Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Erna Suparman
Abstract: Toxoplasmosis in pregnancy causes the Toxoplasma gondii infection in the fetus
via the uteroplacental route. There is a very significant positive correlation between the
isolation of Toxoplasma from placental tissues and neonatal infection. Laboratory tests
commonly performed are anti-Toxoplasma IgG and IgM, and anti-Toxoplasma IgG avidity.
Examination should be done in women who are suspected of being infected of Toxoplasma
gondii before or during pregnancy, as well as in newborns of mothers infected with
Toxoplasma gondii. Food and Drug Administration (FDA) recommends interpreting the
results of an anti-Toxoplasma IgM serology test carefully. Doctors can not confirm the
diagnosis based solely on one type of toxoplasmosis test. The use of spiramycin during
pregnancy causes a decrease in the frequency of vertical transmission. Spiramycin is given to
women who are suspected of having acute Toxoplasma infection in the first trimester or in the
early second trimester until labor. Spiramycin should not be used as a monotherapy in
suspected cases of fetal infection. In pregnant women who have a high likelihood of infection
of Toxoplasma gondii or in cases of fetal infection, treatment with spiramycin should include
pyrimethamine, sulfadiazine, and folic acid after 18 weeks of gestation.
Key words: Toxoplasmosis, pregnancy, fetal infection.
Toksoplasmosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 22,5% penduduk berusia
sering tertinggi di wilayah dunia yang beriklim panas, lembab, dan dataran rendah.1
Toksoplasmosis biasanya tanpa gejala
pada wanita hamil, tetapi dapat menimbulkan dampak yang parah pada janin. Infeksi
ditransmisikan ke janin pada sekitar 40 %
kasus. Risiko penularan meningkat seiring
dengan meningkatnya usia kehamilan.
Infeksi kongenital dengan toksoplasmosis
dapat menyebabkan gejala sisa yang serius,
seperti kebutaan, keterbelakangan mental,
defisit neurologik, dan tuli. Pencegahan
morbiditas dari toksoplasmosis tergantung
pada pencegahan infeksi pada wanita hamil, serta pengenalan dini dan pengobatan
agresif infeksi pada ibu.2
PATOFISIOLOGI
Toksoplasmosis merupakan infeksi
protozoa yang disebabkan oleh Toxoplasma
gondii dengan hospes definitif kucing dan
hospes perantara manusia. Manusia dapat
terinfeksi parasit ini bila memakan daging
yang kurang matang atau sayuran mentah
yang mengandung ookista atau pada anakanak yang suka bermain di tanah, serta ibu
yang gemar berkebun dimana tangannya
tertempel ookista yang berasal dari tanah.3
Perkembangan parasit dalam usus kucing menghasilkan ookista yang dikeluarkan bersama tinja. Ookista menjadi matang
dan infektif dalam waktu 3-5 hari di tanah.
Ookista yang matang dapat hidup setahun
di dalam tanah yang lembab dan panas,
yang tidak terkena sinar matahari secara
langsung. Ookista yang matang bila tertelan tikus, burung, babi, kambing, atau
manusia yang merupakan hospes perantara,
dapat menyebabkan terjadinya infeksi.3
Toksoplasmosis dikelompokkan menjadi toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan
toksoplasmosis kongenital yang sebagian
besar gejalanya asimtomatik. Keduanya
bersifat akut kemudian menjadi kronik atau
laten. Gejala yang nampak sering tidak spesifik dan sulit dibedakan dengan penyakit
lainnnya.4 Pada ibu hamil yang terinfeksi di
awal kehamilan, transmisi ke fetus umumnya jarang, tetapi bila terjadi infeksi, umumnya penyakit yang didapat akan lebih
GEJALA KLINIK
Toksoplasmosis akuisita biasanya bersifat asimtomatik. Bila seorang ibu hamil
mendapat infeksi primer, kemungkinan
50% bayi yang dilahirkan menderita toksoplasmosis kongenital, yang umumnya hanya bermanifestasi sebagai limfadenopati
asimtomatik pada kelenjar getah bening
leher bagian belakang, dapat menyebar atau
terlokalisasi pada satu nodul di area tertentu. Tanda dan gejala yang sering timbul
pad ibu hamil ialah demam, sakit kepala,
dan kelelahan. Beberapa pasien menunjukkan tanda mononucleosis like syndrome seperti demam, ruam makulopapular (Blueberry muffin) yang mirip dengan kelainan
kulit pada demam tifoid.6
Pada janin, transmisi toksoplasmosis
kongenital terjadi bila infeksi T. gondii
didapat selama masa gestasi.7 Terdapat korelasi positif yang sangat bermakna antara
isolasi toksoplasma dari jaringan plasenta
dan infeksi neonatus. Korelasi ini merupakan hasil penelitian otopsi toksoplasmosis
kongenital dan mengindikasikan bahwa
infeksi tersebut didapat melalui sirkulasi
uteroplasenta.8 Sekitar setengah dari wanita
yang terinfeksi toksoplasmosis dapat menularkan infeksi melintasi plasenta ke janin in
utero. Transmisi penyakit ke janin lebih
jarang terjadi pada awal kehamilan, namun
infeksi pada awal kehamilan ini dapat
Positif
Negatif
Positif
Hasil IgM
Negatif
Relevansi Klinis
Tidak terdapat infeksi T. gondii. Pemeriksaan berseri selama
kehamilan sangat dianjurkan. Jika ibu hamil tersebut mengalami
infeksi primer ketika hamil, mereka berisiko tinggi
mentransmisikan infeksi ke janinnya
Negatif
Selama trimester pertama atau kedua, merefleksikan infeksi terjadi
sebelum kehamilan sekarang
Positif atau IgM anti-toksoplasma terdeteksi di awal infeksi akut dan antibodi
ekuivokal
tersebut dapat bertahan dalam waktu panjang. IgM antitoksoplasma dapat dideteksi pada wanita yang terinfeksi sebelum
kehamilan; oleh karena itu hasil IgM positif sebaiknya diikuti
dengan pemeriksaan lanjutan untuk konfirmasi
Positif atau
Sama dengan diatas
ekuivokal
2007;14(3):239-43.
16. Montoya
JG,
Remington
JS.
Management of toxoplasma gondii
infection during pregnancy. Stanford
University California [homepage on the
Internet]. c2012 [cited 2012 August 5].
Available from: www.migato.com/
conocele/docs/Montoya2008
17. Jones J, Lopez A, Wilson M, Schulkin J,
Gibbs R. Toxoplasmosis. In: Creasy
RK, Rensik R, editors. Maternal Fetal
Medicine (Fourth Edition). Philadelphia: Saunders Company, 1999; p.
711-2.
18. Haelek M. Toxoplasmosis. Undokuz
Mayis University Medical School.
Turkey [homepage on the Internet].
c2009 [cited 2012 August 5]. Available
from:
www.emedicine.com/med/
topik294.htm.2006
19. Livengood CH, McGregor JA, Soper
DE, Newton ER. In: Sciarra JJ, editor.
Gynecology and Obstetrics Vol. 3
(Revised
Edition).
Chapter
50.
Philadelphia: JB Lippincott Company,
1995; p.1-6.