Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa merupakan manifestasi dari bentuk penyimpangan perilaku
akibat adanya distorsi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam
bertingkah laku. Dengan demikian, gangguan jiwa dapat didefinisikan sebagai
keadaan adanya gangguan pada fungsi kejiwaan, meliputi : proses pikir, emosi,
kemauan dan perilaku psikomotorik, termasuk bicara. Dapat juga diartikan
sebagai kelompok gejala atau perilaku yang ditemukan secara klinis yang
disertai adanya penderitaan distres pada kebanyakan kasus dan berkaitan
dengan terganggunya fungsi seseorang (Nasir abdul dan Abdul muhit, 2011).
Gangguan kesehatan jiwa merupakan masalah kesehatan penduduk dunia
menderita psikotik selama hidup mereka, di Amerika Serikat penderita psikotik
lebih dari dua juta orang. Prevalensi gangguan psikotik di Indonesia adalah tiga
sampai lima perseribu penduduk. Bila diperkirakan jumlah penduduk sebanyak
220 juta orang maka akan terdapat gangguan jiwa kurang lebih 660 ribu sampai
satu juta orang (Sulistyowati, 2007).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana sesorang berisiko atau
melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik pada diri
sendiri maupun orang lain. (Yosep, 2007). Perilaku kekerasan adalah suatu
bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik secara fisik
maupun psikologis.(Keliat, dkk, 2010).
Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditunjukan untuk
melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak diinginkan datangnya
tingkah laku tersebut (Purba, dkk, 2008). Jadi perilaku kekerasan adalah suatu
keadaan dimana individu melakukan kekerasan yang dapat melukai dirinya
maupun orang lain.
Gerakan senam aerobik yang pertama kali diperkenalkan di Indonesia
adalah gerakan dengan benturan-benturan keras dan gerakan yang energik yang
dikategorikan dengan high impact. Pada gerakan, ini ada kalanya kedua kaki
BAB II
JURNAL ASLI
BAB III
ANALISIS JURNAL
A. ABSTRAK
Dalam jurnal ini terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, desain penelitian,
jumlah sampel, teknik sampling, teknik analisa data, hasil analisa data, saran
dan kesimpulan.
Analisis :
Abtrak tidak mencantumkan instrumen penelitian dan saran. Abstrak
merupakan uraian singkat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yang
terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, desain penelitian, sampel, teknik
sampling,hasil dan kesimpulan dan saran (Nursanti, 2013).
Sebaiknya peneliti mencantumkan instrumen penelitian dan saran didalam
abstrak agar mempermudah pembaca dalam membaca jurnal.
B. JUDUL
Pengaruh terapi senam aerobic low impact terhadap skor agression selfcontrol Pada pasien dengan risiko perilaku Kekerasan di wisma Shinta Rsj
Grhasia.
Analisa:
Menurut kelompok kami, judul dalam penelitian ini sudah sesuai dengan
hasil yang di dapat dalam penelitian ini. Judul yang ideal untuk sebuah
penelitian terdiri dari 12-14 kata menunjukan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti, tempat, waktu pelaksanaan, serta tidak membuka penafsiran
yang beraneka ragam (Sugiyono, 2010). Judul belum mencantumkan waktu
penelitian secara spesifik.
Sebaiknya jurnal penelitian mencantumkan secara spesifik waktu
penelitian dilakukan, sehingga pembaca lebih mudah memahami apa yang
ditulis oleh si peneliti.
C. NAMA PENELITI
Harki Isnuur Akhmad
Analisis :
Dalam jurnal ini sudah dapat dikatakan baik karena dalam jurnal ini sudah
mencantumkan nama jelas dari peneliti jurusan keperawata dan profesi dari
sipeneliti itu sendiri yaitu Mahasiswa keperawatan UNSOED Purwokerto.
D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan Di Ruang Sakura RSUD Banyumas pada tanggal 31
juli sampai 14 Agustus tahun 2009.
Analisis :
Jurnal ini sudah baik, karena sudah mencantumkan tempat, waktu, serta tahun
penelitian dengan jelas, sehingga dapat mempermudah si pembacanya.
E. TUJUAN ANALISIS JURNAL
Tujuan dari analisis jurnal ini untuk memahami isi dari jurnal, dan
membandingkan teori dengan penelitian jurnal yang sudah di teliti serta apakah
jurnal ini dapat diaplikasikan di RSJ Grhasia.
F. PENDAHULUAN
a. Latar belakang :
Di dalam latar belakang sudah menjelaskan keseriusan masalah yang akan
diteliti.
b. Rumusan masalah :
Oleh karena itu perlu dilakukannnya penelitian untuk mengetahui
Pengaruh terapi senam aerobic low impact terhadap skor agression selfcontrol Pada pasien dengan risiko perilaku Kekerasan.
c. Tujuan dari peneitian :
Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh terapi senam
aerobic low impact terhadap skor agression self-control Pada pasien
dengan risiko perilaku Kekerasan Di Rsud Banyumas.
Analisis:
Pada pendahuluan sudah menunjukkan keseriusan masalah. Menurut Sugiyono
(2010), Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data.
Tujuan penelitian belum dicantumkan dengan jelas. Sebaiknya tujuan
penelitian dicantumkan dengan jelas, dan dicantumkan di dalam abstrak namun
bisa dicantumkan di dalam isi jurnal, agar mempermudah pembaca untuk.....?
Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan keinginan
peneliti untuk mencapai sesuatu dalam penelitian. Tujuan penelitian
dikemukakan dalam bentuk penyataan (Murdayatmiko, J., 2008).
G. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan
pre-testpost-test with control group.
Analisis :
Jenis penelitian ini sudah sesuai. Quasy eksperimen adalah jenis penelitian
untuk mempelajari fenomena dengan tidak mengacak sampel dalam penelitian
RSUD Banyumas.
Usia 16-55 tahun.
Diagnosa medis skizofrenia.
Skor Kategori Pasien Gangguan Jiwa < 119
Persentasi gerakan lebih dari 60 %.
Pasien dengan terapi kejang listrik.
Pasien dengan Psikofarmaka.
Keluarga pasien memberikan izin agar pasien menjadi responden penelitian.
Kriteria Eksklusi:
1. Pasien dengan gangguan mental organik.
2. Pasien yang sudah pernah mengikuti terapi senam Aerobic Low Impact
sebelum dilakukanya penelitian ini.
K. TEKNIK SAMPLING
Didalam penelitian jurnal ini si peneliti menggunakan teknik purposive
sampling.
Analisis :
Menurut kelompok kami penelitian ini sudah tepat menggunkan teknik
purposive sampling.
Purposive sample yaitu suatu cara yang dilakukan dengan cara mengambil
subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas
adanya tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan
seperti keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil
sampel dalam jumlah besar (Arikunto, 2012).
8
Skor Agression
Self-Control
Kelompok
Sampel
Mean
SD
1
2
3
4
Pre-test
Pos-ttest
Pre-test
Pos-ttest
Kontrol
Kontrol
Perlakuan
Perlakuan
52,33
52,67
53,33
73,53
10,81
10,74
17,84
18,59
Selisi
h
Mean
0,33
20,20
Uji t
2,28
7,88
0,0
3
0,0
0
Berdasarkan Tabel
stres
emosi
BAB IV
PEMBAHASAN
10
11
12
nyaman,
menghilangkan
stres
dan
memberikan
saat
yang
b. WEAKNESS (Kelemahan)
Kelemahan dalam penelitian ini adalah senam aerobic low impact tidak bisa
dilakukan untuk pasien-pasien dengan gangguan fisik.
c. OPPORTUNITY (Peluang)
13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini menjelaskan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan
antara skor Agression Self-Control pada kelompok kontrol, namun terdapat
perbedaan signifikan antara skor Agression Self-Control pada kelompok
perlakuan. Terdapat pengaruh terapi senam Aerobik-low impact terhadap skor
Agression Self-Control pada pasien dengan resiko perilaku kekerasaan di
ruangan sakura RSUD Banyumas.
B. SARAN
Didalam jurnal belum memasukan sara yang baik untuk penelitia selanjutnya.
Saran bisa dikatakan sebagai suatu nasehat yang dapat membangun. Khususnya
saran disini untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Disarankan Penelitian
selanjutnya menggunakan teknik-teknik lain untuk mengurangi / mengontrol
14
DAFTAR PUSTAKA
15
2008.
Konsep
dan
Penerapan
Metodologi
Penelitian
Ilmu
16