Вы находитесь на странице: 1из 2

KOAGULASI DARAH DAN OBAT-OBATAN ANTIKOAGULAN, TROMBOLITIK,

DAN ANTIPLATELET

IKHTISAR TENTANG HEMOSTATIS : FUNGSI PLATELET, KOGULASI DARAH


DAN FIBRINOLISIS
Hemostatis adalah penghentian kehilangan darah dari pembuluh darah yang rusak.
Pertama platelet menempel pada makromolekul dalam daerah subendotelium pembuluh darah
yang luka kemudian terjadi agregasi untuk membentuk sumbat hemostatik primer. Platelet
menstimulasi aktivasi lokal faktor koagulasi plasma, menyebabkan pelepasan bekuan fibrin
yang memperkuat agregat platelet. Selanjutnya, ketika terjadi penyembuhan luka, agregat
platelet dan bekuan fibrin tergradasi. proses agregasi platelet dan koagulasi darah terangkum
dalam Gambar 54-1 dan 54-2. Jalur penghilang bekuan, fibrinolisis, ditujukan pada gambar
54-3, bersama dengan tempat kerja senyawa-senyawa fibrinolitik.
Koagulasi melibatkan serangkaian reaksi aktivitas zimogen (Gambar 54-2). Pada tiap
tahap, suatu protein prekursor, atau zimogen, berubah menjadi suatu protease aktif melalui
pemutusan satu atau lebih ikatan peptida dalam molekul perkusor. Komponen pada tiap tahap
mencakup protease dari tahap sebelumnya, zimogen, kofaktor protein nonenzimatik, Ca 2+,
dan suatu permukaan teratur yang dihasilkan oleh emulsi fosfolipid secara in vitro atau oleh
platelet secara in vivo. Protase akhir yang dihasilkan adalah trombin (faktor IIa).
INISIASI KOAGULASI

Koagulasi diinisiasi secara in vivo melalui jalur ekstrinsik.

Sejumlah kecil faktor VIIa dalam plasma terikat pada faktor jaringan subendotelium setelah
luka vaskular. Faktor jaringan mempercepat aktivasi faktor X oleh VIIa, fosfolipid, Ca 2+
sebesar 30.000 kali lipat. VIIa juga dapat mengaktivasi IX dengan adanya faktor jaringan,
menjadi titik temu antara jalur ekstrinsik dan intrinsik.
Pembekuan melalui jalur intrinsik diinisiasi secara in vitro ketika XII, prekallikrein,
dan kininogen berbobot molekul tinggi berinteraksi dengan kaolin, kaca, atau permukaan lain
untuk menghasilkan sejumlah kecil XIIa. Setelah itu, terjadi aktivasi XI menjadi XIa dan IX
menjadi IXa. IXa kemudian mengaktivasi X dalam suatu reaksi yang dipercepat oleh VIIIa,
fosfolipid dan Ca2+. Aktivasi faktor X oleh IXa tampaknya berlangsung melalui mekanisme
mirip dengan aktivasi protrombin dan juga dapat dipercepat oleh platelet in vivo. Aktivasi
faktor XII tidak diperlukan untuk hemostatis, karena pasien dengan defisiensi XII,

prekallikrein, atau kininogen berbobot molekul tinggi mengeluarkan darah secara abnormal,
walaupun nilai aPPT-nya lebih panjang.
Fibrinolisis dan Trombolisis
Sistem fibrinolitik melarutkan bekuan intravaskuler sebagai hasil kerja plasmin, suatu
enzim yang mencerna fibrin. Plasminogen, suatu prekursor inaktif, berubah menjadi plasmin
melalui pemutusan katan peptida tunggal. Plasmin merupakan suatu protease yang relatif
nonspesifik; yang mencerna bekuan fibrin dan protein plasma lain, termasuk beberapa faktor
koagulasi. Terapi plasma lain, termasuk beberapa faktor koagulasi. Terapi dengan obat-obatan
tersebut juga dapat meningkatkan perdarahan.
Sistem fibrinolitik diatur sedemikian rupa sehingga trombi fibrin yang tidak
diinginkan dihilangkan, sedangkan fibrin pada luka tetap ada untuk memelihara hemostatis.
Tissue plasminogen activator (t-PA) dilepaskan dari sel endotelium sebagai respons terhadap
berbagai sinyal, termasuk statis yang dihasilkan dari oklusi vaskular. t-PA cepat dibersihkan
dari darah atau dihambat oleh inhibitor yang bersirkulasi, inhibitor aktivator plasminogen-1
dan inhibitor aktivator plasminogen-2 sehingga menimbulkan sedikit efek pada plasminogen
yang bersirkulasi. t-PA terikat pada fibrin dan mengubah plasminogen, yang juga terikat pada
fibrin, menjadi plasmin. Plasminogen dan plasmin terikat pada fibrin menjadi plasmin.

Вам также может понравиться