Вы находитесь на странице: 1из 26

aporan botani farmasi

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ilmu farmasi sangat berhubungan erat dengan dunia botani, dam aspek fisiologis
akar menjadi bagian sporofit yang terletak di bawah tanah dan terutama terlibat
dalam penyerapan air dan mineral, serta membuat tanaman dapat berdiri tegak
sedangkan jika dilihat dalam bidang farmasi akar dapat menjadi bahan obat yang
pada umumnya digunakan untuk dijadikan obat berkhasiat tinggi. Bagian dari tubuh
tumbuhan yang biasanya efektif untuk dijadikan obat ialah bagian akar, biasanya
diolah menjadi bahan obat. Akar memiliki berbagai kandungan senyawa kimiawi
oleh karena itu akar biasanya dijadikan sebagai bahan obat. Akar merupakan salah
satu organ tumbuhan yang berperan penting bagi tumbuhan dan berfungsi untuk
menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, dapat berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan,
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut. Oleh karena itu perlu adanya
pemahaman untuk mengidentifikasi morfologi serta anatomi akar.
II.2 Maksud & Tujuan
I.2.1 Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami morfologi dan anatomi akar suatu tumbuhan
1.2.2 Tujuan percobaan
1. Mengetahui bagian-bagian akar
2. Mengetahui sistem perakaran, bentuk, sifat khusus dari akar yang disesuaikan
dengan keadaan khusus
3. Mengetahui dan mengamati organ dan jaringan penyusun akar serta tipe berkas
pembuluh pada akar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Uraian umum


1. MORFOLOGI AKAR
Pada kebanyakan tanaman berpembuluh, akar menjadi bagian sporofit yang
terletak di bawah tanah dan terutama terlibat dalam penyerapan air dan mineral,
serta membuat tanaman dapat berdiri tegak. Dua fungsi lainnya adalah sebagai
tempat penyimpanan dan penghubung. Kebanyakan akar berfungsi sebagai
penyimpan, seperti pada wortel, bit gula dan ketela rambat. Struktur umum dari
bagian luar ke dalam: epidermis (pada akar muda,jika tua digantikan oleh
peridermis berubah jaringan gabus), kadang dijumpai hypodermis sebagai derivate
epidermis,parenkim korteks,selapis sel endodermis, stele dan berkas pembuluh.
sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian
pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama
sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi
oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu
menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum,
dinamakan kolumela. (1)
Bagian-bagian akar : leher/pangkal akar (collum), ujung akar (apex racidis), batang
akar (corpus racidis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla
raddicalis), rambut-rambut akar (pillus radicalis), tudung akar (calyptras). Sistem
perakaran dibedakan atas 2 macam yaitu sistem akar tunggang, meliputi akar
tunggang yang tidak bercabang dan akar tunggang bercabang, dan sistem akar
serabut, meliputi akar serabut kecil berbentuk benang, akar serabut kaku keras dan
cukup keras seperti tambang, dan akar serabut besar-besar. Sifat dan tugas khusus
akar : akar udara (radix aereus), akar penghisap (haustorium), akar pelekat (radix
adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar napas (pneumatophora), akar
tunjang, akar lutut, dan akar banir. (2:67)
Berhubung dengan cara-cara hidup yang harus disesuaikan dengan keadaankeadaan tertentu, pada berbagai jenis tumbuhan kita dapati akar-akar yang
mempunyai sifat dan fungsi khusus, misalnya yaitu : ( 3 )
Akar udara atau akar gantung(radix aereus). Akar ini keluar dari bagian-bagian
tanaman yang terdapat di atas tanah, bergantung di udara. Selama masih
menggantung, akar ini hanya dapat menolong menyerap air dan zat gas dari udara
dan seringkali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air yang disebut
velamen (misalnya akar anggrek kalajengking (Arahnis flosaeris)). Akan tetapi jika
akar ini telah mencapai dan masuk ke dalam tanah, bagian yang masuk tanah lalu
berkelakuan seperti akar biasa (menyerap air dari dalam tanah), bagian yang di

atas tanah seringkali berubah menjadi batang seperti yang terdapat pada pohon
beringin (Ficus benjamina L.)
Akar hisap atau akar penggerek (haustorium), akar yang terdapat pada tanaman
yang hidup sebagai parasit, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan dari
pohon inangnya seperti kita dapati pada benalu (Loranthus).
Akar pelekat (radix adligans), akar yang keluar dari buku-buku tumbuhan
memanjat dan berguna untuk menempel pada penunjangnya saja, misalnya pada
lada (Piper nigrum L.), sirih (Piper betle L.)
Akar pembelit (cirrhus radicalis), juga untuk memanjat, tetapi dengan membelit
atau memeluk penunjangnya, misalnya pada panili (Vanilla planifolia Andr.).
Akar nafas (pneumatophora), yaitu cabang-cabang akar yang tumbuh tegak lurus
ke atas sehingga muncul dari permukaan tanah atau air tempat tumbuhnya
tumbuhan. Akar ini terdapat banyak lubang atau celah (pneumathoda) untuk jalan
masuknya udara yang diperlukan dalam pernafasan karena tumbuhan ini biasanya
hidup di tempat yang di dalam tanah sangat kekurangan oksigen, misalnya di hutan
bakau (mangroove) pada tanaman bogem ( Sonneratia sp.) dan kayu api ( Avicennia
sp.).
Akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari bagian bawah batang ke segala arah
dan seolah-olah menunjang batang ini jangan sampai rebah. Sama seperti akar
nafas, bagian akar yang terdapat di atas permukaan tanah pada akar ini banyak di
temukan lubang atau celah untuk kepentingan pernafasan. Misalnya pada pohon
bakau (Rhizophora conjogata L.) dan pohon pandan ( Pandanus tectorius Sol.) .
Akar lutut, yaitu bagian akar yang tumbuh ke atas lalu membengkok lagi masuk
kedalam tanah. Akar ini berfungsi seperti halnya dengan akar nafas yang terdapat
pada tumbuhan di tepi pantai yang rendah berlumpur. Misal pada pohon tanjang
(Bruguiera parivolia W. Et A.).

ANATOMI AKAR
Pada akar muda bila melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam
yaitu : (2 :68)
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati
air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air
dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks

Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga


banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.

c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan
membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik caspary. Pada pertumbuhan
selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder
pusat, bila diamati dibawah mikroskop akan tampak seperti huruf U, disebut sel U,
sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel
endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke
silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/ sel peresap.
d. Silinder pusat / stele
Silinder pusat/ stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai
macam jaringan:
Persikel/ perikambium
Berkas pembuluh angkut/ vasis
Empelur

Berikut ini adalah gambar anatomi akar: (4)

II.2 Klasifikasi sampel


1. Wortel ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Rosidae
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae
Genus : Daucus
Spesies : Daucus carota L
2. Sirih ( 5 )
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Magnoliidae

Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L.
3. Ubi kayu ( 5 )
Regnum : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub Class : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot utilisima

4. Bawang merah ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium cepa L.
5. Mangga ( 5 )

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera Indica
6. Pandan ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Arecidae
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus amaryllifolius

7. Padi ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Sub class : Commelindae

Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza sativa L
8. Ubi jalar ( 5 )
Regnum : Plantae
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Sub class : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea batatas Poir

BAB III
METODE KERJA

III.1 Alat & Bahan


III.1.1 Alat yang digunakan
1. Aquadest
2. Deg glass
3. Mikroskop cahaya
4. Objek glass
5. Pipet tetes
6. Silet
III.1.2 Bahan yang digunakan
1. Pengamatan morfologi akar
Akar bawang merah (Allium cepa L)
Akar mangga (Mangifera Indica)
Akar pandan (Pandanus amaryllifolius)
Akar padi (Oryza sativa L)
Akar sirih (Piper betle L.)
Akar ubi jalar (Ipomoea batatas Poir)
Akar ubi kayu (Manihot utilisima)
Akar wortel (Daucus carota L)
2. Pengamatan anatomi akar
Akar mangga (Mangifera Indica)
Akar padi (Oryza sativa L)

III.2 Cara Kerja


A. Pengamatan morfologi akar
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Amati masing-masing sampel tanaman yang telah ditentukan dan kemudian
gambarlah morfologi bagian-bagian dari seluruh tubuh tanaman tersebut.

3. Beri keterangan masing-masing gambar.


B. Pengamatan anatomi akar
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Buatlah preparat dari irisan tipis penampang melintang setiap bahan yang telah
disiapkan, kemudian beri medium aquadest setetes. Amati dibawah mikroskop.
3. Gambar masing-masing preparat dan beri keterangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


IV.I Hasil
A. Gambar morfologi akar
a. Akar bawang merah (Allium cepa L)

Keterangan gambar ;
1. Akar
2. Umbi bawang merah
3. Daun

b. Akar mangga ( Mangifera indica )

Keterangan gambar
1. Akar
2. Tangkai
3. Daun
4. Batang

c. Akar pandan (Pandanus amaryllifolius)

Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang

d. Akar padi (Oryza sativa L)

Keterangan gambar ;
1. Akar
2. Batang
3. Daun

e. Akar sirih (Piper betle L.)


Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Tangkai

f. Akar ubi jalar (Ipomoea babatas Poir)

Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang
3. Tangkai
4. Daun
5. Umbi

g. Akar ubi kayu (Manihot utilisima)


Keterangan gambar
1. Akar
2. Batang
3. Tangkai
4. Daun

h. Akar wortel (Daucus carota L)

Keterangan gambar
1. Akar
2. Umbi

IV.1.2. Anatomi Akar


a. Akar mangga ( Mangifera indica )
Perbesaran 10 x 40
Melintang Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis

b. Akar padi (Oryza sativa L)


Perbesaran 10 x 40

Melintang Keterangan:
1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Xilem
5. Kambium
6. Floem
7. Perisikel

IV.2 Pembahasan
Akar merupakan organ tumbuhan yang tumbuh ke dalam tanah. Ada empat fungsi
akar, yaitu mengabsorpsi air dan garam yang terlarut, mengantarkan air dan garam
tersebut. ke batang, sebagai jangkar dan penopang tajuk, dan menyimpan
cadangan makanan. Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada dikotil, akar
lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada monokotil, akar

lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang
memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. Jaringan akar muda
dari luar ke dalam terdiri dari epidermis, korteks, dan silinder pusat. Akar dapat
dibedakan ke dalam bagian leher (pangkal) akar, akar primer, akar cabang akar,
rambut akar, ujung akar dan tudung akar.
1. Pengamatan morfologi akar :
Akar bawang merah merupakan akar serabut (gasing), dan memiliki umbi.
Akar mangga termasuk akar serabut.
Akar pandan berbentuk tombak, sifat akar yaitu akar tunggang tidak bercabang.
Akar padi merupakan akar serabut.
Akar sirih merupakan akar serabut kecil berbentuk benang, sifat akar yaitu akar
pelekat.
Akar ubi jalar merupakan akar serabut yang menjalar, dan memiliki umbi.
Akar ubi kayu merupakan akar tunggang yang membentuk tombak, bentuk badan
yaitu umbi akar.

Akar wortel merupakan akar tombak dan memiliki serabut-serabut tipis.


2. Pengamatan anatomi akar:
Akar mangga memiliki anatomi seperti epidermis, korteks dan endodermis.
Akar padi memiliki anatomi seperti epidermis, korteks, endodermis, kambium,
perisikel, floem dan xilem

BAB V
PENUTUP

V.I Kesimpulan
1. Bagian-bagian akar : leher/pangkal akar (collum), ujung akar (apex racidis),
batang akar (corpus racidis), cabang-cabang akar (radix lateralis), serabut akar
(fibrilla raddicalis), rambut-rambut akar (pillus radicalis), tudung akar (calyptras).

2. Sistem perakaran dibedakan atas 2 macam yaitu sistem akar tunggang, meliputi
akar tunggang yang tidak bercabang dan akar tunggang bercabang, dan sistem
akar serabut, meliputi akar serabut kecil berbentuk benang, akar serabut kaku keras
dan cukup keras seperti tambang, dan akar serabut besar-besar. Sifat dan tugas
khusus akar : akar udara (radix aereus), akar penghisap (haustorium), akar pelekat
(radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar napas (pneumatophora), akar
tunjang, akar lutut, dan akar banir.

V.2 Saran
- Asisten
Untuk asisten pendamping agar selalu mendampingi praktikan agar jika terdapat
kesulitan dalam praktikum, asisten dapat membantu mengatasi kesulitan yang ada.
- Laboratorium
Selama praktikum diharapkan alat-alat yang digunakan oleh praktikan kiranya
lengkap agar memudahkan praktikan dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. http://www.wikipedia.com/akar . 22 Mei 2010.


2. Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Botani Farmasi. STIFA Kebangsaan.
Makassar.
3. Anonim. http://www.free encyclopedia.com./ biologi. 22 Mei 2010
4. Anonim. http://www.wapedia.mobi/id/akar. 22 Mei 2010
5. Anonim. http://www.plantamor.com/index.php?plant. 22 Mei 2010

JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN


PENUNJANG/PENGUAT

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BOTANI FARMASI


PERCOBAAN KE II
BAB I
A.Judul
MACAM-MACAM JARINGAN PADA TUMBUHAN JARINGAN
PENUNJANG/PENGUAT

B.Tujuan
Melihat Macam-Macam bentuk jaringan penunjang/penguat dan jaringan sekret.
C.Teori Terkait
Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan pokok, yaitu jaringan epidermis,
jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut.Selain itu di beberapa bagian tumbuhan terdapat
jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan parenkim. Sesuai dengan namanya
jaringan penguat berfungsi untuk memperkuat struktur tumbuhan. aringan lainnya yang terdapat
pada tumbuhan adalah jaringan meristem.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk
dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi :

a.

Kolenkim
tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang
tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti
semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah,
dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel sel
kolenkim dindingnya terdiri atas selulosa.

b.

Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami
penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua
kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel
pendek, sedangkan serabut sel selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim,
sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem. Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel
selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil

daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim
banyak menyusun jaringan pengangkut.
Jenis-Jenis Sklereid Pada Sklerenkim
Tschirc (1889) mengusulkan pembagian sklereid ke dalam empat tipe:
1. brakisklereid
Atau sel batu, yang bentuknya lebih kurang isodiametrik; sklereid semacam
itu biasanya dijumpai dalam floem, korteks, dan kulit batang serta dalam daging
buah pada buah tertentu seperti pir (Pyrus communis) dan Cydonia oblonga.
2. makrosklereid
sklereid bentuk tongkat; sklereid seperti itu serimg kali memebentuk suatu lapisan
kontinyu dal;am testa biji Leguminoseae.
3.osteosklereid
sklereid bentuk kumparan atau tulang, ujungnya membesar, bercuping, dan kadangkadang bahkan agar bercabang; sklereid sepeti itu terutama dijumpai daam kulit biji
dan kadang-kadang juga dalam daun dikotiledon tertentu.
4.asterosklereid,
yang mempunyai percabangan beragan dan sering kali berbentuk bintang,
sklereid seperti itu terutama dijumpai dalam daun.
5.trikosklereid,
diusulkan oleh Bloch (1946). Sklereied ini sangat memanjang, agak seperti
rambut, dan biasanya berupa sklereid dengan satu percabangan yang teratur.
persamaan dan perbedaan kolenkim dan sklerenkim

1. PERSAMAAN:
-Menguatkan tegaknya batang dan daun
-Melindungi biji atau embrio
-Memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara
-Melindungi berkas pengangkut
-Sama-sama terjadi penebalan.
2. PERBEDAAN:
Kolenkim itu jaringan parenkim khusus untuk menunjang organ muda sedangkan sklerenkim.itu
untuk menunjang organ tumbuhan yang telah dewasa.
Sel kolenkim memanjang ke arah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai oleh
adanya sel primer yang berdinding tebal sedangkan pada sklerenkim memiliki dinding sel yang
tebal, berlignin dan protoplasmanya mati.
Letak Kolenkim Lebih tepi dibanding sklerenkim, dibawah epidermis. Letak sklerenkim Lebih
dalam dibandingkan kolenkim, dapat berada di tepi atau agak dalam pada organ.
Sifat jaringan kolenkim: primer, hidup.
Fifat jaringan sklerenkim: primer, dewasa, mati.
Fungsi kolenkim : Penguat organ yang masih mengalami perkembangan (muda).
Fungsi sklerenkim : Pelindung organ muda dan tua.

BAB II

1.Bahan dan Alat


Bahan
1. Folium dari Piper bettle L ; Piperaceae.
2. Caulis dari Cucurbita moschata ; Cucurbitaceae.
Dilihat bersamaan dengan percobaan IV, yaitu : Jaringan Kolenkim dan tipe berkas pengangkut
Bikolateral.
3. Folium dari Camelia sinensis L ; Theaceae atau Caulis dari Gnetum Gnemom ; Gnetceae.
4. Endocarp dari Cocos nucifera ; Palmae.
5. Rhizoma dari Cucurma demostica ; Zingiberaceae.
6. Folium dari Citrrus sp ; Rutaceae.
Alat
1. Mikroskop
2. Objek dan Deck gelas
3. Pisau Silet
4. Penjepit tabung
5. Larutan Floroglusinol HCL
2.Prosedur Kerja
1. Buat irisan melintang pada bahan 1, tepatkan pada daerah tulang daun.
2. Buat irisan melintang pada labu/bahan 2.
3. Buatlah irisan melintang atau membujur pada bahan 3,4,5 dan 6.
Lakukan hal yang sama untuk membuat Preparat. Bubuhi larutan Floroglusional HCL.

BAB III
1. HASIL PENGAMATAN
No
Bahan

Gambar Praktikum

Keterangan

Folium
dariPiper
bettle L

Melihat
anatomi
tulang
daun,jaringan
kolenkim ,
sel /saluran
minyak atsiri

Caulis
dariCucurbit
a moschata

Melihat
bentuk
penebalan
kolenkim
yang berada
dibawah
epidermis.

Folium
dariCamelia
sinensis L;
Gnetum
Gnemon

Melihat
bentuk
Astrosklereid

Endocarp
dari Cocos

Melihat Sel
batu

nucifera

Rhizoma
dariCucrcum
a domestica

Melihat selsel dan


minyak atsiri.

Folium
dariCitrus sp

Melihat
bentuk
Idioblas
minyak atsiri.

II.

PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini yaitu tentang Macam-macam jaringan tumbuhan jaringan
penunjang/penguat. Dalam percobaan ini kita akan mengetahui berbagai macam jaringan paa
tumbuhan khususnya jaringan penguat. Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung

kokohnya struktur berbagai bagian Tumbuhan. Jaringan ini merupakan jaringan sederhana,
karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel dan merupakan jaringan yang
berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan
penguat memiliki dinding sel yang tebal dan kuat serta sel-selnya yang telah mengalami
spesialisasi. Jaringan penyokong terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Pada percobaan ini kita menggunakan bahan percobaan Folium dari Piper bettle L,Caulis
dari Cucurbita moschata, Folium dari Gnetum Gnemon, Endocarp dari Cocosnucifera,Rhizoma
dari Cucurma domestica , Dan Folium dari Citrus sp.pada bahan 1,dibuat irisan melintang yang
tepat pada daerah tulang daun, Dan untuk bahan ke 2, bahan diiris dengan melintang, dan untuk
bahan 3,4,5, dan 6 bahan tersebut dengan diiris dengan Melintang dan membujur.
Hasil dari percobaan ini pada bahan 1 yaitu dengan menggunakan folium Piper bettle L, kita
bisa melihat bentuk susunan anatomi tulang, jaringan kolenkim ,sel/saluran minyak atsiri
.Sedangkan pada bahan ke 2 menggunakan Caulis dari Cucurbita moschata dengan menentukan
penebalan kolenkim yang berada dibawah jaringan epidermis,Untuk bahan 3 kita dengan
menggunakan Folium Gnetum Gnemon kita dapat melihat dan menentukan jaringan
Astrosklereid,Selanjutnya pada bahan ke 4 dengan bahana percobaan Endocarp dari cocos
nucifera kita bisa melihat tipe sel batu yang terdapat di bahan tersebut, Selanjutnya dengan
menggunakan bahan percobaan 5 dengan Bahan Rhizoma dari curcuma domestica untuk
melihat minyak atsiri yang ada didalam sel tersebut, dan yang terakhir menggunakan bahan ke 6
yaitu Citrus Sp untuk melihat bentuk-bentuk idioblas dan minyak atsiri.

BAB IV
Kesimpulan.
Struktur utama pada tumbuhan adalah akar, batang, daun, dan bunga. Yang mana organorgan tersebut tersusun atas jaringan-jaringan, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu mengalami pembelahan sel membentuk jaringan
lain pada tubuh tumbuhan. Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah tidak mengalami
pembelahan sel, dan sudah mengalami diferensiasi dan fungsi tertentu pada tubuh tumbuhan.
Jaringan dewasa terbagi menjadi tiga, yaitu jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut (vaskuler).
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tentang sel batu atau sklereid yaitu:
1.sklerenkim merupakan bagian dari jaringan mekanik yang pada umumnya terdiri atas
(a) fiber atau serat-serat sklerenkim dan (b) sklereid atau sel-sel batu.
2.disebut sel-sel batu yaitu apabila sklereid itu tidak bercabang cabang, tidak
mempunyai bentuk yang ekstrim, bersifat soliter ataupun berkumpul, merupakan suatu jaringan
atau organ.
3. jenis-jenis sel batu, yaitu brachisclereid, macrosclereid, osteosclereid, astrosclereid,
dan tricosclereid.
4.sklereid terdapat di dalam semua bagian pada tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu,
pembuluh tapis, dan dalam buah atau biji.
5. fungsi sklereid yaitu sebagai penguat tumbuhan dan terdapat pada organ tumbuhan
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Saran
Sebaiknya setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati haruslah tipis dan rapi. Bahan
tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya berumur 3 minggu, agar jaringan yang
ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat dengan jelas

Вам также может понравиться

  • Pengobatan Sendiri - Tantangan Saat Ini
    Pengobatan Sendiri - Tantangan Saat Ini
    Документ4 страницы
    Pengobatan Sendiri - Tantangan Saat Ini
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Gagal Jantung
    Gagal Jantung
    Документ4 страницы
    Gagal Jantung
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Tegangan Permukaan
    Tegangan Permukaan
    Документ4 страницы
    Tegangan Permukaan
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Skrining Fitokimia
    Skrining Fitokimia
    Документ22 страницы
    Skrining Fitokimia
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • SAMPUL
    SAMPUL
    Документ2 страницы
    SAMPUL
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • File Translate
    File Translate
    Документ1 страница
    File Translate
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Obat Khusus
    Obat Khusus
    Документ3 страницы
    Obat Khusus
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Bobot Jenis Dan Kerapatan
    Bobot Jenis Dan Kerapatan
    Документ28 страниц
    Bobot Jenis Dan Kerapatan
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Partisi Anggun
    Partisi Anggun
    Документ16 страниц
    Partisi Anggun
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Tugas Mandiri
    Tugas Mandiri
    Документ6 страниц
    Tugas Mandiri
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Surat Permohonan Pemateri
    Surat Permohonan Pemateri
    Документ5 страниц
    Surat Permohonan Pemateri
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Partisi
    Partisi
    Документ16 страниц
    Partisi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Partisi
    Partisi
    Документ16 страниц
    Partisi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • '3. Keuntungan
    '3. Keuntungan
    Документ1 страница
    '3. Keuntungan
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Partisi
    Partisi
    Документ16 страниц
    Partisi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Urin Ryy
    Urin Ryy
    Документ23 страницы
    Urin Ryy
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Laporan Kesadahan Air (Kompleksometri)
    Laporan Kesadahan Air (Kompleksometri)
    Документ16 страниц
    Laporan Kesadahan Air (Kompleksometri)
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Tablets Are Convenient To Use and Are An Elegant Dosage Form
    Tablets Are Convenient To Use and Are An Elegant Dosage Form
    Документ2 страницы
    Tablets Are Convenient To Use and Are An Elegant Dosage Form
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Laporan DM
    Laporan DM
    Документ19 страниц
    Laporan DM
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • 6.reaksi Identifikasi
    6.reaksi Identifikasi
    Документ19 страниц
    6.reaksi Identifikasi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Skrining Fitokimia
    Skrining Fitokimia
    Документ18 страниц
    Skrining Fitokimia
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Ektraksi
    Ektraksi
    Документ18 страниц
    Ektraksi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Penguapan Anggun
    Penguapan Anggun
    Документ18 страниц
    Penguapan Anggun
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Kebudayaan Islam
    Kebudayaan Islam
    Документ27 страниц
    Kebudayaan Islam
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Документ15 страниц
    Laporan Praktikum
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Winda
    Winda
    Документ21 страница
    Winda
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Diabetes Mellitus Winda
    Diabetes Mellitus Winda
    Документ26 страниц
    Diabetes Mellitus Winda
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Diabetes Melitus
    Diabetes Melitus
    Документ29 страниц
    Diabetes Melitus
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Antifertilasi
    Antifertilasi
    Документ28 страниц
    Antifertilasi
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет
  • Sintesa Kloroform
    Sintesa Kloroform
    Документ18 страниц
    Sintesa Kloroform
    Nurwinda Wirada
    Оценок пока нет