Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Dokter Pembimbing :
dr. Susilawati Iriana, Sp.OG
Disusun Oleh :
Juwita Nurlastry 2012730054
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
BAB I
LAPORAN KASUS
I IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Alamat
: Ny. SR
: 35 tahun
: Jl. Melati RT 011/009, Tugu utara, Kec.Koja, Jakarta
Pekerjaan
Agama
Utara
: IRT
: Islam
Tanggal masuk
: 2/9/2016
No. RM
: 834983
II ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Pasien datang ke RSIJCP mual dan muntah sejak 2 minggu SMRS
Keluhan Tambahan
Nyeri ulu hati, lemas, nafsu makan menurun
Riwayat Penyakit Sekarang :
OS G4P3A0 mengaku hamil + 11 minggu datang ke RSIJCP dengan keluhan
mual dan muntah sejak sejak 2 minggu SMRS. Mual dan muntah
awalnya hanya terjadi pada pagi hari saja dan setelah makan
dan minum, namun sejak 5 hari sebelum masuk RSIJ Cemput
muntah dialami > 10 kali per hari dengan volume kurang lebih
- gelas besar. Isi yang dimuntahkan berupa cairan
kekuningan, tidak terdapat darah. Keluhan mual dan muntah
semakin bertambah berat bila setelah makan dan minum, dan
berkurang saat istirahat.
Selain itu OS juga mengeluh nyeri pada ulu hati, dan badan terasa lemas
sehingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya, bibir
terasa kering, pasien tidak makan sejak 4 hari SMRS. BAB dan BAK dirasakan
semakin menurun. OS juga mengeluh berat badan menurun.
Riwayat Haid :
Menarche
: 13 tahun
Siklus
Lama Haid
Kesadaran
: composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 110 / 70 mmHg
HR
Pernapasan
: 20 x / menit, teratur
Suhu
: 36,9 0C
Kepala
: normocephal simetris
Mata
Mulut
Leher
Thorak
Cor
: BJ I, II reguler
Pulmo
Abdomen : turgor kulit dbn, bising usus (+) , nyeri tekan epigastrium (+)
Ekstremitas :
Atas
Bawah
Status Obstetri
Inspeksi : chloasma gravidarum (-), mammae simetris, striae
lividae (-)
Palpasi : TFU tidak teraba
Auskultasi : DJJ 134 kali/menit
Pemeriksaan luar genitalia tidak dilakukan
Inspekulo tidak dilakukan
VT (Pemeriksaan Dalam) tidak dilakukan
IV RIWAYAT PERSALINAN
No
Tempat
Penolon
bersalin
PKM
RS
Bidan
Dokter
Thn
200
3
200
9
Aterm
Jenis
Penyulit
persalinan
39
mingg
Normal
Normal
u
38
mingg
u
3
RS
Dokter
201
4
38
mingg
Letak
SC
sungsang
V PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
NILAI
RUJUKAN
Tanggal 2/9/2016
Hematologi Rutin :
Hemoglobin
14,5
g/dL
11,7 15,5
Jumlah Leukosit
9,67
103/L
3,60 11,00
Hematokrit
42
35 47
Jumlah Trombosit
322
103/L
150 440
Eritrosit
5,55
106/L
3,80 5,20
MCV/VER
76
fL
80 100
MCH/HER
26
pg
26 34
MCHC/KHER
35
g/dL
32 36
184
mEq/L
135 147
2,5
mEq/L
3,5 5,0
96
mEq/L
94 111
- (negative)
- (negative)
- (negative)
Elektrolit
Natrium (Na)
Darah
Klorida (Cl)
Darah
Tanggal 4/9/2016
Aseton Urine
VI RESUME
OS G4P3A0 mengaku hamil + 11 minggu datang ke RSIJCP dengan keluhan mual dan
muntah sejak sejak 2 minggu SMRS. Mual dan muntah awalnya hanya
terjadi pada pagi hari saja dan setelah makan dan minum, namun
sejak 5 hari sebelum masuk RSIJ Cemput muntah dialami > 10 kali
4
per hari dengan volume kurang lebih - gelas besar. Isi yang
dimuntahkan berupa cairan kekuningan, tidak terdapat darah.
Keluhan mual dan muntah semakin bertambah berat bila setelah
makan dan minum, dan berkurang saat istirahat.
Selain itu OS juga mengeluh nyeri pada ulu hati, dan badan terasa lemas
sehingga tak mampu melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya, bibir terasa
kering, pasien tidak makan sejak 4 hari SMRS. BAB dan BAK dirasakan semakin
menurun. OS juga mengeluh berat badan menurun.
TTV TD : 110/70 mmHg; HR : 98 x/m; RR : 20 x/m; S : 36,9oC. Dari
pemeriksaan obstetri TFU tidak teraba, DJJ 134x/menit, pemeriksaan dalam tidak
dilakukan.
VII
DIAGNOSA KERJA
G4P3A0 hamil 11 minggu dengan Hiperemesis Gravidarum Grade I
VIII
DIAGNOSA BANDING
Gastritis/Ulkus Peptikum, Ketoasidosis Diabetikum
IX PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Infus RL
Ranitidine 2x1 amp
Ondancentron 8mg
Kalium 25mg drip
Non-Medikamentosa
Edukasi
Diet Hiperemesis
Istirahat hingga keluhan membaik
X
FOLLOW UP
Tanggal/
jam
2/9/2016
Mual (+),
TTV :
HEG
Infus RL
5
muntah
(+), nyeri
ulu hati
(+) ,
lemas (+),
tidak bisa
masuk
makanan
Tanggal/
jam
Mual (+),
muntah
3/9/201
berkurang,
nyeri ulu
hati (+) ,
lemas (+),
TD : 100/70mmHg
HR : 78 x/m
RR : 18 x/m
S : 36,5oC
Pemfis :
Mukosa bibir kering
grade I
epigastrium (+),
TTV :
TD : 110/70mmHg
HR : 82 x/m
RR : 19 x/m
S : 36,7oC
Pemfis :
Mukosa bibir kering
am
4/9/2016
HEG
grade I
Infus
Mual (+),
TTV :
TD : 9/60mmHg
HR : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,8 oC
HEG
berkuran
Kalium
mulai
ron 8mg
asering 20 tpm
Ranitidine
muntah
hangat
BB: 42kg
Tanggal/j
Ranitidine
25mg drip
akral hangat
BB: 43
18tpm
grade I
Infus
asering 20 tpm
Ranitidine
g, nyeri
ulu
hati(+),
pusing
XI PROGNOSIS
Quo Ad Visam
Quo Ad Sanam
Quo Ad fungionam
Quo Ad Vitam
Pemfis :
Mukosa bibir kering
(-), nyeri tekan
epigastrium (+), akral
n 8mg
Kalium 25mg drip
hangat
BB: 40kg
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hiperemesis Gravidarum.
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi pada awal
kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang begitu
hebatnya sehingga segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan
sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan
sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin.1-4
B. Etiologi
Mual dan muntah mempengaruhi hingga 50% kehamilan, kebanyakan
perempuan mampu mempertahankan kebutuhan cairan dan nutrisi dengan diet
dan simptom akan teratasi hingga akhir trimester pertama. Etiologinya belum
diketahui secara pasti, tetapi adal beberapa ahli yang menyatakan bahwa erat
hubungannya dengan endokrin, biokimia dan psikologis. 1,2 Faktor-faktor yang
menjadi predisposisi diantaranya:2,3
a) Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, diabetes dan
hehamilan ganda akibat peningkatan kadar HCG.
b) Faktor organik : masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik.
c) Faktor psikologik: keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa
takut terhadap kahamilan dan persalinan, takut memikul tanggung jawab
dan sebagainya.
d) Faktor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes dan lain-lain.
C. Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karena hiperemesis gravidarum diperoleh
keterangan bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh berikut:2
a) Hepar: pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak
sentilobuler tanpa nekrosis.
Fisik: dehidrasi, kulit pucat, ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada
vaginal toucher uterus besar sesuai besarnya kehamilan, konsistensinya
lunak, pada pemeriksaan inspekulo seviks berwarna biru.
d)
e)
F. Gejala Klinik.
Mulai terjadi pada trimester pertama. Gejala klinik yang sering dijumpai
adalah nausea, muntah, penurunan berat badan, ptialism (saliva yang
berlebihan), tanda-tanda dehidrasi, hipotensi dan takikardi. Pemeriksaan
laboratorium dapat dijumpai hiponatremi, hipokalemia, dan peningkatan
hematokrit.
G. Diagnosis Banding
Penyakit-penyakit yang sering menyertai wanita hamil dan mempunyai
gejala muntah-muntah yang hebat harus dipikirkan. Beberapa penyakit tersebut
antara lain:
a) Appendicitis akut.
Pada pasien hamil dengan appendicitis akut keluhan nyeri tekan perut
sangat menonjol sedangkan pada pasien hamil tanpa appendicitis akut
keluhan tersebut sedikit bahkan tidak ada. Tanda-tanda defance musculare
juga bisa dijadikan petunjuk membedakan hamil dengan appendictis akut
dan tanpa appendicitis akut.
b) Ketoasidosis diabetes.
Pasien dicurigai menderita ketoasidosis diabetes jika sebelum hamil
mempunyai riwayat diabetes atau diketahui pertama kali saat hamil
apalagi
disertai
dengan
penurunan
kesadaran
dan
pernafasan
10
11
dikenal sebagai trias klasik yaitu paralisis otot-otot ekstrinsik bola mata
(oftalmoplegia), gerakan yang tidak teratur (ataksia), dan bingung.
b. Fetal : penurunan berat badan yang kronis akan meningkatkan kejadian
gangguan pertumbuhan janin dalam rahim (IUGR).
I. Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dilaksananakan
dengan jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai
suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadangkadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan
akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan
sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Makanan
yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan. Defekasi yang
teratur hendaknya dapat teratur.
J. Penatalaksanaan
Obat-obatan.
Apabila keluhan dan gejala tidak mengurang maka diperlukan pengobatan.
Sedativa yang sering diberikan adalah phenobarbital, vitamin yang
dianjurkan yaitu vitamin B1 dan B6, antihistamin juga dianjurkan. Pada
keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti prometazin (avopreg),
Terapi psikologik
Perlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
12
Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan glukosa 5% dalam cairan fisiologis sebanyak 2-3 liter sehari. Bila
perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B komplek
dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam
amino secara intra vena.
Dibuat daftar kontrol cairan yang masuk dan yang dikeluarkan. urin
perlu diperiksa sehari-hari terhadap protein, aseton, khlorida dan bilirubin. Suhu
dan nadi diperiksa setiap 4 jam dan tekanan darah 3 kali sehari. Dilakukan
pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya menurut keperluan.
Bila selama 24 jam penderita tidak muntah dan keadaan umum bertambah baik
dapat dicoba untuk diberikan minuman, dan lambat laun minuman dapat
ditambah dengan makanan yang tidak cair.
Penghentian kehamilan dilakukan bila keadaan umum memburuk
melalui pertimbangan beberapa aspek meliputi pemeriksaan medik dan
psikiatrik, manifestasi klinis berupa:
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Ogunyemi
14