Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Target pencapaian Suistanable Development Goals (SDGs) pada tahun
2019, diantaranya menanggulangi kemiskinan, pemenuhan pendidikan dasar,
kesetaraan gender, penurunan angka kematian bayi, peningkatan kualitas
kesehatan ibu. Program dunia yang satu ini akan menjadi acuan untuk mengukur
tingkat kemajuan suatu negara yang memfokuskan diri pada upaya peningkatan
taraf kesehatan masyarakat. Tidak hanya Indonesia, negara di berbagai belahan
dunia lain pun ikut berlomba mencapai ukuran kemajuan maksimal yang tertulis
dalam SDGs. Target Suistanable Development Goals (SDGs) pada tahun 2019,
diantaranya adalah diharapkan setiap negara mampu menekan jumlah AKI
hingga 306 per 100.000 kelahiran dan AKB 24 per 1.000 kelahiran.1
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal.
Kelahiran seorang bayi merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah
untuk melahirkan bayinya, peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan
untuk mendeteksi dini adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga
memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin.2
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, penyebab
langsung kematian ibu diantaranya adalah perdarahan (28%), eklampsi (24%),
infeksi (11%) partus lama (5%), dan abortus (5%), sedangkan penyebab

kematian bayi baru lahir di Indonesia diantaranya asfiksia (27%), berat bayi baru
lahir rendah (29%), tetanus neonatorum (10%), masalah pemberian makanan
(10%), gangguan hematologik (6%), infeksi (5%), dan lain-lain (13%).3
Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) lainnya. Angka
kematian bayi di Indonesia baru menduduki peringkat terendah jika
dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Brunei Darussalam,
Malaysia, dan Vietnam, karena angka kematian bayi negara tersebut tergolong
rendah.4 Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Lampung berdasarkan laporan
dari Kabupaten/kota tahun 2015 sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup.
Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Lampung berdasarkan hasil Survey
Demografi

Kesehatan

Indonesia

(SDKI)

tahun

2012

menunjukkan

kecenderungan menurun yaitu dari 43 per 1000. Angka ini bila dibandingkan
dengan target dari SDGs tahun 2019 sebesar 24 per 1.000 Kelahiran Hidup,
maka masih perlu kerja keras untuk mencapainya. 1,5
Bila dilihat berdasarkan laporan tahun 2012 dari Kabupaten Kota terlihat
bahwa angka kematian bayi (perinatal, neonatal dan bayi) sebesar 7 per 1000
Kelahiran Hidup. Hal ini terjadi akibat rendahnya pengetahuan ibu hamil
mengenai kesehatan kandungan dan bayi serta minimnya akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.5 Untuk memantau serta mengevaluasi sejauh
mana pencapaian program KIA, diperlukan suatu evaluasi program indikator
derajat kesehatan masyarakat. Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat
adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) maka

disusunlah suatu evaluasi gambaran penurunan AKI dan AKB di Puskesmas


Rawat Inap Gedong Air yang digunakan sebagai sarana penyedia data dan
informasi dalam rangka evaluasi KIA.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana gambaraan pelaksanaan program Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air Bandar Lampung Periode Januari-Juni
Tahun 2016 ?

1.3

Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaraan pelaksanaan
program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Rawat Inap Gedong Air Bandar
Lampung Periode Januari-Juni Tahun 2016.

1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui kegiatan program Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air Bandar Lampung Periode
Januari-Juni Tahun 2016
2. Mengetahui AKI dan AKB di Puskesmas Puskesmas Rawat Inap

1.4

Gedong Air Bandar Lampung Periode Januari-Juni Tahun 2016.


Manfaat
1.4.2 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi program puskesmas sebagai


sarana pembelajaran.
2. Mahasiswa dapat melatih kemampuan dalam menilai suatu
pelaksanaan program, menambah kemampuan dan kecermatan dalam
mengindentifikasi,

menganalisa

dan

menetapkan

prioritas

permasalahan, serta mencari alternatif penyelesaian dari suatu


masalah dan memutuskan penyelesaiannya.
1.4.2

Manfaat Bagi Puskesmas


1. Bahan evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang telah
2.
3.

berlangsung, sehingga dapat lebih efektif.


Memberi alternatif penyelesaian masalah pelaksanaan program.
Dapat memandu dalam meningkatkan pencapaian program.

Вам также может понравиться

  • Gangguan Elektrolit
    Gangguan Elektrolit
    Документ35 страниц
    Gangguan Elektrolit
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Kolposkopi
    Kolposkopi
    Документ11 страниц
    Kolposkopi
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Ulkus Kornea
    Ulkus Kornea
    Документ20 страниц
    Ulkus Kornea
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Документ32 страницы
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis
    Tonsilitis
    Документ32 страницы
    Tonsilitis
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет
  • Leaflet Puskesmas Sukarame
    Leaflet Puskesmas Sukarame
    Документ2 страницы
    Leaflet Puskesmas Sukarame
    Trhy Rahyou Marbaniaty
    Оценок пока нет