Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RyanChandraPermana
RESPONPETERNAKTERHADAPKEGIATANPEMBIBITANSAPIPOTONG
PASUNDANPADAPEMELIHARAANSISTEMSEMIINTENSIF
(StudikasusdiDesaDukuhbadagKecamatanCibingbinKabupatenKuningan)
TheResponseOfFarmsToPasundanBeefCattleBreedingActivitiesInSemi
IntensiveMaintenanceSystem
(CasestudyatDukuhbadagVillage,SubDistrictof.Cibingbin,DistrictofKuningan)
Ryan Chandra Permana Putra*, Johar Arifin**, Munandar
Sulaiman**
Universitas Padjadjaran
*Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 2015
** Staff Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
e-mail : ryanchandrapermana@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan di kelompok ternak Giri Karya Desa Dukuhbadag Kecamatan
Cibingbin Kabupaten Kuningan selama bulan Februari April 2015. Tujuan dari
penelitian adalah mengetahui sejauh mana program kegiatan pembibitan Sapi potong
Pasundan pada pemeliharaan sitem semi intensif dan untuk mengetahui respon peternak
terhadap kegiatan pembibitan Sapi Pasundan yang dipelihara menggunakan sistem semi
intensif yang meliputi tingkat kognitif, afektif, dan psikomotorik peternak terhadap
kegiatan pembibitan. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Variabel yang diamati adalah program kegiatan pembibitan (VBC) yang
meliputi pelatihan pemiliahn calon bibit sapi Pasundan, pelatihan pengolahan bahan
pakan, dan pelatihan manejement pemeliharaan. Variabel lain yang diamati adalah proses
pembelajaran peternak yang meliputi aspek kognisi (pengetahuan), afeksi (tanggapan),
dan psikomotorik (keterampilan) peternak. Informan ditentukan secara purposive terdiri
dari peternak dan staf lembaga pemerintah terkait (Dinas Peternakan). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa respon peternak terhadap kegiatan pembibitan yang dilakukan oleh
anggota kelompok ternak Giri Karya tergolong cukup tinggi. Proses pembelajaran
kognisi, afeksi, dan psikomotorik peternak terhadap kegiatan pembibitan bila dilihat dari
aspek afektif kognitif, dan psikomotorik sudah tergolong baik.
KataKunci: ResponPeternak,KegiatanPembibitan,ProsesPembelajaran,Kognitif,
Afektif,Psikomotorik.
ABSTRACT
The reseach study was at Giri Karya livestock group Dukuhbadag Village, Sub District of
Cibingbin, District of Kuningan during February April 2015. The purpose of the study
is to determine performance of breeding activity using extensive systems and to know the
learning process of Pasundan breeding beef cattle activities in the maintenance of semiintensive system and to determine the response of cattle ranchers to the activities of
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
pasundan breeding cattle maintained using a semi- intensive system includes the level of
cognitive, affective, and psychomotor farmers to nursery activities. This method used
case study with qualitative approach. The variables measured were breeding program
activities (VBC), which includes training of probable sundanese cows choice, feed
materials processing training, maintenance and training management. Other variables
measured were farmers learning process that includes aspects of cognition (knowledge),
affective (response), and psychomotor (skills) breeders. Informants purposively
determined consists of farmers and staff related government agencies (Department of
Animal Husbandry). These results indicate that the response of farmers to breeding
activities carried out by members of a herd Giri work is adequately high. The learning
process of cognitive, affective, and psychomotor farmers against breeding activity when
viewed from the aspect of cognitive affective, and psychomotor already adequately good.
Keywords : Breeding Activity Performance, Learning, Cognitive, Affective, and
Psychomotor.
PENDAHULUAN
Program swasembada daging sapi/kerbau (PSDSK) 2014 pada saat ini telah gagal.
Berbagai laporan tahun 2014 mengindikasi penurunan populasi sapi lokal secara
signifikan. Indikator defisit populasi secara alamiah dapat dilihat juga dari tingginya
harga daging maupun bobot hidup sapi. Hal ini digambarkan bahwa pada tahun 2015
impor sapi ditingkatkan hingga sampai 30 persen, dilakukan untuk mengurangi
pengurasan sapi lokal sebagai kosekuensi negara terhadap kewajiban penyelamatan dan
pelindungan ternak lokal dari kepunahan dengan meningkatkan kesejahteraan petani
seperti yang diamanatkan UU Nomor 18 tahun 2009.
Sapi Pasundan diindikasi sebagai pemasok utama pedet atau induk produktif di
Jawa Barat apabila dibandingkan dengan sapi jenis lain. Hal ini di karenakan jumlah
kepemilikan ternak tiap peternak cukup tinggi dengan pemeliharaan yang efisien.
Efisiensi budidaya Sapi Pasundan dapat dilihat dari aspek perkandangan yang relatif
sederhana bahkan di beberapa wilayah sapi tidak dikandangkan, tahan penyakit tropis
terutama parasit, tahan haus, tahan terhadap cekaman perubahan cuaca, dan memiliki
siklus reproduksi pendek dengan paritas lebih dari dua puluh. Keunggulan lain adalah
efisiensi pakan cukup tinggi untuk menghasilkan koformasi otot yang bagus (very
goodframe) dan prosentase karkas yang tinggi dengan kualitas daging di atas standar
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
pengeluaran ternak-ternak berperforma bagus keluar dari populasi. Situasi ini secara
mikro menyumbang penurunan populasi sapi lokal di Jawa Barat.
Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa pemanfaatan sumberdaya lokal Sapi
Pasundan
harus dimulai dari kegiatan yang paling mendasar, yaitu menyusun pola
pemuliaan yang tepat dan terarah. Hal ini menjadi kebutuhan bagi pengembangan
maupun konservasi sumberdaya genetik untuk mencukupi atau paling tidak mensubstitusi
kebutuhan pangan di masa sekarang dan masa depan.
OBJEK DAN METODE
OBJEK PENELITIAN
Objek penelitianadalah anggota kelompok ternak Giri Karya, di
Desa Dukuhbadag, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Studi
kasus. Studi kasus adalah penelitian yang mendalam terhadap suatu objek dan hasil
penelitian tersebut hanya digunakan oleh objek yang di teliti (Lexy,2007). Penelitian
studi kasus di lakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisme,
lembaga atau gejala tertentu.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Operrasional Variabel
Variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu respon peternak, pemahaman
peternak terhadap kegiatan pembibitan, terdiri dari pengetahuan peternak, tanggapan
peternak, dan keterampilan peternak. Variabel lain yang diamati adalah mengidentifikasi
adanya kegiatan pembibitan yang berorientasi produksi bibit.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
MODEL ANALISIS
yaitu
memahami secara mendalam (verstehen) terhadap makna-makna dari variable yang ada
dalam penelitian ini (Munandar, 2004) dengan adanya metode deskpsi kualitatif maka
teknik analisa data yang dilakukan melelui tiga tahapan, yaitu :
1) Reduksi
2) Penyajian data
3) Kesimpulan
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Kuningan terletak pada titik koordinat 108 23' - 108 47' Bujur Timur dan 6 47'
- 7 12' Lintang Selatan. Sedangkan ibu kotanya terletak pada titik koordinat 6 45' - 7 50'
Lintang Selatan dan 105 20' - 108 40' Bujur Timur.
Desa Dukuhbadag
Desa Dukuhbadag dengan luas 6,737 Ha, merupakan salah satu desa di kecamatan
Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Secara administrasi, Desa Dukuhbadag
sebelah utara dan barat berbatasan dengan Desa Cibeureum, selatan dan timur berbatasan
dengan Kabupaten Brebes. Tipologi wilayahnya adalah desa dalam wilayah kecamatan.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Tipologi Desa Dukuhbadag berdasarkan posisi ketinggian diatas permukaan air laut
yaitu 300 meter. Jenis tanah di Desa Dukuhbadag adalah dominan latosal. Suhu udara di
Desa Dukuhbadag berkisar 27oC sampai 31oC, dengan curah hujan rata-rata terbanyak
adalah 147 hari. Bentuk wilayah datar sampai berobak 70%, berombak sampai berbukit
20%, bukit sampai bergunung 10% ( Monografi Desa Dukuhbadag, 2013).
Jumlah Penduduk
Populasi jumlah penduduk Desa Dukuhbadag berdasarkan data tahun 2013 berjumlah
5.233 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.901 orang dan perempuan 2.332 orang,
dengan 1.495 Kepala Keluarga.
Tingkat Pendidikan
Kesadaran pendidikan masyarakat Desa Dukuhbadag masih rendah. Hal ini
terbukti sebagian besar penduduknya adalah tamat SD / sederajat yakni sebanyak 64,12%
atau 836 orang. Sebesar 452 (34,61%) tingkat SLTP dan 16 orang (1,27%) SLTA.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Pada tahun 2013, kelompok tani Giri Karya mendapatkan bantuan dari
pemerintah melalui proposal yang di kirimkan. Bantuan tersebut berupa 25 ekor Sapi
Pasundan ( 20 ekor sapi betina dan 5 ekor jantan) beserta kandang dan pakan (kosentrat),
bantuan ini dituangkan dalam program VBC (Villege Breeding Center). Dimana VBC ini
diharapkan dapat menjadi daerah yang nantinya menghasilkan bibit-bibit unggul Sapi
Pasundan.
Menurut Bapak Ugan Suganda selaku Ketua Kelompok Giri Karya,
perkembangan kelompoknya sudah cukup baik, dapat dilihat dari jumlah anggota yang
terus bertambah dan juga semakin meningkatnya pengetahuan para anggota.
Permasalahan yang timbul di dalam kelompoknya adalah sulitnya menyatukan atau
mengatasi dinamika kelompok, banyak anggota yang hanya ingin diberi bantuan gratis
tanpa mengeluarkan modal, dalam hal ini contohnya pemberian vitamin rutin, para
anggotanya tidak ingin mengeluarkan uang walau hanya Rp20.000,- untuk membeli
vitamin, sehingga Bapak Ugan merasa kesulitan dalam mengatur anggotanya.
Dari segi populasi kelompok Giri karya adalah kelompok tani-tenak yang paling
banyak memiliki populasi Sapi Pasundan dibandingkan dengan kelompok yang lain.
Kelompok Giri Karya juga memiliki keanggotaan yang sangat dinamis
dengan
kelembagaan yang kuat. Dilihat dari segi administrasi pun kelompok Giri Karya sudah
sangat terampil dalam mengelola administrasi, dapat dilihat dari pembukuan-pembukuan
yang ada di ketua kelompok. Oleh karena itu, pemerintah menunjuk kelompok Giri Karya
desa Dukuhbadag sebagai penerima bantuan VBC.
Dengan ditunjuk sebagai daerah VBC tentunya menjadi tanggung jawab yang
besar bagi kelompok Giri Karya. Menurut pengakuan Bapak Ugan bahwa beliau beserta
anggota-anggotanya sering mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan baik oleh dinas
kabupaten maupun Provinsi, yang dinilai sangat berguna bagi peningkatan pengetahuan
anggota kelompoknya. Banyak materi pelatihan yang telah diberikan seperti manajemen
pemilihan pakan, manajemen pemilihan bibit, dan materi mengenai penguatan kelompok.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
2.
Materi Pelatihan
Populasi
Dasar
Keterangan
Dalam pelatihan ini di jelaskan tentang eksistensi
Dalam
Pembibitan
Sapi Pasundan.
2.
3.
Karakteristik
Jawa Barat.
Calon
Sapi Pasundan.
kuantitatif.
Pola
Pemeliharaan
Sapi Pasundan
Dalam pelatihan pemilihan calon bibit ini di lakukan di bale desa Dukuhbadag
dengan jumlah peserta 13 orang yang merupakan para peternak Sapi Pasundan.pelatihan
ini menghadirkan para dosen Fakutas Peternakan UNPAD sebagai pematerinya. Materi
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
yang di sampaikan terdapat tiga sub materi yang telah di jelaskan pada tabel 1 diatas,
Pelatihan Manejemen Pengolahan Bahan Pakan
Untuk meningkatkan produktifitas pakan menjadi salah satu faktor pendukung
yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan Sapi Paasundan, dari dasar tersebut maka
peternak Giri Karya di Desa Dukuhbadag diberikan pelatihan oleh dinas dan Fakultas
Peternakan UNPAD menegenai pengolahan bahan pakan pada Sapi Pasundan, yang
diharapkan nanti peternak memahami pengolahn bahan pakan untuk Sapi Pasundan,
pengolahan hijauan dan pemberiaan pakan pada berbagai masa produksi.adapun materi
yang di berikan pada saat pelatihan di jelaskan pada tabel 2.
No
1.
2.
Pengolahan
bahan
Pemberiaan
pada berbagai masa lepas kolostrum sampai sapi yang dewasa berusia
produksi
diatas 18 tahun.
Tabel 2 diatas menjelaskan mengenai materi yang di berikan pada saat pelatihan
pengolahan bahan pakan, dimana pelatihan ini dilakukan di bale desa Dukuhbadag pada
bulan September 2014 dengan jumlah peserta 14 orang yang terdiri dari para anggota
kelompok ternak Giri Karya.dari pelatihan ini peternak mendapat ilmu baru khususnya
mengenai pengolahan bahan pakan, dijelaskan pada pelatihan pada saat itu bahwa pakan
atau ransum ternak terdiri dari bahan pakan. Bahan pakan berupa bahan hijauan,
rambanan, sereal, kulit sereal dan premix.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Materi Pelatihan
Keterangan
Tata laksana peme-liharaan Menjelaskan penanganan dan pelakuan yang harus
pedet umur 1 minggu .
2.
3.
4.
Membangun
bunting.
performa Menjelaskan cara membangun kualitas reproduksi
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
3.
No
Aspek
Keterangan
Pengetahuan
1.
Pemilihan
Calon
b. Karakteristik Sapi
pasundan
dilihat
dari sifat kualitatif
dan kuantitatif.
c. Pola pemeliharaan
sapi
Bibit
yang baik
2 Manajemen
.
a. Pengertian
pemilihan bibit.
a. Pengertia
n
dan
jenis
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
pengolahan bahan
pakan.
b. Syarat
bahan
pakan
yang baik
c. Jenisjenis
bahan
pakan
Peternak
belum
bisa
menyebutkan
cara
pengolahan bahan pakan.
d. Cara
pengolaha
n bahan
pakan
2. Manajemen
Pemeliharaan
a. Mengetahui apa
itu
manajemen
pemeliharaan.
b. Menyebutkan
jenis mana-jemen
pem-eliharaan.
c. Mengetahui cara
penangan
-an
pedet baru lahir.
d. Cara
pemeliharaan
darah
lepas sapih.
e. Membangun
performa
reproduksi
sapi
betina
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Afeksi Peternak
Aspek afeksi Menurut
mengartikan sikap sebagai ekspresi perasaan (inner filling), yang mencerminkan apakah
seseorang senang atau tidak, suka atau tidak, dan setuju atau tidak setuju terhadap suatu
objek. Dalam hal ini afeksi peternak berupa tanggapan peternak mengenai tujuan
pembibitan, dan tanggapan peternak terhadap program villege breeding center (VBC)
yang di lakukan pemerintah.
Tanggapan peternak mengenai kegiatan pembibitan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Tingkat Afeksi Peternak
N
1.
Tanggapan
tujuan
(Tujuan
peternak
pembibitan
pembibitan
Keterangan
dari
ternak.
sapi
potong Pasundan).
Peternak
setuju
dan
mendukung
mengenai
tujuan
pembibitan
juga
2.
Peternak
setuju
dengan
program
VBC,
karena
adanya
peternak
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
Psikomotorik Peternak
Ranah psikomotorik dalam proses belajar mencangkup taraf-taraf keterampilan
yang meliputi taraf persepsi, dan kesiapan objek. Selain itu psikomotorik berkaitan
dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotorik ini sebenarnya merupakan
kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan hasil belajar afektif (yang
baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berprilaku).
Ranah psikomotorik peternak dilihat dari Keteampilan peternak dalam
melakukan budidaya pembibitan dengan mengevaluasi dari program pelatihan yang telah
di berikan.adapun ranah psikomotorik yang di lihat dalam penelitian ini dijelaskan dalam
tabel 6.
Tabel 6. Tingkat Psikomotorik Peternak.
No
Tingkat Psikomotorik
Peternak
Kegiatan
Keterangan
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
1.
Keterampilan
peter-
program
pe-
a. Pemilihan calon
bibit yang baik
Kegiatan pembibitan program VBC dapat meningkatkan populasi sapi lokal khas
Jawa Barat dan peternak mendapatkan manfaat berupa pelatihan sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak terhadap proses kegiatan
pembibitan
2)
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
a. Aspek kognitif peternak terhadap hasil pelatihan dinilai cukup tinggi, hal tersebut
dapat dilihat dari pengetahuan mereka mengenai manajemen pakan, menejemen
pemeliharaan, dan pemilihan calon bibit.
b. Aspek afeksi peternak sangat mendukung tujuan pembibitan dan pentingnya
pembibitan untuk usaha ternak, begitupun mengenai program-program pemerintah
yang sedang dan akan berjalan.
c. Tingkat keterampilan (psikomotorik) peternak terhadap kegiatan pembibitan ternak
sudah terbilang cukup tinggi, hal itu dapat dilihat dari keterampilan mereka
mengenai hasil pelatihan yang mereka dapatkan.
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis ingin memberikan rekomendasi sebagai berikut :
-
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih penulis ucapkan kepada para pembimbing yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dalam penulisan karya ilmiah ini
serta kepada pembahas yang telah memberikan sarannya. Terima kasih penulis ucapkan
kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
ResponPeternakTerhadapKegiatanPembibitan......RyanChandraPermana
DAFTAR PUSTAKA
Arifin ,J., Dudung Mulliadi, 2014. Potensi Sapi Rancah di Jawa Barat. Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat. Bandung
Arifin, J., Yunasaf, U., Romi Zamhir. 2010. Inovasi Teknologi dalam Sistem Integrasi
Lahan Kering Ternak Ruminansia dan Bioenergi. Optimalisasi VBC Domba Lokal
di Kabupaten Subang, Indramayu, dan Cirebon Jawa Barat. Laporan PHKI-Unpad
Tahun II. Bandung
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. 2014. Program Pengelolaan SDGT Lokal
Berkelanjutan di Jawa Barat. Bandung. Jawa Barat
Departemen Pertanian RI. 2006. Peraturan Mentri Pertanian NO. 54/Permentan
/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Pembibitan Sapi Potong yang Baik (Good
Breeding Practice). Jakarta
Indrijani, Johar Arifin, Dudi, Wendry SP, Romi Z, Hilmia. 2012. Kajian Identifikasi Sapi
Lokal Jawa Barat Dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi. Laporan
Penelitian. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Bandung
Sudjana N . 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sulaeman Munandar. 1995. Ilmu Sosial Dasar, PT. Eresco. Bandung
............................., 2014. Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif.
Fakultas Peternakan-UNPAD.
Soeprapto, H. dan Z. Abidin. 2006. Cara tepat penggemukan sapi potong. PT Agro
Media Pustaka. Jakarta.