Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 2
A.
Latar Belakang.............................................................................. 2
B.
Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A.
B.
F.
Kesimpulan................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 19
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Karena tanpa
pendidikan seseoranag tidak akan bisa melakukan sesautu dan
tidak akan bisa berkembang. Jika kita lihat pada saat sekarang ini
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
sangat
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa
Apa
Apa
Apa
C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Haikkat Inovasi Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi diartikan
pemasukan atau pengenalan hal-hal ang baru: penemuan baru
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya baik menyangkut gagasan, metode, atau alat
(2001:333).1
Inovasi
pendidikan
disini
dimaksudkan
adalah
suatu
apa
saja
yang
belum
dipahami,
diterima,
atau
M.
Drucker
dalam
bukunya
Innovation
and
3 Ibid; 47.
4 Ibid; 48
5 Ibid; 48.
6 Ibid; 48.
&
Development
pendidikan.9
3. Diffusion (Penyebaran)
Persebaran
ide
baru
(R&D)
dari
7 Ibid; 48
8 Ibid; 50
9 Ibid; 50
10 Ibid; 50
digunakan
sumber
dalam
kepada
ini
masih
mengendalikan
pendidikan
belum
mampu
kemampuan
tersebut,
belum
dapat
mengikuti
sehingga
menghasilkan
dan
dunia
tenaga
yang
sangat
pesat
11 Ibid; 50
13 Ibid; 247
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
utama
inovasi
adalah
berusaha
meningkatkan
14 Ibid; 248
15 Ibid; 248
16 Ibid; 248
suatu
tanggapan
baru
terhadap
masalah
pendidikan
yang
perlu
dipecahkan
17 Ibid; 250
yang
terhadap
menyebabkan
alam
ketergantungan
keterikatan
berkurang,
baru
terhadap
manusia
namun
birokrasi
timbul
dan
spesialisasi.
c. Periode manusia telah mampu mencapai kerja sama
berdasar perencanaan menuju perubahan social
yang didambakan.
Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang
sebelumnya tidak dikenal. Manusia juga selalu berusaha dan
mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru yang
sebelumnya tidak dikenal bahkan lebih sempurna. Dengan
kreativitas dan usaha yang tidak henti-hentinya, manusia
menemukan sesuatu dengan cara baru yang mengantarkan
padakehidupan yang lebih baik sekarang ini. Pembaruan
pendidikan dilakukan dalam upaya problem solving yang
dihadapi dunia pendidikan yang dinamis dan berkembang.19
18 Ibid; 250
19 Ibid; 251
Adapun
pemecahan
sifat
pendekatan
masalah
yang
pendidikan
diperlukan
yang
ntuk
kompleks
dan
murah,
serta
peka
terhadap
timbulnya
masalah-
Guru
pembelajaran
harus
agar
mempunyai
belajar
itu
cara
menyampaikan
menarik
dan
mudah
dimengerti.21
Peran guru dalam inovasi di sekolah tidak terlepas dari
tatanan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Guru harus
tetap memperhatikan sejumlah kepentingan siswa, di
samping harus memerhatikan suatu tindakan inovasinya.22
2. Siswa
Sebagai objek utama dalam pendidikan, siswa
memegang peran yang sangat dominan. Siswa dapat
20 Ibid; 251
22 Ibid; 52
10
penggunaan
kurikulum
tersebut
dengan
tujuan
memecahkan
Tanpa
fasilitas,
pelaksanaan
inovasi
tidak
secara
langsung
terlibat
dalam
23 Ibid; 53
24 Ibid; 54
25 Ibid; 55
11
pendidikan
sebenarnya
mengubah
masyarakat
27
1972
di
bawah
pimpinan
sebuah
Team
26 Ibid; 55
12
Pembaruan
Pendidikan
melalui
PPSP
yang
Strategi,
Proses,
dan
Tata
Kerja
Pembaruan
Pendidikan.
2. Pengajaran Dengan Sistem Modul
Modul merupakan program pengajaran mengenai suatu
satuan bahasan yang sengaja disusun secara sistematis,
operasional, dan terarah untuk digunakan oleh anak didik.
Modul ini disertai pula pedoman penggunaannya untuk
para pendidik.
meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
belajar
13
Parent
Community
and
Teachers,
yaitu
sebuah
ekonomis
tidaknya
pelaksanaan
konsep
tentang
4. SMP Terbuka
Sekolah terbuka ialah suatu subsistem pendidikan formal
yang tujuannya didasarkan pada SMP formal yang dapat
diselenggarakan di luar gedung sekolah atau diorganisasi
secara nonformal denga menggunakan kurikulum yang
berlaku untuk SMP. Dalam hal penyajian pendidikan melalui
pendekatan multimedia, hanya sekitar 10% melalui tutorial
dan selebihnya yaitu sekitar 90% dengan multimedia.
5. Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (P3G)
Proyek Pengembangan Pendidikan Guru yang dimulai
sejak tahun 1977, memusatkan perhatiannya kepada
14
berbagai
usaha,
diantaranya
penataran
dan
terlebih
dahulu
dengan
berbagai
bidang
berbagai
di
bawah
problem
koordinasi
pedesaan
secara
dari
dosen
para
15
membantu
para
pemuda
potensi
desa
di
dalam
dengan
menggunakan
alat-alat
audio
visual,
8. TKS-BUTSI
Proyek Tenaga
Kerja
Sukarela-Badan Usaha
Tenaga
Sukarela Indonesia atau yang lebih dikenal dengan TKSBUTSI ini dimulai pada tahun 1969, yang pada awalnya
mengerahkan sebanyak 30 sukarelawan yang tinggal di
desa selama 2 tahun.
Tujuan proyek BUTSI adalah untuk mempertahankan dan
memperkuat gotong royong di kalangan generasi muda
dengan cara melibatkannya dalam kegiatan pembangunan
pedesaan, juga untuk mendorong dan membantu kegiatan
pembangunan yang berasal dari dan dilaksanakan oleh
desa
tersebut.
BUTSI
juga
16
membantu
kemungkinan
sukarelawan
asing
bisa
bekerja
di
Indonesia
dan
sebaliknya.
9. Proyek STM Pembangunan
Proyek in dilaksanakan pada tahun 1967-1969 sebagai
suatu usaha percobaan memperabaiki mutu pendidikan
teknik. Tujun umum proyek ialah terpecahkannya masalah
relevansi, efektivitas dan efisiensi sekolah lanjutan teknik
di Indonesia, kini dan waktu-waktu mendatang sehingga
sejalan
dengan
tujuan
dan
kebutuhan
pembangunan
nasional.
10. Proyek Pendidikan Guru
Proyek ini sebagai
menyeluruh
dari
pendidikannya,
bagian
karier
tetapi
guru,
juga
dari
tidak
suatu
hanya
pengabdiannya
kerangka
meliputi
terhadap
pre-service
yang
terkoordinasi
dalam
suatu
mendapatkan
pengajaran
sebagaimana
yang
diamanatkan undang-undang.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh pemerintah ialah
kenyataan bahwa kapasitas sekolah untuk anak-anak caat
sangat
rendah,
penyebarannya
17
tidak
merata
dan
kurangnya
adanya
kesadaran
orang
tua
untuk
kenaikan
pangkat
dari
III/d
ke
IV/a
(karena
18
a.
b.
c.
d.
Fakultas
Fakultas
Fakultas
Fakultas
nasional.
Otonomi
diberikan
agar
sekolah
Sekolah
(MBS)
sebagai
Pengalihan
dalam
menentukan
mengendalikan,
dan
prioritas,
memanfaatkan,
mempertanggungjawabkan
29 Ibid; 74
19
pada
pendidikan
(penemuan),
sendiri
mengarah
Development
pada
Invention
(pengembangan),
Diffusion
20
DAFTAR PUSTAKA
Hasbullah. (2015). Kebijakan Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Rusdiana. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung : CV. Pustaka
Setia.
Wahyudi, Imam. (2012). Pengembangan Pendidikan. Jakarta: PT.
Prestasi Pustakaraya.
21