Вы находитесь на странице: 1из 9

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

OLEH:
YOGA DIEGO PUTRA
X IPA 2

SMAN 1 LINTAU BUO


2016

KATA PENGANTAR
Kita dan setiap orang masing-masing pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang
layak, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja saat ini sangat
terbatas dan tidak berbanding lurus dengan lulusan lembaga pendidikan baik
dasar. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya
nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi
pendidikan.Di era global sekarang ini keadaan ekonomi di Indonesia memang
sangat memprihatinkan, namun kita tidak boleh menyerah pada keadaan sekarang
ini yang serba sulit kita harus berusaha,kreatif,inovatif dan berani mengambil
suatu keputusan serta resiko untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.kita
tidak harus bergantung pada orang lain.Untuk mendapatkan suatu pekerjaan kita
harus berusaha semaksimal mungkin. Dengan kita berwira usaha kita bisa
belajar mandiri dan bisa memaknai arti penting kehidupan secara tidak langsung
kita sudah membantu banyak orang. Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana
dibutuhkan analisa yang sangat dalam tentang prospek dan kelayakan dalam usaha
itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai sejak dini sehingga kita memiliki
banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi kesuksesan usaha
tersebut.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi ..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah...............................................................................
b. Tujuan...........................................................................................................
BAB II . ISI
a. Sejarah Singkat.........................................................................................
b. Landasan Teori..........................................................................................
c. Analisis 9 aspek.........................................................................................
s. Analisis keberhasilan.................................................................................
BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan...............................................................................................
b. Saran.........................................................................................................
c. Kutipan......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara
memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa. Dalam
menjalankan suatu usaha (wirausaha) seorang pelaku usaha harus memiliki :
1. Skill (kemampuan)
Seorang pelaku usaha harus memiliki skill (kemampuan) untuk berwirausaha
karena tanpa skill (kemampuan) seorang pelaku usaha tidak akan mungkin bisa
berwirausaha dan skill (kemampuan) ini adalah modal utama yang harus dimiliki
dalam berwirausaha.
2. Tekad (kemauan)
Apabila seorang pelaku usaha telah mempunyai skill (kemampuan) tapi tanpa ada
tekad (kemauan yang kuat) untuk berwirausaha maka skill (kemampuan)
berwirausaha itu akan sia-sia karena tidak dapat tersalurkan.
3. Modal
Modal merupakan aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad.
4. Target dan Tujuan
Seorang pelaku usaha apabila ingin menjalankan suatu usaha maka harus bisa
menentukan target dan tujuan pemasarannya. Karena apabila target dan tujuan
tidak direncanakan maka usaha yang dijalankan tidak mungkin dapat bertahan
lama.
5. Tempat
Tempat berwirausaha merupakan aspek yang harus dimiliki karena sangat
menunjang dalam hal wirausaha dan bisa menjadikan suatu bahan pertimbangan
oleh konsumen mengenai wirausaha yang sedang dijalankan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai contoh inspirasi dalam memulai suatu usaha baru
b. Sebagai tolak ukur jika mau memulai berwirausaha
c. Menjadi gambaran dalam berwirausaha bagi pemula wirausaha
d. Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
e. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

BAB II
ISI
A. Sejarah Singkat
Achmad Zulfikar adalah putra dari Bapak Suherman dan Ibu Juati. Anak ketiga
dari empat bersaudara ini berusia 27 tahun memiliki seorang istri yang bernama
Putri Karina dan seorang putra bernama Achmad Nawawi Faturahman. Panggilan
akrabnya adalah Aa Fikar. Dahulu ia tinggal bersama orangtuanya di daerah
Tamanasari Jl. Mangga Besar IV K Jakarta Barat. Setelah menikah ia tinggal
bersama istri dan anaknya di daerah krukut Jl. Thalib 3 Dalam No.4a
Rt.004/Rw.05 Tamansari Jakarta Barat.
Aa Fikar ini dulunya pernah bekerja di sebuah restaurant, namun karena
banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarganya, gaji yang beliau
dapatkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Untuk itulah beliau memulai
berwirausaha kecil-kecilan dirumahnya dengan menjual sosis bakar,ice bubble
dan makanan lainnya. Usaha beliau sempat berhenti karena beliau ingin lebih
fokus mengurusi istrinya yang sedang hamil.
Setelah kelahiran putra pertamanya, beliau berhenti menjadi karyawan di
restaurant tempat ia bekerja, kini ia memulai membuka usaha barunya yaitu
ANAWFATH CAFE . Nama tersebut diambil dari nama putra pertamanya,
usaha ini masih dibilang baru dan kecil-kecilan,dengan tekad dan kesungguhan
beliau memulai usahanya, diharapkan usaha ini semkin berkembang dan lebih
maju lagi.
Landasan Trori
1. Inti dan Hakikat Kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana
(2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya
dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
1. Pengembangan teknologi baru
2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan
sumber daya lebih efisien Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan
peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas
dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas

adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan
inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
2. Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha
adalah:
1. Percaya diri (self confidence)
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau
pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan
oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif,
kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci
keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu
wirausaha yang sukses adalahwirausaha yang mandiri dan percaya diri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahuntahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis,
tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
3. Keberanian mengambil risiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang
untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada
tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada
situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung
risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
a.
Daya tarik setiap alternatif
b.
Kesediaan untuk rugi
c.
Kemungkinan relatif untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
a.
Keyakinan pada diri sendiri
b.
Kesediaan untuk menggunakan kemampuan dalam mencari peluang dan
kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
c.
Kemampuan untuk menilai situasi risiko secara realitis
4. Kempemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan.
Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu
memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
5.
Berorientasi ke masa depan

Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya


dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang
ada sekarang.
2. Keorisinilan : Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :
a.
Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara
tersebut cukup baik
b.
Selalu menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya
c.
Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir
sesuatu yang lama dengan cara-cara baru.
Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
a.
terbuka terhadap pengalaman
b.
memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
c.
memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
d.
selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
e.
Has a duty or responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung
jawab untuk berprestasi
f.
memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah :

mau kerja keras

bekerjasama

penampilan yang baik

yakin

pandai membuat keputusan

mau menambah ilmu pengetahuan

ambisi untuk maju

pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
a.
Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
b.
Berinisiatif (energik dan percaya diri)
c.
Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
d.
Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil
resiko dengan penuh perhitungan) dan Suka tantangan.
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen,
nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari faktor lingkungan
adalah peluang, model peran dan aktivitas.
3. Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi
yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki Suryana (2003) :
a.
Managerial skill

b.
Conceptual skill
c.
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan
berelasi)
d.
Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil
keputusan)
e.
Time managerial skill ( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha
merupakan tujuan yang ingin dicapai.
C. Analisis Keberhasilan
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Pokok
a. Sandang
Kebutuhan sandang / pakaian beliau dan keluarganya terbilang memadai.
b. Pangan
Untuk kebutuhan pangan, keluarga ini memiliki cara tersendiri untuk
memenuhinya dengan membuat makanan dirumah/ tidak beli diwarung nasi atau
tempat makan, untuk menghemat waktu dan mengembangkan kemampuan
memasaknya.
c. Papan
Saat ini beliau masih tinggal dirumah ibu mertuanya, dulu ia sempat mengontrak
rumah namun karena jarak yang terlalu jauh mereka kembali kerumah yang kini
dibuatnya usaha Anawfath Caf.
d. Kesehatan
Untuk kesehatan beliau dan keluarganya tidak memakai jasa asuransi apapun.
e. Pendidikan
Pendidikan terakhir pemilik Anawfath Caf ini adalah SMA ,tetapi ia memiliki
cukup pengalaman bekerja diberbagai tempat dan berbagai bidang pekerjaan.
2. Hutang Vs Kartu Kredit
Untuk memulai usahanya ini pemilik memperoleh modal dari hasil kerja kerasnya
selama ia bekerja dan ditambah dengan pinjaman dari pihak lain .
3.
Manfaat untuk orang lain
Usaha ini jelas memberikan manfaat untuk orang lain , salah satunya dengan
membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang-orang yang butuh pekerjaan dan
mengembangkan kemampuan wirausahanya.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup beliau bisa dibilang sangat sederhana, ramah, mudah bergaul dan mau
berbagi dengan siapapun yang kesulitan.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dimana ada kemauan, usaha, kerja keras dan berfikir maju maka segala kesulitan
akan menjadi kemudahan. Terbukti dengan kisah dari Bang Djaja yang dulunya
susah payah membuka usaha, sampai meminjam uang untuk modal usahanya, kini
ia mampu membuktikan ia mampu menjadi wirausaha yang sukses.
Hidup sulit dan sangat sederhana tidak mematahkan semangatnya untuk berusaha,
sampai ia menjadi suksespun ia tetap menjadi Bang Djaja yang ramah dan
bersahaja. Dari gerobak kecil sampai menjadi warung yang cukup besar ia rai
dengan kerja keras. Berusaha memuaskan konsumennya dan tak henti pula ia
berkreasi untuk mengembangkan usahanya.
SARAN
Menumbuhkan Jiwa dan Kompetisi Kewirausahaan
1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan
anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang
menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,
kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha.
Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru.
Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga
atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis.
Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat
mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha
(entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena
mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang
untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat
terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita.
Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:

Вам также может понравиться