Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nama / NPM
: A2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Elven Aprilnico
Farah Nurul Anisa S
Ariyastuti
Elsa Fernanda Zeta
Fairuz Hanifah
Bayukarsa Ramadhan A.T
Aulina Salma
: KR 02 Calori Work
Minggu Percobaan
:6
Tanggal Percobaan
: 31 Oktober 2014
I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
II. Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
I
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
V
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Temp
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
I
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
V
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
Temp
25.6
25.7
25.9
26.0
26.3
26.4
26.6
26.7
26.8
26.9
V
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
Temp
26.8
27.1
28.0
28.9
29.9
30.7
31.5
32.2
32.8
33.4
V
1.07
1.06
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
Temp
26.6
26.8
27.1
27.6
27.9
28.3
28.7
29.0
29.3
29.6
Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
I
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
I
42.21
42.32
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
B. Pengolahan Data
1. Membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu
untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
a. Pada V0 (0 volt)
30
Temperatur ( C)
25
20
15
Temperatur
10
5
0
3
12
15
18
21
24
27
30
Waktu (s)
27
Temperatur ( C)
26.5
26
25.5
Temperatur
25
24.5
3
12
15
18
Waktu (s)
c. Pada V2 ( 1,59 )
21
24
27
30
40
35
Temperatur ( C)
30
25
20
Temperatur
15
10
5
0
3
12
15
18
21
24
27
30
Waktu (s)
d. Pada V3 ( 1,07 V )
30
29.5
Temperatur ( C)
29
28.5
28
27.5
27
Temperatur
26.5
26
25.5
25
3
12
15
18
21
24
27
30
Waktu (s)
2. Menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan untuk
tegangan V1 , V2 dan V3.
Pada percobaan ini terjadi perubahan engergi lisrik mejadi energi panas (kalor).
Dikarenakan berlaku hukum kekekalan energi maka kita dapat membuat
persamaan sebagai berikut,
W=Q
V. I. t = m. c. T
T =
V. I.
t
m. c
V.I.
Pada V1 ( 0,65 V )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
y ()
0
0,1
0,3
0,4
0,7
0,8
1,0
1,1
1,2
1,3
6,9
x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165
x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465
y2
0
0,01
0,09
0,16
0,49
0,64
1
1,21
1,44
1,69
6,73
x.y
0
0,6
2,7
4,8
10,5
14,4
21
26,4
32,4
39
151,8
x 2 . y x . (xy)
3465.6,9 165. (151,8)
=
=
= 0,1533
. x 2 (x)2
10 . (3465) 27225
=
n((x. y) x. y
10. 151,8 165.6,9
=
= 0,05151
. x 2 (x)2
10. 3465 27225
Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0,05151.x 0,1533, maka c dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:
.
() =
= 0,05151
.
=
(0,65).( 35,36).(103 )
(2).(0,05151)
= 0,223J/g
x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165
y ()
0
0,3
1,2
2,1
3,1
3,9
4,7
5,4
6,0
7,6
34,3
x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465
y2
0
0,09
1,44
4,41
9,61
15,21
22,09
29,16
36
57,76
175,77
x.y
0
1,8
10,8
25,2
46,5
70,2
98,7
129,6
162
228
772,8
x 2 . y x . (xy)
3465.34,3 165. (772,8)
=
=
= 1,166
. x 2 (x)2
10 . (3465) 27225
n((x. y) x. y
10.772,8 165.34,3
=
=
= 0,278
. x 2 (x)2
10. 3465 27225
Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0,278.x 1,166, maka c dapat dicari
dengan cara sebagai berikut:
() =
=
(1,59).( 51,45).(103 )
(2).(0,278)
.
= 0,278
.
= 0,147
J/goC
V3 = 1.07 volt
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
y ()
0
0,2
0,5
1,1
1,3
1,7
2,1
2,4
2,7
3
15
x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165
x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465
y2
0
0,04
0,25
1,21
1,69
2,89
4,41
5,76
7,29
9
32,54
x.y
0
1,2
4,5
13,2
19,5
30,6
44,1
57,6
72,9
90
333,6
=
=
x2 . y x . (xy)
.x2 (x)2
3465.(15)165.(333,6)
10 .(3465) 27225
= 0,4133
n((x. y) x. y
10. 333,6 165. (15)
=
= 0,1159
. x 2 (x)2
10. 3465 27225
Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0.x + 0, maka c dapat dicari dengan
cara sebagai berikut:
.
() =
= 0,1159
.
=
(1,07).( 42,21).(103 )
(2).(0,1159)
= 0,195 J/g
1 +2 +3
3
0,195
= 0,223+ 0,147+
= 0,188 J/goC
3
Nilai kalor jenis rata-rata yang didapat adalah sebesar 0,188 / yang
mendekati nilai kalor jenis perak yaitu 0,230 / . Dari hasil ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa kawat konduktor yang digunakan pada saat
melakukan percobaan adalah jenis kawat perak.
kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Pada percobaan ini praktikan melakukan
praktikum secara online sehingga praktikan tidak perlu datang ke laboratorium fisika di
FMIPA UI. Percobaan ini dilakukan melalui website www.sitrampil/elaboratory dengan
mengaktifkan webcam kita dapat mengetahui dan melihat secara langsung peralatan yang
digunakan berikut dengan angka yang menunjukkan perubahan suhu dan tegangan.
Dengan mengaktifkan videocam kita juga dapat melihat percobaan secara real time.
Praktikum diawali dengan memberikan tegangan sebesar Vo, lalu mengkatifkan
power supply dengan fungsi agar energi listrik dapat mengalir ke dalam rangkaian. Setip
tegangan dilakukan 10 kali percobaan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih akurat
dan dalam selang waktu 3 detik yang berarti membutuhkan waktu selama 30 detik untuk
mengukur setiap tegangan. Setelah itu tegangannya diubah menjadi V1, V2, dan V3,
penggantian besar tegangan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari
perubahan/peningkatan besar tegangan pada rangkaian dengan perubahan/peningkatan
temperatur yang ditimbulkan. Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor
(panas) sehingga terjadi perubahan suhu/temperatur, oleh karena itu berlaku hukum
kekekalan energi (energi tidak dapat dimusnahkan, melainkan berubah wujud).
B. Analisis Hasil
Setelah dilakukan percobaan kita dapat menghitung kalor jenis zat tersebut dengan
memasukkan data yang ada kedalam rumus sesuai dengan teori. Dengan metode least
square kita bisa mendapatkan persamaan dan gradien , yang akan di subtitusikan dengan
persamaan energi sehingga didapatkan kalor jenisnya.
Kalor jenis yang didapatkan:
Saat V1 , c = 0,223 /
Saat V2 , c = 0,147 /
Saat V3 , c = 0,195 /
Setelah dirata ratakan maka diperoleh kalor jenis sebesar 0,188 / dan disimpulkan
bahwa kawat konduktor yang digunakan pada saat melakukan percobaan adalah jenis
kawat perak.
C. Analisis Grafik
Grafik pertama terlihat tidak berubah atau konstan akibat besar tegangannya 0 Volt
sehingga tidak adanya aliran energi listrik ke dalam rangkaian peralatan percobaan yang
pada akhirnya akan diubah menjadi energi kalor. Dan energi kalor tersebutlah yang
nantinya akan merubah suhu rangkaian menjadi lebih tinggi. Sedangkan grafik kedua,
ketiga, dan keempat terlihat suhunya semakin naik. Jika kawat diberi tegangan, maka
perubahan suhunya akan terus meningkat ini terbukti dari rumus T = bahwa
waktu berbanding lurus dengan perubahan suhu.
D. Analisis Kesalahan
Ada beberapa kemungkinan yang mengakibatkan hasil percobaan saya berbeda:
VIII. Kesimpulan
1. Energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan melainkan hanya dapat berubah
menjadi bentuk energi lain, atau dapat dikatakan bahwa energi adalah kekal.
2. Energi dapat berupa energi karena gerakan dan energi panas atau dapat disebut kalor.
Kalor adalah energi yang dipindahkan sebagai akibat dari perbedaan suhu.
3. Kalor jenis adalah jumlah kalor yang digunakan/dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur sebesar 1 pada 1 kg zat.
4. Kapasitas kalor adalah jumlah tenaga kalor yang diberikan untuk menaikkan
temperatur pada sebuah benda.
5. Dari 3 percobaan dengan 3 besar tegangan yang berbeda, didapat nilai kalor jenis ratarata sebesar 0.188 / , dimana angka tersebut mendekati nilai kalor jenis kawat
konduktor berjenis perak sehingga dapat disimpulkan bahwa kawat konduktor yang
digunakan selama percobaan adalah berjenis perak.
Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.