Вы находитесь на странице: 1из 11

MAKALAH TENTANG PERMANGANOMETRI

Dosen: Ibu Munawarothus Sholika, S.Si, MSi

DISUSUN OLEH:

Citraning Pramesti

15330094

Resti Octaviani

15330095

Wakhidah Umi Sholikhah

15330097

Siti Darma Yanti

15330104

Melani Indah Sari

15330106

Selvia Nitasari

15330108

Hikmatur Ramadlani

15330110

Institut Sains dan Teknologi Nasional


Fakultas Farmasi
2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Permanganometri
Titrasi permanganometri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi suatu
reduktor dengan dengan menggunakan oksidator (KMnO4) sebagai larutan standar.
Kalium permanganate merupakan oksidator kuat yyang dapat bereaksi dengan cara
yang berbeda-beda, tergantung dari pH larutannya. Kekuatannya sebagai oksidator
juga berbeda-beda sesuai dengan yang terjadi pada pH. yang berbeda itu. Reaksi yang
bermacam raga mini disebabkan oleh keragaman valensi mangan.
Prinsip titrasi permanganomet adalah reaksi oksidasi reduksi pada suasana asam yang
melibatkan electron dengan jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam (H2SO4) untuk
mencapai tingkat oksidasi dari KMnO4 yang paling tinggi dan bilangan oksidasi +7
menjadi +2. Pada proses titrasi tidak dibutuhkan indicator lain. Karena KMnO4sudah
mampu memberikan perubahan warna saat titik akhir titrasi yang ditandai dengan
terbentuknya warna merah muda. Sifat dari KMnO4 ini dikenal sebagai autoindikator.
(Tim Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1995)
Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan ( 70C) untuk
mempercepat reaksi. Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk beberapa saat
yang menandakan reaksi berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya,
warna merah hilang makin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai
katalis untuk mempercepat reaksi Selanjutnya titran ddapat ditambahkan lebih cepat
sampai titik akhir titrasi tercapai yaitu sampai pada tetesan dimana warna merah
menjadi warna merah jambu. (Harjadi,W.1990)

B. Dasar Teori

Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan ( 70C) untuk


memperceepat reaksi. Pada awal reaksi titrasi, warna merah mantap untuk beberapa saat yang
menandakan reaksi berlangsung lambat. Pada pembuatan titran selanjutnya, warna merah
hilang makin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis untuk
mempercepat reaksi Selanjutnya titran ddapat ditambahkan lebih cepat sampai titik akhir
titrasi tercapai yaitu sampai pada tetesan dimana warna merah menjadi warna merah
jambu. (Harjadi,W.1990)
Meskipun KMnO4 dapat diperoleh dalam keadaan murni, tetapi larutan titernya tidak
dapat dibuat langsung dengan menimbang seksama. Ini disebabkan waktu dilarutkan dalam
air, ia akan bereaksi dengan pengotoran yang mungkin ada dalam air atau pada dinding
waddah. Karena itu mula-mula dibuat larutan kira-kira sama dengan yang kemudian
dibakukan, misalnya dengan menggunakan natrium oksalat. Larutan permanganate yang akan
disimpan dibuat dengan pemanasan kemudian disaring dengan glasswall, krus atau penyaring
asbes. Bila larutan ini akan dipakai hanya untuk hari itu saja, maka pemanasan ini tidak
perlu..
Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan endapan MnO2 yang dapat mempercepat
penguraian larutan. Sejumlah baku primer tersedia untuk pembakuan larutan kalium
permanganate antara lain asam oksalat dihidrat dan natrium oksalat. Larutan permanganate
apabila larutan encer tidak stabil karena adanya reaksi berikut :
4 KMn + 2H2O

4 MnO2 + 4 OH- + 3O2

BAB II

PENJELASAN
A. Prinsip Titrasi Permanganometri
Titrasi Permanganometri didasarkan pada reaksi oksidasi dan reduksi. Reaksi kimia
yang melibatkan oksidasi-reduksi digunakan secara meluas dalam analisi titrimetri.Misalnya,
besi dalam keadaan oksidasi +2 dapat dititrasi dengan suatu larutan standar serium(IV)sulfat:
Fe2+ + Ce4+ =>

Fe3+ + Ce3+

Suatu zat pengoksidasi lain yang digunakan secara meluas sebagai suatu titran adalah
kalium permanganat, KmnO4.Reaksinya dengan besi(II) dalam larutan asam adalah:
5Fe2+ + MnO4- + 8H+ => 5Fe3+ + Mn2+ 4H2O
(Underwood, 1999).
Titrasi adalah suatu prosedur analisis asam-basa suatu larutan yang belum diketahui
konsentrasinya. Dalam titrasi suatu larutan asam yang belum diketahui konsentrasinya,
sejumlah volume tertentu asam dimasukkan ke dalam suatu labu erlenmeyer. Kemudian,
suatu titra, berupa basa, yang telah diketahui konsentrasinya ditambahkan hingga dicapai titik
ekuivalen. Pencapaian titik ekuivalen (saat mol ion H + = mol ion OH-) pada saat reaksi
berlangsung dapat diketahui dengan indikator (Sentot,2008).

Kalium permanganat digunakan secara luas sebagai pereaksi yang mudah diperoleh,
tidak mahal, dan tidak memerlukan suatu indikator kecuali kalau digunakan larutan larutan
yang sangat encer. Satu tetes 0,1 N KMnO4 memberikan suatu warna merah muda yang jelas
kepada volume larutan yang biasanya digunakan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan
untuk menunjukkan kelebihan preaksi ( Rosidi,2010).

1.

Kalium Permanganat(KMnO4)

Kalium Permanganat (KMnO4) telah banyak digunakan sebagai agen

pengoksidasi

selama lebih dari 100 tahun. Reagen ini dapat diperoleh dengan mudah, tidak mahal, dan
tidak membutuhkan indikator terkecuali untuk larutan yang amat encer. Satu tetes
permanganat 0,1 N memberikan warna merah muda yang jelas pada volume dari larutan yang
biasa dipergunakan dalam sebuah titrasi. Warna ini dipergunakan untuk mengindikasikan
kelebihan reagen tersebut.

Permanganat mengalami beragam reaksi kimia, karena

Mangan(Mn) dapat dalam kondisi +2, +3, +4, +6, +7.


Reaksi yang paling umum ditemukan dalam laboratorium adalah reaksi yang terjadi
dalam larutan-larutan yang bersifat asam 0,1 N atau lebih besar :
MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O

Eo = +1,51 V

Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan reaksi
ini, namun beberapa substansi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis
untuk mempercepat reaksi. Permanganat adalah agen unsur pengoksidasi yang cukup kuat
untuk mengoksidasi Mn (II) menjadi MnO2 sesuai dengan persamaan:
3Mn2+ + 2MnO4- + 2H2O 5 MnO2(s) + 4H+
Sedikit kelebihn permanganat yang ada pada titik akhir suatu titrasi telah cukup untuk
menimbulkan pengendapan MnO2. Untung bahwa reaksi ini lambat, sehingga biasanya
MnO2 tidak diendapkan pada titik akhir titrasi permanganat.
Dalam mempersiapkan larutan permanganat harus dilakukan tindakan pencegahan
khusus. Mangan dioksida mengatalis penguraian larutan permanganate. Runutan MnO 2yang
ada pada awalnya dalam permanganat, atau terbentuk oleh reaksi permanganat dengan
runutan zat pereduksi dalam air, menimbulkan penguraian. Biasanya dianjurkan untuk
melarutkan Kristal, kemudian pemanasan untuk memusnahkan zat pereduksi, dan
penyaringan lewat asbes atau kaca masir (filter yang tak mereduksi) untuk menyingkirkan
MnO2. Larutan itu kemudian distandarkan, dan jika disimpan dalam gelap dan takdiasamkan, konsentrasinya tidak akan berubah dengan nyata dalam kurun waktu beberapa
bulan.
Larutan asam dari permanganat tidak stabil karena asam permanganat terurai menurut
persamaan:

4MnO4- + 4H-

4MnO2(s) + 3O2(g) + 2H2O

Reaksi ini lambat dalam larutan encer pada temperatur kamar. Namun, orang tak pernah
boleh menambahkan permanganat berlebih kepada suatu zat pereduksi dan kemudian
menaikkan temperatur untuk mempercepat oksidasi, karena reaksi tersebut di atas akan
berlangsung pada laju yang cukup nyata (Underwood, 1999).
B.

Standarisasi

Standar-standar primer untuk permanganat, yaitu :


1.

Natrium Oksalat
Senyawa ini, Na2C2O4 merupakan standar primer yang baik untukpermanganat dalam

larutan asam. Senyawa ini dapat diperoleh dengan tingkat kemurnian tinggi, stabil pada saat
pengeringan, dan non higroskopis. Reaksinya dengan permanganate agak sedikit rumit dan
berjalan lambat pada suhu ruangan, sehingga larutan biasanya dipanaskan sampai sekitar 60
C. Bahkan pada suhu yang lebih tinggi reaksinya mulai dengan lambat, namun kecepatannya
eningkat ketika ion mangan (II) terbentuk. Mangan (II) bertindak sebagai katalis, dan
reaksinya disebut autokatalitik, karena katalisnya diproduksi di dalam reaksi itu sendiri. Ion
tersebut dapat memberikan efek katalitiknya dengan cara bereaksi dengan cepat dengan
permanganat untuk membentuk mangan berkondisi oksidasi menengah (+3 atau +4), di mana
pada

gilirannya

secara

cepat

mengoksidasi

ion

oksalat,

kembali

ke

kondisi

divalent.Persamaan untuk reaksi antara oksalat dan permanganat adalah


5C2O42- + 2MnO4- + 16H+

=>

2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

Hal ini digunakan untuk analisis Fe (II), H2C2O4, Ca dan banyak senyawa lain.
2.

Besi
Kawat besi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dapat dijadikan sebagai standar

primer. Unsur ini larut dalam asam klorida encer, dan semua besi (III) yang diproduksi
selama proses pelarutan direduksi menjadi besi (II). Oksidasi dari ion klorida oleh
permanganat berjalan lambat pada suhu ruangan. Namun demikian, dengan kehadiran besi,
oksidasi akan berjalan lebih cepat. Meskipun besi (II) adalah agen pereduksi yang lebih kuat
daripada ion klorida, ion yang belakangan disebut ini teroksidasi secara bersamaan dengan
besi. Kesulitan semacam ini tidak ditemukan dalam oksidasi dari As2O3 ataupun
Na2C2O4 dalam larutan asam klorida. Sebuah larutan dari mangan (II) sulfat, asam sulfat dan
asam fosfat, disebut larutan pencegah, atau larutan Zimmermann-Reinhardt, dapat

ditambahkan ke dalam larutan asam klorida dari besi sebelum dititrasi dengan permanganat.
Asam fosfat menurunkan konsentrasi dari ion besi (III) dengan membentuk sebuah kompleks,
membantu memaksa reaksi berjalan sampai selesai, dan juga menghilangkan warna kuning
yang ditunjukkan oleh besi (III) dalam media klorida. Kompleks fosfat ini tidak berwarna,
dan titik akhirnya lebih jelas.
3. Arsen (III) Oksida
Senyawa As2O3 adalah standar primer yang sangat baik untuk larutan-larutan
permanganat. Senyawa ini stabil, nonhigroskopik, dan tersedia dengan tingkat kemurnian
yang tinggi. Oksida ini dilarutkan dalam Natrium hidroksida, dan larutan kemudian
diasamkan dengan asam klorida dan dititrasi dengan permanganat (Underwood, 1999).
4
C. Aplikasi Permanganometri
1. Penentuan Kadar Nitrit
Penentuan kadar nitrit dalam suatu sample dapat ditentukan melalui titrasi redoks
menggunakan larutan baku kalium permanganat. Penitrasian ini dilakukan dengan cara yang
sedikit berbeda dengan standarisasi larutan kalium permanganat. Perbedaannya pada
standarisasi larutan kalium permanganat, KMnO4 yang digunakan sebagai titran. Sedangkan
pada

penentuan

kadar

nitrit,

NaNO3 yang

digunakan

sebagai

titran.Penambahan

H2SO4 dilakukan karena H2SO4 ini berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat laju
reaksi dalam keadaan asam. Serta bertujuan untuk mmperkecil besarnya energi aktifasi yang
timbul dan juga agar tidak menghasilkan reaksi samping. Reaksi yang terjadi :
MnO4- + 8H+ + 5e =>

Mn2+ + 4H2O

Titik akhir titrasi ditandai dengan tepat hilangnya warna ungu pada larutan. Dengan
kata lain, titik akhir titrasi (titik ekivalen) ditandai dengan terjadinya perubahan warna pada
larutan dari ungu menjadi bening. Perubahan warna ini terjadi karena titik ekivalen dicapai.
Titik ekivalen terjadi karena mol titran sama dengan mol titrat. Selama titrasi berlangsung
KMnO4 lenyap bereaksi. Tetapi, setelah titrat habis KMnO4 ini warnanya memudar hingga
lenyap akibat reaksi MnO4- dengan Mn2+ hasil titrasi. Reaksi yang terjadi selama proses titrasi
adalah sebagai berikut :
5NO2- + 2MnO4- + 6H+ => 2Mn2+ + 3H2O + 5NO3-

Volume rata-rata natrium nitrit yang digunakan untuk titrasi adalah 1,85 ml. Dari hasil
perhitungan didapatkan kadar nitrit yaitu 5,17 %. Pada percobaan ini, tidak menggunakan
indikator karena larutan KMnO4 dapat dipakai untuk indikator penentuan titik akhir titrasi.
KMnO4 tidak memiliki range pH, tetapi hanya bekerja sebagai indikator pada umumnya.
Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganomet, antara lain:
a.

Larutan pentiter KMnO4 pada buret.


Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang lama, larutan KMnO4 pada buret yang
terkena sinar akan terurai menjadi MnO2 sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh
pembentukan presipilat coklat yang seharusnya adalah larutan yang berwarna merah rosa.

b.

Penambahan KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan seperti H2C2O4. Pemberian
KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah
dipanaskan cenderung menyebabkan reaksi antara MnO4- dengan Mn2+.
MnO4-+3Mn++2H2O

c.

5MnO2+4H+

Penambahan KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan seperti H2C2O4 yang telah
ditambahkan asam sulfat dan telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat
karena membentuk peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H2C2O4+O2

H2O2+2CO2

Permanganat bereaksi secara cepat dengan banyak agen pereduksi berdasarkan pereaksi
ini, namaun beberapa pereaksi membutuhkan pemanasan atau penggunaan sebuah katalis
untuk mempercepat reaksi. Kalau bukan karena fakta bahwa banyak pereaksi permanganat
berjalan, akan lebih banyak kesulitan lagi yang akan ditemukan dalam penggunaan reagen
ini, sebagai contoh, permanganat adalah agen unsur pengoksida yang cukup kuat.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TITRASI PERMANGANOMETRI
a. Kelebihan titrasi permanganometri
Titrasi permanganometri ini lebih mudah digunakan dan efektif, karena reaksi ini
tidak memerlukan indicator, hal ini dikarenakan larutan KMnO 4 sudah berfungsi

sebagai indicator, yaitu ion MnO4- berwarna ungu, setelah diredukdsi menjadi ion Mntidak berwarna, dan disebut juga sebagai autoindikator.
b. Kelemahan titrasi permanganometri
Sumber-sumber kesalahan pada titrasi permanganometri, antara lain terletak pada:
Larutan pentiter KMnO4 pada buret Apabila percobaan dilakukan dalam waktu yang
lama, larutan KMnO4 pada buret yang terkena sinar akan terurai menjadi MnO 2
sehingga pada titik akhir titrasi akan diperoleh pembentukan presipitat coklat yang
seharusnya adalah larutan berwarna merah rosa. Penambahan KMnO4 yang terlalu
cepat pada larutan seperti H2C2O4 Pemberian KMnO4 yang terlalu cepat pada larutan
H2C2O4yang telah ditambahkan H2SO4 dan telah dipanaskan cenderung menyebabkan
reaksi

antara

MnO4- dengan

Mn2+. MnO4- +

3Mn2+ + 2H2O

5MnO2 +

4H+ Penambahan KMnO4yang terlalu lambat pada larutan seperti H 2C2O4 Pemberian
KMnO4 yang terlalu lambat pada larutan H2C2O4 yang telah ditambahkan H2SO4 dan
telah dipanaskan mungkin akan terjadi kehilangan oksalat karena membentuk
peroksida yang kemudian terurai menjadi air.
H2C2O4 + O2 H2O2 + 2CO2
H2O2

H2O + O2

Hal ini dapat menyebabkan pengurangan jumlah KMnO 4 yang diperlukan untuk titrasi
yang pada akhirnya akan timbul kesalahan titrasi permanganometri yang dilaksanakan
E. MANFAAT TITRASI PERMANGANOMETRI
Untuk mengetahui kadar dari zat-zat yang bilangan oksidasinya masih dapat
dioksidasi. Dalam bidang industri, metode ini dapat dimanfaatkan dalam pengolahan air,
dimana secara permanganometri dapat diketahui kadar suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi
reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat dipisahkan apabila tidak diperlukan atau berbahaya.

BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
1. Titrasi permanganometri adalah suatu proses titrasi untuk penentuan konsentrasi
suatu reduktor dengan dengan menggunakan oksidator (KMnO4) sebagai larutan
standar.
2. Prinsip titrasi permanganomet adalah reaksi oksidasi reduksi pada suasana asam
yang melibatkan electron dengan jumlah tertentu, dibutuhkan suasana asam
(H2SO4) untuk mencapai tingkat oksidasi dari KMnO4 yang paling tinggi dan
bilangan oksidasi +7 menjadi +2.
3. Titrasi permanganometri dilakukan dengan bantuan pemanasan ( 70C) untuk
mempercepat reaksi.
4. Standar-standar primer untuk permanganat, yaitu : Natrium Oksalat, Besi, Arsen
( III ) oksida
5. Manfaat titrasi Permanganometri adalah dalam pengolahan air, dimana secara
permanganometri dapat diketahui kadar suatu zat sesuai dengan sifat oksidasi
reduksi yang dimilikinya, sehingga dapat dipisahkan apabila tidak diperlukan atau
berbahaya.

Daftar Pustaka

Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga


Harjadi W, 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta:PT Gramedia
Day, R.A, Edisi VI. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga
Khopkar, S.M.1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta
Budi Rahardjo, Sentot. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2. Solo:Platinum

Вам также может понравиться

  • Kompleks o Metri
    Kompleks o Metri
    Документ14 страниц
    Kompleks o Metri
    noviindriyani
    Оценок пока нет
  • Permanganometri Kelompok 6
    Permanganometri Kelompok 6
    Документ23 страницы
    Permanganometri Kelompok 6
    Linda Hayu Widyaningsih
    Оценок пока нет
  • LAPORAN ELIKSIr Skli
    LAPORAN ELIKSIr Skli
    Документ21 страница
    LAPORAN ELIKSIr Skli
    Ading Alamsyah
    Оценок пока нет
  • Titrasi Redoks Serimetri
    Titrasi Redoks Serimetri
    Документ9 страниц
    Titrasi Redoks Serimetri
    KurniawanTryPratomo
    Оценок пока нет
  • Permanganometri A
    Permanganometri A
    Документ12 страниц
    Permanganometri A
    Jeffrey Ramos
    Оценок пока нет
  • Permangano
    Permangano
    Документ12 страниц
    Permangano
    Hikmatur Ramadlani
    Оценок пока нет
  • Titrasi Permanganometri
    Titrasi Permanganometri
    Документ8 страниц
    Titrasi Permanganometri
    syahna shaldan
    Оценок пока нет
  • Titrasi Reduksi Dan Oksidasi
    Titrasi Reduksi Dan Oksidasi
    Документ34 страницы
    Titrasi Reduksi Dan Oksidasi
    Cindy Novela
    100% (1)
  • 004 Laporan KLT
    004 Laporan KLT
    Документ29 страниц
    004 Laporan KLT
    YUNIITUAWAL
    Оценок пока нет
  • L6 - D - 19162 - Fadil Rido Gumelar
    L6 - D - 19162 - Fadil Rido Gumelar
    Документ19 страниц
    L6 - D - 19162 - Fadil Rido Gumelar
    Fadil Rido Gumelar
    Оценок пока нет
  • Tek Kosmet Fixed
    Tek Kosmet Fixed
    Документ29 страниц
    Tek Kosmet Fixed
    Gita Yuliana Dewi
    Оценок пока нет
  • Nurfadilah Yusuf - Identifikasi Gugus Fungsi PDF
    Nurfadilah Yusuf - Identifikasi Gugus Fungsi PDF
    Документ22 страницы
    Nurfadilah Yusuf - Identifikasi Gugus Fungsi PDF
    nurfadilah yusuf
    Оценок пока нет
  • Preformulasi
    Preformulasi
    Документ10 страниц
    Preformulasi
    Nirma Talida
    Оценок пока нет
  • Uji Kesesuaian Sistem
    Uji Kesesuaian Sistem
    Документ14 страниц
    Uji Kesesuaian Sistem
    Achmad Subakir
    100% (1)
  • Prinsip Percobaan Potensio
    Prinsip Percobaan Potensio
    Документ40 страниц
    Prinsip Percobaan Potensio
    cahyoaam
    Оценок пока нет
  • Analisis Protein Secara Spektrofotometri
    Analisis Protein Secara Spektrofotometri
    Документ9 страниц
    Analisis Protein Secara Spektrofotometri
    Adi Wahyu Mancunian Arzanto
    Оценок пока нет
  • Farmakologi
    Farmakologi
    Документ33 страницы
    Farmakologi
    riska widianingsih
    Оценок пока нет
  • Parasetamol (Serbuk) - Titrasi Nitrimetri
    Parasetamol (Serbuk) - Titrasi Nitrimetri
    Документ16 страниц
    Parasetamol (Serbuk) - Titrasi Nitrimetri
    Novi N
    Оценок пока нет
  • Pasta Baru
    Pasta Baru
    Документ16 страниц
    Pasta Baru
    Mila Pitriani
    Оценок пока нет
  • Lap Ointment Kel 6 Fixxx
    Lap Ointment Kel 6 Fixxx
    Документ59 страниц
    Lap Ointment Kel 6 Fixxx
    Laras Tias
    Оценок пока нет
  • Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul: Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul: Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    Документ26 страниц
    Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Sediaan Kapsul: Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang
    FA2 Stfb
    Оценок пока нет
  • Laporan Mikrobiologi MPN
    Laporan Mikrobiologi MPN
    Документ11 страниц
    Laporan Mikrobiologi MPN
    Nur Cahyani
    Оценок пока нет
  • Materi Sedimentasi
    Materi Sedimentasi
    Документ18 страниц
    Materi Sedimentasi
    Dewi Irianti
    Оценок пока нет
  • Formulasi Sediaan Suspensi Dextromethophan
    Formulasi Sediaan Suspensi Dextromethophan
    Документ8 страниц
    Formulasi Sediaan Suspensi Dextromethophan
    hanifah adelia
    Оценок пока нет
  • Formulasi Suppositoria
    Formulasi Suppositoria
    Документ12 страниц
    Formulasi Suppositoria
    FebrianaM
    Оценок пока нет
  • Mikrobiologi
    Mikrobiologi
    Документ9 страниц
    Mikrobiologi
    Elda Alfiyani
    Оценок пока нет
  • Della Lestari (15020160130) Tehno Steril
    Della Lestari (15020160130) Tehno Steril
    Документ8 страниц
    Della Lestari (15020160130) Tehno Steril
    DELLA LESTARI
    Оценок пока нет
  • Kelompok 5 Antiangina
    Kelompok 5 Antiangina
    Документ64 страницы
    Kelompok 5 Antiangina
    dhea
    Оценок пока нет
  • Slide Makalah Steroid
    Slide Makalah Steroid
    Документ14 страниц
    Slide Makalah Steroid
    rifkaanggai
    100% (1)
  • Kompleksometri
    Kompleksometri
    Документ15 страниц
    Kompleksometri
    Kurnia Erdiyanti Saputri
    Оценок пока нет
  • 1 PB PDF
    1 PB PDF
    Документ6 страниц
    1 PB PDF
    Noor Alpia
    Оценок пока нет
  • Fitokimia Alkaloid
    Fitokimia Alkaloid
    Документ47 страниц
    Fitokimia Alkaloid
    fahya aulia
    Оценок пока нет
  • Makalah Alkaloid KLP Vi
    Makalah Alkaloid KLP Vi
    Документ22 страницы
    Makalah Alkaloid KLP Vi
    Tifanny Wijaya
    Оценок пока нет
  • Tugas Fitokimia Terpenoid
    Tugas Fitokimia Terpenoid
    Документ4 страницы
    Tugas Fitokimia Terpenoid
    NabilahAhmadBamu'min
    Оценок пока нет
  • TULAK
    TULAK
    Документ14 страниц
    TULAK
    Anggrilina Fitria
    Оценок пока нет
  • Ankos Bab 3 4 Fix Kak Laras
    Ankos Bab 3 4 Fix Kak Laras
    Документ26 страниц
    Ankos Bab 3 4 Fix Kak Laras
    Fransisca Kristi Astuti
    Оценок пока нет
  • LIPID WEEK 7 & 8 + Asam Amino
    LIPID WEEK 7 & 8 + Asam Amino
    Документ38 страниц
    LIPID WEEK 7 & 8 + Asam Amino
    Nazma Indira
    Оценок пока нет
  • Laporan Emulsifikasi
    Laporan Emulsifikasi
    Документ11 страниц
    Laporan Emulsifikasi
    Muhammad_Tri25
    Оценок пока нет
  • Urban
    Urban
    Документ7 страниц
    Urban
    Ananda Virgil
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Nitrimetri
    Pembahasan Nitrimetri
    Документ11 страниц
    Pembahasan Nitrimetri
    Yova Yuvitasari
    Оценок пока нет
  • Fix Nitrimetri
    Fix Nitrimetri
    Документ16 страниц
    Fix Nitrimetri
    madjourkez
    Оценок пока нет
  • Formulasi Sediaan Sirup Kombinasi Kelopak Bunga PDF
    Formulasi Sediaan Sirup Kombinasi Kelopak Bunga PDF
    Документ8 страниц
    Formulasi Sediaan Sirup Kombinasi Kelopak Bunga PDF
    Maya Dewi
    Оценок пока нет
  • TGS Padat
    TGS Padat
    Документ13 страниц
    TGS Padat
    Mutiara Bella
    Оценок пока нет
  • Efek Pereaksi Geser Natrium Metoksida Terhadap Spektrum Senyawa Flavonoid
    Efek Pereaksi Geser Natrium Metoksida Terhadap Spektrum Senyawa Flavonoid
    Документ3 страницы
    Efek Pereaksi Geser Natrium Metoksida Terhadap Spektrum Senyawa Flavonoid
    Hana Rosanna
    Оценок пока нет
  • Asetosal
    Asetosal
    Документ17 страниц
    Asetosal
    Pradika Handiwianta
    Оценок пока нет
  • Gel 1
    Gel 1
    Документ9 страниц
    Gel 1
    Marini Kustianti
    Оценок пока нет
  • DIURETIK
    DIURETIK
    Документ17 страниц
    DIURETIK
    erafazira
    Оценок пока нет
  • Modul Abbf
    Modul Abbf
    Документ117 страниц
    Modul Abbf
    Meidi Rani
    Оценок пока нет
  • Asam Stearat Rev
    Asam Stearat Rev
    Документ28 страниц
    Asam Stearat Rev
    lili mursida
    Оценок пока нет
  • #Kuliah#02 & 03 - Ekstraksi Cair-Cair (LLE)
    #Kuliah#02 & 03 - Ekstraksi Cair-Cair (LLE)
    Документ36 страниц
    #Kuliah#02 & 03 - Ekstraksi Cair-Cair (LLE)
    ariyani_raidah
    Оценок пока нет
  • Rizkyani Sofyan Cici Amalia
    Rizkyani Sofyan Cici Amalia
    Документ12 страниц
    Rizkyani Sofyan Cici Amalia
    Cici amalia
    Оценок пока нет
  • Sulfametoksazol Vis
    Sulfametoksazol Vis
    Документ14 страниц
    Sulfametoksazol Vis
    SheilaTalia
    Оценок пока нет
  • Prinsip Dasar Reduksi
    Prinsip Dasar Reduksi
    Документ5 страниц
    Prinsip Dasar Reduksi
    Niken
    Оценок пока нет
  • Makalah Tentang Permanganometri
    Makalah Tentang Permanganometri
    Документ11 страниц
    Makalah Tentang Permanganometri
    Salamah Hanna Az-zahra
    Оценок пока нет
  • BAB II Permangano
    BAB II Permangano
    Документ7 страниц
    BAB II Permangano
    HalimaSiregar
    Оценок пока нет
  • Titrasi Permanganometri - Pert 7
    Titrasi Permanganometri - Pert 7
    Документ16 страниц
    Titrasi Permanganometri - Pert 7
    Fadhilazahra aulia
    Оценок пока нет
  • Kimia Analisis 2
    Kimia Analisis 2
    Документ22 страницы
    Kimia Analisis 2
    Risma Zulvia
    Оценок пока нет
  • Per Mangano Metri
    Per Mangano Metri
    Документ27 страниц
    Per Mangano Metri
    Wahyunita Alviyana
    Оценок пока нет
  • Permanganometri
    Permanganometri
    Документ12 страниц
    Permanganometri
    Jeanne Fransiska Wijaya
    Оценок пока нет
  • Bab 2 Permanganometri
    Bab 2 Permanganometri
    Документ7 страниц
    Bab 2 Permanganometri
    Nur Afiyah
    Оценок пока нет