Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata dermatitis berarti adanya inflamasi pada kulit. Seborrhea
biasa disebut dengan Dermatitis seboroik (DS) atau Seborrheic
eczema merupakan penyakit yang umum, kronik, dan merupakan
inflamasi superfisial dari kulit, ditandai oleh pruritus, berminyak, bercak
merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang menutup daerah
inflamasi pada kulit kepala, muka, dan telinga. Daerah lain yang jarang
terkena, seperti daerah presternal dada. Beberapa tahun ini telah
didapatkan data bahwa sekurangkurangnya 50% pasien HIV terkena
dematitis seboroik. Ketombe berhubungan juga dermatitis seboroik,
tetapi tidak separah dermatitis seboroik. Ada juga yang menganggap
dermatitis seboroik sama dengan ketombe.
DS adalah dermatosis papuloskuamosa kronik yang biasanya
mudah ditemukan pada tempat-tempat seboroik. Penyakit ini dapat
menyerang anak-anak paling sering pada usia di bawah 6 bulan
maupun dewasa. DS dikaitkan dengan peningkatan produksi sebum
pada kulit kepala dan folikel sebasea terutama pada daerah wajah dan
badan. Jamur Pityrosporum

ovalekemungkinan

merupakan

faktor

penyebab. Banyak percobaan telah dilakukan untuk menghubungkan


penyakit ini dengan mikroorganisme tersebut yang juga merupakan
1

flora normal kulit manusia. Pertumbuhan P. Ovale yang berlebihan


dapat

mengakibatkan

reaksi

inflamasi,

baik

akibat

produk

metaboliknya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena jamur


itu sendiri melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans. Akan
tetapi, faktor genetik dan lingkungan diperkirakan juga dapat
mempengaruhi onset dan derajat penyakit.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam penyusunan makalah
ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan dermatitis seboroik?
2. Bagaimana etiologi dermatitis seboroik ?
3. Bagaimana patofisiologi dermatitis seborok ?
4. Pemeriksaan penunjang apa sajakah yang dapat dilakukan untuk
mengetahui dermatitis seboroik?
5. Jelaskan penatalaksanaan untuk dermatitis seboroik!
6. Bagaimana

konsep

dalam

keperawatan

penyakit

dermatitis

seboroik?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut:

a. Untuk mengetahu apa yang dimaksud dengan dermatitis


seboroik
b. Untuk mengetahui etiologi dermatitis seboroik
c. Untuk mengetahui patofisiologi dermatitis seboroik
d. Untuk mengetahui Pemeriksaan penunjang apa sajakah
yang dapat dilakukan untuk mengetahui dermatitis seboroik
e. Untuk mengetahui penatalaksanaan dermatitis seboroik
f. Untuk mengetahui konsep dalam keperawatan penyakit
dermatitis seboroik
D. Manfaat
a. Dapat mengatahui apa yang dimaksud dengan dermatitis
seboroik
b. Dapat mengetahui etiologi dermatitis seboroik
c. Dapat
mengetahui klasifikasi dan manifestasi klinis
dermatitis seboroik
d. Dapat mengetahui patofisiologi dermatitis seborok
e. Dapat mengetahui Pemeriksaan penunjang apa sajakah
yang dapat dilakukan untuk mengetahui dermatitis seboroik
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan untuk dermatitis
seboroik

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Medis

1. Defenisi
Seborrhea disebut pula dengan dermatitis seboroik yaitu kelainan
kulit berupa peradangan superfisial dengan papuloskuamosa yang
kronik dengan tempat predileksi di daerah-daerah seboroik yakni
daerah yang kaya akan kelenjar sebasea, seperti pada kulit kepala,
alis, kelopak mata, naso labial, bibir, telinga, dada, axilla, umbilikus,
selangkangan dan glutea. Pada dermatitis seboroik didapatkan
kelainan kulit yang berupa eritem, edema, serta skuama yang kering
atau berminyak dan berwarna kuning kecoklatan dalam berbagai
ukuran disertai adanya krusta.
Istilah dermatitis seboroik (D.S.) dipakai untuk segolongan
kelainan kulit yang didasari oleh factor konstitusi dan bertempat
predileksidi tempat-tempat seboroik.
Dermatitis seboroik (DS) adalah penyakit kulit dengan peradangan
superfisialis kronis, dengan predileksi pada area seboroik, yang remisi
dan eksaserbasi.
Area seboroik yaitu bagian badan yang banyak kelenjar sebasea
(kalenjar lemak) yaitu: kepala (Scalp, telinga, saluran telinga,
belakang telinga, leher), muka (alis mata, kelopak mata, glabella,
lipatan nasolabial, bibir, kumis, pipi, hidung, janggut/ dagu), badan atas
( daerah presternum, daerah interskapula, areolae mammae) dan
pelipatan-pelipatan (ketiak, pelipatan bawah mammae, umbilicus,
pelipatan paha, daerah anogenital dan pelipatan pantat).
Dermatitis seboroik adalah peradangan kulit pada daerah yang
banyak mengandung kelenjar sebasea.

Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit inflamasi di mana


telah terbukti adanya peran kolonisasi jamur Malassezia pada kulit
yang terkena. Dermatitis seboroik merupakan kelainan kulit yang
berlangsung kronik dan kambuhan. Dermatitis seboroik ditandai
dengan kemerahan, gatal, dan kulit bersisik, paling sering mengenai
kulit kepala (ketombe), tetapi juga dapat mengenai kulit pada bagian
tubuh lainnya seperti wajah, dada, lipatan lutut, lengan dan lipat paha.
Dermatitis seborrheic umumnya hanya terjadi pada bayi karena hal
ini terkait dengan hormon androgen milik ibunya yang masih tersisa di
dalam tubuhnya. Itulah kenapa, lewat dari masa bayi, masalah ini
akan menghilang seiring dengan berkurangnya kadar hormon
androgen. Namun, tidak semua bayi akan mengalami dermatitis
seborrheic. Jadi hanya bayi tertentu saja, terutama yang mengalami
atopik, yakni kecenderungan untuk bereaksi menyimpang terhadap
bahan-bahan yang bersifat umum. Bila reaksi menyimpang itu terjadi di
kulit kepala, maka akan timbul dermatitis seborrheic bahkan eksim.
Bila dermatitis seborrheic ini tidak ditangani secara tepat, mungkin saja
akan berlanjut menjadi infeksi. Biasanya disertai proses inflamasi atau
peradangan di dalam kulitnya. Ditandai dengan sisik yang berada di
atas kulit yang kemerahan.
2. Etiologi
Etiologi dari penyakit ini belum terpecahkan. Faktor predisposisinya
adalah

kelainan

state) yang

konstitusi

rupanya

berupa status

diturunkan,

seboroik (seborrhoic

bagaimana

caranya

belum

dipastikan. Ini merupakan dermatitis yang menyerang daerahdaerah


yang mengandung banyak glandula sebasea, bagaimanapun bukti
terbaru menyebutkan bahwa hipesrsekresi dari sebum tidak nampak
pada pasien yang terkena dermatitis seboroik apabila dibandingkan
dengan

kelompok

sehat.

Pengaruh

hormonal

seharusnya

dipertimbangkan mengingat penyakit ini jarang terlihat sebelum


puberitas. Ada bukti yang menyebutkan bahwa terjadi status
hiperproliferasi, tetapi penyebabnya belum diketahui.
Dermatitis seboroik berhubungan erat dengan keaktivan glandula
sebasea. Glandula tersebut aktif pada bayi yang baru lahir, kemudian
menjadi tidak aktif selama 8-12 tahun akibat stimulasi hormon
androgen dari ibu berhenti. Dermatitis seboroik pada bayi terjadi pada
umur bulan-bulan pertama, kemudian jarang pada usia sebelum akil
balik dan insidennya mencapai puncaknya pada umur 18-40 tahun,
kadang-kadang pada umur tua. Dermatitis seboroik lebih sering terjadi
pada pria daripada wanita.
Meskipun kematangan kelenjar sebasea rupanya merupakan
faktor timbulnya dermatitis seboroik, tetapi tidak ada hubungan
langsung secara kuantitatif antara keaktifan kelenjar tersebut dengan
suseptibilitas untuk memperoleh dermatitis seboroik. Dermatitis
seboroik dapat diakibatkan oleh proliferasi epidermis yang meningkat
seperti pada psoriasis. Pada orang yang telah mempunyai faktor

predisposisi, timbulnya dermatitis seboroik dapat disebabkan oleh


faktor kelelahan, stres emosional, infeksi, atau defisiensi imun.
Penelitianpenelitian melaporkan adanya suatu jamur lipofilik,
pleomorfik, Malasssezia ovalis (Pityrosporum ovale), pada beberapa
pasien dengan lesi pada kulit kepala. P. ovale dapat didapatkan pada
kulit kepala yang normal. Ragi dari genus ini menonjol dan dapat
ditemukan pada daerah seboroik pada tubuh yang kaya akan lipid
sebasea, misalnya kepala dan punggung. Pertumbuhan P. ovale yang
berlebihan dapat mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk
metabolitnya yang masuk ke dalam epidermis maupun karena sel
jamur itu sendiri melalui aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhans.
Hubungan

yang

erat

terlihat

karena

kemampuan

untuk

mengisolasi Malassezia pada pasien dengan DS dan terapinya yang


berefek bagus dengan pemberian anti jamur.
Bagaimanapun, beberapa faktor (misalnya tingkat hormon, infeksi
jamur, defisit nutrisi, dan faktor neurogenik) berhubungan dengan
keadaan ini. Adanya masalah hormonal mungkin dapat menjelaskan
mengapa keadaan ini muncul pada bayi, hilang secara spontan, dan
muncul kembali setelah puberitas. Pada bayi dijumpai hormon
transplasenta meninggi beberapa bulan setelah lahir dan penyakitnya
akan membaik bila kadar hormon ini menurun. Juga didapati bahwa
perbandingan komposisi lipid di kulit berubah. Jumlah kolesterol,

trigliserida, parafin meningkat dan kadar sequelen, asam lemak bebas


dan wax ester menurun. Keadaan ini diperparah dengan peningkatan
keringat. Stres emosional memberikan pengaruh yang jelek pada
masa pengobatan. Obatobat neuroleptik seperti haloperidol dapat
mencetuskan dermatitis seboroik serta faktor iklim. Lesi seperti DS
dapat nampak pada pasien defesiensi nutrisi, contohnya defesiensi
besi, defesiensi niasin, dan pada penyakit Parkinson. DS juga terjadi
pada defesiensi pyridoxine.
Berikut ini beberapa hal yang berpotensial menyebabkan dermatitis
seboroik yaitu:

Aktivitas kelenjar sebum yang berlebihan

Infeksi Pityrosporum ovale

Infeksi oleh Candida atau Staphylococcus

Hipersensitif terhadap bakeri ataupun antigen epidermal

Kelainan neurotransmiter (mis : pada penyakit parkinson)

Respon emosional terhadap stres atau kelelahan

Proliferasi epidermal yang menyimpang

Diet yang abnormal

Obat-obatan (arsen, emas, metildopa, simetidin, dan neuroleptik)

Faktor lingkungan (temperatur dan kelembaban)

3. Manifestasi Klinis
Pada umumnya manifestasi klinis dermatitis adanya tanda-tanda
radang akut terutama pruritus ( gatal ), kenaikan suhu tubuh,
kemerahan, edema misalnya pada muka ( terutama palpebra dan
bibir ), gangguan fungsi kulit dan genitalia eksterna.
a. Stadium akut : kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau
bula, erosi dan eksudasi sehingga tampak basah.
b. Stadium subakut : eritema, dan edema berkurang, eksudat
mengering menjadi kusta.
c. Stadium kronis : lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi,
papul dan likenefikasi.
Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu
dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit
stadium kronis.
Pada umumnya dermatitis seboroik memiliki gejala seperti berikut ini:

Kulit terasa gatal atau seperti terbakar.

Kulit kepala berwarna merah dan berketombe.

Kelupasan kulit atau ketombe juga terjadi di kumis, jenggot, atau


alis.

Kelopak mata akan berkerak atau berwarna kemerahan, atau


disebut dengan blefaritis.

Kulit bersisik berwarna putih atau kuning terjadi di area kulit yang
berminyak selain kulit kepala, seperti wajah, ketiak, telinga, dan
dada.

4. Patofisiologi
Seboroik merupakan keadaan terjadinya produksi sebum (sekret
dari kelenjar sebasea) yang berlebihan pada daerah dimana kelenjar
tersebut

berada

dalam

jumlah

besar

(wajah,kulit,kepala,alis,mata,kelopak mata,kedua sisi hidung,serta


bibir

atas,daerah

malar[pipi],telinga,aksila,dibawah

payudara,lipat

paha, dan lipatan gluteus di daerah pantat). Dengan adanya kondisi


anatomi secara predileksi di daerah tersebut banyak dipasok kelenjar
sebasea atau yang terletak diantara lipatan kulit tempat bakteri dalam
jumlah yang besar sehingga memungkinkan adanya respons inflamasi
yang lebih tinggi.
5. Penatalaksanaan
Oleh karena tidak ada pengobatan seboroik yang diketahui, maka
tujuan terapinya adalah untuk mengendalikan kelainaan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada kulit untuk memperbaiki dirinya
sendiri. Penatalaksanaan yang digunakan, meliputi pongobatan
topikal dan pengobatan sistemik.

10

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk


membantu mengatasi dan mengendalikan dermatitis seboroik:

Jangan menggaruk bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik


karena bisa meningkatkan risiko terkena infeksi dan memperparah
iritasi.

Gunakan sisir yang lembut untuk melepaskan kelupasan kulit


kepala pada bayi yang terkena dermatitis seboroik, sebelum
membersihkannya dengan sampo bayi. Anda juga bisa gunakan
minyak zaitun untuk melembutkan permukaan kulit.

Mandi dan keramas secara teratur, serta basuh dengan bersih


sabun atau sampo yang digunakan. Gunakan pelembap jika
diperlukan.

Gunakan sampo bayi untuk membersihkan kelopak mata Anda jika


berwarna kemerahan dan terjadi kelupasan kulit. Selain itu, Anda
bisa

mengompresnya

dengan

air

hangat

untuk

membantu

meredakannya.

Oleskan krim yang mengandung kortikosteroid atau unsur antijamur


seperti ketoconazole.

Cukurlah

kumis

atau

jenggot

untuk

membantu

meredakan

gejalanya.

11

Hindari produk yang mengandung alkohol agar penyakit tidak


bertambah parah.

Gunakan pakaian yang bertekstur halus dan berbahan katun agar


kulit mendapatkan sirkulasi udara dan dapat mengurangi iritasi.

B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Dermatitis seboroik (DS0 memiliki predisposisi genetic,hormonehormon,status nutrisi, infeksi,dan sires emosional memengaruhi
perjalanannya.Remisi dan eksaserbasi keadaan ini harus dijelaskan
kepada pasien.
Untuk memudahkan pengkajian karena ada variasi klinis, maka
pengkajian dibagi menjadi pengkajian bayi dan orang dewasa .Pada
bayi terbagi dalam tiga bentuk,yaitu cradle cap,glabrous(daerah lipatan
dan tengkuk),dan generalisata (penyakit leiner) yang terbagi menjadi
familial dan non-familial.sementara pada orang dewasa ,berdasarkan
daerah lesinya,dermatitis seboroik terjadi pada kulit kepala (pitiriasis
sika

dan

lipatan

inflamasi),wajah(blefaritis
nosolabial,area

marginal,konjungtivitas,daerah

jenggot,dahi

,alis),daerah

(aksila,inframamma,umbolikus,intergluteal,paha),
pitiriasiform),

dan

fleksura

badan

(petaloid,

generalisata(eritroderma,ertroderma

eksiolatif).

distribusinya biasanya bilateral dan simetris berupa bercak ataupun


plakat

dengan

batas

yang

tidak

jelas,

eritema

ringan

dan

sedang,skuama berminyak dan kekuningan.

12

Dermatitis seboroik pada orang dewasa juga memberikan gambaran


yang berminyak dengan eritema, krusta, dan skuama,meliputi kulit
kepala,wajah,aurikularis,daerah fleksura , dan badan.Kulit kepala
merupakan tempat tersering dijumpai skuama yang berminyak dengan
warna kekuningan sehingga rambut saling lengket dan kadang
dijumpai krusta (pityriasis steatoides). Dandruff/pitiriasis sika (skuama
kering, berlapis-lapis,dan sering lepas sendiri) adalah mnifestasi awal
DS pada umumnya. Diawali dengan noda kecil dan secara cepat
menyerang kulit kepala.Tahap berikutnya adalah eritema poliferikuler
dan skuama yang meluas menjadi bercak yang berbatas tegas dan
disekret atau meliputi sebagian besar kulit kepala dan diluar batas
tumbuh rambut pada bagian frontal kepala(diseburt krona seboroik).
Jenis seboroik ini menyebabkan rambut rontok sehingga terjadi
alopesia dan rasa gatal.
Pada pengkajian orang dewasa di daerah wajah, skuama berlapis
dapat dilihat bercak skuama kuning. Kelopak mata eritema dan
granular ( blefaritis marginal) sering dijumpai pada wanita dengan
infeksi konjungtiva.Kelopak mata dengan daerah kekuningan,skuama
halus dengan dasar yang eritema .Pada lipatan nasolabiual dan alae
nasi terdapat skuama kekuningan dan kadang disertia fissure. Pada
laki-laki, folikulitis dapat terjadi pada kelopak mata bagian atas. Hal ini
sering di jumpai pada laki-laki yang sering mencukur janggut dan
kumisnya.Seboroik muka di daerah jenggot disebut sikosis barbe.
Pengkajian diagnostic

13

Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dermatitis seboroik


adalah pemeriksaan histopatologi walupun gambarannya kadang juga
ditemukan pada penyakit lain, sperti pada dermatitis atopic atau
psoriasis.Gambaran
penyakit.Pada

histopatologi

bagian

epidermis

bergantung
dijumpai

pada

stadium

parakeratorosis

dan

akantosis.Pada korium,dijumpai pembuluh darah melebar dan sebukan


perivaskular. Pada dermatitis seboroik akut dan subakut.,epidermisnya
ekonthoik,terdapat infiltrat limfosit dan histiosit dalam jumlah sedikit
pada perivaskular supervisial, spongiosis ringan hingga sedang,
hyperplasia psoriasiform ringan,ortokeratosis dan parakeratosis yang
menyumbat

folikuler,

seta

adanya

skuama

dan

krusta

yang

mengandung netrofil pada ostium folikuler.Pada dermis bagian


atas,dijumpai sebukan ringan limfohistiosit parivaskular.pada dermatitis
seboroik kronik, terjadi dilatasi kapiler dan vena pada pleksus
superfisial selain dari gambaran yang telah disebutkan diatas yang
hampir sama dengan gambaran psoriasis.
Pengkajian penatalaksanaan medis
Oleh karena tidak ada pengobatan seboroik yang diketahui,maka
tujuan terapinya adalah untuk mengendalikan kelainan tersebut dan
memberikan kesempatan kepada kulit untuk memperbaiki dirinya
sendiri.penatalaksanaan

yang

digunakan,

meliputi

pengobatan

topikaldan pengobatan sistemik.


a. Pengobatan topikal
Pengobatan topikal dapat mengontrol dermatitis seboroik dan
dandruff kronik pada stadium awal.Dermatitis seboroik pada

14

badan dan muka akan bereaksi terhadap penggunaan preparat


topical krim kortikosteroid yang mengurangi respons inflamasi
sekunder.Namun demikian,obat ini harus digunakan dengan
hati-hati jika akan dioleskan di dekat kelopak mata karena dapat
memicu glaucoma dan katarak pada orang yang memiliki
predisposisi.
Prinsip utama terapi ketombe adalah keramas yang besar dan
sering (setiap hari atau sedikitnya tiga kali seminggu) dengan
menggunakan sampo oabat.dua atau tiga jenis sampo harus
dipakai secara bergantian agar keadaan seboroik tidak resisten
terhadap jenis sampo tertentu.Sampo atau obat keramas harus
dibiarkan sedikitnya selama 5 hingga 10 menit.setelah kondisi
kulit kepala membaik,intensitas terapi dapat dikurangi.Sampo
antiseboroik adalah sampo yang mengandung suspense
selenium sulfide ,sampo zinc pyrithione ,sampo asam salisilatsulfur,dan sampo tar yang mengandung sulfur,serta asam
salisilat.
Steroid topical potensi rendah dapat efektif mengobati dermatitis
seboroik pada bayi dan dewasa pada daerah fleksura maupun
dermatitis seboroik recalcitrant persistent pada dewasa.Topikal
golongan azol dapat dikombinasikan dengan regimen desonide(
satu dosis per hari selama dua minggu) untuk terapi pada
wajah. Dapat juga diberikan salep yang mengandung asam

15

salasil 2,sulfur 4% dan ter 2%.Pada bayi dapat diberikan asam


salisil 3-5% dalam minyak mineral.
b. Sistemik
Dapat diberikan antihistamin ataupun sedative. Pemberian dosis
rendah

dari

terpi

oral

bromide

dapat

membantu

penyembuhan.Terapi oral yang menggunakan dosis rendah dari


preparat hemopoetik yang mengandung potassium bromide
,sodium

bromide,nikel

sulfat,dan

sodium

klorida

dapat

memberikan perubahan yang berarti dalam peyembuhan DS


dan dandruff setelah penggunaan
keadaan

yang

berat

dapat

setelah 10 miggu.Pada
diberikan

kortikorsteriod

sistemik,dosis prednison20-30 mg sehari.jika ada perbaikan


,dosis diturunkan perlahan.kalau ada infeksi sekunder dapat
diberikan antibiotik.
2. Diagnosa keperawatan
1. Risiko tinggi serangan penyakit berulang b.d. predisposisi
genetik , perubahan hormon,status nutrisi, infeksi, serta stres
emosional memengaruhi periode remisi dan eksaserbasi.
2. Kebutahan pemenuhan informasi b.d. tidak adekuatnya sumber
informasi, ketidaktahuan program perawatan dan pengobatan.
3. Intervensi

Intervensi
Beritahukan pasien/orang terdekat

Rasional
Informasi

mengenai dosis, aturan dan efek

meningkatkan perawatan diri, untuk

pengobatan, diet yang dianjurkan,

menambah

dibutuhkan

untuk

kejelasan efektivitas

16

dan pembatasan aktivitas yang

pengobatan

dan

dapat dilakukan.

komplikasi.
Pasien perlu

diingatkan

dermatitis

seboroik

mencegah
bahwa

merupakan

masalah kronik yang cenderung


hilang

timbul.Tujuan

terapinya

adalah untuk menjaga agar keadaan


tersebut
harus

tetap

terkendali.Pasien

didorong

program

agar

mematuhi

terapinya.Pasien

yang

putus asa dan kecil hati dengan


penampakan
dihadapi

tubuhnya

dengan

harus

kepekaan

dan

kesadaraan akan kebutuhan pasien


untuk
Untuk

menghindari

sekunder

mengekspresikan

perasaannya.
infeksi Pasien dan
menjaga

orang

kondisi

tua

harus

kulit

dan

mempertahankan lipatan kulit agar


Instruksi
sampo

untuk
obat

tetap bersih dan kering.


menggunakan Pada pasien dewasa,penggunaan

harus

ditegaskan sampo yang dilalukan secara benar

kembali kepada penderita ketombe akan menurunkan resiko serangan


yang memerlukan terapi.
Berikan dukungan.

penyakit berulang.
Dukungan positif akan memberikan

17

motivasi pada pasien dan orang tua


untuk meningkatkan upaya dalam
menurunkan

resiko

serangan

penyakit berulang.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dermatitis seboroik (DS) Merupakan penyakit yang umum ,kronik,


dan merupakan inflamasi superfisial dari kulit, ditandai oleh pruritas ,
berminyak, bercak merah dengan berbagai ukuran dan bentuk yang
menutup daerah inflamasi pada kulit kepala, muka, serta telinga.
B. SARAN

Kepada mahasiswa perawat atau para pembaca disarankan agar


dapat mengambil pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat
tanda-tanda dan gejalan penyakit dermatitis seboroik maka kita dapat
melakukan tindakan yang tepat agar tidak belanjut ke arah yang buruk.
Saran saya agar slalu menjaga atau menghindari bahan bahan yang
dapat menyebabka dermatitis seboroik..

18

19

Вам также может понравиться

  • Izin Data
    Izin Data
    Документ2 страницы
    Izin Data
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK Kelompoktani
    SK Kelompoktani
    Документ3 страницы
    SK Kelompoktani
    nur ulmayanti
    Оценок пока нет
  • Usulan Judul Proposal Penelitian Prodi s1 Keperawatan-1
    Usulan Judul Proposal Penelitian Prodi s1 Keperawatan-1
    Документ3 страницы
    Usulan Judul Proposal Penelitian Prodi s1 Keperawatan-1
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • ISPA STUDY
    ISPA STUDY
    Документ2 страницы
    ISPA STUDY
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Pemerintah Kota Singkawang
    Pemerintah Kota Singkawang
    Документ6 страниц
    Pemerintah Kota Singkawang
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • BAB III Fix - Demensia
    BAB III Fix - Demensia
    Документ8 страниц
    BAB III Fix - Demensia
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Siakad Stikes MW Kendari
    Siakad Stikes MW Kendari
    Документ1 страница
    Siakad Stikes MW Kendari
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Lembar Perbaikan Proposal
    Lembar Perbaikan Proposal
    Документ2 страницы
    Lembar Perbaikan Proposal
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SPT 2015
    SPT 2015
    Документ4 страницы
    SPT 2015
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Hordeulum
    Hordeulum
    Документ7 страниц
    Hordeulum
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Lembar Perbaikan Proposal
    Lembar Perbaikan Proposal
    Документ2 страницы
    Lembar Perbaikan Proposal
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ10 страниц
    Bab Ii
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Keratonimalasia 2
    Keratonimalasia 2
    Документ38 страниц
    Keratonimalasia 2
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Hordeulum
    Hordeulum
    Документ7 страниц
    Hordeulum
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SEKOLAH ULA
    SEKOLAH ULA
    Документ5 страниц
    SEKOLAH ULA
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Komite Sekolah
    SK. Komite Sekolah
    Документ4 страницы
    SK. Komite Sekolah
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Документ2 страницы
    Daftar Pustaka
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Ulangan Tengah Semester
    SK. Ulangan Tengah Semester
    Документ3 страницы
    SK. Ulangan Tengah Semester
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Keratonimalasia 2
    Keratonimalasia 2
    Документ38 страниц
    Keratonimalasia 2
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Komite Sekolah
    SK. Komite Sekolah
    Документ4 страницы
    SK. Komite Sekolah
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Tim Manajemen BOS Sekolah
    SK. Tim Manajemen BOS Sekolah
    Документ3 страницы
    SK. Tim Manajemen BOS Sekolah
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Kaver Trakoma
    Kaver Trakoma
    Документ3 страницы
    Kaver Trakoma
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Domisili
    Domisili
    Документ1 страница
    Domisili
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Try Out
    SK. Try Out
    Документ3 страницы
    SK. Try Out
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • SK. Ulangan Harian
    SK. Ulangan Harian
    Документ3 страницы
    SK. Ulangan Harian
    Arha Afril Ani
    50% (2)
  • Rekomendasi
    Rekomendasi
    Документ1 страница
    Rekomendasi
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Domisili
    Domisili
    Документ1 страница
    Domisili
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Definisi
    Definisi
    Документ10 страниц
    Definisi
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Lampiran Nama-Nama GTT
    Lampiran Nama-Nama GTT
    Документ2 страницы
    Lampiran Nama-Nama GTT
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет
  • Kaver Trakoma
    Kaver Trakoma
    Документ3 страницы
    Kaver Trakoma
    Arha Afril Ani
    Оценок пока нет