Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BATU GINJAL/UROLITIASIS
DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT Dr. SOEGIRI LAMONGAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Indah
Wiwit
Nuris Miftakhurrohmah
Erni
Galuh
Irvan Syaifullah
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Pembimbing Klinik
Pembimbing Akademik
........................................................
.........................................................
: Batu Ginjal/Urolitiasis
TEMPAT
WAKTU
7. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan
Pendahuluan
Waktu
5 menit
Aktifitas perawat
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan
tujuan instruksional
5. Menggali
(Orientasi)
pengetahuan
Aktifitas peserta
1. Menjawab
salam
Metode
Ceramah,
diskusi
2. Mendengark
an.
3. Menyetujui
4. Mendengark
Peserta tentang
Batu
an
dan
Ginjal/Urolitiasis.
memperhati
Penyajian
20
materi
menit
kan
5. Menjawab
Memperhatikan
Menjelaskan :
1.
Pengertian
Ginjal/Urolitiasis.
2.
Penyebab
penjelasan
Batu mahasiswa
Ginjal/Urolitiasis.
3.
Ceramah,
(penyuluh)
4.
Cara penanganan
dan perawatan Batu
Ginjal/Urolitiasis.
5.
Cara pencegahan
Batu
Ginjal/Urolitiasis.
Evaluasi
1. Memberi
kesempatan
bertanya
Mengajukan
Ceramah,
pertanyaan,
tanya jawab
pada Menjawab
dan diskusi
peserta
2. Mengajukan
Pertanyaan
pertanyaan dengan
benar
pada
pasien
3. Memberikan
reiforcemen positif
atas jawaban yang
Penutup
1 menit
diberikan
4. Evaluasi,
1. Salam penutup
8. SETTING TEMPAT
: Penyaji
: Fasilitator
: Observer
: Audien
9. MANFAAT
a. Bagi Mahasiswa: Sebagai media untuk berinteraksi dan menjalin
hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga.
b. Bagi warga: Menambah wawasan pasien dan keluarga tentang Batu
Ginjal/Urolitiasis.
10. PENGORGANISASIAN & URAIAN TUGAS
1) Moderator / Pembawa acara:
Uraian tugas:
a.
b.
c.
2)
penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3) Fasilitator
Uraian tugas:
a. Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
2. Evaluasi Proses
a. Peserta/mahasiswa bersedia di ruangan sesuai dengan kontrak waktu
yang di tentukan.
b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal yang tidak di ketahui.
c. Mahasiswa menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan dengan
baik.
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
b. Adanya kesepakatan antara mahasiswa dengan perawat dalam
melaksanakan implementasi keperawatan selanjutnya.
LAMPIRAN
BATU GINJAL/UROLITIASIS
1. Pengertian Batu Ginjal/Urolitiasis
Merupakan suatu penyakit yang salah satu gejalanya adalah pembentukan
batu di dalam ginjal (Sjamsuhidrajat, 2004). Batu terbentuk ketika konsentrasi
substansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosgat, dan asam urat
meningkat.
2. Penyebab Batu Ginjal/Urolitiasis
Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaankeadaan lain yang masih belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologik
pelviokaliks sehingga bercabang seperti tanduk rusa. Kadang batu hanya terdapat
pada suatu kaliks. Nyeri di pinggang dapat dalam bentuk pegal hingga kolik atau
nyeri yang terus-menerus dan hebat karena adanya pielonefrosis.
Batu di pielum ginjal, berkaitan dengan sakit yang dalam dan terus
menerus di area kostovetebral, adanya hematuria, oliuria, rasa terbakar. Nyeri
dapat berupa nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada sisi ginjal yang
terkena . Nyeri menyebar secara anterior dan pada wanita ke bawah mendekati
kandung kemih sedangkan pada pria mendekati testis. Nyeri mendadak menjadi
akut disertai nyeri tekan diseluruh area kostovertebral dan muncul mual dan
muntah (episode kolik renal). Dapat terjadi diare dan ketidaknyaman abdominal,
gejala GI akibat dari refleks renointestinal dan proksimitas anatomik ginjal ke
lambung, pankreas dan usus besar.
5. Perawatan atau Penanganan Batu Ginjal/Urolitiasis
a. Terapi medis dan simtomatik
Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan batu. Terapi
simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. Selain itu dapat diberikan
minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik. Jenis batu yang
memang dapat dilarutkan adalah dari batu asam urat. Batu ini terjadi bila pH
urin asam (pH: 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas natrikus disertai
makanan alkalis, batu asam urat diharapkan larut. Hasil lebih baik dilaporkan
dengan pemberian alopurinol dan usaha menurunkan kadar asam urat.
Batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah dengan pengasaman
urin dan pemberian antiurease. Bila terdapat kuman harus dibasmi. Akan
tetapi pemberian antibiotic sukar membasmi kuman karena kuman didalam
batu susah dicapai oleh antibiotic.
b. Litotripsi
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi perkutan
untuk membawa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di ginjal. Cara
ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang paling sering
dilakukan adalah ESWL. ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy)
yang adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar tubuh dengan
menggunakan gelombang kejut.
c. Tindakan bedah
Pembedahan terbuka itu antara lain: pielolitotomi yaitu pembedahan yang
dilakukan jika batu terletak di dalam piala ginjal atau nefrolitotomi yaitu
insisi pada ginjal untuk mengangkat batu yang terletak si dalam ginjal.
6. Cara pencegahan terjadinya Batu Ginjal/Urolitiasis
Diet kadar zat-zat pembentuk batu seperti :
1. Makanan yang tidak boleh dimakan:
Kentang/ ubi, Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardine, Bayam, daun
melinjo, daun pepaya, daun singkong, talas, Buah-buahan yang dikeringkan,
Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi, Salak, asparagus
2. Makanan yang dibatasi:
- Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari
- Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari
- Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari
- Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari
3. Batasi Kalsium
Semakin tinggi kalsium bisa menaikkan pula eksresi yang menambah
pembentukan kristalisasi garam-garam dapur. Batasi kalsium tinggi seperti ikan
salmon, sarden, keju, susu, es krim.
Kurangi Oksalat Pembentuk Kristal Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam
tubuh, dari makanan yang kita makan serta hasil metabolisme vitamin C. Oleh
karena itu pasien batu ginjal disarankan tidak mengkonsumsi vitamin C lebih dari
1 gram per hari dan penderita tidak boleh kekurangan vitamin B6 karena.kedua
penyebab tersebut dapat memicu peningkatan produk oksalat.
a. Kurangi Konsumsi Protein
Hewani Protein hewani dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam
urat dalam air kemin yangm kemudian diikuti dengan menurunnya PH
(tingkat keasaman) urin dan pembuangan sitrat. Urine yang asam dalam
jangka lama memudahkan terbentuknya kristal.
b. Minum Air Putih
Semakin kurang seseorang minum air putih makin kurang pula air kemih
yang terbentuk. Junlah yang dianjurkan adalah minimmal 2 liter air per hari.
Umumnya penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per harinya.
c. Batasi Garam
Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan 25-30
mg kalsium dalam urine. keluarnya kalsium dari air kemij karena garam ini
mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh natrium
(sodium).
DAFTAR PUSTAKA
Sjamsuhidrajat R, 1 W. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2004. 756-763
Smeltzer & Bare. (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8.
Jakarta: EGC.
Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi Ke-2. Jakarta : Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia. 2003. 62-65.