Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum : cukup / lemah
- Kesadaran : composmentis/ letargi/ somnolen
GCS : 456
- Suhu :
Normal (36.5 37,5 C), suhu bayi yang mengalami trauma biasanya
akan meningkat jika terjadi peradagan > 37,5 C merupakan gejala awal
hipertermi, cyanosis perifer
- Nadi :
Normalnya 120 160 kali/ menit, pada bayi trauma persalinan ada
takikardia, nadi lemah/cepat,
- Pernafasan :
Normalnya 40 x/menit, apabila < 30 x/ menit atau > 60 x/ menit bayi
sukar bernafas, 5% - 10% karena bayi mengalami penyesuaian utama yang
dilakukan belum dapat memperoleh kemajuan dalam perkembangan.
- Berat badan :
Normalnya 2500 gram 4000 gram (jika BB bayi < 2500 gram maka
termasuk BBLR, namun jika BB bayi < 4000 gram maka bayi tersebut
termasuk bayi besar besar kecil berat badan bayi mempengaruhi terjadinya
trauma persalianan, Sekitar dua pertiga bayi prematur lahir dengan berat di
bawah 750 g (N : 2500-400 g) bisa menderita pendarahan intravaskuler)
16
2) Pemeriksaan Fisik
- Kepala:
Bentuk kepala tidak simetris Terdapat benjolan di kepala berwarna
kemerahan, teraba lembut, lunak yang mungkin caput succedaneum
- Wajah : warna kulit merah
- Mata :
Perdarahan subkunjungtiva dan retina sering dijumpai, bintik-bintik
diwajah,
- Hidung:
Bayi kesulitan dalam respirasi normal., nafas cuping hidung, cyanosis pada
udara kamar, respirasi cepat
- Mulut:
Reflek menghisap berkurang bayi tampak lemas,
- Telinga :
Simetris biasnya tidak ada masalah
- Leher:
Ada bintik merah pada leher, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
bendungan vena jugularis.
- Dada :
Ada penggunaan otot bantu nafas, Refraksi strenum dan interkosta
- Tali pusat :
Bersih tidak ada perdarahan, terbungkus kassa.
- Abdomen :
Simetris tidak ada massa, tidak ada infeksi.
- Genetalia:
Untuk bayi laki-laki testis sudah turun, untuk bayi perempuan labia
mayora sudah menutupi labia minora.
- Anus:
Tidak terdapat atresia ani, biasanya
- Esktremitas:
Atas :Pada pasien dengan trauma persalinan Ibu mengatakan bayi biasanya
mengalami kesulitan mengerakkan tangannya karena terjadi Cedera
pleksus brakialis, fraktur clavikula dan humerus, bayi biasanya rewel
karena nyeri.
Dawah : Pada pasien dengan trauma persalinan ibu mengatakan bayi
biasanya mengalami kesulitan menggerakkan kaki karena terjadi fraktur
femur.
Biasannya data yang di dapat Kulit bayi lembab, akral hangat, CRT :
<2detik,
Kekuatan otot : mengalami penurunan.
3) Pemeriksaan neurologis
- Reflek moro/terkejut
Apabila bayi diberi sentuhan mendadak terutama dengan jari dan tangan
maka akan menimbulkan gerak terkejut, tapi pada bayi dengan trauma
17
C. Analisa Data
No
1
Data
Etiologi
Masalah
Ds : ibu mengatakan bayinya
Oklusi arteri
Gangguan pertukaran gas
sesak, tampak ada jejas di
kepala, adanya benjolan di
kepala, lemas.
Nekrosis jaringan
Do :
paru
Data yang akan muncul:
Keadaan Umum : cukup /
lemah
Luas permukaan paru
18
Kesadaran : composmentis
menurun
cyanosis perifer
ttv:
nadi :< 120 kali/ menit
Penurunan difusi gas
suhu : > 37,5 C
RR :>60x/menit
PaO2 (N:70-100 mmHg) : Gangguan pertukaran
67mmHg
gas
PaCO2 (35-45 mmHg) :
58mmHg
2
Ds :
Biasanya ibu mengatakan
bayinya sesak mual muntah
dan bayi diam (penurunan
kesadaran)
Do :
Keadaan
umum
:
cukup/lemah
Kesadaran
:
kompos
mentis/koma/samnolen
GCS : normalnya 456 namun
bisa menurun
Cidera sel
Nyeri
Merangsang
nociceptor
Medulla spinalis
Kortes selebri
Nyeri
Penekanan
kepala
Kerusakan
kranial
pada Resiko
tinggi
peningkatan TIK .
jaringan
Pendarahan kranial
Penumpukan
dalam
cairan
Desak
ruang
19
intrakranial
D. Diagnose Keperawatan
1. Perfusi jaringan tidak efektif (spesifik serebral) berhubungan dengan aliran
arteri
2. Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan perinatal.
3. Resti Peningkatan TIK dengan proses desak ruang akibat penumpukan cairan/
darah di dalam otak
E. Rencana Keperawatan
N
o
1
Diagnosa
Intervensi
Rasional
efektif (spesifik
serebral) berhubungan
efektif
2. Berikan oksigen sesuai instruksi
3. Monitor aliran oksigen, kanul
respon
respon
pupil
Setelah
dilakukan
tindakan
gas
6. mencegah bayi
melepas selang oksigen
Respiratori status:
dan mengoptimalkan
(pertukaran
dalam
3. menjaga kefektifan
yang tepat
mampu mencapai:
ventilasi
coksigen pasien
5.menentukan terapi
keperawatan
2. memnuhi kebutuhan
kebutuhan oksigen
paru),
pasien.
indikator:
7. memenuhi kebutuhan
20
simetris
Tak ada retraksi
dada
Tak ada
pasien.
suara
nafas tambahan
2.
Respiratori status:
gas
exchange
memakai ventilator
Nyeri
berhubungan
dengan trauma jaringan
perinatal.
Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan 1x24 jam
bayi menunjukkan
berkurangnya rasa
nyeri.
KH :
1. bayi tidak
2.
rewel.
bayi tidak terus
menangis.
3. Tanda-tanda
1) Kaji
ekspresi
(diam,
rewel,menangis
terusmenerus,dll)
2) Melakukan perawatan pada
daerah
fraktur
dengan
pemasangan bidai, gip, atau
fiksasi lainnya
3) Imobilisasi pasien
4) Kaji tanda-tanda
vital, catat
peningkatan frekuensi nadi,
peningkatan atau penurunan
nafas,dan diforesis
5) Observasi kebutuhan nutri pasien
(ASI)
6) Kolaborasi
:Berikan
analgesik sesuai kebutuhanuntuk
nyeri
1. menentukan tingkat
nyeri pasien
2. membatasi gerak
pasien,mencegah
terjadinya diskontinuitas
jaringan dan fraktur yang
kebih parah.
3.
mengistirahatkan
daerah yeng mengalami
fraktur
4.
menilai
tingkat
kesembuhan pasien
5. nutrisi yang baik
mempercepat
kesembuhan pasien
6. mengatasi nyeri yang
dirasakan pasien
vital dalam
batas normal
3
1. Pantau
tanda
peningkatan
dan
TIK:
perubahan menetukan
intervensi
meminimalkan
Tujuan : Setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x
24 jam dapat mencegah
atau meminimalkan
komplikasi dari
peningkatan TIK,
aktivitas
dengan kriteria :
1) Kesadaran stabil
(orientasi baik)
2) Pupil isokor,
diameter 1mm
3) Reflek baik
4) Tidak muntah
yang
dapat meningkatkan
sehingga
menyebabkan
meman-dikan
peningkatan odema.
5. kolaborasi dengan dokter untuk
5. menetukan terapi yang
terapi obat yang mungkin
tepat.
termasuk
sebagai
berikut:
Sedasi, barbiturat (menurunkan
laju
meta-bolisme
Antikonvulsan
serebral),
(mencegah
22