Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sumberdaya hayati Indonesia sangat berlimpah dan beranekaragam.
Sumbangsih potensi sumberdaya hayati yang ada di Indonesia terhadap
kekayaan keanekaragaman sumberdaya hayati dunia mencapai rata-rata 13%
yaitu meliputi bakteri dan ganggang biru 300 jenis, jamur 12.000 jenis,
hewan 410.000 jenis, tumbuhan 29.550 jenis yang diantaranya 1.000
jenis telah diketahui dan dimanfaatkan untuk bahan baku obat (Ervizal dan
Zuhud, 1989).
Masyarakat Indonesia juga mewarisi berbagai kekayaan leluhur yang
sangat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Warisan tersebut
adalah kekayaan tanaman dan pengetahuan tentang khasiat dari tanaman
tersebut. Dua kekayaan tersebut apabila dikembangkan dan dimanfaatkan
maka sangat berperan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data pada Lokakarya Nasional Tanaman Obat Kementrian
Kehutanan RI 22 Juli 2010, Indonesia memiliki 75% kekayaan tumbuhan
dunia yaitu 30.000 jenis tumbuhan. Diantaranya tumbuhan yang ada di alam
Indonesia adalah tanaman yang memiliki khasiat obat. Jumlah tanaman obat
ini pun cukup besar yaitu 90% dari jumlah tumbuhan obat yang ada di Asia
(Rahmawati dkk., 2012).
Saat ini, tanaman obat atau tanaman herbal telah banyak digunakan dalam
bidang medis atau kesehatan. Masyarakat pun lebih memilih untuk
menggunakan produk yang berasal dari alam dengan alasan keamanan
Tanaman obat atau yang dikenal dengan tanaman herbal secara umum dapat
diartikan semua jenis tanaman yang mengandung senyawa kimia alami yang
memiliki efek farmakologis dan bioaktivitas penting terhadap penyakit
infeksi sampai penyakit degeneratif. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai
alternatif pengobatan idealnya adalah tanaman yang telah diteliti dan
ditetapkan efek fakmakologisnya dan toksisitas kliniknya. Sehingga apabila

telah melewati pengujian, tanaman tersebut telah memiliki nilai ekonomi dan
berdaya guna tinggi (Rahmawati dkk., 2012).
Salah satu tanaman herbal yang digunakan adalah serai. Serai merupakan
tanaman yang menyerupai rumput-rumputan dan memiliki senyawa aktif
yang dapat digunakan untuk pengobatan. Menurut Armando (2009), serai
yang terdapat di Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu serai wangi
(Cymbopogon nardus) dan serai dapur (Cymbopogon citratus). Secara umum
kandungan serai terdiri kariofilen bersifat antibakteri, antifungi, antiinflamasi,
antitumor, dan dapat digunakan sebagai obat bius. Sitral bersifat antihistamin
dan antiseptik. Sitronelal bersifat antiseptik dan antimikrobia. Sitronelal dapat
pula digunakan untuk mengeluarkan angin dari perut dan usus, serta
mengobati peradangan usus. Geraniol bersifat antibakteri dan antifungi.
Mircen berfungsi sebagai antimutagenik dan nerol dapat digunakan sebagai
antispasma (Chooi, 2008).
Salah satu kandungan utama dari serai adalah minyak atsiri. Minyak atsiri
terkandung di dalam serai sebanyak 0,7%. Minyak atsiri dari serai memiliki
kemampuan untuk mengontrol pertumbuhan bakteri dan jamur serta memiliki
aktivitas antioksidan. Oleh karena itu, minyak atsiri yang terdapat pada serai
dapat digunakan dalam makanan dan industri kesehatan (Jafari dkk., 2012).
Minyak atsiri serai wangi mengandung senyawa penting berupa sitronelal.
Sitronelal merupakan senyawa monoterpena yang mempunyai gugus
aldehida, ikatan rangkap, dan rantai karbon. Sitronelal merupakan
monoterpena yang sebagian besar terbentuk dari metabolisme sekunder
tanaman serai (Nurisman, 2009). Sitronelal memiliki bau yang khas dan
merupakan bahan dasar sintesis pembuatan fragrance seperti sitronelol,
isopulegol, mentol dan ester-ester lainnya. Pada umumnya hidroksi sitronelal
digunakan untuk pewangi sabun dan kosmetik, flavoring agent untuk aneka
makanan dan minuman, obat-obatan serta obat penolak nyamuk (Agustian
dkk., 2007).
Sitronelal merupakan salah satu senyawa yang terdapat pada serai yang
memiliki kemampuan sebagai antibakteri (Mustikowati, 2013). Sitronelal
diketahui dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri Gram positif dan

Gram negatif (Mustikowati, 2013). Sitronelal merupakan senyawa penting


yang terkandung di dalam minyak atsiri serai wangi (Mustikowati, 2013).
1.2.
1.
2.
3.
4.
1.3.

Rumusan Masalah
Apa klasifikasi dari tanaman serai wangi?
Apa saja khasiat yang terkandung dalam simplisia seai wangi?
Bagaimana cara pembuatan simplisia serai wangi?
Bagaimana cara pengujian fitokimianya?
Tujuan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Tanaman
2.1.1. Klasifikasi
Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas
: Commelinidae
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
: Cymbopogon
Spesies
: Cymbopogon nardus L. Rendle
2.1.2. Morfologi Tanaman
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun, yang merupakan
gabungan dari beberapa bonggol (puluhan bonggol), dalam bonggol
terdisi dari beberap tunas (2-6 tunas). Mempunyai jenis akar serabut
yang banyak.Daun berbentuk memanjang, dengan ukuran panjang 1
meter, lebar 1-2 cm, berwarna hijau muda, hingga hijau kebiru biruan,
bila diremas, tercium aroma tajam khas serai wangi. Batang berwarna
hijau dan merah keunguan.
Simplisia

2.2.

Nama

: Daun Sereh

Nama Simplisia

: Cymbopogon folium

Nama tanaman asal

: Cymbopogon nardus (L) Rendle

Keluarga

: Poaceae

Zat berkhasiat utama : Minyak atsiri yang mengandung geraniol dan


sitronelal
Penggunaan
2.3.

: Karminativa, antispasmodika, antipiretik

Kandungan Senyawa

Daun sereh wangi mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen


yang terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), -pinen, kamfen, sabinen, mirsen,
-felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol,
terpinen-4-ol, -terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-desialdehida,
dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil
asetat,

geranil

asetat,

-elemen,

-kariofilen,

metilisoeugenol, -kadinen, elemol, kariofilen oksida.

BAB III
METODE KERJA
3.1. Cara Pembuatan Simplisia
1. Pengumpulan bahan baku

-bergamoten,

trans-

Tahapan ini sangat menentukan kualitas bahan baku, dimana faktor


yang paling berperan adalah masa panen. Pada waktu panen peralatan dan
tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam
keadaan kering.Alat yang diguna-kan dipilih dengan tepat untuk
mengurangi terbawanya bahan atau tanah yang tidak diperlukan. Seperti
rimpang, alat untuk panen dapat menggunakan garpu atau cangkul. Bahan
yang rusak atau busuk harus segera dibuang atau dipisahkan. Penempatan
dalam wadah (keranjang, kantong, karung dan lain-lain) tidak boleh terlalu
penuh sehingga bahan tidak menumpuk dan tidak rusak. Selanjutnya
dalam waktu pengangkutan diusahakan supaya bahan tidak terkena panas
yang berlebihan, karena dapat menyebab-kan terjadinya proses fermentasi/
busuk. Bahan juga harus dijaga dari gang-guan hama (hama gudang, tikus
dan binatang peliharaan).
Kemudian proses pasca panen yang merupakan kelanjutan dari proses
panen terhadap tanaman budidaya atau hasil dari penambangan alam yang
fungsinya antara lain untuk membuat bahan hasil panen tidak mudah rusak
dan memiliki kualitas yang baik serta mudah disimpan untuk diproses
selanjutnya. Untuk memulai proses pasca panen perlu diperhatikan cara
dan tenggang waktu pengumpulan bahan tanaman yang ideal setelah
dilakukan proses panen tanaman tersebut. Selama proses pasca panen
sangat penting diperhatikan keber-sihan dari alat-alat dan bahan yang
digunakan, juga bagi pelaksananya perlu memperhatikan perlengkapan
seperti masker dan sarung tangan. Tujuan dari pasca panen ini untuk
menghasilkan simplisia tanaman obat yang bermutu, efek terapinya tinggi
sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
2. Sortasi Basah
Penyortiran segar atau sortasi basah dilakukan setelah selesai panen
dengan tujuan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing,
bahan yang tua dengan yang muda atau bahan yang ukurannya lebih besar
atau lebih kecil. Bahan nabati yang baik memiliki kandungan campuran
bahan organik asing tidak lebih dari 2%. Proses penyortiran pertama

bertujuan untuk memisahkan bahan yang busuk atau bahan yang muda dan
yang tua serta untuk mengurangi jumlah pengotor yang ikut terbawa dalam
bahan.
3. Pencucian
Pencucian bertujuan menghilangkan kotoran-kotoran dan mengurangi
mikroba-mikroba yang melekat pada bahan. Pencucian harus segera dilakukan setelah panen karena dapat mempengaruhi mutu bahan. Pencucian
menggunakan air bersih seperti air dari mata air, sumur atau PAM.
Penggunaan air kotor menyebabkan jumlah mikroba pada bahan tidak
akan berkurang bahkan akan bertambah. Pada saat pencucian perhatikan
air cucian dan air bilasannya, jika masih terlihat kotor ulangi
pencucian/pembilasan sekali atau dua kali lagi. Perlu diperhatikan bahwa
pencucian harus dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin untuk
menghindari larut dan terbuangnya zat yang terkandung dalam bahan.
4. Perubahan Bentuk (Perajangan)
Bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan bahan baku sehingga
proses pengeringan akan berlangsung cepat. Contoh perlakuan untuk
pengubahan bentuk adalah perajangan pada rimpang, daun dan herba.
Ukuran perajangan tergantung dari bahan yang digunakan dan berpengaruh terhadap kualitas simplisia yang dihasilkan. Perajangan terlalu
tipis dapat mengurangi zat aktif

yang terkandung dalam bahan.

Sedangkan jika terlalu tebal, maka pengurangan kadar air dalam bahan
agak sulit dan memerlukan waktu yang lama dalam penjemuran dan
kemungkinan besar bahan mudah ditumbuhi oleh jamur.Ketebalan
perajangan untuk rimpang temulawak adalah sebesar 7 8 mm, jahe,
kunyit dan kencur 3 5 mm. Perajangan bahan dapat dilakukan secara
manual dengan pisau yang tajam dan terbuat dari steinlees ataupun dengan
mesin pemotong atau perajang. Bentuk irisan split atau slice tergantung
tujuan pemakaian. Untuk tujuan mendapatkan minyak atsiri yang tinggi
bentuk irisan sebaiknya adalah membujur (split) dan jika ingin bahan lebih
cepat kering bentuk irisan sebaiknya melintang (slice).
5. Pengeringan
Pengeringan adalah suatu cara pengawetan atau pengolahan pada
bahan dengan cara mengurangi kadar air, sehingga proses pembusukan

dapat terhambat. Dengan demikian dapat dihasilkan simplisia terstandar,


tidak mudah rusak dan tahan disimpan dalam waktu yang lama Dalam
proses ini, kadar air dan reaksi-reaksi zat aktif dalam bahan akan
berkurang, sehingga suhu dan waktu pengeringan perlu diperhatikan. Suhu pengeringan tergantung pada jenis bahan yang dikeringkan.
Pada umumnya suhu pengeringan adalah antara 40 600 C dan hasil
yang baik dari proses pengeringan adalah simplisia yang mengandung
kadar air 10%.
Demikian pula dengan waktu pengeringan juga bervariasi, tergantung
pada jenis bahan yang dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupun
bunga. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pro-ses pengeringan adalah
kebersihan (khususnya pengeringan menggunakan sinar matahari),
kelembaban udara, aliran udara dan tebal bahan (tidak saling menumpuk).
Penge-ringan

bahan

menggunakan

sinar

dapat

dilakukan

matahari

ataupun

secara

tradisional

dengan

mo-dern

dengan

secara

menggunakan alat pe-ngering seperti oven, rak pengering, blower ataupun


dengan fresh dryer.
Pengeringan dapat menyebabkan perubahan-perubahan hidrolisa
enzimatis, pencokelatan, fermentasi dan oksidasi.

Ciri-ciri waktu

pengeringan sudah berakhir apabila daun ataupun temu-temuan sudah


dapat dipatahkan dengan mudah. Pada umumnya bahan (simplisia) yang
sudah kering memiliki kadar air 8 10%. Dengan jumlah kadar air
tersebut kerusakan bahan dapat ditekan baik dalam pengolahan maupun
waktu penyimpanan.
Proses pengeringan simplisia bertujuan untuk :
a)

Mengurangi kadar air, sehingga simplisia tidak mudah

terkontaminasi oleh fungi atau jamur dan bakteri.


b) Menghentikan aktivitas atau kerja enzim.
c) Mengurangi atau mencegah perubahan kimia terhadap senyawa
aktif.

Вам также может понравиться

  • Amylum
    Amylum
    Документ14 страниц
    Amylum
    Oloan Purba
    100% (1)
  • Farmakognosi Semen
    Farmakognosi Semen
    Документ17 страниц
    Farmakognosi Semen
    Fitri Florida Wes't
    Оценок пока нет
  • Perc 7-Amilum & Simplisia
    Perc 7-Amilum & Simplisia
    Документ25 страниц
    Perc 7-Amilum & Simplisia
    Monalytaa Panjaitan
    100% (1)
  • Rosella
    Rosella
    Документ15 страниц
    Rosella
    Kadek Urip
    0% (1)
  • Simplisia Laos
    Simplisia Laos
    Документ2 страницы
    Simplisia Laos
    WIK
    Оценок пока нет
  • Fitokimia
    Fitokimia
    Документ14 страниц
    Fitokimia
    Mega Utamy II
    Оценок пока нет
  • Simplisia Amylum Manihot
    Simplisia Amylum Manihot
    Документ15 страниц
    Simplisia Amylum Manihot
    PungkyUmi
    Оценок пока нет
  • Daun Pacar Cina
    Daun Pacar Cina
    Документ4 страницы
    Daun Pacar Cina
    Winis Oktavia
    Оценок пока нет
  • Farmakognosi Kayu Manis
    Farmakognosi Kayu Manis
    Документ12 страниц
    Farmakognosi Kayu Manis
    restimirna sari
    50% (2)
  • Fructus
    Fructus
    Документ9 страниц
    Fructus
    D'lya da Cruz
    100% (1)
  • Farmakognosi II Amilum
    Farmakognosi II Amilum
    Документ17 страниц
    Farmakognosi II Amilum
    IsmarWulanS
    100% (1)
  • Calami Rhizoma
    Calami Rhizoma
    Документ1 страница
    Calami Rhizoma
    JEMBUT
    Оценок пока нет
  • Cara Pembuatan Simplisia Dari Bagian Buah Dari Tanaman
    Cara Pembuatan Simplisia Dari Bagian Buah Dari Tanaman
    Документ13 страниц
    Cara Pembuatan Simplisia Dari Bagian Buah Dari Tanaman
    Yuda Wahyu
    Оценок пока нет
  • Pengertian Dan Ruang Lingkup Sediaan Galenika
    Pengertian Dan Ruang Lingkup Sediaan Galenika
    Документ1 страница
    Pengertian Dan Ruang Lingkup Sediaan Galenika
    apriliansyah azizah maghfirah
    Оценок пока нет
  • PHYCOPHYTA
    PHYCOPHYTA
    Документ6 страниц
    PHYCOPHYTA
    Egoandriano
    Оценок пока нет
  • Ektraksi Dan Identifikasi Biji Labu Merah
    Ektraksi Dan Identifikasi Biji Labu Merah
    Документ32 страницы
    Ektraksi Dan Identifikasi Biji Labu Merah
    satriomega
    100% (1)
  • Simplisia Oleum
    Simplisia Oleum
    Документ3 страницы
    Simplisia Oleum
    Muhammad Satrio
    0% (1)
  • Simplisia Kunyit
    Simplisia Kunyit
    Документ6 страниц
    Simplisia Kunyit
    putrabayuperkasa
    100% (2)
  • Pembuatan Simplisia Daun Singkong
    Pembuatan Simplisia Daun Singkong
    Документ1 страница
    Pembuatan Simplisia Daun Singkong
    Mayun Satria
    Оценок пока нет
  • Farmakognosi
    Farmakognosi
    Документ9 страниц
    Farmakognosi
    Funi Sri lestari
    Оценок пока нет
  • Tata Nama Radix Farmakognosi
    Tata Nama Radix Farmakognosi
    Документ13 страниц
    Tata Nama Radix Farmakognosi
    Luthfi Djulpria Ananta
    100% (1)
  • Meta Etika - 3D - Makalah Simplisia Folim Dan Flos
    Meta Etika - 3D - Makalah Simplisia Folim Dan Flos
    Документ15 страниц
    Meta Etika - 3D - Makalah Simplisia Folim Dan Flos
    didi dididamhuri
    Оценок пока нет
  • 1
    1
    Документ6 страниц
    1
    ninis dwi
    Оценок пока нет
  • Penyiapan - Simplisia Sereh
    Penyiapan - Simplisia Sereh
    Документ14 страниц
    Penyiapan - Simplisia Sereh
    Lingga Lim
    Оценок пока нет
  • Pembuatan Amilum 1
    Pembuatan Amilum 1
    Документ20 страниц
    Pembuatan Amilum 1
    Wina Laili M
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakognosi Pembuatan Amylum Solani
    Makalah Farmakognosi Pembuatan Amylum Solani
    Документ13 страниц
    Makalah Farmakognosi Pembuatan Amylum Solani
    Diah Palupi
    75% (4)
  • Materi Tentang Tablet
    Materi Tentang Tablet
    Документ31 страница
    Materi Tentang Tablet
    Ll Muhamad Sofyan Hadi
    Оценок пока нет
  • Simplisia Temu Ireng
    Simplisia Temu Ireng
    Документ4 страницы
    Simplisia Temu Ireng
    Agus Setiawan
    Оценок пока нет
  • AMYLUM
    AMYLUM
    Документ9 страниц
    AMYLUM
    iftitahul farihah
    100% (1)
  • OLEUM
    OLEUM
    Документ3 страницы
    OLEUM
    scientist farmasi
    Оценок пока нет
  • Dasar Teori TPP
    Dasar Teori TPP
    Документ61 страница
    Dasar Teori TPP
    erma
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakognosi Manggis
    Makalah Farmakognosi Manggis
    Документ10 страниц
    Makalah Farmakognosi Manggis
    Liliks Astuti
    Оценок пока нет
  • Tanaman Kumis Kucing
    Tanaman Kumis Kucing
    Документ3 страницы
    Tanaman Kumis Kucing
    wiwit apriliyani
    Оценок пока нет
  • Pyrethri Flos
    Pyrethri Flos
    Документ14 страниц
    Pyrethri Flos
    Suci.
    Оценок пока нет
  • Obat Obatan Sso
    Obat Obatan Sso
    Документ14 страниц
    Obat Obatan Sso
    DEA LUDJEN
    Оценок пока нет
  • FOLIUM Materi
    FOLIUM Materi
    Документ9 страниц
    FOLIUM Materi
    Yuni Tri Wulandari
    67% (3)
  • FRUCTUS
    FRUCTUS
    Документ75 страниц
    FRUCTUS
    Muhammad Satrio
    Оценок пока нет
  • Tugas Farmakognosi (Alkaloid)
    Tugas Farmakognosi (Alkaloid)
    Документ32 страницы
    Tugas Farmakognosi (Alkaloid)
    Norman Dyanto
    Оценок пока нет
  • Rimpang Lengkuas
    Rimpang Lengkuas
    Документ11 страниц
    Rimpang Lengkuas
    Askur
    Оценок пока нет
  • Carthami Flos
    Carthami Flos
    Документ14 страниц
    Carthami Flos
    Zaniera Znra
    Оценок пока нет
  • Farmakognosi "Kulit Batang Kina "
    Farmakognosi "Kulit Batang Kina "
    Документ48 страниц
    Farmakognosi "Kulit Batang Kina "
    INDRI AULIA
    Оценок пока нет
  • Cucurbitae Semen
    Cucurbitae Semen
    Документ13 страниц
    Cucurbitae Semen
    Dinia
    Оценок пока нет
  • SIMPLISIA
    SIMPLISIA
    Документ20 страниц
    SIMPLISIA
    Vina Ramdiani
    Оценок пока нет
  • Stramonii Herba
    Stramonii Herba
    Документ4 страницы
    Stramonii Herba
    Ade Bela Sukma
    Оценок пока нет
  • Laporan Amilum
    Laporan Amilum
    Документ17 страниц
    Laporan Amilum
    Risman Harnas
    Оценок пока нет
  • Cortex
    Cortex
    Документ12 страниц
    Cortex
    rizky hasta
    Оценок пока нет
  • FARMAKOLOGI KELAS XII Hormon Kontrasepsi Kortiko
    FARMAKOLOGI KELAS XII Hormon Kontrasepsi Kortiko
    Документ8 страниц
    FARMAKOLOGI KELAS XII Hormon Kontrasepsi Kortiko
    Krisna Ika
    100% (1)
  • Jasmini Folium
    Jasmini Folium
    Документ1 страница
    Jasmini Folium
    hendri hermawan
    Оценок пока нет
  • Metode Pembuatan Simplisia
    Metode Pembuatan Simplisia
    Документ15 страниц
    Metode Pembuatan Simplisia
    silviaagustiani
    Оценок пока нет
  • Makalah Simplisia Rimpang Kencur
    Makalah Simplisia Rimpang Kencur
    Документ9 страниц
    Makalah Simplisia Rimpang Kencur
    Indah Aprilia
    Оценок пока нет
  • Morfologi Tanaman Digitalis
    Morfologi Tanaman Digitalis
    Документ7 страниц
    Morfologi Tanaman Digitalis
    Rijal Saputro
    0% (1)
  • Laporan Farmakognosi Simplisia Rimpang Kunyit Shela Pratiwi 184840131
    Laporan Farmakognosi Simplisia Rimpang Kunyit Shela Pratiwi 184840131
    Документ13 страниц
    Laporan Farmakognosi Simplisia Rimpang Kunyit Shela Pratiwi 184840131
    Shela Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Simplisia 1
    Simplisia 1
    Документ5 страниц
    Simplisia 1
    Revina Kardian
    Оценок пока нет
  • Ocha
    Ocha
    Документ59 страниц
    Ocha
    Muhammad Agus Rosidi
    100% (1)
  • Rhizoma Lempuyang
    Rhizoma Lempuyang
    Документ8 страниц
    Rhizoma Lempuyang
    ngrprarama
    0% (1)
  • Rhei Radix
    Rhei Radix
    Документ3 страницы
    Rhei Radix
    Yahya Rizki
    Оценок пока нет
  • Simplisia Sereh
    Simplisia Sereh
    Документ9 страниц
    Simplisia Sereh
    Azmi Rakhmawati Hidayah
    Оценок пока нет
  • Laporan Herba
    Laporan Herba
    Документ17 страниц
    Laporan Herba
    Muhammad Rahim
    Оценок пока нет
  • Herba
    Herba
    Документ16 страниц
    Herba
    Marhamah Amah
    Оценок пока нет
  • Antar 1
    Antar 1
    Документ36 страниц
    Antar 1
    Fadhila Gue
    Оценок пока нет
  • Apotek Rakyat
    Apotek Rakyat
    Документ10 страниц
    Apotek Rakyat
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum Anfisman Darah I
    Laporan Praktikum Anfisman Darah I
    Документ9 страниц
    Laporan Praktikum Anfisman Darah I
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Dep Tgs2 Kelg Nadiyapratiwi
    Dep Tgs2 Kelg Nadiyapratiwi
    Документ1 страница
    Dep Tgs2 Kelg Nadiyapratiwi
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Bahan Tambahan Pengisi Untuk Tablet Cetak Langsung
    Bahan Tambahan Pengisi Untuk Tablet Cetak Langsung
    Документ3 страницы
    Bahan Tambahan Pengisi Untuk Tablet Cetak Langsung
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • STRIKNIN
    STRIKNIN
    Документ10 страниц
    STRIKNIN
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • DNA Dan RNA
    DNA Dan RNA
    Документ12 страниц
    DNA Dan RNA
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Makalah Adem Ati
    Makalah Adem Ati
    Документ13 страниц
    Makalah Adem Ati
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Kalorimeter Joule
    Kalorimeter Joule
    Документ15 страниц
    Kalorimeter Joule
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Makalah Farmakognosi II
    Makalah Farmakognosi II
    Документ18 страниц
    Makalah Farmakognosi II
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет
  • Hidrostatis
    Hidrostatis
    Документ17 страниц
    Hidrostatis
    nadiya pratiwi
    Оценок пока нет