Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut psikologi perkembangan rentang hidup, pembahasan mengenai
perkembangan manusia tidaklah hanya terbatas perubahan perkembangan anak-anak
dan remaja saja, melainkan hingga manusia wafat. Dikarenakan perkembangan adalah
proses kebersinambungan mulai dari manusia lahir hingga dia wafat. Selama hidupnya,
manusia mengalami perubahan-perubahan badaniah yang mempengaruhi sikap, proses
kognitif dan perilaku individu. Hal ini mengasumsikan bahwa sepanjang hidupnya
manusia harus bisa mengatasi perubahan permasalahan dalam hidupnya sendiri.
Dari berbagai budaya yang ada di dunia sangatlah bervariasi untuk menentukan
kapan seseorang dapat dikatakan dewasa secara formal. Sebagian kebudayaan kuno
mengatakan bahwa seseorang dapat dikatakan telah dewasa apabila dia sudah mngalami
pubertas. Kebudayaan Amerika mengatakan bahwa seseoang telah dewasa apabila
usianya telah mencapai 21 tahun. Sementara di Indonesia dikatakan bahwa seseorang
telah dewasa apabila ia telah menikah walaupun usianya belum genap 21 tahun.
Terlepas dai masalah tersebut di atas, psikologi perkembangan telah menetapkan
kapan seseorang dapat dikatakan dewasa yaitu apabila ia telah mencapai usia 20 tahun.
Dimana usia 20 tahun merupakan tahap dewasa awal, berlangsung hingga usia 40-45.
Pertengahan dewasa beriksar antara 40-45 tahun hingga 60. Dan dewasa lanjut atau
biasa disebut lanjut usia antara 60 tahun sampai meninggal dunia.
Dari permasalahan tersebut di atas, maka dalam makalah ini akan di bahas
mengenai perkembangan yang terjadi pada masa lanjut usia yang meliputi penyesuaian
diri terhadap perubahan fisik, perubahan kemampuan mental, dan perubahan minat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyesuaian diri seseorang pada periode lanjut usia terhadap perubahan
fisiknya?
2. Bagaimana perubahan mental seseorang pada periode lanjut usia?
3. Bagaimana perubahan minat seseorang pada periode lanjut usia?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyesuaian diri terhadap perubahan fisik pada tahap periode lanjut
usia.
2. Mengetahui perubahan mental pada periode lanjut usia.
3. Mengetahui perubahan minat pada periode lanjut usia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penyesuaian Diri Terhadap Perubahan Fisik
2.1.1 Kesehatan Badan
Puncak dari kesehatan fisik seseorang adalah sekitar usia 18-25 tahun. Dimana
individu memiliki gerak-gerak reflek yang cepat dan mereka memiliki kemampuan
reproduktif yang tinggi. Ketika memasuki usia 25 tahun perubahan-perubahan fisik
mulai terlihat, secara berangsur kekuatan fisik melemah dan mulai mudah terserang
penyakit namun seseorang masih tetap bisa melakukan aktivitasnya dengan normal.
Bagi wanita, perubahan bilogis yang terjadi selama pertengahan masa dewasa
adalah perubahan dalamhal kemampuan reproduktif yakni mulai mengalami menopause
atau berhentinya menstruasi pada usia sekitar 50 tahun. Bagi laki-laki prosese penuaan
tidak begitu kentara karena tidakada tanda-tanda fisiologis dari peningkatan usia seperti
berhentinya haid pada perempuan. Laki-laki masih tetap mampu menjadi ayah bagi
anak-anak sampai memasuki usia tua.
Dari uraian diatas sangat terlihat perubahan perkembangan fisiologis antara wanita
dan laki-laki ketika memasuki usia setengah baya hingga tua. Sehingga seorang wanita
ketika memasuki usia setengah baya harus lebih mampu mempersiapkan diri dari pada
seorang laki-laki karena wanita tidak mampu lagi bereproduksi atau mengalami
menopause.
Ketika seseorang telah memasuki usia tua perubahan fisik yang terjadi sangat
terlihat sebagai proses dari penuaan. Diantaranya adalah rambut beruban atau menjadi
putih, kulit tubuh mengering dan keriput, konfigurasi wajah berubah, gigi berlubang dan
hilang, tulang mulai keropos sehingga tidak mampu lagi melakukan kegiatan yang berat,
tulang punggung menjadi bungkuk, dan lain sebagainya. Penurunan fisik yang
berangsur-angsur menurun ini jika tidak diseimbangkan dengan pola makan sehat akan
menyebabkan seorang akan mudah terserang penyakit.
Hal tersebut sudah menjadi kodrat Illahi yang tidak bisa dielakkan. Karena pada
hakikatnya setiap orang hidup mengalami pertumbuhan dan pada puncak usia tua atau
ketika mendekati kematian hal-hal tersebut di atas akan di alami setiap orang.
2.1.2 Perkembangan Sensori
Perkembangan indera sensori fisik yang melibatkan indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasa dan peraba mengalami perubahan yang sangat
menonjol ketika seseorang mulai memasuki usia tua. Namun biasanya sensivitas tehadap
pendengaran lebih cepat menurun laki-laki di banding perempuan hal ini disebabkan
karena factor jenis kelamin dimana laki-laki lebih sering bekerja di tempat gaduh
bermesin.
Sebagai contoh perubahan penglihatan yang terjadi pada masa tua adalah
berkurangnya ketajaman penglihatan dan melambatnya adaptasi terhadap perubahan
cahaya. Hal ini disebabkan karena biji mata menyusut dan lensa mata menjadi kurang
jernih, sehingga jumlah cahaya yang diterima oleh retina menjadi berkurang. Seperti
yang kita ketahui ketika seseorang mulai memasuki usia tua, penglihatannya semakin
berkurang. Demikian juga dengan pendengaran, ketika seseorang mulai measuki usia 65
tahun indera pendengarannya kurang berfungsi atau bahkan tuli. Hal tersebut disebabkan
karena kemundururan selaput telinga. Kepekaan terhadap rasa dan bau juga berkurang
seiring berkurangnya usia seseorang. Dari perkembangan sensori juga sangat terlihat
signifikan perubahan dari usia dewasa ke tua.
2.1.3 Perkembangan Otak
Saat usia seseorang mulai memasuki usia dewasa awal sel otak juga berangsur
berkurang. Tetapi perkembangbiakan koneksi neural, terlebih bagi orang yang masih
aktif mengganti sel-sel yang hilang. Pada usia tua, sejumlah neuron unit-unit sel dasar
dari system saraf itu menghilang. Hilangnya sejumlah sel otak orang dewasa disebabkan
karena diantaranya pukulan kecil,tumor, terlalu banyak minum beralkohol. Semua itu
dapat menyebabkan kepikunan (senility). Bahkan juga dapat mentebabkan penyakit
yang lebih menakutkan lagi, yaitu Alzheimer yang dapat merusak kecerdasan pikiran.
Dari contoh kasus di atas dapat kita lihat bahwa penyakit yang diderita seseorang
ketika memasuki usia tua adalah factor dari kebiasaannya saat muda. Oleh sebab itu, halhal tersebut bisa kita minimalisir dengan membiasakan pola hidup sehat ketika
muda.Ketika seseorang yang telah memasuki usia tua diberikan sebuah tes kecil berupa
lajur yang yang terdiri dari tujuh angka atau huruf dibaca dengan kecepatan satu angka
atau satu huruf per detik dan subyek diminta dengan segera mengulangnya, subyek
yang tua yang dapat mengulangnya dengan benar. Apabila kita mengulangi tipe tes
seperti ini dan kemudian subjek diminta melakukan beberapa tugas yang tidak berkaitan,
misalnya membacakan alfabert dari belakang dan kemudian sesudah beberapa detik
mereka diminta untuk mengulang dari depan lagi, maka orang tua akan memiliki
penampilan yang jauh lebih buruk dari pada pemuda. Ingatan jangka pendek (short-term
memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi di otak yang sangat cepat dan
dapat dipanggil kembali hanya dengan beberapa detik. Sesudah periode yang singkat ini,
apabila informasi tidak di ulang atau dilatih maka informasi akan segera terlupakan.
Sangat terlihat kesignifikanan otak orang yang mulai tumbuh tua dengan pemuda
terlihat dari contoh kasus di atas, maka dari itu orang yang memasuki usia tua lebih baik
jikalau mempersiapkan dirinya secara lebih matang agar dia nantinya tidak telalu berat
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan nyata yang dialaminya pada saat tua. Jika
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masa tua, kemungkinan penyesuaian diri
terhadap perkembangan berikutnya tidak terlalu signifikan, misalnya apabila otak selalu
digunakan berfikir maka sel-sel neuron yang hilang akan tergantikan dengan yang baru.
2.1.4 Perubahan Mental
Seperti yang telah kita bahas di atas, bahwa masa tua adalah kelanjutan dari masa
dewasa akhir dimana problem mental yang sering muncul pada orang yang sudah yaitu
rasa kesepian dan kesendirian. Pada kebanyakan orang yang melewatkan masa mudanya
dengan kesibukan pekerjaanyang sekaligus merupakan pegangan hidup dan menjaikan
ketenangan dalam dirinya rasa sepi saat menjelang tua menjadikan beban tersendiri
dalam hidupnya.
Berhubungan dengan masalah pekerjaan bagi seseorang yang memasuki usia tua,
merupakan daerah lain yang menuntut persiapan sejak masa dewasa, khususnya
setengah baya. Beberapa persoalan yang dihadapi oleh setengah baya akhir atau masa
tua karena tidak lagi bekerja meliuti karena hambatan-hambatan pisis, rasa kesepian,
kurangnya kontak soaial, rasa jemu dan lesu kerja tidak aktif. Bertepatan dengan hal itu
anak-anak mulai menikah dan meninggalkan rumah. Badan mulai melemah dan
tidakmemungkinkan untuk bepergian jauh. Sebagai akibatnya semangat menurun,
mudah dihinggapi penyakit dan akan mengalami kemunduran-kemunduran mental.
Sebenarnya masalah-masalah diatas dapat diantisipasi sejak seseorang berusia
muda. Misalnya mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan pengganti seperti
mengerjakan hobi atau berkreasi dengan begitu diharapkan ketika menyongsong usia tua
dan pensiun masih ada kegiatan yang mengisi waktu luangnya.
Perubahan-perubahan peranan juga terjadi dan menimbulkan persoalan tersendiri
mengikuti masuknya seseorang dalam masa tua. Terhadap hal ini terdapat beberapa
pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang
perubahan-perubahan pisis dan psikologis yang akan terjadi, dan juga untuk mengetahui
kapan terjadinya hal-hal itu sehingga mereka dapat menghadapi dengan menyesuaikan
dengan perubahan tadi; memberikan pengetahuan dan ketrampilan-ktramoilan bary
sebagai dasar untukmewujudkan pekerjaan, pelayanan-pelayanan sukarela, dan
perwujudan kreativitas; pendidikan untuk dapat menikamati seni, untuk mewujudakan
negara yang intelegen, dan menyadarkan tetang adanya kemunduran kemampuan mental
yang semakin melemah; Mmeperkokoh mereka untuk mengatasi stereotype mengenai
usia yang menua dan menggantinya dengan konsep-konsep yang konstruktf dengan
sikap-sikap sosialyang menguntungkan atau menyenagkan. Dan pendidikn untuk
meningkatkan pengetahuan-pengetahuan khusus yang telah mereka peroleh sehingga hal
itu dapat didayagunakan bersama-sama dengan orang lain.
BAB III
KESIMPULAN
Seseorang yang memasuki usia lanjut mengalami beberapa perubahan dalam diri
nya,diantaranya yaitu :
a. Perubahan fisik yang meliputi; kesehatan badan, perkembangan sesnsori dan
perkembangan otak dimana bisa dijaga atau diminimalisir agar perubahan yang
terjadi tidak terlalu siginikan kektika seorang mulai menjaganya dari awal atau dari
usia mudanya.
b. Perubahan mental yang meliputi rasa kesepian dan kesendirian dikarenakan factor
lanjut usia telah pensiun dan atau mulai ditinggal oleh anak-anaknya.
c. Perubahan minat yang meliputi: minat terhadap diri sendiri,minat terhadap
penampilan, minat terhadap pakaian, minat terhadap uang, minat terhadap uang,
minat terhadap agama, minat terhadap keagamaan dan minat terhadap kematian.