BAB III ACC 3 JANUARI 2017

METODOLOGI PENELITIAN

A;

Rancangan Percobaan
Jenis

penelitian

ini

merupakan

penelitian

tindakan

kelas

(classroom action research), yaitu suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatakan kualitas proses dan hasil belajar dengan melakukan
tindakan tertentu. Penerapan dalam penelitian ini adalah penerapan
kualitatif, karena tindakan kepada subjek penelitian sangat diutamakan
serta pengungkapan makna dan proses pembelajaran sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar melalui pembelajran dengan model diskusi
kelompok.
Menurut Kuandar (2008:45), penelitian tindakan kelas dapat
didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau
berkolaborasi dengan orang lain dengan jalan merancang, merefleksikan
tindakan secara kolaboratif atau partisipatif yang bertujuan untuk
memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelasnya
melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. Selanjutnya
Sanjaya (2009:26) menyatakan bahwa arti penelitian tindakan kelas (PTK)
itu sendiri adalah proses pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas
melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah tersebut
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi

nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.

B;

Populasi dan Sampel

1; Populasi penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil
menghitung maupun pengukuran kuantitatif ataupun kualitatif, daripada
karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas
(Sudjana, 2005:161).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA 01
Menjalin Tahun Ajaran 2016/2017, yang terdiri dari 6 kelas dimana dalam
1 kelas berjumlah 35-40 siswa.

2; Sampel penelitian

Arikunto (2002:109) mendefinisikan sampel, yaitu sebagian atau

wakil dari populasi yang diteliti. Meskipun demikian, Arikunto
(2002:112), menerangkan bahwa untuk sekedar ancer-ancer, apabila
subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah
subjeknya besar maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau
lebih.
Berdasarkan pengertian sampel di atas, maka oleh karena populasi dalam
penelitian berjumlah kurang dari 100 siswa, selanjutnya jumlah sampelnya
yang diambil berjumlah 37 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki= 11,

siswa perempuan= 26 pada kelas XI IPA SMAN 01 Menjalin Tahun

Ajaran 2016/2017.

C; Prosedur Penelitian
1; Tahap Persiapan

Menentukan kelas penelitian yaitu kelas XI IPA SMAN 01 Menjalin

Tahun Ajaran 2016/2017.
2; Penentuan jadwal dan jam pelajaran
3; Menetapkan materi pembelajaran.
4; Menyiapkan perangkat pembelajaran (RPP, dan buku panduan siswa,

kisi-kisi soal, soal tes beserta kunci jawabannya, angket, soal ujian
siklus I dan II).
5; Membentuk kelompok The Power Of Two
6; Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 2 siswa

dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada

siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa bertanggung jawab untuk
mempelajari suatu permasalahan bahan akademik tersebut.
7; LKS dan modul disediakan oleh sekolah.

D; Tahap Pelaksanaan

1.Tahapan-Tahapan Pembelajaran

Tabel 3.1 Tahap-tahap pembelajaran dan tindakan siklus

Siklus

Tahap

Siklus I

Perencanaan

Uraian
a; Merencanakan pembelajaran The Poewr Of

b;
c;

d;
e;
f;

Two dengan menggunakan Bobalandsel yang

akan diterapkan padal PBM
Menentukan pokok bahasan ( sistem
pernapasan manusia)
Mengenbangkan skenario pembelajaran The
Power Of Two dengan menggunakan
Bobalandsel
Menyiapkan sumber belajar
Menyiapkan topic dan LKS untuk dibahasa
secara berpasangan dan kelompok
Menyususn dan mengembangkan format
evaluasi

Tindakan

a; Menyampaikan tujuan pembelajaran

b; Menerapkan pembelajaran dengan melihat

c;
d;

e;
f;

Observasi

fase pembelajaran The Power Of Two dengan

menggunakan alat peraga Bobalandsel
Membegi siswa dalam kelompok secara
berpasangan
Memberikan topik yang ingin di diskusikan
oleh siswa tentang sistem pernapasan pada
manusia, dengan menggunakan alat peraga
Bobalandsel
Memberikan evaluasi dari hasil diskusi siswa
Melakukan evaluasi/ tes formatif tentang
sistem pernapasan manusia.

a; Melaksanakan observasi partisipatif dari

siswa dan guru selama PTK dengan

memakai format observasi

Refleksi

a; Melakukan evaluasi tindakan, aspek atau

permasalahan yang telah berhasil dan yang

belum berhasil dipecahkan
b; Menyususn perencanaan untuk siklus
berikutnya dengan menganalisis
permasalahan yang telah dan belum berhasil
dipecahkan

Siklus II

Perencanaan

a; Mengidentifikasi masalah dan menetapkan

alternatif pemecahan masalah sesuai dengan

rekomendasi yang telah disusun pada refleksi
siklus I
b; Pengembangan program tindakan siklus II

Tindakan

a; Pelaksanaan tindakan sesuai dengan

perencanaan siklus II

Observasi

a; Pengumpulan data tindakan siklus II dan

interprestasi II
Refleksi

a; Evaluasi tindakan pada siklus II

E; Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengetahui apakah butir soal yang diberikan dapat

dikatakan baik atau tidak,maka perlu dilakukan analisis butir soal.
Menurut Arikunto (2007) butir soal yang baik dapat ditinjau dari beberapa
segi, yakni analisis validitas, analisis tingkat kesukaran soal, analisi daya
pembeda, dan fungsi pengecoh (distraktor).

1; Jenis data
Jenis data utama penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu berupa nilai hasil
tes siswa pada setiap akhir siklus. Sedangkan data kulitatif diperoleh dari
hasil observasi Keaktifan siswa dan kegiatan guru saat proses belajar
mengajar berlangsung.
2; Sumber data
Sumber data hasil penelitian dalam penelitian ini diperoleh dari siswa dan
guru mata pelajaran biologi dalam proses belajar-mengajar.
3; Cara pengambilan data
Cara yang digunakan dalam pengambilan data dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan alat evaluasi berupa tes tulis/soal tes pada tiap akhir
siklus.

F; Teknik Analisis Data

a;

Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui dan memperoleh data

tentang: 1) aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar, 2) kegiatan
guru pada saat menerapkan pembelajaran konsep sistem pernapasan
melalui media Bobalandsel sebagai media yang membantu proses belajar
mengajar.
b;

Hasil belajar
Data hasil belajar ini digunakan untuk melihat tingkat pemahaman

siswa pada akhir pembelajaran. Data diambil sekali pada setiap akhir

pelaksanaan siklus, sehingga diperoleh gambaran perubahan pemahaman

akhir siswa dalam memahami materi atau konsep sistem pernapasan.
Proses pengambilan data dilakukan melalui tes tulis dengan materi
konsep sistem pernapasan.
Langkah pertama untuk menganalisa hasil belajar kognitif adalah
dengan menghitung nilai rata-rata hasil belajar, yaitu dihitung dengan
menggunakan rumus, sebagai berikut:

X
N

di mana,
X

Rata-rata hasil belajar

Total nilai hasil belajar

Jumlah seluruh siswa

Langkah selanjutnya adalah menentukan ketuntasan belajar, baik

ketuntasan individu maupun kelas (klasikal). Sesuai dengan pedoman
analisis hasil evaluasi belajar (Depdiknas, 2003:32), maka kriteria
penilaian hasil belajar individu dalam penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 3.2 Analisis Ketuntasan Belajar Individu

Nilai
85% < x 100%
75 % < x 84%
65% < x 74%
50% < x 64%
0 % < x 49%

Nilai Huruf
A
B
C
D
E

Keterangan
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Tidak tuntas
Tidak tuntas

Predikat
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang

Sedangkan untuk menentukan ketuntasan klasikal, peneliti

menggunakan rumus (Depdiknas, 2003:37), sebagai berikut:

KB

FN
x 100%
N

Keterangan:
KB :

Ketuntasan belajar klasikal

FN :

Jumlah siswa tuntas/ tidak tuntas

N:

Jumlah seluruh siswa

Adapun untuk menentukan ketuntasan belajar, baik ketuntasan

individu maupun klasikal, maka peneliti melakukan penilaian atau
penskoran dengan mencantumkan standar keberhasilan belajar. Sistem
penilaian Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan sistem belajar tuntas
(mastery learning), yaitu siswa berhasil bila mencapai nilai 75 untuk
penguasaan materi.
Sedangkan indikator pencapaian penguasaan klasikal dalam
penelitian ini ditentukan pada pencapaian materi secara klasikal 80%.
Jika ketuntasan klasikal minimal 85% tercapai, maka penelitian
dihentikan.