Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok 5
Annida Syahlina
Damaiyanti
Dea Nur Shafitri
Dian Anggraini Maengkom
Firda Nabila
Absorbsi membutuhkan alat angkut dan terjadi di bagian atas usus halus (duodenum).
Seng diangkut oleh albumin dan transferrin masuk ke aliran darah dan dibawa ke hati.
Kelebihan seng disimpan didalam hati dalam bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke
pancreas dan jaringan tubuh lain. Di dalam pankreas seng di gunakan untuk membuat enzim
pencernaan, yang pada waktu makan di keluarkan ke dalam saluran cerna. Dengan demikian
saluran cerna menerima seng dari dua sumber yaitu dari makanan dan cairan pencernaan
yang berasal dari pankreas. Sirkulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke saluran cerna dan
kembali ke pankreas dinamakan sirkulasi enteropankreatik. Metalotionein di dalam hati
mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh. Metalotionein di duga mempunyai peranan
dalam mengatur kandungan seng di dalam cairan intraseluler.
Seperti halya besi, zinc diabsorpsi relatif sedikit. Dari konsumsi zinc 4-14 mg/hari, hanya
10-40 %-nya yang diabsorpsi. Absorpsi menurun dengan adanya agen pengikat atau kelat
sehingga mineral tersebut tidak terserap. Zinc berikatan dengan ligan yang mengandung
sulfur, nitrogen atau oksigen. Zinc membentuk kompleks dengan fosfat (PO4), klorida (Cl-)
dan karbonat (HCO3). Buffer N-2-hydroxyethyl-pysera-zine-N-2-ethanesulfonic acid
(HEPES) berefek kecil terhadap ikatan zinc dengan ligan tersebut. Zinc dapat berikatan
dengan ligan tersebut dan diekskresikan melalui feces. Orang yang menderita geophagic
dan/atau yang mengkonsumsi makanan tinggi fitat (khususnya produk sereal) beresiko
defisiensi zinc. Oberleas (1993) diacu dalam Berdanier (1998) telah memperhitungkan
bahwa diet dengan rasio fitat dan zinc lebih besar daripada 10, menyebabkan defisiensi zinc,
tanpa memperhatikan jumlah total zinc dalam diet tersebut. Pada sistem pencernaan, mineral
dicerna di usus halus. Sulliva RJ (2004) menjabarkan usus halus terdiri dari empat lapisan,
yaitu mukosa, sub-mukosa, muskularis, dan serosa atau adventitia yang ditunjukkan gambar
1.
Gambar 1. Ilustrasi lapisan usus; dinding usus halus terdiri dari empat lapisan, yaitu mukosa,
submukosa, muskularis (lapisan otot eksternal), dan serosa.
Tak seperti besi, zinc hanya membentuk satu valensi, yaitu Zn2+. Manusia normal
dengan berat badan 70 kg menyerap 1-2 mg/hari baik dengan cara penuh maupun tak penuh.
Penyerapan dilakukan dengan difusi pasif dan pengikatan zinc dengan protein metalotionein
dan/atau protein intestinal kaya sistein. Penelitian terhadap mekanisme absorpsi zinc oleh
enterosit menunjukkan bahwa pengambilan zink secara cepat diakibatkan oleh ikatan
ekstraselular zink diikuti dengan internalisasi ligan zink yang dimediasi oleh molekul tak dikenal
yang ada. Setelah memasuki enterosit, zink berikatan dengan cysteine-rich intestinal protein
(CRIP) yang tadinya berikatan dengan metalotionein, kemudian melewati sisi enterosit serosal,
diikat oleh albumin dan dibawa untuk digunakan. Gambar 2 menunjukkan sistem pengambilan
zink.
Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Palupi, Zakaria, Prangdimurti. 2002. Evaluasi nilai biologis vitamin dan mineral.
Marry E. Barasi. 2007. At a Glance Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit Erlangga.