Cornelius (dalam Mulyono Abdurrahman, 200 : 253) mengemukakan lima
alasan perlunya belajar matematika, yaitu (1) matematika sebagai sarana berpikir yang logis dan jelas; (2) matematika merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari; (3) matematika sebagai sarana mengenal pola hubungan dan generalisasi pengalaman; (4) matematika sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas; dan (5) matematika sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Sedangkan
Cockroft
(dalam
Mulyono
Abdurrahman,
200:
253)
mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena: 1) selalu
digunakan dalam segi kehidupan, 2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai, 3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, 4) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan. 5) memberi kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang. Lebih lanjut Cockroft mengatakan bahwa berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa pada hakekatnya dapat diringkas karena masalah kehidupan sehari-hari. Sedangkan Sri Wardhani (2008: 2) mengatakan bahwa pada Standar Isi (SI) pelajaran matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu: 1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model , dan menafsirkan solusi yang diperoleh. 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan , yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajarai matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. 6) DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Cetakan II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.