Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atas tanah seringkali berubah menjadi batang seperti yang terdapat pada pohon
beringin (Ficus benjamina L.)
Akar hisap atau akar penggerek (haustorium), akar yang terdapat pada tanaman
yang hidup sebagai parasit, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari
pohon inangnya seperti kita dapati pada benalu (Loranthus).
Akar pelekat (radix adligans), akar yang keluar dari buku-buku tumbuhan
memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada
lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.)
Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan membelit
atau memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.).
Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus
ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan. Akar ini terdapat banyak lubang atau celah (pneumathoda) untuk jalan
masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan karena tumbuhan ini biasanya
hidup di tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya di hutan
bakau (mangroove) pada tanaman bogem ( Sonneratia sp.) dan kayu api ( Avicennia
sp.).
Akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seolah-olah menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar
nafas, bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini banyak di
temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan. Misalnya pada pohon
bakau (Rhizophora conjogata L.) dan pohon pandan ( Pandanus tectorius Sol.) .
Akar lutut, yaitu bagian akar yang tumbuh ke atas lalu membengkok lagi masuk
kedalam tanah. Akar ini berfungsi seperti halnya dengan akar nafas yang terdapat
pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur. Misal pada pohon tanjang
(Bruguiera parivolia W. Et A.).
ANATOMI AKAR
Pada akar muda bila melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam
yaitu : (2 :68)
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik caspary. Pada pertumbuhan
selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder
pusat, bila diamati dibawah mikroskop akan tampak seperti huruf U, disebut sel U,
sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel
endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/ sel peresap.
d. Silinder pusat / stele
Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai
macam jaringan:
Persikel/ perikambium
Berkas pembuluh angkut/ vasis
Empelur
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
3. Ubi kayu ( 5 )
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Class : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima
4. Bawang merah ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
5. Mangga ( 5 )
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera Indica
6. Pandan ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius
7. Padi ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Commelindae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
8. Ubi jalar ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas Poir
BAB III
METODE KERJA
Keterangan gambar ;
1. Akar
2. Umbi bawang merah
3. Daun
Keterangan gambar
1. Akar
2. Tangkai
3. Daun
4. Batang
Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang
Keterangan gambar ;
1. Akar
2. Batang
3. Daun
Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang
3. Tangkai
4. Daun
5. Umbi
Keterangan gambar
1. Akar
2. Umbi
Melintang Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Xilem
5. Kambium
6. Floem
7. Perisikel
IV.2 Pembahasan
Akar merupakan organ tumbuhan yang tumbuh ke dalam tanah. Ada empat fungsi
akar, yaitu mengabsorpsi air dan garam yang terlarut, mengantarkan air dan garam
tersebut. ke batang, sebagai jangkar dan penopang tajuk, dan menyimpan
cadangan makanan. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar
lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Jaringan akar muda
dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat. Akar dapat
dibedakan ke dalam bagian leher (pangkal) akar, akar primer, akar cabang akar,
rambut akar, ujung akar dan tudung akar.
1. Pengamatan morfologi akar :
Akar bawang merah merupakan akar serabut (gasing), dan memiliki umbi.
Akar mangga termasuk akar serabut.
Akar pandan berbentuk tombak, sifat akar yaitu akar tunggang tidak bercabang.
Akar padi merupakan akar serabut.
Akar sirih merupakan akar serabut kecil berbentuk benang, sifat akar yaitu akar
pelekat.
Akar ubi jalar merupakan akar serabut yang menjalar, dan memiliki umbi.
Akar ubi kayu merupakan akar tunggang yang membentuk tombak, bentuk badan
yaitu umbi akar.
BAB V
PENUTUP
V.I Kesimpulan
1. Bagian-bagian akar : leher/pangkal akar (collum), ujung akar (apex racidis),
batang akar (corpus racidis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar
(fibrilla raddicalis), rambut-rambut akar (pillus radicalis), tudung akar (calyptras).
2. Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam yaitu sistem akar tunggang, meliputi
akar tunggang yang tidak bercabang dan akar tunggang bercabang, dan sistem
akar serabut, meliputi akar serabut kecil berbentuk benang, akar serabut kaku keras
dan cukup keras seperti tambang, dan akar serabut besar-besar. Sifat dan tugas
khusus akar : akar udara (radix aereus), akar penghisap (haustorium), akar pelekat
(radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar napas (pneumatophora), akar
tunjang, akar lutut, dan akar banir.
V.2 Saran
- Asisten
Untuk asisten pendamping agar selalu mendampingi praktikan agar jika terdapat
kesulitan dalam praktikum, asisten dapat membantu mengatasi kesulitan yang ada.
- Laboratorium
Selama praktikum diharapkan alat-alat yang digunakan oleh praktikan kiranya
lengkap agar memudahkan praktikan dalam bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
B.Tujuan
Melihat Macam-Macam bentuk jaringan penunjang/penguat dan jaringan sekret.
C.Teori Terkait
Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.Selain itu di beberapa bagian tumbuhan terdapat
jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan parenkim. Sesuai dengan namanya
jaringan penguat berfungsi untuk memperkuat struktur tumbuhan. aringan lainnya yang terdapat
pada tumbuhan adalah jaringan meristem.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk
dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi :
a.
Kolenkim
tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang
tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti
semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah,
dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel sel
kolenkim dindingnya terdiri atas selulosa.
b.
Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami
penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua
kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel
pendek, sedangkan serabut sel selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim,
sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel
selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil
daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim
banyak menyusun jaringan pengangkut.
Jenis-Jenis Sklereid Pada Sklerenkim
Tschirc (1889) mengusulkan pembagian sklereid ke dalam empat tipe:
1. brakisklereid
Atau sel batu, yang bentuknya lebih kurang isodiametrik; sklereid semacam
itu biasanya dijumpai dalam floem, korteks, dan kulit batang serta dalam daging
buah pada buah tertentu seperti pir (Pyrus communis) dan Cydonia oblonga.
2. makrosklereid
sklereid bentuk tongkat; sklereid seperti itu serimg kali memebentuk suatu lapisan
kontinyu dal;am testa biji Leguminoseae.
3.osteosklereid
sklereid bentuk kumparan atau tulang, ujungnya membesar, bercuping, dan kadangkadang bahkan agar bercabang; sklereid sepeti itu terutama dijumpai daam kulit biji
dan kadang-kadang juga dalam daun dikotiledon tertentu.
4.asterosklereid,
yang mempunyai percabangan beragan dan sering kali berbentuk bintang,
sklereid seperti itu terutama dijumpai dalam daun.
5.trikosklereid,
diusulkan oleh Bloch (1946). Sklereied ini sangat memanjang, agak seperti
rambut, dan biasanya berupa sklereid dengan satu percabangan yang teratur.
persamaan dan perbedaan kolenkim dan sklerenkim
1. PERSAMAAN:
-Menguatkan tegaknya batang dan daun
-Melindungi biji atau embrio
-Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara
-Melindungi berkas pengangkut
-Sama-sama terjadi penebalan.
2. PERBEDAAN:
Kolenkim itu jaringan parenkim khusus untuk menunjang organ muda sedangkan sklerenkim.itu
untuk menunjang organ tumbuhan yang telah dewasa.
Sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai oleh
adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada sklerenkim memiliki dinding sel yang
tebal, berlignin dan protoplasmanya mati.
Letak Kolenkim Lebih tepi dibanding sklerenkim, dibawah epidermis. Letak sklerenkim Lebih
dalam dibandingkan kolenkim, dapat berada di tepi atau agak dalam pada organ.
Sifat jaringan kolenkim: primer, hidup.
Fifat jaringan sklerenkim: primer, dewasa, mati.
Fungsi kolenkim : Penguat organ yang masih mengalami perkembangan (muda).
Fungsi sklerenkim : Pelindung organ muda dan tua.
BAB II
BAB III
1. HASIL PENGAMATAN
No
Bahan
Gambar Praktikum
Keterangan
Folium
dariPiper
bettle L
Melihat
anatomi
tulang
daun,jaringan
kolenkim ,
sel /saluran
minyak atsiri
Caulis
dariCucurbit
a moschata
Melihat
bentuk
penebalan
kolenkim
yang berada
dibawah
epidermis.
Folium
dariCamelia
sinensis L;
Gnetum
Gnemon
Melihat
bentuk
Astrosklereid
Endocarp
dari Cocos
Melihat Sel
batu
nucifera
Rhizoma
dariCucrcum
a domestica
Folium
dariCitrus sp
Melihat
bentuk
Idioblas
minyak atsiri.
II.
PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini yaitu tentang Macam-macam jaringan tumbuhan jaringan
penunjang/penguat. Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam jaringan paa
tumbuhan khususnya jaringan penguat. Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung
kokohnya struktur berbagai bagian Tumbuhan. Jaringan ini merupakan jaringan sederhana,
karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel dan merupakan jaringan yang
berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan
penguat memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami
spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Pada percobaan ini kita menggunakan bahan percobaan Folium dari Piper bettle L,Caulis
dari Cucurbita moschata, Folium dari Gnetum Gnemon, Endocarp dari Cocosnucifera,Rhizoma
dari Cucurma domestica , Dan Folium dari Citrus sp.pada bahan 1,dibuat irisan melintang yang
tepat pada daerah tulang daun, Dan untuk bahan ke 2, bahan diiris dengan melintang, dan untuk
bahan 3,4,5, dan 6 bahan tersebut dengan diiris dengan Melintang dan membujur.
Hasil dari percobaan ini pada bahan 1 yaitu dengan menggunakan folium Piper bettle L, kita
bisa melihat bentuk susunan anatomi tulang, jaringan kolenkim ,sel/saluran minyak atsiri
.Sedangkan pada bahan ke 2 menggunakan Caulis dari Cucurbita moschata dengan menentukan
penebalan kolenkim yang berada dibawah jaringan epidermis,Untuk bahan 3 kita dengan
menggunakan Folium Gnetum Gnemon kita dapat melihat dan menentukan jaringan
Astrosklereid,Selanjutnya pada bahan ke 4 dengan bahana percobaan Endocarp dari cocos
nucifera kita bisa melihat tipe sel batu yang terdapat di bahan tersebut, Selanjutnya dengan
menggunakan bahan percobaan 5 dengan Bahan Rhizoma dari curcuma domestica untuk
melihat minyak atsiri yang ada didalam sel tersebut, dan yang terakhir menggunakan bahan ke 6
yaitu Citrus Sp untuk melihat bentuk-bentuk idioblas dan minyak atsiri.
BAB IV
Kesimpulan.
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organorgan tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.
Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan
lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami
pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan.
Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang sel batu atau sklereid yaitu:
1.sklerenkim merupakan bagian dari jaringan mekanik yang pada umumnya terdiri atas
(a) fiber atau serat-serat sklerenkim dan (b) sklereid atau sel-sel batu.
2.disebut sel-sel batu yaitu apabila sklereid itu tidak bercabang cabang, tidak
mempunyai bentuk yang ekstrim, bersifat soliter ataupun berkumpul, merupakan suatu jaringan
atau organ.
3. jenis-jenis sel batu, yaitu brachisclereid, macrosclereid, osteosclereid, astrosclereid,
dan tricosclereid.
4.sklereid terdapat di dalam semua bagian pada tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu,
pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
5. fungsi sklereid yaitu sebagai penguat tumbuhan dan terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Saran
Sebaiknya setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati haruslah tipis dan rapi. Bahan
tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya berumur 3 minggu, agar jaringan yang
ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat dengan jelas