S terletak didalam pemukiman padat penduduk dan milik sendiri. Luas rumah 5 x 13meter,
semi permanen. Terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu yang bergabung dengan ruang keluarga, 1 ruang
makan bergabung dengan dapur. Luas masing-masing kamar 2 x 3 meter dan masing-masing memiliki jendela.
Cahaya masuk rumah karena jendela dan pintu dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas dan
bersih namun cahaya dan ventilasi di kamar kurang, karena jendela tidak dibuka. Kamar mandi dan WC 2 x 1,5
Meter. Sumber air minum berasal dari sumur yang berjarak 12meter dari septik tank. Air limbah rumah
tangga dibuang melalui diselokan belakang rumah. Penerangan rumah dari listrik. Ibu K memasak menggunakan
kompor gas. Tidak ada langit-langit rumah, langsung terhubung ke atap (asbes). Lantai terlihat kering dan bersih dan
terbuat dari tegel keramik. Halaman depan rumah dimanfaatkan untuk kandang ternak (ayam) dengan jarak 1 meter,
dan terlihat tidak kotor karena setiap hari dibersihkan. Terdapat kurungan ayam yang berada di dapur.
Denah rumah :

U
Dapur

K. Mandi
B

R. Tidur

R. Makan
13 m

R. Tidur

R. Keluarga &

R. Tamu
R. Tidur

5m
2.

3.

4.

Karakteristik tetangga dan komunitas :


Rumah Keluarga Bapak S berjarak 2 meter. Tidak dibatasi oleh teras dan pagar rumah. Jalan ke rumah
Keluarga Bapak S sempit. Bapak S sering berkunjung ke tetangga pada siang hari dan jika sedang stres. Tetangga
keluarga Bapak S banyak yang berprofesi sebagai buruh dan nelayan
Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bapak S pindah ke rumah mereka sendiri yang berada di jalan kantil beberapa bulan setelah
pernikahan, karena awalnya mereka tinggal bersama orangtua Bapak S. Keluarga Bapak S sesekali pergi ketempat
saudara, namun jarang pulang kampung karena sudah tidak mempunyai orangtua lagi
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat

5.

Keluarga Bapak S berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk perbincangan tanpa tujuan yang jelas. Ibu K aktif
mengikuti pengajian dan arisan dengan tetangga, sedangkan Bapak S aktif dalam kegiatan warga dan keamanan
kampungnya
Sistem pendukung keluarga
Keluarga Bapak S berusaha mencukupi kebutuhannya sendiri, namun karena keluarga Bapak S sering
mengalami kesulitan ekonomi, mereka sering meminjam uang untuk kebutuhan keluarga. Jika ada permasalahan
didalam keluarga, keluarga Bapak S berusaha menyelesaikan sendiri dengan jalan musyawarah. Bapak S
mengatakan jarang timbul pertengkaran dengan istri maupun anak-anaknya.

D. Lima tugas kesehatan keluarga


1. Mengenal masalah kesehatan
Ibu K mengatakan sering pusing, kaku pada lehernya, dan terlihat lemas. Ibu K mengatakan pusingnya
disebabkan karena tensinya tinggi, dan Ibu K mengetahui kalaau ia terkena tekanan darah tinggi.
Bapak S mengatakan sebenarnya dia sering lemas, namun tidak peduli untuk memeriksakan kesehatannya.
2. Mengambil keputusan terkait masalah kesehatan
Ibu K mengatakan jika ia sedang pusing dan lemas, harus segera ditangani
3. Merawat anggota keluarga yang sakit
Ibu K mengatakan apabila pusing ia mengkonsumsi obat captopril. Ibu K mengatakan jika Bapak S sedang
tidak enak badan, ia akan minta kerokan. Tapi mereka belum mengetahui tentang obat tradisional untuk
menurunkan darah tinggi
4. Memodifikasi lingkungan kesehatan
Bapak S mengatakan ia akan tidur dan istirahat jika sedang pusing. An S tahu bahwa makanan yang harus
dihindari, contohnya seperti makanan yang asin. Bapak S mengkonsumsi rokok 2 bungus per hari
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Walaupun mempunyai Jamkesmas, keluarga tidak memanfaatkannya. Bapak S tidak pernah mau untuk berobat
ke rumah sakit, dokter, puskesmas karena ia sudah pasrah dan tidak peduli dengan kondisinya. Sedangkan Ibu K
mengatakan ia rajin untuk datang ke posyandu lansia dan meminta pengobatan.
E. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Bp. S dan Ibu K sering membicarakan masalah keluarga dengan melibatkan semua anggota keluarganya,
karena masalah yang dihadapi merupakan masalah bersama. Komunikasi antar anggota keluarga selalu terjalin
dengan baik.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan adalah Bp. S tetapi juga melibatkan keluarga.
3. Struktur peran keluarga
Peran formal:
Bp. S berperan sebagai kepala keluarga, pencari nafkah dan pengatur rumah tangga. Ibu K berperan sebagai
pengatur kebutuhan keluarga, pendidik, dan pelindung anak, serta membantu mencari nafkah keluarga.
Peran informal:
Bapak S bekerja sebagai tukang sampah. Ibu K bekerja sebagai pembantu rumah tangga didekat rumahnya
untuk membantu suami mencukupi kebutuhan keluarga
4. Nilai dan norma budaya

Keluarga Bp. S menerapkan nilai-nilai Islam pada keluarga. Aturan di keluarga berlaku berdasarkan nilai-nilai
agama Islam.
F. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Keluarga Bp. S saling menyayangi, peduli dan saling menghargai satu sama lain, dan Ibu K mengatakan
dirinya selalu dekat dengan keluarganya.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga Bp. S memperbolehkan anggota keluarga bergaul dengan siapa saja, terutama dengantetangga sekitar.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Bp. S mengatakan sehat merupakan hal yang harus disyukuri, dan apabila sakit Bp. Stidak terlalu
merasakan sakitnya dan beranggapan sakitnya akan cepat sembuh. Bapak S merokok dua bungkus setiap
hari. Lingkungan keluarga Bp. S terlihat bersih dan rapi terdapat kandang ayam di depan rumah dan selalu dijaga
kebersihannya. Jika keluarga Bp. S sakit biasanya kerokkan dan membeli obat di apotik dan ke dokter apabila
mempunyai uang.
G. Stress dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Bp. S mengatakan tidak terlalu khawatir karena anggapan terhadap kondisi kesehatan sakitnya itu akan segera
sembuh.
2. Stressor jangka panjang
Bp. S mengatakan apabila sakitnya belum sembuh hanya berserah diri dan pasrah dengan kondisinya.
3. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah
Keluarga Bp. S mengatakan setiap masalah harus dihadapi dan diselesaikan.
4. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Bp. S mengatakan apabila ada masalah tidak bercerita dengan orang lain hanya diselesaikan dengan
anggota keluarga
5. Strategi adaptasi disfungsional
Sampai saat ini belum ditemukan adaptasi disfungsional.
H. Pemeriksaan fisik
Terlampir.
I.

No

1.

Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga berharap perawat dapat membantu penyelesaian masalah kesehatan yang ada didalam keluarganya.

Diagnosa
Keperawatan
Keluarga

Kurang
pengetahuan
Keluarga

Tujuan

Kriteria Evaluasi
Khusus

Umum

Setelah dilakukan asuhan Setelah


dilakukan
pada keperawatan selama 1 x pertemuan
Bp.S pertemuan
sebanyak 1kali
45

Kriteria

Standar

Khususnya
Bp.S diharapkanterkanan
dan
Ibu.K menurun
berhubungan
dengan
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota
keluarga
yang sakit.

darah menit diharapkan ;


1. Keluarga
dapat
menyebutkan
cara
merawat anggota keluarga
dengan tekanan
darah
tinggi
a. Menjelaskan
carapengobatan
tradisional
untuk
menurunkan hipertensi

b. Mendemonstrasikan cara
membuat obat tradisional
untuk
menurunkan
hipertensi

Respon
verbal

Respon
psikomotor

Pengobatan tradisional
dapat
digunakan
d
menurunkan hipertensi a
dengan jus mentimun.

Caranya adalah mentimun


biji dicuci, diparut atau dibl
kemudian tambahkan set
gelas air atau secukupnya sa
menjadi
mentimun,tambahkan air
nipis dan gula pasir secukup

2. Keluarga
mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
Dengan cara :
a. Menyebutkan
manfaat
kunjungan ke fasilitas
kesehatan

Respon
verbal

Keluarga dapat menge


manfaat kunjungan ke fa
kesehatan :
- Mendapatkan
pela
kesehatan
- Mendapatkan
pendi
kesehatan tentang Hipertens
Keluarga dapat mmanfa
kartu jamkesmas
Keluarga dapat memanfa
pelayanan posyandu lansia

Resiko Terjadinya
Ispa Pada keluarga
Bp.S
yang
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan
yang
sehat

Setelah dilakukan asuhan


keperawatan 1
kali
pertemuan
diharapkankeluarga mampu
memodifikasi
lingkungan
1.
yang sehat
a.

Setelah
dilakukan
pertemuan
sebanyak 1kali
45
menit diharapkan ;
Keluarga
dapatmemodifikasi
lingkungan yang sehat
Menjelaskantentang
Rumah sehat

Respon
verbal

Keluarga dapat mencip


lingkungan rumah yang
dengan cara selalu mem
jendela dan dapat memind
kandang
ayam
membersihkan kandang
secara rutin

Вам также может понравиться