Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pengertian
Etiologi
Patofisiologi
Proses terjadinya kanker karena terjadi perubahan struktur sel, dengan ciri :
proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti pengaruh
jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan menggangu fungsi
jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut telah
terjadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua
tumor ganas tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan
berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal.
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri:
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh
struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi
yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke
organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia
terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di
mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok selsel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1.
Sampai saat i9ni belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada
manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa
merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat,
jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain,
kerentanan jaringan dan individu.
2.
pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang
bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung
kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3.
fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel
ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu sampai
beberapa tahun.
4.
Penyimpangan KDM
6.
Komplikasi
Penatalaksanaan Medis
Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua
macam yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)
Tabel Penanganan Cancer Mammae
Penanganan
Keterangan
Pembedahan (kuratif)
rad)
Seluruh payudara, semua kelenjar
limfe di lateral otot pektoralis
minor
Seluruh payudara, semua atau
sebagian jaringan aksila
Seluruh payudara, otot pektoralis
mayor dan minor di bawahnya,
seluruh isi aksila
Sama seperti masektomi radikal
ditambah kelenjar limfe mamaria
interna
Pengobatan paliatf kanker payudara tidak dapat dijalankan menurut suatu skema
yang kaku, selalu dipertimabngkan kasus demi kasus. Terapi kemoterap[I
diberikan bila ada metastasis visceral terutama ke otak dan limphangitik dan jika
terpai hormonal tidak dapat mengatasi atau penyakit tersebut telah berkembang
sebelumnya, dan jika tumor tersebut ER negative.
8.
Cara pencegahan
Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga. Menurut
penelitian 10 % dari semua kasus kanker payudara adalah factor gen.
Perhatikan konsumsi alcohol. Dalam penelitian menyebutkan alcohol
meningkatkan estrogen.
Perhatikan BB, obesitas meningkatkan risiko kanker payudara.
Olah raga teratur. Penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang berolah raga,
semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh.
Kurangi makanan berlemak. Gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat
meningkatkan risiko penyakit.
Usia > 50 th lakukan srening payudara teratur. 80% Kanker payudara terjadi
pada usia > 50 th
Rileks / hindari stress berat. Menurunkan tingkat stress akan menguntungkan
untuk semua kesehatan secara menyeluruh termasuk risiko kanker payudara.
B.
Riwayat Keperawatan
a.
Pengkajian
Kontrasepsi oral.
Pola koping-toleransi terhadap stress.
Stress berlebih.
Cara mngatasi stress : minum alkohol, rokok.
Denial terhadap penyakit, putus asa.
Menarik diri.
Pola nilai kepercayaan.
Mempersalahkan Tuhan.
Lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
2.
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan analisa data menurut Doengoes (2000) dan Brunner & Suddarth
(1999), ditemukan diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya penekanan massa
tumor
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
Kecemasan
berhubungan
tubuh
Intervensi
DO :
Klien nampak meringis
Klien nampak sesak
Nampak luka di verban pada payudara sebelah kiri
Tujuan : Nyeri teratasi
Kriteria Hasil :
Klien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
Nyeri tekan tidak ada
Ekspresi wajah tenang
Luka sembuh dengan baik
Intervensi :
Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran.
Rasional : Untuk mengetahui sejauhmana perkembangan rasa nyeri yang
dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk
intervensi selanjutnya.
Beri posisi yang menyenangkan.
Rasional : Dapat mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks/istirahat secara
efektif dan dapat mengurangi nyeri.
Anjurkan teknik relaksasi napas dalam.
Rasional : Relaksasi napas dalam dapat mengurangi rasa nyeri dan
memperlancar sirkulasi O2 ke seluruh jaringan.
Ukur tanda-tanda vital
Rasional : Peningkatan tanda-tanda vital dapat menjadi acuan adanya
peningkatan nyeri.
Penatalaksanaan pemberian analgetik
Rasional : Analgetik dapat memblok rangsangan nyeri sehingga dapat nyeri tidak
dipersepsikan.
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan imobilisasi lengan/bahu.
Ditandai dengan :
DS :
Klien mengeluh sakit jika lengan digerakkan.
berhubungan
dengan
Ditandai dengan :
DS :
Klien mengatakan takut ditolak oleh orang lain.
Ekspresi wajah tampak murung.
Tidak mau melihat tubuhnya.
DO :
Klien tampak takut melihat anggota tubuhnya.
Tujuan : Kecemasan dapat berkurang.
Kriteria Hasil :
perubahan
gambaran
Tujuan :
Tidak terjadi infeksi.
Kriteria Hasil :
Tidak ada tanda -tanda infeksi.
Luka dapat sembuh dengan sempurna.
Intervensi :
Kaji adanya tanda 6 tanda infeksi.
Rasional : Untuk mengetahui secara dini adanya tanda 6 tanda infeksi sehingga
dapat segera diberikan tindakan yang tepat.
Lakukan pencucian tangan sebelum dan sesudah prosedur tindakan.
Rasional : Menghindari resiko penyebaran kuman penyebab infeksi.
Lakukan prosedur invasif secara aseptik dan antiseptik.
Rasional : Untuk menghindari kontaminasi dengan kuman penyebab infeksi.
Penatalaksanaan pemberian antibiotik.
Rasional : Menghambat perkembangan kuman sehingga tidak terjadi proses
infeksi.
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Ditandai dengan :
DS : Klien sering menanyakan tentang penyakitnya.
DO : Ekspresi wajah murung/bingung.
Tujuan : Klien mengerti tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
Klien tidak menanyakan tentang penyakitnya.
Klien dapat memahami tentang proses penyakitnya dan pengobatannya.
Intervensi :
Jelaskan tentang proses penyakit, prosedur pembedahan dan harapan yang
akan datang.
Rasional : Memberikan pengetahuan dasar, dimana pasien dapat membuat
pilihan berdasarkan informasi, dan dapat berpartisipasi dalam program terapi.