Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
RIZKI RANGGA SUFENDRA (1605036015)
FETTY ANGGRAINI (1605036016)
NURUL KHIKMAH (1605036017)
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, pembahasan mengenai negara dan agama telah menjadi
topik hangat bagi berbagai pihak. Seperti yang kita ketahui dalam suatu
negara, menyampurkan urusan agama dengan urusan pemerintahan atau
tidak, telah menjadi hak bagi warga maupun pemerintahnya, karena hal
tersebut telah menjadi hak asasi bagi individu maupun sistem
pemerintahan yang ada di negara tersebut. Pada dasarnya, kehidupan
bernegara tidak dapat di pisahkan dengan urusan keagamaan, kerena
dalam sejarahnya sejak dulu agama telah banyak berpengaruh terhadap
jalannya sistem sosial , hukum, dan politik dalam suatu negara.
B.
1.
2.
3.
RUMUSAN MASALAH
Apa definisi dan makna dari negara dan agama ?
Apa yang dimaksud dengan negara monoteis, sekuler, dan atheis ?
Seperti apa hubungan antara suatu negara dan agama dalam
perspektif agama islam?
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
A. DEFINISI NEGARA DAN AGAMA
Dalam mendeskripsikan pengertian dan makna sebuah kata, untuk
mengartikannya tentu dibutuhkan pemahaman yang dalam, terlebih lagi
apabila kita mencoba mengartikan arti dari sebuah kata yang mempunya
makna yang sangat luas seperti Negara, mengingat cakupan dari sifat
negara yang sangat luas. Maka dari itu dibawah ini akan dipaparkan
beberapa pengertian negara menurut para ahli sebagai berikut :
1. Pengertian Negara Menurut Beberapa Ahli
A. Aristoteles :
Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa
untuk mencapai kehidupan sebaik-baiknya.
B. G. Pringgodigdo, SH :
2. Pengertian Agama
1 Hassan Suryono, Ilmu Negara (Yogyakarta:PT Penerbit ombak, 2014) hlm.3
tuhan, yaitu tuhan yang maha esa, hanya ada satu tuhan yang patut
disembah.
Monoteisme juga memiliki beberapa aliran yang memiliki persepsi
berbeda tentang tuhan yang maha esa itu sendiri namun tetap mengacu
pada satu tuhan yang patut disembah. Ada beberapa golongan agama
yang termasuk kedalam aliran monoteisme, yaitu agama samawi (islam,
nasrani, yahudi). Sedangkan agama kebudayaan seperti Buddha, memiliki
beberapa persepsi. Disisi lain, Buddha menyembah banyak dewa.
Sedangkan Buddha hanya mengakui satu dewa yaitu Sidharta Gautam.
Apabila paham monoteisme ini dihubungkan dengan urusan negara,
maka dapat diartikan negara tersebut adalah negara yang menggunakan
2 Ali Syariati, Agama versus Agama (Bandung: PT pustaka indah,2005), hlm.
12
3 Ali Syariati, Agama versus Agama (Bandung: PT pustaka indah,2005), hlm. 284
Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: Gunung Muria, 1995), hlm. 17-23
5 Louis Leahy, Aliran aliran Atheisme : tinjauan kritis (Yogyakarta: Kanisius), hlm. 67
Atheisme :
1. Negara dengan paham sekular dan Atheis berpikir bahwa agama dan
Tuhan tidak mampu menjawab rasionalisme dengan penemuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi
2. Realitas kehidupan umat beragama yang mengecewakan, seperti
radikalisme, konflik, dan kekerasan yang berlatarbelakang agama
3. Kondisi suatu negara yang makmur dalam segi ekonomi dan
kesejahteraan hidup yang menunjukan bahwa tidak adanya lagi
kebutuhan pada Tuhan.
4. Penyimpangan pemikiran individu serta adanya keraguan Terhadap
agama yang dianut sebelumnya.
5 Hassan Suryono, Ilmu Negara: Negara liberal dan komunis (Yogyakarta:PT Penerbit
ombak, 2014) hlm. 41-42
E. KESIMPULAN
REFERENSI :
Suryono, Hassan. 2014. Ilmu Negara, Yogyakarta:PT Penerbit Ombak
Maarif, Syafii.1985. Islam Dan Masalah Kenegaraan. Jakarta:LP3ES
Bebyl, Syarifuddin.1996.Tata Negara. Bandung : grafindo media pratama
Leahy, Louis. 1992. Aliran Aliran Atheism : Tinjauan Kritis. Yogyakarta: kanisius.
www.kompasiana.com/negara-agama-negara-sekuler-negara-atheis-dan-negarapancasila/ (diakses 2 oktober 2016)