Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KABA, BENGKULU
KETERANGAN UMUM
Nama Lain
Kaaba
Nama Kawah
Lokasi
a. Geografi
b. Administratif
Ketinggian
Kota Terdekat
Bengkulu
Tipe Gunungapi
Strato
Pos Pengamatan
PENDAHULUAN
Cara Mencapai Puncak
G. Kaba dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat dari kota
Curup melalui desa Simpang Bukit Kaba, yang terletak di jalan raya Lubuk Linggau-Curup,
menuju desa terdekat (5 km dari arah puncak), Sumber Urip. Pencapaian dari desa ini
bisa dilakukan dengan kendaraan roda empat atau dengan menggunakan sepeda motor
maupun jalan kaki.
SEJARAH LETUSAN
Letusan G. Kaba yang tercatat sejak tahun 1883 sebagai berikut :
TAHUN
1833
1834
1845
1853
1868 &
1869
1873
1875
1876
1873 dan
1892
1886
1887
1888
1890
1892
1907
1917
1918
1938
1940 &
1941
1950
1951
1952
2000
KEJADIAN
Pada tanggal 24 dan 25 November terjadi gempabumi kuat yang disebabkan oleh letusan
Gunungapi Kaba. Salah satu danau kawahnya lenyap dan menghasilkan banjir. Kampung
Talang tergenang air sedalam 21 kaki, 36 orang meninggal dunia. Jumlah korban di distrik
Klingi dan Bliti berjumlah 90 orang (Sapper, 1927, p.326)
November terjadi letusan yang merusak lahan di sekitar gunungapi
Di bulan April, terjadi banjir lagi yang melenyapkan 150 orang meninggal dunia. Tetapi
Neumann van Padang (1951) meragukan- nya sebagai suatu letusan, dan ia tidak
mencantumkan ke dalam catannya sebagai satu letusan.
Terjadi letusan seperti di tahun 1883, tetapi tidak dilaporkan adanya korban jiwa (Sapper,
1927, p.326).
Mungkin terjadi letusan abu. Sejak Oktober terlihat tiang letusan,
puncak tertutup abu, banyak pepohonan hangus.
Terjadi peningkatan kegiatan di kawah Vogelsang
Di bulan April, di Sindang terjadi hujan abu yang berasal dari gunungapi Biring. Bukit Kaba.
Kawah Vogelsang giat bekerja, 2 sampai 10 menit sekali terjadi letusan, abu, pasir, dan batu
dilontarkan.
Selama 19 tahun gunungapi giat terus menerus dan berhenti
mendadak di akhir 1892
Tanggal 4 - 8 Juni jatuh hujan abu tipis di Warung Jelatang dan Pelalo. Tanggal 12 Juni
terlihat bara api dan tiang asap berapi, serta aliran lava.
Tanggal 3 dan 4 Februari tampak asap tebal disertai ledakan dan getaran serta hujan abu
tipis. Tanggal 24 dan 24 Maret hujan abu lebih lebat hingga 28 Maret malam hari.
Tanggal 27 Januari, suara gemuruh terus menerus terdengar dari bawah tanah, diiringi oleh
asap yang mengepul antara Februari dan April.
Tanggal 13 Mei, gunungapi sangat giat, suara gemuruh terus menerus terdengar, dan terjadi
letusan di Kawah Vogelsang.
Terjadi peningkatan kegiatan
Terjadi letusan terus menerus yang begitu kuat di Kawah Baru
(Schuittenvoerder, 1914, p.165).
Tanggal 30 Januari suara gemuruh terdengar dari bawah tanah.
Tanggal 8 Agustus terjadi awan panas.
Tanggal 10 November terjadi peningkatan kegiatan.
Peningkatan kegiatan, suara gemuruh, hujan abu disertai lontaran
bahan-bahan lepas.
Terbentuk sebuah kawah yang menghancurkan pematang Kawah Vogelsang bagian selatan.
Bom vulkanik dan lapili dilontarkan sejauh 800 meter dari kawah.
Tanggal 26 Maret pukul 10:00 terlihat tiang abu letusan dan terdengar suara gemuruh.
Tanggal 2 April terjadi hujan abu di sekitar Gunungapi Kaba. Abu yang terbawa angin tersebar
sampai sejauh 5 kilometer ke arah selatan. Letusan abu terjadi lagi pada tanggal 26 sampai 28
April.
Sejak awal Juni terjadi peningkatan kegiatan kegempan di G. Kaba, yang dipicu oleh gempa
tektonik Bengkulu berkekuatan 7.8 skala Richter pada tanggal 4 Juni disertai gempa-gempa
susulannya yang dapat dirasakan di kawasan G. Kaba (Gbr. 4). Kemunculan gempa-gempa
vulkanik sebelum awal Juni rata-rata 1 kali kejadian setiap harinya, namun setelah awal Juni
gempa-gempa vulkanik meningkat menjadi rata-rata 15 kali kejadian setiap hari. Gangguan
dari gempa tektonik Bengkulu mengganggu sistem kantung fluida di dalam tubuh G. Kaba,
sekaligus mengganggu sistem rekahan yang ada, serta memicu kemunculan gempa-gempa
2009
Karakter Letusan
Karakter letusan G. Kaba adalah letusan magmatik yang bersifat eksplosif,
menghasilkan hujan abu serta disertai awan panas dan leleran lava. Lama waktu letusan
cukup panjang, bahkan pernah terus menerus selama setahun. Pusat erupsi sering
berpindah. Letusan freatik dan freato magmatik sering terjadi, terlebih dengan keadaan
kawah yang mudah menampung air hujan membentuk danau kawah.
GEOLOGI
Morfologi G. Kaba berbentuk punggungan memanjang dengan relief tidak
beraturan. Arah punggungan relatif membentuk kelurusan baratdaya timurlaut. Arah
kelurusan ini merupakan jejak
sisa-sisa dinding
kawah/kaldera dan kerucut vulkanik. Jarak antar titik erupsi berdekatan, sehingga secara
visual seluruh kenampakan morfologi ini dapat diamati dengan baik dari titik tertinggi di
Bukit Kaba (1952 m.dpl).
G. Kaba merupakan gunungapi dengan struktur kaldera. Produk erupsi G. Kaba
terdiri dari perselingan aliran lava dan piroklastika (jatuhan dan aliran), yang merupakan
produk dari 3 (tiga) periode, yaitu: periode pra-kaldera, periode pembentukan kaldera, dan
periode pembentukan kerucut puncak. Produk pra-kaldera berasal dari vulkanik tua G.
Malintang dan G. Kaba Tua. Kerucut-kerucut puncak terdiri dari Bukit Itam, Bukit Ranting,
Padang Masyhar, dan Bukit Kaba Besar.
Endapan vulkanik tertua merupakan produk pra-kaldera dari G. Malintang,
sedangkan endapan termuda adalah produk G. Kaba Besar yang terdiri dari aliran lava
dan jatuhan piroklastik (gambar II.2).
Struktur yang berkembang di G. Kaba dan sekitarnya terdiri dari sesar geser dan
struktur kaldera. Sesar geser merupakan bagian dari Zona Sesar Sumatera, terdapat di
baratdaya G. Kaba, secara lokal dinamakan sebagai sesar Musi Keruh karena
memotong Sungai Musi. Sesar ini berjenis sesar mendatar menganan (dextral horizontal
slip fault). Struktur kaldera disebabkan oleh amblesan (collapse), yang kemudian di
dalamnya tumbuh pusat-pusat erupsi.
GEOFISIKA
Seismik
Jenis gempa yang terekam secara analog adalah gempa-gempa vulkanik. Ciri-ciri
gempa ini adalah beda waktu tiba antara fase gelombang S dan P sekitar 0.5-1.2 detik.
Magnituda gempa jenis ini lebih kecil daripada 2 skala Richter.
DEFORMASI
Pengukuran deformasi dilakukan dengan menggunakan metoda Sifat Datar teliti
(Mulyadi D, 2000). Pengukuran tersebut dilakukan pada 9 benchmark (DK1, DK2, DK3,
DK4, DK5, DK6, DK7, DK8, DK9) dan 5 buah untuk EDM (Pos, Pos 2, KBA, VGS, BRG).
Koordinat benchmark sifat datar adalah sebagai berikut :
No. Benchmark
DK.1
Koordinat (UTM)
Koordinat Geografi
X= 236.499,784 m
=03o 29 54.95 LS
Y= 9.611.747,610 m
=102o 37 58.15 BT
DK.2
X=236.658,263 m
=03 o 30 27.79 LS
o
Y=9.611.953,257 m
=102 37 46.84 BT
o
DK.3
X=236.765,132 m
=03 30 22.84 LS
o
Y=9.612.105,578 m
=102 37 50.31 BT
o
DK.4
X=236.875,439 m
=03 30 23.67 LS
Y=9.612.080,402 m
=102 o 37 53.88 BT
DK.5
X=236.963,173 m
=03 o 30 19.10 LS
Y=9.612.220,999 m
=102 o 37 56.74 BT
DK.6
X=237.104,241 m
=03 o30 12.09 LS
o
Y=9.612.436,908 m
=102 38 01.32 BT
o
DK.7
X=237.360,837 m
=03 30 06.25 LS
o
Y=9.612.617,114 m
=102 38 09.65 BT
o
DK.8
X=237.168,963 m
= 03 29 59.17 LS
Y=9.612.834,257 m
=102 o 38 03.45 BT
DK.9
X=237.004,909 m
= 03 o 29 54.95 LS
Y=9.612.963,428 m
= 102 o 37 58.15 BT
Pengukuran GPS di G. Kaba dilakukan pada 14 titik benchmark.
Nama
Timur (m)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
POKB
KB1
KB2
KB3
KB4
KB5
KB6
KB7
KB8
KB9
KB10
KB11
KB12
KB13
238352.6281
236404.2708
237482.0991
236919.1652
237395.4368
235791.6026
236420.6764
236036.9851
237381.4122
237877.9653
238947.7096
235517.4106
232681.0136
234678.2888
sdh(m)
0.0000
0.0005
0.0005
0.0005
0.0005
0.0006
0.0006
0.0005
0.0005
0.0004
0.0005
0.0009
0.0006
0.0007
GEOKIMIA
Kimia Air
Data hasil analisis kimia air dari G.Kaba dan sekitarnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Unsur
Kaba besar
Komp I Juni
Bualan Kaba
Besar
Komplek I Agt
Kaba besar
Komp III-1
Juni
Kaba besar
Komp III-2
Juni
Bualan Kaba
Besar Komplek
II Agt
SiO2
218,28
226,30
5,81
15,00
222,60
Al
480,10
670,00
2,98
19,52
360,00
Fe
254,11
306,60
1,90
9,69
123,58
Ca
251,40
341,00
23,23
11,40
144,55
Mg
75,40
90,40
0,46
2,36
25,95
Na
150,50
181,80
1,34
7,28
74,20
1,99
73,45
0,46
2,43
36,30
Mn
3,33
4,12
0,02
0,10
1,52
NH3
10,79
8,17
1,11
1,22
11,41
Cl
30,70
1911,09
147,74
742,27
897,00
SO4
6841,74
6394,26
118,89
542,21
5186,95
CO2
18.359,97
663,78
1.977,22
HCO3
24319,00
15306,66
7,78
0,79
3,88
3,96
H2S
1,95
0,00
0,00
4,90
pH Lab.
1,17
1,13
2,25
1,8
1,28
DHL
umhos/cm
6000
5800
2000
5400
3400
Komposisi kimia air Gunung Kaba dan sekitarnya (Kecuali pH dan DHL, semua dalam satuan ppm).
Unsur
MAP
Sempiang
SPS-2 Juni
MAP
Sempiang
SP-2 Agt
MAPSempiang
SPS-3 Juni
MAP
Sempiang
SP-3 Agt
MAP
Sempiang
SPS-5 Juni
Tmp. Mandi
Sempiang
SP-4 Agt
SiO2
52,30
173,40
133,69
58,14
44,58
100,86
Al
2,89
48,63
33,94
1,88
0,00
10,83
Fe
1,74
4,36
23,42
0,08
0,00
20,30
Ca
114,60
28,31
15,57
12,37
5,06
9,54
Mg
3,50
8,33
3,35
2,27
1,14
2,30
Na
7,38
20,22
13,04
9,82
7,12
9,98
2,01
3,99
4,22
2,69
2,36
2,78
Mn
0,13
0,48
0,17
0,04
0,00
0,28
NH3
37,36
688,38
327,59
41,20
26,98
18,06
Cl
9,21
2942,17
174,99
15,35
11,51
5,11
SO4
261,69
2872,94
1.714,31
148,45
78,03
242,36
CO2
220,32
1.016,86
68,22
HCO3
720,99
75,73
257,49
3,74
18,62
5,93
0,29
2,64
H2S
0,00
47,25
0,00
7,75
0,00
1,13
pH Lab.
2,85
3,50
2,47
6,40
6,29
2,27
DHL
760
500
3400
740
460
1300
umhos/cm
Komposisi kimia air G. Kaba dan sekitarnya (Kecuali pH dan DHL, semua dalam satuan ppm)
Unsur
SP-1 MAD
Sempiang Agt
SPS -6 total
Sempiang Juni
SP-5
Campuran
Sempiang Agt
SiO2
63,96
51,40
46,65
61,50
Al
4,10
0,57
0,00
2,34
Fe
0,12
0,14
0,00
2,69
Ca
9,03
6,08
5,62
9,69
Mg
1,45
1,28
1,24
2,31
Na
9,58
8,63
7,67
10,09
1,72
2,65
2,35
2,78
Mn
0,10
0,02
0,02
0,05
NH3
0,50
1,04
23,40
42,43
Cl
1,27
25,58
4,26
7,67
SO4
80,04
22,69
103,13
215,53
CO2
79,78
14,81
43,73
HCO3
75,73
0,13
1,98
7,18
4,61
H2S
0,00
0,96
8,45
pH Lab.
3,19
4,70
6,72
6,35
DHL
umhos/cm
360
180
460
660
Komposisi kimia air Gunung Kaba dan sekitarnya (Kecuali pH dan DHL, semua dalam satuan ppm)
Unsur
MAP Talang
Markisa Agt
MAP Talang
Markisa atas
Juni
SiO2
199,56
230,30
195,79
Al
118,20
133,50
118,00
Fe
41,86
71,01
60,33
Ca
340,80
432,80
360,80
Mg
98,20
107,40
98,60
Na
363,00
432,40
369,80
16,53
19,67
16,58
Mn
6,12
6,25
6,15
NH3
4,26
3,69
4,57
Cl
130,48
115,12
138,15
SO4
912,74
1006,08
930,29
CO2
1.129,84
1.121,37
HCO3
1302,15
5,28
6,14
H2S
0,00
5,88
1,30
pH Lab.
2,55
2,45
2,59
DHL umhos/cm
3400
4600
3400
Kimia Gas
Hasil pengukuran solfatara G. Kaba
UNSUR
SOLFATARA PUNCAK
KABA - A
SOLFATARA PUNCAK
KABA - B
JUNI 08
JUNI 08
AGUST 08
REKAHAN PUNCAK
KABA
AGUST 08
MEI 08
JULI 08
0,0003
0,0004
0,0003
0,003
0,004
0,002
0,0005
0,0
0,007
0,02
0,01
0,12
0,01
0,014
0,08
0,004
0,005
CO2
1,63
1,22
1,59
1,19
0,22
0,31
SO2
0,31
0,18
0,30
0,21
0,004
H2S
HCl
0,12
0,13
0,11
0,11
0,02
0,006
0,09
0,30
0,06
0,006
0,03
HF
NH3
0,05
0,07
0,05
0,12
0,0004
0,03
H2O
97,87
98,29
97,50
98,30
99,73
99,55
H2, % mol
O2+Ar
N2
CH4
CO
DAFTAR PUSTAKA
Kusumadinata
K.,
1978,
Data
Dasar
Gunungapi
Indonesia,
Direktorat