Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(www.kemenperin.com
2013.
Di
akses
melalui
http://
www.kemenperin.go.id/artikel/4239/Industri-Otomotif-Ketergantungan-KomponenImpor tanggal 8 November 2016 ). Pernyataan ini di buktikan oleh data Badan Pusat
Statistik (BPS), bulan keenam tahun 2013 impor bahan baku dan penolong tercatat US$
12,10 miliar naik 7,48% dan barang modal US$ 3,43 miliar (naik 25,26%) dibandingkan
periode yang sama tahun lalu. Kondisi ini menunjukkan industri otomotif nasional masih
besar ketergantungannya kepada impor. Oleh karena itu pemerintah harus
segera
Hal ini
membuktikan bahwa dari manajemen produksi masih kurang memperhatikan faktorfaktor bahan baku material , padahal untuk Indonesia sendiri untuk bahan baku industri
otomotif sangat melimpah.
Kemudian masalah yang kedua yaitu lemahnya infrastruktur industri otomotif di
Indonesia. Teknologi manufaktur Thailand sudah mencapai 90 persen, lebih tinggi dari
Indonesia yang hanya mencapai 85 persen. Sementara produksi mobil Thailand tahun
2013 mencapai-2,5 juta unit, sedangkan Indonesia hanya mencapai 1,2 jute unit.
Selanjutnya jumlah industri komponen otomotif di Indonesia sebanyak 1.550 perusahaan,
sedangkan Thailand sudah mencapai 2.200 perusahaan. (kemenperin.go.id : 2016. Di
akses
melalui
http://www.kemenperin.go.id/artikel/9494/Industri-Otomotif-Indonesia-
industri
otomotif
adalah
sebagai
sebuah
proses
perencanaan,
Agar
dapat
menyediakan
informasi
yang
dibutuhkan,
manajemen administrasi juga harus melakukan pengarsipan yang baik. Arsip harus
dikelola sedemikian rupa sehingga setiap orang yang membutuhkan informasi dapat
memperolehnya. Dengan informasi yang lengkap, organisasi dapat beroperasi dengan
baik.
Unsur unsur manajemen industri
1. Manusia ( man )
Sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai
kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dallam mencapai tujuan seperti yang dapat
ditinjau dari sudut pandang sepeprti sudut pandang proses, perencanaan,
pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengendalian atau dapat pula kita tinjau
dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Bidangbidang tersebut memerlukan sumber daya manusia.
2. Material ( material )
Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahanbahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen
untuk mencapai tujuan.
3. Mesin ( Machine )
Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagi pembantu mesin seperti
pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah
berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia.
4. Metode ( method )
Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan
kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara
yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai
tujuan.
5. Uang ( money )
Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar tujuan
yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit
banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan.
6. Pasar ( Markets )
Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana manajemens penting
lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahu bahwa pasar bagi hasil
produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu dapat dirai.
sebagain dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal
mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil
produksinya. Oleh karena itu. markets merupakan salah satu sarana manajemen
penting lainnya. baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang
bertujuan untuk mencari laba
c. Keterkaitan antara bidang-bidang dengan unsur-unsur dalam manajemen
industri otomotif
Dalam sebuah manajemen tentu antara bidang dan unsur saling mempengaruhi misal
sebagai berikut :
Unsur manusia mempengaruhi bidang manajemen produksi karena sebagai pembuat
produk yang akan di produksi, kemudian material juga mempengaruhi bidang manajemen
produksi karena material merupakan salah satu bahan vital dalam pembuatan produk,
mesin mempengaruhi dalam proses manajemen produksi juga karena dengan mesin itulah
produk dapat di buat. Kemudian metode, di dalam metode sangat mempengaruhi dalam
bidang manajemen keuangan dan pemasaran. Karena dengan penentuan metode produksi
yang tepat modal dapat di hemat ( keuangan ) serta pemasaran lebih mudah karena harga
yang di tawarkan sesuai dengan budget terhemat. Uang sangat mempengaruhi
manajemen produksi sampai manajemen administrasi. Uang merupakan modal utama
untuk sebuah industri agar dapat berjalan dan beroperasi. Pasar ini menentukan dalam
bidang pemasaran dan juga keuangan. Dengan pasar yang bagus maka manajemen
pemasaran akan mudah di laksanakan serta keuntungan yang berlipat ( manajemen
keuangan ).
d. Pengertian badan usaha
Badan usaha adalah suatu kesatuan organisasi dan ekonomis yang mempunyai
tujuan untuk memperoleh laba atau keuntungan dan memberikan layanan pada
masyarakat. Atau definisi lain dari badan usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis, teknis
dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk mencari laba atau keuntungan. Dari
pengertian tersebut dapat di ketahui bahwa badan usaha merupakan suatu organisasi yang
di buat untuk memberikan sebuah layanan kepada masyarakat dengan harapan atau
tujuan mendapat keuntungan dari pelayanan tersebut.
3. a. Jenis jenis usaha
Secara umum jenis usaha dapat di bagi berdasar bidang yang di usahakan di antaranya :
1) Agraris
Petani dan nelayan merupakan contoh orang yang melakukan usaha di bidang agraris.
Usaha agraris adalah kegiatan produksi yang menggunakan lahan sebagai faktor
produksi utamanya. Usaha agraris meliputi usaha perkebunan, perikanan, perternakan,
dan pertanian. Usaha agraris dapat menghasilkan bahan pangan yang dapat langsung
dikonsumsi. Misalnya, sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, telur, susu, dan daging.
Usaha agraris juga menghasilkan bahan baku industri. Misalnya, karet (bahan baku
industri ban), kulit hewan (bahan baku tas), dan kapas (bahan baku pakaian).
2) Industri
Industri adalah kegiatan mengelola barang mentah atau bahan baku menjadi bahan
setengah jadi atau barang jadi. Sedangkan pabrik adalah tempat mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi. Bahan baku adalah barang yang akan diolah, sedangkan barang
jadi adalah barang hasil olahan. Contohnya, tepung merupakan bahan baku untuk
membuat roti. Karenanya, tepung disebut bahan baku dan roti disebut barang jadi. Wol
merupakan bahan baku untuk membuat pakaian. Contoh kegiatan industri yaitu
industri pakaian, industri makanan, industri tekstil, dan industri semen. Proses
pengolahan di bidang industri pakaian dapat kamu perhatikan pada bagan berikut.
3) Perdagangan
Usaha perdagangan adalah kegiatan membeli barang kemudian menjual kembali tanpa
mengolah barang tersebut dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh kegiatan
perdagangan yaitu toko, warung, pedagang asongan, dan pedagang keliling.
4) Jasa
Kegiatan jasa tidak menghasilkan barang karena kegiatan jasa merupakan usaha yang
memberikan pelayanan kepada orang lain sesuai dengan kebutuhannya. Contoh
kegiatan
jasa
adalah
guru,
dokter,
tukang
cukur
rambut,
dan
sopir.
Benang (Barang Mentah) diolah menjadi Kain (Bahan Baku) diolah menjadi Pakaian
(Barang Jadi)
5) Transportasi atau Pengangkutan
Transportasi merupakan jenis usaha yang penting. Dengan adanya transportasi, orang
dapat pergi ke suatu tempat dengan cepat. Transportasi juga dapat membantu petani
membawa hasil pertaniannya ke kota untuk dijual. Usaha transportasi membantu
mengantarkan orang dan barang ke tempat lain dengan cepat. Jadi, usaha transportasi
memperpendek jarak tempuh ke tempat lain. Contoh usaha transportasi yaitu
perusahaan pengangkutan barang atau orang melalui darat, laut, ataupun udara seperti
mobil, kapal, dan pesawat.
6) Ekstraktif
Ekstraktif adalah jenis usaha yang kegiatannya mengumpulkan, menggali, dan
mengambil barang-barang yang sudah disediakan oleh alam. Misalnya, penangkapan
ikan di laut, pertambangan minyak, dan pertambangan gas alam
b. Badan Usaha
Dari soal sebelumnya telah di jelaskan bahwa badan usaha adalah suatu kesatuan
organisasi dan ekonomis yang mempunyai tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan dan memberikan layanan pada masyarakat. Atau definisi lain dari badan
usaha yaitu merupakan kesatuan yuridis, teknis dan ekonomis yang mempunyai tujuan
untuk mencari laba atau keuntungan. Di bagian bawah ini adalah jenis-jenis dari badan
usaha yang ada di Indonesia, diantaranya sebagai berikut ini:
1. BUMN (Badan Usaha Milik Negara)
BUMN yaitu badan usaha yang semua modalnya ataupun sebagaian modalnya
dimiliki oleh pemerintah dan status pegawai yang bekerja di BUMN adalah pegawai
negeri. BUMN saat ini ada 3 (tiga) macam, diantaranya yaitu:
a. Perjan
Perjan yaitu bentuk BUMN yang semua modalnya dimiliki oleh pemerintah.
Badan usaha ini berorientasi pada pelayanan masyarakat. Karena selalu mengalami
kerugian sekarang ini sudah tidak ada lagi perusahaan BUMN yang memakai model
Perjan, sebab besarnya biaya yang digunakan untuk memelihara perjan tersebut. Contoh
Perjan misalnya seperti: PJKA yang sekarang sudah berganti menjadi PT. KAI (PT
Kereta Api Indonesia).
b. Perum
Perum yaitu Perjan yang sudah diubah. Sama seperti Perjan, Perum dikelolah oleh
pemerintah dengan status pegawainya yaitu pegawai negeri. Akan tetapi perusahaan ini
masih mengalami kerugian meskipun status Perja telah diubah menjadi Perum. Sehingga
pemerintah harus menjual sebagian sahamnya kepada publik dan statusnya berubah
menjadi Persero.
c. Persero
Persero yaitu badan usaha yang dikelola oleh pemerintah atau negara. Sangat
berbeda dengan Perjan maupun Perum, tujuan dari Persero adalah untuk mencari
keuntungan dan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga Persero tidak
akan mengalami kerugian. Biaya untuk mendirikan persero sebagian atau seluruhnya
berasal dari kekayaan negara dan pemimpin Persero disebut dengan Direksi, serta
pegawai yang bekerja berstatus sebagai pegawai swasta. Perusahaan ini tidak
mendapatkan fasilitas dari negara Dan badan usaha Persero ditulis dengan PT (Nama dari
perusahaan).
Beberapa contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini, misalnya seperti:
PT Jasa Raharja, PT Telekomunikasi Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank
Rakyat Indonesia dan lain-lain.
2.
3.
4.
5.
6. BUMD
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
b. Perda Pendirian Usaha
7. Yayasan
Perijinan yang di butuhkan antara lain :
a. Akta Pendirian Yayasan dari Notaris
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan dari Kelurahan dan Kecamatan
c. Surat Keterangan Terdaftar/NPWP dari kantor Perpajakan
d. Surat Keputusan Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia
e. Tanda Daftar Yayasan dari Dinas Sosial
f. Surat Pengantar RT/RW sesuai domisili Yayasan
g. Syarat lainnya jika diperlukan
d.Prosedur pendirian badan usaha
1. PT
Prosedur pendirian PT :
a. Pertama kali yang harus anda lakukan untuk dapat mendirikan Perseroan Terbatas
adalah menetapkan nama pendiri perusahaan, nama perusahaan, tempat/kedudukan
perusahaan, modal perseroan terbatas, maksud dan tujuan serta direksi dan komisaris
perseroan terbatas serta surat surat izin pendirian PT.
b. Menetapkan nama para pendiri perusahaan dengan ketentuan seperti dibawah ini;
1) Jumlah pendiri minimal 2 (dua) orang atau lebih.
2) Para pendiri adalah warga negara Indonesia
3) WNA hanya diperbolehkan untuk mendirikan PT dalam rangka Penanaman Modal
Asing (PMA)
c. Para pendiri untuk pertama kali pada saat perseroan ini didirikan harus turut
menyertakan modal/saham atau menjadi Pemegang Saham dalam perseroan
d. Pada saat Perseroan didirikan harus mempunyai tempat kedudukan didaerah kota atau
kabupeten dalam wilayah Republik Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar
(akta pendirian).
e. Para pendiri perseroan harus menetapkan/mengangkat seorang Direktur dan Komisaris,
dengan ketentuan sebagai berikut;
f. Menetapkan nama perusahaan. Sebaiknya anda siapkan 2 (dua) atau 3 (tiga) buah nama
Perusahaan.
g. Pengecekan dan pendaftaran/pemesanan nama Perseroan ini dapat dilakukan sebelum
Akta Pendirian PT dibuat, hal ini untuk menghindari pemakaian nama tersebut
digunakan oleh pihak lain
h. Menetapkan besarnya Modal Perseroan Terbatas yang terdiri dari modal dasar, modal
ditempatkan dan modal disetor, dengan ketentuan yang diatur oleh Undang-Undang PT
nomor 40 tahun 2007 sebagai berikut;
1) Modal dasar perseroan minimal Rp. 50.000.000 (lima pulu juta rupiah).
2) Minimal 25% dari modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh oleh para
pendiri Perseroan yang sekaligus menjadi Pemegang Saham Perseroan.
i. menetapkan maksud dan tujuan perseroan yaitu bidang usaha serta lingkup/jenis
kegiatan usaha yang akan dilaksanakan perusahaan.
2.CV
Prosedur pendirian CV :
a. Mengajukan permohonan kepada Notaris untuk dibuatkan Akta Pendirian Perseroan
Komanditer.
b. Menentukan siapa pendiri perusahaan (Persero Aktif) yang nantinya juga menjadi
pengurus didalam perusahaan dengan jabatan sebagai Direktur, kemudian siapa yang
yang menjadi Persero Komanditer didalam perseroan yang hanya bertanggung jawab
sebatas besarnya modal yang disetor ke dalam perseroan.
c. Menentukan besarnya modal perusahaan yang disetor ke dalam perusahaan oleh para
pendiri untuk melaksanakan kegiatan usaha. Besarnya modal bisa anda tentukan sesuai
kebutuhan, seperti sewa tempat usaha/kantor, pembelian peralatan kantor, mesin-mesin,
kendaraan, Gaji pegawai dan biaya operasional lainnya.
d. Menentukan lokasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan usaha sebagai kantor
termasuk alamat perusahaan dengan fasilitas minimal memiliki telepon, faximile atau
fasilitas lain yang dibutuhkan untuk operasional kantor.
e. Menentukan maksud dan tujuan perusahaan (bidang usaha dan lingkup kegiatan usaha
yang ingin anda laksanakan)
f. Mengajukan permohonan Pendirian CV kepada Notaris yang berwenang, dengan
menyerahkan data sebagai berikut;
3.Firma
Prosedur pendirian Firma :
a. Pembuatan Akta Pendirian
b. Permohonan Surat Keterangan Domisili Perusahaan
c. Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak
d. Permohonan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SP-PKP)
perusahaan
lain
serta
mengidentifikasikan
ruang
lingkup
kegiatan
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis kelemahan di
dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam
kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.
3. O = Opportunities (Peluang).
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar suatu
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi
dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan yang
memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa yang
akan depan atau masa yang akan datang.
4. T = Threats (hambatan).
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai macam
faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau organisasi
yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman tersebut akan
menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.
sistem
pada
seluruh
analisis,
desain,
kode,
pengujian,
dan
pemeliharaan.Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan
berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk
membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu
yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.
3. Metode Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD
menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan
kebutuhan user dan perancangan sistem informasi selain itu RAD menekankan
siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan
pendekatan konstruksi berbasis komponen.
. 4. Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-user. Keterlibatan
langsung end-user sangat menguntungkan, karena memahami benar bagaimana
sistem bekerja. Artinya tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan
adalah pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya private sistem
informasi. Integrasi dengan sistem yang lain menjadi sulit.
5.Metode Balanced Scorecard
Balanced Scorecard adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem
manajemen yang digunakan secara ekstensif dalam bisnis dan industri, pemerintah,
dan organisasi nirlaba di seluruh dunia untuk kegiatan usaha untuk menyelaraskan
visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan
memantau kinerja organisasi terhadap strategis tujuan. Itu berasal oleh Drs. Robert
Kaplan (Harvard Business School) dan David Norton sebagai kerangka pengukuran
kinerja yang strategis menambahkan non-ukuran kinerja keuangan tradisional metrik
keuangan untuk memberikan para manajer dan eksekutif yang lebih seimbang
pandangan kinerja organisasi. Sementara frase balanced scorecard diciptakan pada
awal tahun 1990-an, akar dari jenis ini pendekatan yang mendalam, dan termasuk
karya perintis General Electric pada pengukuran kinerja pelaporan di tahun 1950-an
dan pekerjaan proses Perancis insinyur (yang menciptakan Tableau de Bord secara
harfiah, sebuah dashboard ukuran kinerja) di bagian awal abad ke-20.
6.Metode Value chain analysis
Value chain analysis adalah semacam pisau analisa yang bisa kita gunakan
untuk membedah sebuah proses bisnis.Dengan value chain, kita bisa melakukan
identifikasi mengenai proses kunci apa yang penting, dan proses mana yang sekedar
pendukung. Rantai nilai (value chain) Porter dapat dijadikan langkah awal dalam
memodelkan bisnis dengan mendefinisikan area fungsional utama dan area fungsional
pendukung.
5. Perencanaan Usaha Di Bidang Otomotif
Usaha : Bengkel Sepeda Motor
Dalam perencanaan usaha di bidang otomotif contohnya yaitu bengkel sepeda motor
maka yang pertama kali perlu di rencanakan yaitu mengenai layanan atau jasa yang akan
di berikan konsumen. Hal ini penting karena di sinilah kita menunjukan kelebihan dari
usaha yang kita buat di banding pesaing. Kemudian pemasaran, dalam pembuatan usaha
maka yang di lihat kedua yaitu bagaimana pasar dari bengkel yang kita buat. Misal di
sekitar belum ada bengkel sepeda motor namun banyak pengguna sepeda motor, ini
merupakan contor pasar yang tepat untuk pendirian usaha bengkel. Kemudian
perencanaan yang selanjutnya adalah pesaing, pesaing merupakan salah satu faktor threat
atau ancaman dari usaha bengkel yang telah kita buat. Oleh karena itu kita harus melihat
para pesaing yang ada di sekitar kita agar kita mampu merencanakan usaha yang
mempunyai nilai lebih dari para pesaing. Yang selanjutnya adalah rancangan desain
bengkel. Dalam merancang bengkel tentu kita mengacu pada standar yang telah ada
sesuai kemampuan kita. Misal kita harus memperhatikan faktor K3 dan sebagainya.
Rancangan operasional merupakan perencanaan yang selanjutnya yaitu merancang
bagaimana usaha bengkel kita berjalan, mulai dari jam buka dan kebijakan bengkel
lainnya. Dan yang terakhir yaitu perencanaan modal yaitu merencanakan berapa modal
yang kita perlukan untuk mendirikan sampai membuat usaha bengkel dapat berjalan
dengan baik serta bagaimana modal tersebut di dapat.