Вы находитесь на странице: 1из 12

Usaha Preventif dan Pendekatan dan Hambatan

dalam Pengelolaan Kelas

PENULIS:
Jamuna Ulfah
MATA KULIAH:
Manajemen Kelas
DOSEN PENGAMPU:
Susilawati, S.Pd.I, M.S.I
PRODI PGRA
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS
TAHUN AJARAN 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga pada akhirnya makalah ini
dapat disusun dan disajikan dengan waktu yang telah ditetapkan. Terima kasih
kepada keluarga, dosen, sahabat yang selalu setia, tak pernah lelah, dan tak
pernah bosan-bosannya untuk mengajari, mengingatkan maupun memberi nasehat
kepada kami.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah yang diberikan. Dalam makalah ini masih begitu
banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isi, struktur penulisan maupun
hal-hal lainnya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
positif yang membangun dari pembaca sekalian untuk perbaikan dikemudian hari.
Harapan penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat digunakan
sebagai literatur tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa lain.

Sambas, 19 April 2016


Penulis,

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

i
ii

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................

1
1
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Seputar Pengelolaan Kelas....................................................................

B. Usaha Preventif dalam Pengelolaan Kelas..........................................


C. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas...................................................
D. Hambatan dalam Pengelolaan Kelas.....................................................
BAB III PENUTUP

4
6
7

A. Kesimpulan...........................................................................................

Daftar Pustaka..............................................................................................

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelas merupakan sebuah ruangan yang didalamnya terjadi proses
pembelajaran sehingga terjadinya interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Yang mana, selama proses penyampaian itu berlangsung dan pengembangan
kecerdasan pemahaman itu berlangsung maka harus melewati beberapa iklim.
Mulai dari iklim yang paling baik hingga yang paling buruk. Untuk
meminimalisir dampak-dampak negatif yang terjadi maka perlu disiapkan dan
direncanakan dengan matang berbagai jenis pengelolaan kelas. Dengan
pengelolaan kelas yang terstruktur dan terarah maka semua dampak negatif
dapat ditekan seminim mungkin.
Dampak negatif itu seperti, perkelahian antar peserta didik, disfungsi
penyerapan ilmu pengetahuan dan informasi baru, murid yang kurang bahkan
tidak bergairah dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Jika
pengelolaan dapat diterapkan dengan baik, maka semua dampak itu dapat
ditekan dan menciptakan iklim yang terbaik di dalam kelas selama proses
pembelajaran berlangsung. Kali ini saya akan membahas pengelolaan kelas
preventif atau pencegahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kelas ?
2. Apa yang harus diperhatikan dalam penerapan usaha preventif dalam
pengelolaan kelas ?
3. Bagaimana bentuk langkah-langkah penerepan usaha preventif dalam
pengelolaan kelas ?
4. Bagaimana bentuk-bentuk pendekatan dalam pengelolaan kelas ?
5. Apa faktor yang menimbulkan terjadinya hambatan dalam pengelolaan
kelas ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti definisi pengelolaan kelas .
2. Memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam penerapan usaha
preventif dalam pengelolaan kelas.
3. Mengetahui bentuk langkah-langkah penerepan usaha preventif dalam
pengelolaan kelas.
4. Mengetahui bentuk-bentuk pendekatan dalam pengelolaan kelas.
5. Mengerti faktor yang menimbulkan terjadinya hambatan dalam
pengelolaan kelas .
D.

E.

BAB II
PEMBAHASAN

F.
G.
A. Seputar Pengelolaan Kelas
H. Terdiri

dari

dua

kata

pengelolaan

dan

kelas.

Kata

pengelolaan berasal dari kata kelola yang artinya ketatalaksanaan;tata


pimpinan;pengelolaan1.

Sedangkan

kelas

diartikan

sebagai

tempat;ranah;lingkup;ruang yang didalamnya terdiri dari kelompok orang


yang ingin mendapatkan ilmu, pengetahuan serta hal-hal baru yang mana
semua itu dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Selama proses
pembelajaran berlangsung, perlu adanya pembimbing;pengarah;pengatur
sekaligus menjadi pemberi ilmu atau dengan kata lain pengajar.
I. Tujuan dari pengelolaan kelas ialah penyediaan fasilitas bagi
bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional,
intelektual serta mental dalam kelas2. Sehingga dapat memungkinkan
terciptanya dimensi pembelajaran yang penuh dengan kepuasan, ketentraman,
keadilan, keteraturan, kepahaman, kebermanfaatan yang semaksimal mungkin
antara pengajar dan yang di ajar. Yang mana jika disimpulkan bertujuan untuk
menciptakan tercapainya tujuan pengajaran secara efektif, efisien dan
produktif.
J. Pengelolaan kelas terbagi menjadi dua bentuk pengelolaan yaitu
preventif (pencegahan) dan tindakan korektif (penyembuhan). Dan kali ini
saya

hanya

akan

membahas

bentuk

pengelolaan

yang

bersifat

preventif (pencegahan).

1 Tutut Sholihah, Strategi Pembelajaran Yang Efektif, Jakarta: Citra Grafika


Desain. 2008.hlm.83.
2 http://dedysurono.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pengelolaan-kelas_6.html (diakses tgl 19 mei
2016, jam 21:00).

B. Usaha Preventif dalam Pengelolaan Kelas3


K. Preventif atau pencegahan adalah tindakan yang dilakukan sebelum
munculnya tingkah laku yang menyimpang yang mengganggu kondisi optimal
berlangsungnya pembelajaran.
L. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha preventif yaitu:
1. Kondisi dan situasi belajar mengajar
a. Kondisi fisik (mendukung menigkatnya intensitas proses perbuatan
belajar peserta didik dan mempunyai pengaruh positif terhadap
pencapaian tujuan pengajaran).
b. Kondisi sosio-emosional (kegairahan peserta didik merupakan
efektivitas tercapainya tujuan pengajaran).
c. Kondisi organisasional (dapat mencegah masalah pengelolaan kelas).
2. Disiplin dan tata tertib
a. Definisi (pengaruh yang ditujukan untuk membantu peserta didik
menyesuaikan diri dengan sebaik-baiknya dengan lingkungannya serta
dapat bertanggungjawab dan dapat menggunakan waktu seefisien
mungkin).
b. Sumber-sumber pelanggaran disiplin (bersumber pada lingkungan
sekolah itu sendiri dan bersumber dari hal-hal umum).
M. Langkah-langkah penerapan usaha preventif yaitu:
1. Penigkatan kesadaran diri sebagai guru
N.

Meningkatkan rasa tanggung jawab dan rasa memiliki yang

merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, sehingga


akan menumbuhkan respon dan tanggapan positif dari peserta didik.

3 Ahmad, Rohani. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004). hlm.


127-137.

2. Peningkatan kesadaran peserta didik


O.

Untuk meningkatkan kesadaran peserta didik, maka peserta

didik perlu melaksanakan hal-hal tersebut : (1) memberitahukan akan hak


dan kewajibannya sebagai peserta didik, (2) memperhatikan kebutuhan,
keinginan dan dorongan para peserta didik, (3) menciptakan suasana saling
pengertian, saling menghormati dan keterbukaan antara guru dan peserta
didik.
3. Sikap polos dan tulus dari guru
P.

Sikap ini mengandung makna bahwa guru dalam segala

tindakannya tidak boleh berpura-pura bersikap dan bertindak apa adanya.


Sikap dan tindak laku seperti itu sangat mempengaruhi lingkungan belajar,
karena tingkah laku, cara menyikapi dan tindakan gurumerupakan stimulus
yang akan direspon atau diberikan reaksi oleh peserta didik.
4. Mengenal alternatif pengelolaan
Q.

Untuk mengenal dan menemukan arternatif pengelolaan,

langkah ini menuntut guru : (1) melakukan tindakan identifikasi berbagai


penyimpangan tingkah laku peserta didik baik individual maupun
kelompok. Penyimpangan perilaku peserta didik baik individual maupun
kelompok tersebut termasuk penyimpangan yang disengaja dilakukan
peserta didik yang hanya sekedar untuk menarik perhatian guru atau temantemannya., (2) mengenal berbagai pendekatan dalam manajemen kelas.
5. Menciptakan kontrak sosial
R.

Berupa kontrak sosial (tata tertib) dengan sangsinya yang

mengatur kehidupan didalam kelas, perumusannya harus dibicarakan atau


disetujui oleh guru dan peserta didik.

C. Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas


1. Behavior-modification approach
a. Semua tingkah laku, yang baik maupun yang kurang baik
merupakan proses belajar.
b. Ada sejumlah kecil proses psikologi yang fundamental yang dapat
digunakan untuk menjelaskan terjadinya prosesbelajar yang dimaksud.
Adapun proses psikologi yang dimaksud adalah penguatan positif
(positife reinforcement), hukuman, penghapusan (extinction), dan
penguatan negatif (negative reinforcement).
2. Socio-emotional-climate approach
a. Proses balajar mengajar yang efektif mempersyaratkan iklim sosioemosional yang baik dalam arti terdapat hubungan interpersonal yang
baik antara guru-peserta didik dan antara peserta didik.
b. Guru menduduki posisi terpenting bagi terbentuknya iklim sosioemosional yang baik itu.
3. Group-processess approach
a. Pengalaman belajar sekolah berlangsung dalam konteks kelompok
sosial.
b. Tugas guru yang terutama dalam pengelolaan kelas adalah membina
dan memelihara kelompok yang produktif dan kohesif.
4. Eclectic approach
S.

Menekankan pada potensialitas, kreativitas, dan inisiatif

wali/guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan


situasi yang dihadapinya4.

4 Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2006), h. 183.

D. Hambatan dalam Pengelolaan Kelas


1. Faktor guru
2. Faktor peserta didik
3. Faktor keluarga
4. Faktor fasilitas

T.
U.

BAB III
KESIMPULAN

V.
A. Kesimpulan
1. Ketatalaksanaan dalam sebuah ranah;lingkup;ruang yang direncakan dan
dikontrol dengan terarah dan sekreatif mungkin guna menekan terjadinya
dampak negatif dan mendukung terciptanya suasana yang efektif, efisien
dan produktif selama interaksi antara pendidik dan peserta didik
berlangsung selama proses pembelajaran atau pemberian informasi terjadi.
2. Yang pertama yaitu mengenai kondisi dan situasi belajar mengajar
(kondisi fisik, kondisi sosio-emosional dan kondisi organisasional dan
yang kedua yaitu mengenai disiplin dan tata tertib.
3. Penigkatan kesadaran diri sebagai guru meningkatan kesadaran peserta
didik, sikap polos dan tulus dari guru, mengenal alternatif pengelolaan,
menciptakan kontrak sosial.
4. Behavior-modification

approach,

socio-emotional-climate

group-processess approach dan terakhir eclectic approach.


5. Faktor guru, faktor peserta didik, faktor keluarga, faktor fasilitas.
W.
X.

approach,

Y.
Z.
AA.
AB.
AC.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Rohani. Pengelolaan Pengajaran. (Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2004). Hlm, 127-137.
Bahri, Syaiful dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar.
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006.hlm, 183.

AD.
AE.
AF.
AG.

http://dedysurono.blogspot.co.id/2014/03/makalah-pengelolaankelas_6.html (diakses tgl 19 mei 2016, jam 21:00).


Sholihah, Tutut. Strategi Pembelajaran Yang Efektif. (Jakarta: Citra
Grafika Desain. 2008.hlm, 83.

AH.

Вам также может понравиться