Вы находитесь на странице: 1из 3

KONSEP METODE LAJU AWAL

Jika suatu reaksi hanya melibatkan satu reaktan, hukum laju dapat dengan mudah ditentukan
dengan mengukur laju awal reaksi sebagai fungsi konsentrasi reaktan. Contohnya, jika laju
menjadi dua kali lipat bila konsentrasi reaktan dilipatduakan, maka reaksinya adalah orde
pertama terhadap reaktan tersebut. Jika laju menjadi empat kali lipat bila konsentrasi
dilipatduakan , makan reaksinya adalah orde kedua terhadap reaktan.
Jika reaksi yang melibatkan lebih dari satu reaktan,kita dapat menentukan hukum laju dengan
mengukur ketergatungan laju reaksi terhadap konsentrasi masing-masing reaktan, satu per satu.
Kita buat semua konsentrasi sama kecuali satu reaktan dan kita catat laju reaksi sebagai fungsi
dari konsentrasi reaktan tersebut. Setiap perubahan laju seharusnya disebabkan hanya oleh
perubahan pada zat tersebut. Jadi, ketergantungan yang teramati ini kita mengetahui orde
terhadap reaktan tersebut. Prosedur yang sama juga berlaku untuk reaktan berikutnya, dan
seterusnya. Cara ini dikenal sebagai metode laju awal atau metode isolasi.

CONTOH SOAL METODE LAJU AWAL

reaksi molekuler
2NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(g)
Reaksi nitrogen oksida dengan hydrogen pada 1280oC ialah:
2NOg) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(g)
Dari data yang dikumpulkan pada suhu tersebut, tentukan hukum laju dan hitunglah
konstantanya!

Penyelesaian:
Kita anggap bahwa hukum laju memiliki bentuk (karena laju reaksi dipengaruhi oleh pereaksi /
reaktan)
Laju = k [NO]x [H2]y
Percobaan 1 dan 2 menunjukan bahwa, bilakita lipatduakan konsentrasi NO pada konsentrasi
H2yang tetap , lajunya menjadi empat kali lipat. Jadi, reaksinya adalah orde kedua terhadap NO.
Atau secara matematisnya:

Percobaan 2 dan 3 menyatakan bahwa melipatgandakan [H2] pada [NO] yang tetap akan
melipatgandakan laju; maka reaksinya adalah orde pertama dalam H2. Atau secara matematisnya:

Maka hukum lajunya adalah


Laju = k [NO]2 [H2]
Yang menunjukan bahwa orde keseluruhan adalah (1+2) atau orde ketiga. Konstanta laju k dapat
dihitung menggunakan data dari salah satu (yang mana saja) percobaan. masukkan ke percobaan
2.
V 2 = k2
5 x 10-5 = k (10 x 10-3) (2 x 10-3)
k = 2,5 x 102 /M2.detik
Contoh soal metode laju awal di atas menggungkapkan hal penting mengenai hukum laju: Tidak
ada hubungan antara pangkat x dengan koefisien stoikiometri dari persamaan kimia yang sudah

setara. Kita lihat bahwa koefisien stoikiometri untuk H2 adalah 2 tetapi orde reaksi terhadap
H2adalah orde pertama.Coin perhatikan penguraian termal N2O5:
2N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g)
Hukum lajunya adalah
Laju = k [N2O5]
Dan bukan laju = k[N2O5]2, sebagaimana kita duga dari persamaan reaksi yang setara. Umumnya,
orde reaksi harus ditentukan lewat percobaan dan tidak dapat ditentukan dari persamaan reaksi
setara keseluruhannya.

Вам также может понравиться