Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4. Patofisiologi
5. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis ISPA oleh karena virus dapat ditegakkan dengan pemeriksaan
laboratorium terhadap jasad renik itu sendiri. Pemeriksaan yang dilakukan
adalah biakan virus, serologis, diagnostik virus secara langsung.
Sedangkan diagnosis ISPA oleh karena bakteri dilakukan dengan
pemeriksaan sputum, biakan darah, biakan cairan pleura.
6. Proses Keperawatan
a. Pengkajian
1.
Riwayat kesehatan:
Keluhan utama (demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan)
2.
Riwayat penyakit sekarang
(kondisi klien saat diperiksa)
3.
Riwayat penyakit dahulu (
apakah klien pernah mengalami penyakit seperti yang dialaminya
4.
sekarang)
Riwayat penyakit keluarga
(adakah anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti penyakit
klien)
Riwayat sosial
(lingkungan tempat tinggal klien)
6. Pemeriksaan fisik difokuskan pada pengkajian sistem pernafasan
Inspeksi
Membran mukosa hidung-faring tampak kemerahan
Tonsil tampak kemerahan dan edema
Tampak batuk tidak produktif
Tidak ada jaringan parut pada leher
Tidak tampak penggunaan otot-otot pernafasan tambahan,
5.
Palpasi
Adanya demam
Tujuan :
suhu tubuh normal berkisar antara 36 37,5 C
Intervensi:
Observasi tanda-tanda vital
R : Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan
perkembangan perawatan selanjutnya.
Anjurkan klien/keluarga untuk kompres pada kepala/aksila
R : Dengan memberikan kompres, maka akan terjadi proses
konduksi/perpindahan Apanas dengan bahan perantara.
Anjurkan klien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan dapat
menyerap SAkeringat seperti pakaian dari bahan katun.
R : Proses hilanganya panas akan terhalangi untuk pakaian yang tebal
dan tidak Aakan menyerap keringat.
Atur sirkulasi udara
R : Penyediaan udara bersih
Anjurkan klien untuk minum banyak 2000 2500 ml/hari
R : Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat
Anjurkan klien istirahat di tempat tidur selama fase febris
penyakit.
R : Tirah baring untuk mengurangi metabolisme dan panas
Kolaborasi dengan dokter:
Dalam pemberian terapi, obat antimicrobial
Antipiretika
R : Untuk mengontrol infeksi pernafasan dan menurunkan panas
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d
anoreksia
Tujuan:
- Klien dapat mencapai BB yang direncanakan mengarah pada BB
normal.
- Klien dapat menoleransi diet yang dianjurkan
- Tidak menunjukkan tanda malnutrisi
Intervensi:
Kaji kebiasaan diet, input-output dan timbang BB setiap hari.
R : Berguna untuk menentukan kebutuhan kalori, menyusun tujuan BB
dan AAevaluasi keadekuatan rencana nutrisi
Berikan makan porsi kecil tapi sering dan dalam keadaan hangat.
untuk
alergi/menghambat
histamin
pengeluaran
mencegah
dalam
reaksi
inflamasi