Вы находитесь на странице: 1из 18

1.

Permasalahan Dalam Manajemen Industri Bidang Otomotif


Walaupun industri otomotif di Indonesia berkembang sangat pesat namun masih
terdapat beberapa permasalahan, salah satunya yaitu di bidang manajemen industrinya.
Manajemen industri merupakan salah satu pokok supaya industri dapat berjalan tertata
dan teratur. Di dalam manajemen terdapat beberapa unsur di antaranya : sumber daya
manusia , uang , bahan material , peralatan/mesin , metode , serta pasar. Menurut
www.kemenperin.go.id menyatakan bahwa dari segi bahan baku, impor komponen
otomotif saat ini masih cukup tinggi yaitu sebesar 80%. Oleh untuk itu, Kementerian
Perindustrian terus memacu investasi asing untuk membangun industri komponen di
Indonesia.

(www.kemenperin.com

2013.

Di

akses

melalui

http://

www.kemenperin.go.id/artikel/4239/Industri-Otomotif-Ketergantungan-KomponenImpor tanggal 8 November 2016 ). Pernyataan ini di buktikan oleh data Badan Pusat
Statistik (BPS), bulan keenam tahun 2013 impor bahan baku dan penolong tercatat US$
12,10 miliar naik 7,48% dan barang modal US$ 3,43 miliar (naik 25,26%) dibandingkan
periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan industri otomotif nasional masih
besar ketergantungannya kepada impor. Oleh karena itu pemerintah harus

segera

menyediakan kebijakan untuk mengurangi impor dan meningkatkan penggunaan


komponen dalam negeri untuk produk-produk otomotif di Indonesia.

Hal ini

membuktikan bahwa dari manajemen produksi masih kurang memperhatikan faktorfaktor bahan baku material , padahal untuk Indonesia sendiri untuk bahan baku industri
otomotif sangat melimpah.
Kemudian masalah yang kedua yaitu lemahnya infrastruktur industri otomotif di
Indonesia. Teknologi manufaktur Thailand sudah mencapai 90 persen, lebih tinggi dari
Indonesia yang hanya mencapai 85 persen. Sementara produksi mobil Thailand tahun
2013 mencapai-2,5 juta unit, sedangkan Indonesia hanya mencapai 1,2 jute unit.
Selanjutnya jumlah industri komponen otomotif di Indonesia sebanyak 1.550 perusahaan,
sedangkan Thailand sudah mencapai 2.200 perusahaan. (kemenperin.go.id : 2016. Di
akses

melalui

http://www.kemenperin.go.id/artikel/9494/Industri-Otomotif-Indonesia-

Masih-Tertinggal-Thailand pada tanggal 10 November 2016 ). Hal ini menunjukan bahwa


manajemen industri di Indonesia tertinggal dari Thailand mulai dari manajemen produksi
dan sebagainya.
2. a. Pengertian manajemen Industri otomotif

Menurut Plunket dkk.(2005:5) mendefinisikan bahwa :


Manajemen adalah satu atau lebih manajer yang secara individu maupun bersamasama menyusun dan mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi-fungsi terkait
(perencanaan, pengorgnisasian, penyusunan staf, pengarahan dan pengawasan) dan
mengkoordinasi berbagai sumber daya (informasi, material, uang dan orang).
Lewis dkk.(2004:5) mendefinisikan manajemen sebagai:
the process of administering and coordinating resources effectively and efficiently in an
effort to achieve the goals of the organization. Pendapat tersebut kurang lebih
mempunyai arti bahwa manajemen merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi
sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi.
Kartasapoetra, (2000) menyebutkan bahwa :
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan
industri.
Hasibuan, (2000) menyebutkan bahwa :
Pengertian industri dibagi ke dalam lingkup makro dan mikro. Secara mikro,
pengertian industri sebagai kumpulan dari sejumlah perusahaan yang menghasilkan
barang-barang homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling mengganti
sangat erat. Dari segi pembentukan pendapatan yakni cenderung bersifat makro.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah. Jadi batasan industri
yaitu secara mikro sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sedangkan
secara makro dapat membentuk pendapatan.
Menurut Badan Pusat Statistik (2008) :
Industri mempunyai dua pengertian: (a) Pengertian secara luas, industri mencakup
semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi bersifat produktif. (b) Pengertian secara
sempit, industri hanyalah mencakup industri pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi
yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan
tangan sehingga menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi, kemudianbarang
yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada
pemakaian akhir.

Dalam Undang Undang Perindustrian Nomor 5 Tahun 1984, disebutkan bahwa:


industri adalah kegiatan ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaanya termasuk kegiatan rancangan bangun dan perekayasaan industri.
Menurut pendapat pendapat para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa
manajemen

industri

otomotif

adalah

sebagai

sebuah

proses

perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia dan sumber


daya lainnya dalam kegiatan ekonomi di bidang otomotif untuk mencapai sasaran atau
tujuan yang telah di tetapkan secara efektif dan efisien.
b. Bidang-bidang dan unsur-unsur manajemen industri otomotif
Bidang Bidang Manajemen Industri
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bidang manajemen yang penting.
Ketika mutu produk atau jasa menjadi kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran
manajemen produksi terasa semakin penting bagi perusahaan. Kegiatan produksi yang
buruk dapat mengakibatkan pemborosan dalam bentuk menumpuknya persedian.
Kegiatan produksi yang buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu produk atau
jasa yang dihasilkan. Banyak perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena lemah
dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada perusahaan yang berhasil memenangi
persaingan karena mengelola kegiatan produksinya dengan baik.
2. Manajemen Pemasaran
Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di
mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Dari pengertian pemasaran di atas,
manajemen pemasaran diartikan sebagai kegiatan pengaturan secara optimal dari fungsi
pemasaran agar kegiatan pertukaran atau penyampaian barang dari produsen ke
konsumen dapat berjalan lancar dan memuaskan melalui riset pasar, promosi, pengaturan
organisasi pemasaran, sistem distribusi, dan bagaimana memuaskan pelanggan.
3. Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah manajemen yang berhubungan dengan langkah
untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dan bagaimana penggunaannya dalam rangka
mencapai tujuan. Hal-hal yang berkaitan dengan manajemen keuangan adalah

manajemen sumber dana, manajemen penggunaan dana, dan pengawasan penggunaan


dana.
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sumber daya manusia untuk
mencapai sasaran perseorangan.
5. Manajemen Administrasi
Manajemen administrasi memberi perhatian pada pemberian layanan di bidang
administasi, penggunaan alat yang efektif, dan kemudahan pada bidang lain. Untuk itu
perlu diperhatikan hal-hal berikut:
a. Pengadministrasian kegiatan
Kegiatan dalam organisasi berukur besar sangat banyak dan beragam sehingga
perlu dilengkapi dengan pengadministrasian terpadu. Bentuknya adalah bahwa
setiap bagian masih mempunyai hubungan dengan bagian administrasi, baik
menyangkut data, kepegawaian, hubungan ke luar, hubungan dengan pemerintah,
maupun hubungan jaringan komputer pusat dengan bagian-bagian lain.
b. Pemakaian alat-alat perkantoran
Pemakaian alat-alat kantor harus efektif dan efisien agar dapat menunjang
kemajuan organisasi. Setiap bagian harus diatur untuk menggunakan berbagai
peralatan yang ada.
c. Pemeliharaan organisasi
Manajemen administrasi harus memikirkan keserasian dan efektivitas organisasi
secara keseluruhan. Berkaitan dengan itu, manajemen administrasi harus dapat
menyediakan informasi yang dibutuhkan seperti data akuntansi dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

Agar

dapat

menyediakan

informasi

yang

dibutuhkan,

manajemen administrasi juga harus melakukan pengarsipan yang baik. Arsip harus
dikelola sedemikian rupa sehingga setiap orang yang membutuhkan informasi dapat
memperolehnya. Dengan informasi yang lengkap, organisasi dapat beroperasi dengan
baik.
Unsur unsur manajemen industri
1. Manusia ( man )

Sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai
kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang dapat
ditinjau dari sudut pandang sepeprti sudut pandang proses, perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau
dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Bidangbidang tersebut memerlukan sumber daya manusia.
2. Material ( material )
Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahanbahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen
untuk mencapai tujuan.
3. Mesin ( Machine )
Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu mesin seperti
pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah
berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.
4. Metode ( method )
Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan
kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara
yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai
tujuan.
5. Uang ( money )
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar tujuan
yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit
banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan.
6. Pasar ( Markets )
Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana manajemens penting
lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahu bahwa pasar bagi hasil
produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu dapat dirai.
sebagain dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal
mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil
produksinya. Oleh karena itu. markets merupakan salah satu sarana manajemen
penting lainnya. baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang
bertujuan untuk mencari laba
c. Keterkaitan antara bidang-bidang dengan unsur-unsur dalam manajemen
industri otomotif

Dalam sebuah manajemen tentu antara bidang dan unsur saling mempengaruhi misal
sebagai berikut :
Unsur manusia mempengaruhi bidang manajemen produksi karena sebagai pembuat
produk yang akan di produksi, kemudian material juga mempengaruhi bidang manajemen
produksi karena material merupakan salah satu bahan vital dalam pembuatan produk,
mesin mempengaruhi dalam proses manajemen produksi juga karena dengan mesin itulah
produk dapat di buat. Kemudian metode, di dalam metode sangat mempengaruhi dalam
bidang manajemen keuangan dan pemasaran. Karena dengan penentuan metode produksi
yang tepat modal dapat di hemat ( keuangan ) serta pemasaran lebih mudah karena harga
yang di tawarkan sesuai dengan budget terhemat. Uang sangat mempengaruhi
manajemen produksi sampai manajemen administrasi. Uang merupakan modal utama
untuk sebuah industri agar dapat berjalan dan beroperasi. Pasar ini menentukan dalam
bidang pemasaran dan juga keuangan. Dengan pasar yang bagus maka manajemen
pemasaran akan mudah di laksanakan serta keuntungan yang berlipat ( manajemen
keuangan ).
d. Pengertian badan usaha
Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan layanan pada
masyarakat. Atau definisi lain dari badan usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis, teknis
dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Dari
pengertian tersebut dapat di ketahui bahwa badan usaha merupakan suatu organisasi yang
di buat untuk memberikan sebuah layanan kepada masyarakat dengan harapan atau
tujuan mendapat keuntungan dari pelayanan tersebut.
3. a. Jenis jenis usaha
Secara umum jenis usaha dapat di bagi berdasar bidang yang di usahakan di antaranya :
1) Agraris
Petani dan nelayan merupakan contoh orang yang melakukan usaha di bidang agraris.
Usaha agraris adalah kegiatan produksi yang menggunakan lahan sebagai faktor
produksi utamanya. Usaha agraris meliputi usaha perkebunan, perikanan, perternakan,
dan pertanian. Usaha agraris dapat menghasilkan bahan pangan yang dapat langsung
dikonsumsi. Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur, susu, dan daging.
Usaha agraris juga menghasilkan bahan baku industri. Misalnya, karet (bahan baku
industri ban), kulit hewan (bahan baku tas), dan kapas (bahan baku pakaian).
2) Industri

Industri adalah kegiatan mengelola barang mentah atau bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau barang jadi. Sedangkan pabrik adalah tempat mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi. Bahan baku adalah barang yang akan diolah, sedangkan barang
jadi adalah barang hasil olahan. Contohnya, tepung merupakan bahan baku untuk
membuat roti. Karenanya, tepung disebut bahan baku dan roti disebut barang jadi. Wol
merupakan bahan baku untuk membuat pakaian. Contoh kegiatan industri yaitu
industri pakaian, industri makanan, industri tekstil, dan industri semen. Proses
pengolahan di bidang industri pakaian dapat kamu perhatikan pada bagan berikut.
3) Perdagangan
Usaha perdagangan adalah kegiatan membeli barang kemudian menjual kembali tanpa
mengolah barang tersebut dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh kegiatan
perdagangan yaitu toko, warung, pedagang asongan, dan pedagang keliling.
4) Jasa
Kegiatan jasa tidak menghasilkan barang karena kegiatan jasa merupakan usaha yang
memberikan pelayanan kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. Contoh
kegiatan

jasa

adalah

guru,

dokter,

tukang

cukur

rambut,

dan

sopir.

Benang (Barang Mentah) diolah menjadi Kain (Bahan Baku) diolah menjadi Pakaian
(Barang Jadi)
5) Transportasi atau Pengangkutan
Transportasi merupakan jenis usaha yang penting. Dengan adanya transportasi, orang
dapat pergi ke suatu tempat dengan cepat. Transportasi juga dapat membantu petani
membawa hasil pertaniannya ke kota untuk dijual. Usaha transportasi membantu
mengantarkan orang dan barang ke tempat lain dengan cepat. Jadi, usaha transportasi
memperpendek jarak tempuh ke tempat lain. Contoh usaha transportasi yaitu
perusahaan pengangkutan barang atau orang melalui darat, laut, ataupun udara seperti
mobil, kapal, dan pesawat.
6) Ekstraktif
Ekstraktif adalah jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan, menggali, dan
mengambil barang-barang yang sudah disediakan oleh alam. Misalnya, penangkapan
ikan di laut, pertambangan minyak, dan pertambangan gas alam
b. Badan Usaha
Dari soal sebelumnya telah di jelaskan bahwa badan usaha adalah suatu kesatuan
organisasi dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan dan memberikan layanan pada masyarakat. Atau definisi lain dari badan

usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis, teknis dan ekonomis yang mempunyai tujuan
untuk mencari laba atau keuntungan. Di bagian bawah ini adalah jenis-jenis dari badan
usaha yang ada di Indonesia, diantaranya sebagai berikut ini:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN yaitu badan usaha yang semua modalnya ataupun sebagaian modalnya
dimiliki oleh pemerintah dan status pegawai yang bekerja di BUMN adalah pegawai
negeri. BUMN saat ini ada 3 (tiga) macam, diantaranya yaitu:
a. Perjan
Perjan yaitu bentuk BUMN yang semua modalnya dimiliki oleh pemerintah.
Badan usaha ini berorientasi pada pelayanan masyarakat. Karena selalu mengalami
kerugian sekarang ini sudah tidak ada lagi perusahaan BUMN yang memakai model
Perjan, sebab besarnya biaya yang digunakan untuk memelihara perjan tersebut. Contoh
Perjan misalnya seperti: PJKA yang sekarang sudah berganti menjadi PT. KAI (PT
Kereta Api Indonesia).
b. Perum
Perum yaitu Perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, Perum dikelolah oleh
pemerintah dengan status pegawainya yaitu pegawai negeri. Akan tetapi perusahaan ini
masih mengalami kerugian meskipun status Perja telah diubah menjadi Perum. Sehingga
pemerintah harus menjual sebagian sahamnya kepada publik dan statusnya berubah
menjadi Persero.
c. Persero
Persero yaitu badan usaha yang dikelola oleh pemerintah atau negara. Sangat
berbeda dengan Perjan maupun Perum, tujuan dari Persero adalah untuk mencari
keuntungan dan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga Persero tidak
akan mengalami kerugian. Biaya untuk mendirikan persero sebagian atau seluruhnya
berasal dari kekayaan negara dan pemimpin Persero disebut dengan Direksi, serta
pegawai yang bekerja berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak

mendapatkan fasilitas dari negara Dan badan usaha Persero ditulis dengan PT (Nama dari
perusahaan).
Beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini, misalnya seperti:
PT Jasa Raharja, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank
Rakyat Indonesia dan lain-lain.

2. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)


BUMS yaitu badan usaha yang dimodali maupun didirikan oleh seseorang ataupun
kelompok swasta. Macam-macam BUMS yang diantaranya sebagai berikut ini:
a. Firma (Fa)
Firma yaitu suatu Badan Usaha yang didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih, yang
dimana setiap anggotanya mempunyai tanggung jawab penuh terhadap perusahaan.
Untuk mendirikan firma dilakukan dengan cara membuat akta perjanjian dihadapan
Notaris. Yang dimana perjanjian itu memuat nama dari pendiri Firma, cara membagi-bagi
keuntungan yang diperoleh, serta waktu dimulai maupun diakhirinya perjanjian tersebut.
b. CV (Commanditaire vennotschap) atau Persekutuan Komanditer
CV merupakan badan usaha yang didirikan olah 2 (dua) sekutu orang ataupun
lebih, yang dimana sebagian merupakan sekutu aktif dan sebagian lainnya lagi
merupakan sekutu pasif. Sekutu aktif yaitu mereka yang menyertakan modal sekaligus
menjalankan usahanya sedangkan sekutu pasif yaitu mereka yang menyertakan modal
dalam usaha tersebut. Sekutu aktif mempunyai tanggung jawab penuh terhadap semua
kekayaan dan terhadap utang perusahaan, sedangkan sekutu pasif hanya mempunyai
tanggung jawab terhadap modal yang diberikan.
c. PT (Perseroan Terbatas)

PT merupakan badan usaha yang modalnya terbagi atas saham-saham, tanggung


jawabnya terhadap perusahaan bagi para pemiliknya hanya sebatas sebesar saham yang
dimiliki. Saat ini ada 2 (dua) macam PT yaitu PT Tertutup dan PT terbuka. Yang
dimaksud dengan PT tertutup adalah PT yang dimana pemegang sahamnya terbatas
hanya dikalangan tertentu saja seperti misalnya hanya di kalangan keluarga, sedangkan
yang dimaksud dengan PT terbuka adalah PT yang saham-sahamnya dijual kepada publik
atau umum.
Beberapa contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) saat ini, misalnya seperti:
PT Pupuk Kaltim, PT Union Metal, PT Djarum, PT Holcim, PT Karakatau Steel dan lainlain.
c. Perijinan usaha dari setiap badan usaha
Setiap badan usaha memerlukan surat izin untuk pendirian, berikut beberapa surat izin
yang di butuhkan untuk setiap badan usaha :
1. Firma

2.

3.

4.
5.

Perijinan yang di butuhkan antara lain :


a. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
c. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
d. Surat Izin Usaha Perdagangan
e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
CV
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
c. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
d. Surat Izin Usaha Perdagangan
e. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
PT
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Koperasi
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Akta pendirian koperasi
BUMN
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Penyertaan Modal

6. BUMD
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
b. Perda Pendirian Usaha
7. Yayasan
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Akta Pendirian Yayasan dari Notaris
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan dan Kecamatan
c. Surat Keterangan Terdaftar/NPWP dari kantor Perpajakan
d. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia
e. Tanda Daftar Yayasan dari Dinas Sosial
f. Surat Pengantar RT/RW sesuai domisili Yayasan
g. Syarat lainnya jika diperlukan
d.Prosedur pendirian badan usaha
1. PT
Prosedur pendirian PT :
a. Pertama kali yang harus anda lakukan untuk dapat mendirikan Perseroan Terbatas
adalah menetapkan nama pendiri perusahaan, nama perusahaan, tempat/kedudukan
perusahaan, modal perseroan terbatas, maksud dan tujuan serta direksi dan komisaris
perseroan terbatas serta surat surat izin pendirian PT.
b. Menetapkan nama para pendiri perusahaan dengan ketentuan seperti dibawah ini;
1) Jumlah pendiri minimal 2 (dua) orang atau lebih.
2) Para pendiri adalah warga negara Indonesia
3) WNA hanya diperbolehkan untuk mendirikan PT dalam rangka Penanaman Modal
Asing (PMA)
c. Para pendiri untuk pertama kali pada saat perseroan ini didirikan harus turut
menyertakan modal/saham atau menjadi Pemegang Saham dalam perseroan
d. Pada saat Perseroan didirikan harus mempunyai tempat kedudukan didaerah kota atau
kabupeten dalam wilayah Republik Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar
(akta pendirian).
e. Para pendiri perseroan harus menetapkan/mengangkat seorang Direktur dan Komisaris,
dengan ketentuan sebagai berikut;
f. Menetapkan nama perusahaan. Sebaiknya anda siapkan 2 (dua) atau 3 (tiga) buah nama
Perusahaan.
g. Pengecekan dan pendaftaran/pemesanan nama Perseroan ini dapat dilakukan sebelum
Akta Pendirian PT dibuat, hal ini untuk menghindari pemakaian nama tersebut
digunakan oleh pihak lain

h. Menetapkan besarnya Modal Perseroan Terbatas yang terdiri dari modal dasar, modal
ditempatkan dan modal disetor, dengan ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang PT
nomor 40 tahun 2007 sebagai berikut;
1) Modal dasar perseroan minimal Rp. 50.000.000 (lima pulu juta rupiah).
2) Minimal 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh oleh para
pendiri Perseroan yang sekaligus menjadi Pemegang Saham Perseroan.
i. menetapkan maksud dan tujuan perseroan yaitu bidang usaha serta lingkup/jenis
kegiatan usaha yang akan dilaksanakan perusahaan.
2.CV
Prosedur pendirian CV :
a. Mengajukan permohonan kepada Notaris untuk dibuatkan Akta Pendirian Perseroan
Komanditer.
b. Menentukan siapa pendiri perusahaan (Persero Aktif) yang nantinya juga menjadi
pengurus didalam perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur, kemudian siapa yang
yang menjadi Persero Komanditer didalam perseroan yang hanya bertanggung jawab
sebatas besarnya modal yang disetor ke dalam perseroan.
c. Menentukan besarnya modal perusahaan yang disetor ke dalam perusahaan oleh para
pendiri untuk melaksanakan kegiatan usaha. Besarnya modal bisa anda tentukan sesuai
kebutuhan, seperti sewa tempat usaha/kantor, pembelian peralatan kantor, mesin-mesin,
kendaraan, Gaji pegawai dan biaya operasional lainnya.
d. Menentukan lokasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan usaha sebagai kantor
termasuk alamat perusahaan dengan fasilitas minimal memiliki telepon, faximile atau
fasilitas lain yang dibutuhkan untuk operasional kantor.
e. Menentukan maksud dan tujuan perusahaan (bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha
yang ingin anda laksanakan)
f. Mengajukan permohonan Pendirian CV kepada Notaris yang berwenang, dengan
menyerahkan data sebagai berikut;
3.Firma
Prosedur pendirian Firma :
a. Pembuatan Akta Pendirian
b. Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak
d. Permohonan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)

e. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri


f. Permohonan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
g. Permohonan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)
h. Permohonan Surat Ijin Gangguan (HO)
i. Permohonan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
j. Permohonan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4.Koperasi
Prosedur pendirian Koperasi :
a. Penyuluhan tentang perkoperasian agar kelompok masyarakat yang ingin mendirikan
koperasi tersebut memahami mengenai perkoperasian, sehingga anggota koperasi
nantinya benar-benar memahami nilai dan prinsip koperasi dan paha akan hak dan
kewajibannya sebagai anggota koperasi.
b. Pelaksanaan rapat pembentukan koperasi dimana untuk koperasi primer sekurangkurangnya dihadiri oleh 20 orang anggota pendiri, sedangkan untuk koperasi sekunder
sekurang-kurangnya dihadiri oleh 3 koperasi melalui wakil-wakilnya.
c. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh pejabat dinas/instansi/badan yang
membidangi koperasi setempat sesuai domisili anggota (pasal 5 ayat 3), dimana
kehadiran pejabat tersebut bertujuan antara lain untuk : memberi arahan berkenaan
dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat pembentukan,
sebagai narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk
meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum diaktakan
oleh notaris pembuat akta koperasi setempat. Selain itu apabila memungkinkan rapat
pembentukan tersebut juga dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi yaitu
notaris yang ditetapkan melalui keputusan menteri negara koperasi dan ukm untuk
membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan
pembubaran koperasi.
d. Pembentukan anggaran dasar koperasi
e. Pembuatan atau penyusunan akta pendirian koperasi tersebut dapat dibuat oleh para
pendiri (dalam hal di wilayah setempat tidak terdapat npak) atau dibuat oleh notaris
pembuat akta koperasi (pasal 6 ayat 1).
f. Mengajukan permohonan pengesahan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang
g. Penelitian terhadap materi anggaran dasar yang diajukan (pasal 8 ayat 2), dan
pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut
h. Pengesahan selambat lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berkas diterima lengkap jika di
terima ,jika di tolak akan di berikan surat penolakan.
4. a. Perencanaan Usaha

Suatu usaha atau bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan


(expectation), yaitu harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Kita tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah ketidakpastian. Dengan
demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan sifatnya adalah penuh ketidak pastian.
Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga tidak menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu
mengandung risiko. Karena itu supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat
perencanaannya dulu. Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan
pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan
anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang dapat didefinisikan arti perencanaan
usaha yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis
tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:
1) Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan usaha tersebut.
2) Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang membedakan perusahaan
dengan

perusahaan

lain

serta

mengidentifikasikan

ruang

lingkup

kegiatan

usaha/perusahaan yang bersangkutan.


3) Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan tersebut.
b.SWOT analysis
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities),
dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. SWOT adalah
singkatan dari:
1. S = Strength (kekuatan).
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam analisis ini
adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika kekuatan perusahaan
tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu dapat di manfaatkan
untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan juga kualitas
yang lebih maju.
2. W = Weaknesses (kelemahan).

Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
3. O = Opportunities (Peluang).
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang
akan depan atau masa yang akan datang.
4. T = Threats (hambatan).
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi
yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.

c. Jenis-jenis analisa dalam perencanaan usaha selain SWOT


1. analisa menggunakan Cfs (Critical Success Factor )
Critical Success Factor (CSF) adalah beberapa area kunci dimana sesuatu hal
harus dengan benar dilakukan agar bisnis dapat berkembang dan goal dari
manajer tercapai. Maksud dari goal disini adalah tujuan (end). Tujuan dari CSF
adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas
yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.Peranan CSF dalam
perencanaan strategis adalah Sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi
dengan strategi SI-nya, memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area
yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI.
2. Metode Pengembangan Metode System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah Model ini mengusulkan sebuah pendekatan perkembangan


perangkat lunak yang sistematik dan sekunsial yang dimulai pada tingkat dan
kemajuan

sistem

pada

seluruh

analisis,

desain,

kode,

pengujian,

dan

pemeliharaan.Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan
berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk
membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu
yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.
3. Metode Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan
siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan
pendekatan konstruksi berbasis komponen.
. 4. Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan
langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan
adalah pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya private sistem
informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.
5.Metode Balanced Scorecard
Balanced Scorecard adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem
manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah,
dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk menyelaraskan
visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan
memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan. Itu berasal oleh Drs. Robert
Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton sebagai kerangka pengukuran
kinerja yang strategis menambahkan non-ukuran kinerja keuangan tradisional metrik
keuangan untuk memberikan para manajer dan eksekutif yang lebih seimbang
pandangan kinerja organisasi. Sementara frase balanced scorecard diciptakan pada
awal tahun 1990-an, akar dari jenis ini pendekatan yang mendalam, dan termasuk
karya perintis General Electric pada pengukuran kinerja pelaporan di tahun 1950-an

dan pekerjaan proses Perancis insinyur (yang menciptakan Tableau de Bord secara
harfiah, sebuah dashboard ukuran kinerja) di bagian awal abad ke-20.
6.Metode Value chain analysis
Value chain analysis adalah semacam pisau analisa yang bisa kita gunakan
untuk membedah sebuah proses bisnis.Dengan value chain, kita bisa melakukan
identifikasi mengenai proses kunci apa yang penting, dan proses mana yang sekedar
pendukung. Rantai nilai (value chain) Porter dapat dijadikan langkah awal dalam
memodelkan bisnis dengan mendefinisikan area fungsional utama dan area fungsional
pendukung.
5. Perencanaan Usaha Di Bidang Otomotif
Usaha : Bengkel Sepeda Motor

Dalam perencanaan usaha di bidang otomotif contohnya yaitu bengkel sepeda motor
maka yang pertama kali perlu di rencanakan yaitu mengenai layanan atau jasa yang akan
di berikan konsumen. Hal ini penting karena di sinilah kita menunjukan kelebihan dari
usaha yang kita buat di banding pesaing. Kemudian pemasaran, dalam pembuatan usaha
maka yang di lihat kedua yaitu bagaimana pasar dari bengkel yang kita buat. Misal di
sekitar belum ada bengkel sepeda motor namun banyak pengguna sepeda motor, ini
merupakan contor pasar yang tepat untuk pendirian usaha bengkel. Kemudian
perencanaan yang selanjutnya adalah pesaing, pesaing merupakan salah satu faktor threat
atau ancaman dari usaha bengkel yang telah kita buat. Oleh karena itu kita harus melihat
para pesaing yang ada di sekitar kita agar kita mampu merencanakan usaha yang
mempunyai nilai lebih dari para pesaing. Yang selanjutnya adalah rancangan desain
bengkel. Dalam merancang bengkel tentu kita mengacu pada standar yang telah ada
sesuai kemampuan kita. Misal kita harus memperhatikan faktor K3 dan sebagainya.
Rancangan operasional merupakan perencanaan yang selanjutnya yaitu merancang
bagaimana usaha bengkel kita berjalan, mulai dari jam buka dan kebijakan bengkel
lainnya. Dan yang terakhir yaitu perencanaan modal yaitu merencanakan berapa modal

yang kita perlukan untuk mendirikan sampai membuat usaha bengkel dapat berjalan
dengan baik serta bagaimana modal tersebut di dapat.

Вам также может понравиться