Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
EVALUASI KEGIATAN
Pada
babiniakandiuraikanevaluasidalampelaksanaanModelAsuhan
September-21
Oktober
2016.EvaluasiMAKPditekankanpadakomponenutama yaitu1)Pengorganisasian,2)
Man
(M1),
3)
Material
(M2),
4)
Method
(M3)
yang
meliputi
pelaksanaanMAKP,Penerimaan
PasienBaru,SentralisasiObat,RondeKeperawatan,Timbang
Terima,Supervisi,
dan
pengendalian
mutu
perawat
akan
merencanakan
menyelenggarakan
Dalam pelaksanaan pengorganisasian praktik managemen ners muda
telah terbentuk struktur organisasi yang terdiri dari ketua, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, serta penanggung jawab pelaksanaan kegiatan praktek.
Selain itu, ners muda membuat perencanaan organisasi ruangan satu minggu
sebelum pelakanaan. Pembuatan Gann Chart kegiatan bertujuan sebagai
pedoman
kelompok
dalam
melakukan
kegiatan
praktik
manajemen
keperawatan. Jadwal dinas untuk setiap anggota kelompok terlampir yang telah
dibuat dengan pemerataan jam dinas. Setiap anggota kelompok menjalankan
tugas sesuai dengan peranya masing-masing, apabila ada anggota kelompok
yang lalai masing-masing anggota saling mengingatkan sehingga tugas dapat
dilaksanakan dengan baik.
2. Evaluasi Proses
Di
Ruang
Bedah
Teratai
sudah
dilakukan
MAKP
primer.
catatan harian yang diisi oleh Perawat primer yang berisi tentang Ners yang
bertugas, jumlah pasien, dan tingkat ketergantungan pasien. Konsep
penghitungan kebutuhan tenaga perawat hari di Ruang Bedah Teratai dihitung
dengan metode Douglas dan Depkes.Untuk penghitungan beban kerja perawat
dilakukan berdasarkan metode Time Motion Study. Kemudian untuk melakukan
perhitungan kepuasan perawat menggunakan QNWL (Quality Nurse Work
Life).
2. Evaluasi Proses
Pada pelaksanaan Ruang Bedah Teratai menjalankan MAKP Primer. Setiap
hari ada kepala ruangan yang memimpin timbang terima pada pergantian shift
malam ke shift pagi dan pergantian shift pagi ke shift sore.Selanjutnya,
kelompok tidak mengalami hambatan yang berarti karena semua format sudah
Bedah
RSUDDr.Soetomo
Teratai
Surabayayang
dilakukanolehmahasiswapraktikprofesimanajementelah
carapengecekan/observasi,wawancara,
dilakukan
dan
dengan
memberikan
No
dibutuhkanolehruangan
tindakanperawatdenganketentuanberdasarkanstandart
1204/Menkes/SK/X/2010,
PeraturanMenteri
Kesehatan
RI2006.Berdasarkanhaltersebut,masihadabeberapamaterialyang
untukmaterialsudah
dilakukan
sebelum
pelaksanaan
untuk
Bedah
Teratai,mahasiswatidakmengalamihambatanyang
berarti.
Pengontrolan jumlah alat dan dokumentasi dilakukan secara rutin setiap hari
oleh penanggung jawab peralatan ruang Bedah Teratai. Jumlah dan kondisi
peralatan terpantau dan dilaporkan dengan baik setiap hari.
3. Evaluasi Hasil
Pengelolaan alat dan pendokumentasian alat sudah dilaksanakan dengan baik
oleh karena sudah dibentuknya penanggung jawab alat di ruangan Bedah
Teratai. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan di ruang Bedah Teratai
ditunjang dengan tambahan yang dibuat dan dibawa oleh mahasiswa sudah
mencukupi bagi perawat dan mahasiswa profesi manajemen di Ruang Bedah
Teratai, sehingga proses asuhan keperawatan pasien dapat dilakukan dengan
baik.
5.4 Method (M3)
5.4.1 Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
1. Evaluasi struktur
Dalam penerapan MAKP telah terbentuk struktur organisasi kelompok,
gann chart, jadwal dinas dan daftar pasien, daftar uraian tugas kepala ruangan
(NUM), Primary Ners (PN), dan Assosiate Ners (AN), serta mekanisme atau
alur kegiatan MAKP. Dari setiap kegiatan tersebut telah ditentukan
penanggung jawab yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan,
mulai dari tahap persiapan hingga melakukan evaluasi atas kegiatan tersebut.
2. Evaluasi proses
Selama proses pelaksanaan MAKP, setiap mahasiswa belum menjalankan
tugasnya sesuai peran masing-masing secara maksimal seperti pada petunjuk
uraian tugas dan jadwal dinas serta peran yang ada. Hambatan yang didapatkan
adalah tentang adaptasi dari mahasiswa terhadap peran bervariasi dan tingkat
ketergantungan pasien juga bervariasi sehingga beberapa kali PN harus
membantu kerja AN ataupun sebaliknya.
3. Evaluasi hasil
Pelaksanaan MAKP pada pasien pada ruang Bedag Teratai RSUD Dr.
Soetomo sudah dilaksanakan sesuai dengan peran masing-masing tetapi belum
maksimal. Tapi hambatan tersebut dalam diatasi dari dukungan perawat
ruangan, bimbingan dari par pembimbing akademik dan klinik, serta adanya
b.
b.
c.
2. Evaluasi Proses
Evaluasi proses pada saat role play penerimaan pasien baru yang
dilaksanakan pada hari Jumat, 30 September 2016 pukul 09.00 yang dilihat
pada tabel berikut:
Tabel.5.1 Evaluasi proses Penerimaan Pasien Baru dan Sentralisasi Obat di Ruang Bedah
Teratai RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Waktu
Kegiatan
09.00-10.00
Melaksanakan roleplay penerimaan pasien baru dan sentralisasi obat sesuai
peran masing-masing (karu, PP, PA, Perawat Poli)
10.00-10.10
Evaluasi dari pembimbing klinik:
Nazirotul Khoiriah, S.Kep.Ns
1. Saat perawat poli menelpon Karu Bedah Teratai untuk memesan kamar
pasien baru tidak disebutkan pasien menggunakan BPJS atau tidak dan
tidak menyebutkan pasien kelas berapa.
10.10-10.20
Evaluasi dari pembimbing akademik:
Retnayu Pradanie, S.Kep., Ns., M.Kep
1. Sebaiknya pemberian informasi pasien baru dilakukan diruang
2.
edukasi
Digali terlebih dahulu pengetahuan pasien agar tidak memberi
informasi yang sudah pasien ketahui
b.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan dihadiri oleh pembimbing akademik yaitu Ibu Retnayu
Pradanie,S.Kep.,Ns.,M.Kep dan pembimbing klinik Ibu Nazirotul Khoiriah,
S.Kep.,Ns dan 10 orang mahasiswa profesi Manajemen
b. Kegiatan berjalan dengan baik dan lancar
c. Pasien dan keluarga mengetahui perawat, dokter, dan tenaga
non
2. Evaluasi Proses
Prosesroleplayhand
overyangdilakukanpadatanggal05
2016olehpraktikprofesimanajemenkeperawatandi
RuangTeratai
Oktober
RSUD
11.00
Kegiatan
Melaksanakan hand oversesuai dengan peran masingmasing(KepalaRuangan,Perawatprimer,Perawatassociate)
Evaluasi dari pembimbingklinik:
1. Kuranganya penerapan hand hygiene.
2. Perawat tidak membawa alat pemeriksaan fisk saat
validasi kondisi pasien.
Kegiatan role play hand over berakhir
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswamampumelakukan
kegiatanhand
Khoiriah,
S.Kep.,Ns
dan
BambangSubagjo,
Kegiatan
Melaksanakan ronde sesuai peran masing-masing (NUM, perawat primer 1,
perawat primer 2, perawat pelaksana, konselor, ahli gizi dan dokter)
Kegiatan ronde keperawatan berakhir
Evaluasi dari pembimbing akademik:
3. Evaluasi Hasil
a.
b.
S.Kep., Ns, M.Kep, Samilah, S. Kep., Ns, dr. Ridwan, dan Muawanah, S.Gz
Selama kegiatan, masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan peran
c.
masing-masing.
Kegiatan dimulai tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,
d.
e.
f.
KRS
Ronde keperawatan di ruang Bedah Teratai belum bisa berjalan secara
periodik/terjadwal karena ALOS pasien di ruang bedah teratai tergolong
rendah sehingga terdapat kesulitan dalam pemilihan kasus yang memenuhi
kriteria dilakukannya ronde keperawatan
5.4.5 Supervisi
1. Evaluasi Struktur
a.
Penanggung jawab supervise adalah Ahmadi Ramadhan S.Kep
b.
Supervisi yang dilakukan adalah supervise terjadwal
c.
Kelompok melakukan beberapa persiapan selama 2 minggu yaitu konsul
proposal supervise, konsul SOP pemasangan infuse, konsul mekanisme alur
yang harus dilaksanakan dalam supervise, konsul instrument supervisi,
d.
e.
primer
Perawat primer melaksanakan pemasangan infus sesuai dengan SOP dibantu
c.
d.
Waktu
09.30-10.00
10.00 11.00
Kegiatan
Pelaksanaan role play supervise perawatan trakeostomi
Evaluai role play :
1. Kushartinah, S. Kep. Ns. M.Kes :
- Alur role play sudah sesuai dengan teori.
- Kriteria scoring intrument penilaian supervise
pemasangan infuse harusnya memiliki standart penilaian
yang tinggi, karena merupakan tindakan keperawatan
invasive yang tituntut harus tepat sesuai SOP
- Pelaksanaan supervise di ruangan tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan secara terjadwal karena terkendala
dengan jadwal kepala ruangan misalkan rapat atau
pertemuan
2. Naziratul Khoriah. S.Kep.,Ns
- Pelaksaan role play secara keseluruhan sudah sesuai
dengan prosedur
3. Bambang Subagjo, S. Kep. Ns., MM.Kes
- Pelaksanaan supervisi sudah baik
- Tugas PA saat pelaksanaan supervise diharapkan lebih
aktif membantu pemasangan infuse.
- Untuk tindakan keperawatan pemasangan infus
diharapkan menyesuaikan dengan standart JCI (tempat
alat dan bahan untuk pemasangan infuse tidak boleh lagi
menggunakan baki)
4. Retnayu Pradanie, S.Kep.,Ns.,M.Kep
- Pelaksanaan sudah baik
- Feedback yang diberikan Karu sebaiknya diberikan per
point
- Follow up disesuaikan dengan masalah yang ditemukan
saat supervisi
- Pertimbangkan untuk memberikan reward walaupun
hanya sekedar pujian
3. Evaluasi Hasil
a.
Selama kegiatan mahasiswa melakukan peran dan tugasnya masing-masing
b.
c.
d.
e.
primer
Proses supervisi di ruangan belum berjalan dan belum terjadwal dengan
baik, Karu atau wakil Karu hanya melakukan pengawasan secara insidental
terhadap perawat yang melakukan tindakan.
1. EvaluasiStruktur
Persiapan dischargeplanning mulai dilaksanakan pada minggu ketiga.
Persiapanyangdilakukan antaralain:
a. Membentuk penanggung jawab dari pelaksanaan discharge planning
keperawatan
b. Membuat proposaldischarge planning
c. Membuat leaflet tentang kemoterapi, aktifitas, nutrisi dan
perawatan yang dilakukan selamadi rumah
d. Menyiapkan berkas discharge planning meliputi : form
discharge planning,formresumemedis,kartudischarge planning,
obat obatan selamaperawatan dirumah danleaflet
e. Menyiapkan pelaksanaandischarge planning
2. Evaluasi Proses
Prosesroleplaydischarge planningyangdilakukanpadatanggal13 Oktober
2016olehpraktikprofesimanajemenkeperawatandi Ruang BedahTerataiRSUD
Dr.Soetomo Surabayaadalah sebagai berikut:
a. Discharge planning dilakukan padapasienyangakan pulang
b. Discharge
planningdilakukanolehperawatprimeryangdibantuoleh
perawatassociate.
c. Pelaksanaan Dischargeplanning
mencakup
pemberian
pendidikan
13.00
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswamampumelakukandischarge
planningdenganmenjalankan
tugasnyasesuai
peran
masing-
masing.
b. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hal-hal yang penting
untuk perawatan pasien kemoterapi.
c. Kegiatan roleplay dihadiri oleh pembimbing akademik yaitu
Retnayu Pradanie, S.Kep., Ns., M.Kep, Pembimbing Klinik
8
9
10
11
12
13
14
Suspek Basalioma
OMSK
Ca Lidah
Ca Palatum
Tumor Esofagus
Hemangioma Lidah
ANJ
Total
1
1
1
1
1
1
1
45
2,22
2,22
2,22
2,22
2,22
2,22
2,22
100%
Berdasarkan diagram pie diatas didapatkan bahwa jumlah pasien yang tidak
mengalami nyeri adalah 28,9% (13 pasien) tidak mengalami nyeri, 40% (18
pasien) mengalami nyeri ringan, 26,6% (12 pasien) mengalami nyeri
sedang, dan 4,5% mengalami nyeri berat.
6) Tingkat kecemasan
pengetahuan pasien
setelah penerapan