Вы находитесь на странице: 1из 12

Laporan Praktikum

Nama / NPM

: Afif Nurfiga Irsyad / 1406563986

Fak / program studi

: Teknik / Teknik Sipil

Group & kawan kerja

: A2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Elven Aprilnico
Farah Nurul Anisa S
Ariyastuti
Elsa Fernanda Zeta
Fairuz Hanifah
Bayukarsa Ramadhan A.T
Aulina Salma

No & Nama Percobaan

: KR 02 Calori Work

Minggu Percobaan

:6

Tanggal Percobaan

: 31 Oktober 2014

Laboratorium Fisika Dasar


UPP IPD
Univeritas Indonesia

I. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sumber tegangan yang dapat divariasikan


Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
Termometer
Voltmeter dan Ampmeter
Adjustable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Landasan Teori


Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau
diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan
kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.
Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai
resistansi dinyatakan dengan persamaan :
= . .
Keterangan:
W = energi listrik ( joule )
V = Tegangan listrik ( volt )
i = Arus listrik ( Ampere )
t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )
Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk
kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat
dinyatakandengan persamaan :
Q = m c (Ta - T).............(1)
Keterangan :
Q= jumlah kalor yang diperlukan ( kalori )
m= massa zat ( gram )
c= kalor jenis zat ( kal/gr0C)
Ta= suhu akhir zat (K)

T = suhu mula-mula (K)


Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan
dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang
terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan
yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi
sesuai dengan tegangan yang diberikan
Banyaknya kalor yang dihasilkan akan sama dengan banyaknya energi listrik
yang digunakan karena hukum kekekalan energi yang berlaku, oleh karena itu dapat
dibuat persamaan sebagai berikut,
=
. . = . .
Satuan yang digunakan adalah Joule (J), selain joule satuan kalori (kal) juga
dapat dijadikan satuan dalam menyatakan energi yang dihasilkan.

IV. Cara Kerja


1. Mengaktifkan Web cam dengan meng klik icon video pada halaman web r-Lab2.
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat
konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga
mendekati temperatur awal saat diberikan V0 .
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

Gambar 1. Susunan percobaan Calori Work

V. Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang di dapat, membuat grafik yang menggambarkan hubungan
antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat
konduktor.
2. Menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan untuk
tegangan V1 , V2 dan V3.
3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang
digunakan.
4. Memberikan analisis dari hasil percobaan ini.
VI. Hasil dan Evaluasi Percobaan
A. Data yang didapatkan dari percobaan R-Lab adalah sebagai berikut:
Pada Tengangan V0 (0 volt)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

I
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84
23.84

V
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

Temp
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6
25.6

Pada Tengangan V1 (0.65 volt)


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

I
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36
35.36

V
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65
0.65

Temp
25.6
25.7
25.9
26.0
26.3
26.4
26.6
26.7
26.8
26.9

V
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59
1.59

Temp
26.8
27.1
28.0
28.9
29.9
30.7
31.5
32.2
32.8
33.4

V
1.07
1.06
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07
1.07

Temp
26.6
26.8
27.1
27.6
27.9
28.3
28.7
29.0
29.3
29.6

Pada Tengangan V2 (1.59 volt)


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

I
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45
51.45

Pada Tengangan V3 (1.07 volt)


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30

I
42.21
42.32
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21
42.21

B. Pengolahan Data
1. Membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu
untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
a. Pada V0 (0 volt)
30

Temperatur ( C)

25
20
15
Temperatur

10
5
0
3

12

15

18

21

24

27

30

Waktu (s)

b. Pada V1 ( 0,65 volt)

27

Temperatur ( C)

26.5
26
25.5

Temperatur

25
24.5
3

12

15

18

Waktu (s)

c. Pada V2 ( 1,59 )

21

24

27

30

40
35
Temperatur ( C)

30

25
20
Temperatur

15
10
5
0
3

12

15

18

21

24

27

30

Waktu (s)

d. Pada V3 ( 1,07 V )

30
29.5
Temperatur ( C)

29
28.5
28
27.5
27

Temperatur

26.5
26
25.5
25
3

12

15

18

21

24

27

30

Waktu (s)

2. Menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan untuk
tegangan V1 , V2 dan V3.
Pada percobaan ini terjadi perubahan engergi lisrik mejadi energi panas (kalor).
Dikarenakan berlaku hukum kekekalan energi maka kita dapat membuat
persamaan sebagai berikut,
W=Q
V. I. t = m. c. T
T =

V. I.
t
m. c

V.I.

Jika kita substitusikan ke persamaan garis y= mx +C, maka T y, t x , m.c m.


Dengan menggunakan metode least square maka dapat kita cari c-nya (kalor jenis
zat)

Pada V1 ( 0,65 V )
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

y ()
0
0,1
0,3
0,4
0,7
0,8
1,0
1,1
1,2
1,3
6,9

x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

y2
0
0,01
0,09
0,16
0,49
0,64
1
1,21
1,44
1,69
6,73

x.y
0
0,6
2,7
4,8
10,5
14,4
21
26,4
32,4
39
151,8

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat memperoleh gradiennya.

x 2 . y x . (xy)
3465.6,9 165. (151,8)
=
=
= 0,1533
. x 2 (x)2
10 . (3465) 27225
=

n((x. y) x. y
10. 151,8 165.6,9
=
= 0,05151
. x 2 (x)2
10. 3465 27225

Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0,05151.x 0,1533, maka c dapat
dicari dengan cara sebagai berikut:
.
() =
= 0,05151
.
=

(0,65).( 35,36).(103 )
(2).(0,05151)

= 0,223J/g

Pada V2 ( 1.59 volt )


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

y ()
0
0,3
1,2
2,1
3,1
3,9
4,7
5,4
6,0
7,6
34,3

x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

y2
0
0,09
1,44
4,41
9,61
15,21
22,09
29,16
36
57,76
175,77

x.y
0
1,8
10,8
25,2
46,5
70,2
98,7
129,6
162
228
772,8

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat memperoleh gradiennya.

x 2 . y x . (xy)
3465.34,3 165. (772,8)
=
=
= 1,166
. x 2 (x)2
10 . (3465) 27225
n((x. y) x. y
10.772,8 165.34,3
=
=
= 0,278
. x 2 (x)2
10. 3465 27225
Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0,278.x 1,166, maka c dapat dicari
dengan cara sebagai berikut:
() =
=

(1,59).( 51,45).(103 )
(2).(0,278)

.
= 0,278
.

= 0,147

J/goC

V3 = 1.07 volt
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

y ()
0
0,2
0,5
1,1
1,3
1,7
2,1
2,4
2,7
3
15

x(t)
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

x2
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

y2
0
0,04
0,25
1,21
1,69
2,89
4,41
5,76
7,29
9
32,54

x.y
0
1,2
4,5
13,2
19,5
30,6
44,1
57,6
72,9
90
333,6

Berdasarkan tabel diatas maka kita dapat memperoleh gradiennya.

=
=

x2 . y x . (xy)
.x2 (x)2

3465.(15)165.(333,6)
10 .(3465) 27225

= 0,4133

n((x. y) x. y
10. 333,6 165. (15)
=
= 0,1159
. x 2 (x)2
10. 3465 27225

Maka persamaan garis yang terbentuk adalah y= 0.x + 0, maka c dapat dicari dengan
cara sebagai berikut:
.
() =
= 0,1159
.
=

(1,07).( 42,21).(103 )
(2).(0,1159)

= 0,195 J/g

3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang


digunakan.
a. Dari ketiga nilai c maka dapat, diambil c rata-ratanya:

1 +2 +3
3

0,195
= 0,223+ 0,147+
= 0,188 J/goC
3

Nilai kalor jenis rata-rata yang didapat adalah sebesar 0,188 / yang
mendekati nilai kalor jenis perak yaitu 0,230 / . Dari hasil ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa kawat konduktor yang digunakan pada saat
melakukan percobaan adalah jenis kawat perak.

VII. Analisa Data


A. Analisis Percobaan
Percobaan rLab KR 02 ini berjudul calori work , yang memiliki tujuan menghitung nilai

kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Pada percobaan ini praktikan melakukan
praktikum secara online sehingga praktikan tidak perlu datang ke laboratorium fisika di
FMIPA UI. Percobaan ini dilakukan melalui website www.sitrampil/elaboratory dengan
mengaktifkan webcam kita dapat mengetahui dan melihat secara langsung peralatan yang
digunakan berikut dengan angka yang menunjukkan perubahan suhu dan tegangan.
Dengan mengaktifkan videocam kita juga dapat melihat percobaan secara real time.
Praktikum diawali dengan memberikan tegangan sebesar Vo, lalu mengkatifkan
power supply dengan fungsi agar energi listrik dapat mengalir ke dalam rangkaian. Setip
tegangan dilakukan 10 kali percobaan untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih akurat
dan dalam selang waktu 3 detik yang berarti membutuhkan waktu selama 30 detik untuk
mengukur setiap tegangan. Setelah itu tegangannya diubah menjadi V1, V2, dan V3,
penggantian besar tegangan ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari
perubahan/peningkatan besar tegangan pada rangkaian dengan perubahan/peningkatan
temperatur yang ditimbulkan. Terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor
(panas) sehingga terjadi perubahan suhu/temperatur, oleh karena itu berlaku hukum
kekekalan energi (energi tidak dapat dimusnahkan, melainkan berubah wujud).

B. Analisis Hasil
Setelah dilakukan percobaan kita dapat menghitung kalor jenis zat tersebut dengan
memasukkan data yang ada kedalam rumus sesuai dengan teori. Dengan metode least
square kita bisa mendapatkan persamaan dan gradien , yang akan di subtitusikan dengan
persamaan energi sehingga didapatkan kalor jenisnya.
Kalor jenis yang didapatkan:
Saat V1 , c = 0,223 /
Saat V2 , c = 0,147 /
Saat V3 , c = 0,195 /
Setelah dirata ratakan maka diperoleh kalor jenis sebesar 0,188 / dan disimpulkan

bahwa kawat konduktor yang digunakan pada saat melakukan percobaan adalah jenis
kawat perak.
C. Analisis Grafik
Grafik pertama terlihat tidak berubah atau konstan akibat besar tegangannya 0 Volt
sehingga tidak adanya aliran energi listrik ke dalam rangkaian peralatan percobaan yang
pada akhirnya akan diubah menjadi energi kalor. Dan energi kalor tersebutlah yang
nantinya akan merubah suhu rangkaian menjadi lebih tinggi. Sedangkan grafik kedua,
ketiga, dan keempat terlihat suhunya semakin naik. Jika kawat diberi tegangan, maka

perubahan suhunya akan terus meningkat ini terbukti dari rumus T = bahwa
waktu berbanding lurus dengan perubahan suhu.
D. Analisis Kesalahan
Ada beberapa kemungkinan yang mengakibatkan hasil percobaan saya berbeda:

Kesalahan pengolahan data termasuk validasi data, pengelolaan data, dan


pembuatan grafik.
Kesalahan pengolahan data termasuk salah dalam menggunakan rumus, dan
kesalahan perhitungan atau penulisan.

VIII. Kesimpulan
1. Energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan melainkan hanya dapat berubah
menjadi bentuk energi lain, atau dapat dikatakan bahwa energi adalah kekal.
2. Energi dapat berupa energi karena gerakan dan energi panas atau dapat disebut kalor.
Kalor adalah energi yang dipindahkan sebagai akibat dari perbedaan suhu.
3. Kalor jenis adalah jumlah kalor yang digunakan/dibutuhkan untuk menaikkan
temperatur sebesar 1 pada 1 kg zat.

4. Kapasitas kalor adalah jumlah tenaga kalor yang diberikan untuk menaikkan
temperatur pada sebuah benda.
5. Dari 3 percobaan dengan 3 besar tegangan yang berbeda, didapat nilai kalor jenis ratarata sebesar 0.188 / , dimana angka tersebut mendekati nilai kalor jenis kawat
konduktor berjenis perak sehingga dapat disimpulkan bahwa kawat konduktor yang
digunakan selama percobaan adalah berjenis perak.

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Вам также может понравиться